1 Petrus 1:18: Penebusan dalam Kristus

1 Petrus 1:18: Penebusan dalam Kristus

Pendahuluan

Keselamatan dalam iman Kristen didasarkan pada karya penebusan Kristus yang sempurna. Dalam 1 Petrus 1:18, Rasul Petrus menegaskan bahwa kita telah ditebus dari kehidupan yang sia-sia bukan dengan sesuatu yang fana seperti emas atau perak, melainkan dengan darah Kristus yang berharga.

Ayat ini berbunyi:

“Dengan mengetahui bahwa kamu sudah ditebus dari cara hidup yang sia-sia, yang kamu warisi dari nenek moyangmu, bukan dengan barang yang fana seperti emas atau perak.” (1 Petrus 1:18, AYT)

Ayat ini mengandung doktrin fundamental tentang penebusan (redemption), yang merupakan salah satu pilar teologi Reformed. Dalam artikel ini, kita akan mengeksposisi ayat ini berdasarkan beberapa pendapat ahli teologi Reformed, menggali makna teologisnya, serta melihat implikasinya dalam kehidupan Kristen.

Konteks 1 Petrus 1:18

Surat 1 Petrus ditulis kepada jemaat yang tersebar di berbagai wilayah Asia Kecil yang mengalami penderitaan dan penganiayaan karena iman mereka. Dalam pasal pertama, Petrus mengingatkan mereka tentang harapan yang hidup dalam Kristus dan panggilan untuk hidup dalam kekudusan.

Ayat 18 ini merupakan bagian dari pengajaran tentang bagaimana orang percaya ditebus dan bagaimana mereka seharusnya menjalani hidup sebagai umat yang dikuduskan oleh Allah. Petrus ingin menegaskan bahwa keselamatan mereka bukan berdasarkan warisan tradisi atau kekayaan duniawi, tetapi berdasarkan karya penebusan Kristus yang sempurna.

Eksposisi 1 Petrus 1:18

Ayat ini dapat dibagi menjadi tiga bagian utama:

  1. “Dengan mengetahui bahwa kamu sudah ditebus”
  2. “Dari cara hidup yang sia-sia, yang kamu warisi dari nenek moyangmu”
  3. “Bukan dengan barang yang fana seperti emas atau perak”

1. Dengan Mengetahui Bahwa Kamu Sudah Ditebus

Pengertian Penebusan dalam Alkitab

Kata "ditebus" dalam bahasa Yunani adalah λυτρόω (lutroō), yang berarti membayar harga untuk membebaskan seseorang dari perbudakan atau hukuman. Konsep ini berasal dari Perjanjian Lama, di mana penebusan sering dikaitkan dengan pembebasan dari perbudakan di Mesir (Keluaran 6:6) dan sistem korban dalam hukum Taurat.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menjelaskan bahwa penebusan adalah tindakan Allah untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa melalui kematian Kristus sebagai korban yang sempurna. Calvin menegaskan bahwa manusia tidak bisa menebus dirinya sendiri, tetapi hanya Kristus yang dapat melakukan itu dengan darah-Nya.

B.B. Warfield dalam The Plan of Salvation juga menekankan bahwa penebusan dalam Alkitab memiliki dua aspek utama:

  1. Pembayaran harga – Kristus membayar lunas hutang dosa manusia.
  2. Pembebasan – Orang percaya dilepaskan dari kuasa dosa dan murka Allah.

Petrus menggunakan bentuk kata yang menunjukkan bahwa penebusan ini telah terjadi dalam sejarah, yaitu melalui kematian Kristus di kayu salib. Ini menunjukkan bahwa keselamatan bukanlah sesuatu yang harus kita upayakan, tetapi adalah anugerah yang sudah diberikan kepada kita.

2. Dari Cara Hidup yang Sia-Sia, yang Kamu Warisi dari Nenek Moyangmu

Kehidupan yang Sia-Sia

Petrus menggambarkan kehidupan sebelum Kristus sebagai sesuatu yang sia-sia (mataios dalam bahasa Yunani), yang berarti kosong, tanpa tujuan, dan tidak menghasilkan apa-apa yang bernilai kekal.

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menjelaskan bahwa kehidupan tanpa Kristus adalah kehidupan yang dipenuhi dengan upaya manusia yang tidak dapat mencapai standar kekudusan Allah. Semua agama dan filsafat duniawi yang tidak berdasarkan pada Kristus pada akhirnya sia-sia karena tidak dapat membawa keselamatan sejati.

Tradisi yang Tidak Dapat Menyelamatkan

Petrus juga menyebut bahwa kehidupan sia-sia ini adalah sesuatu yang diwarisi dari nenek moyang. Ini mengacu pada tradisi Yahudi yang mengandalkan ketaatan kepada hukum Taurat untuk memperoleh kebenaran.

Martin Luther dalam komentarnya terhadap 1 Petrus 1:18 menyatakan bahwa manusia cenderung mengandalkan warisan budaya dan agama mereka untuk memperoleh keselamatan. Namun, hanya iman kepada Kristus yang dapat menyelamatkan.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa kejatuhan manusia dalam dosa menyebabkan manusia mewarisi sifat dosa dari generasi ke generasi (doktrin dosa asal). Oleh karena itu, hanya penebusan dalam Kristus yang dapat membebaskan manusia dari kondisi dosa ini.

3. Bukan dengan Barang yang Fana seperti Emas atau Perak

Keselamatan Tidak Bisa Dibeli dengan Kekayaan Duniawi

Petrus dengan jelas menyatakan bahwa keselamatan tidak dapat diperoleh melalui harta duniawi seperti emas atau perak. Ini adalah pernyataan yang menegaskan bahwa keselamatan adalah anugerah murni dari Allah dan tidak bisa dibeli dengan usaha manusia.

Jonathan Edwards dalam Sinners in the Hands of an Angry God menegaskan bahwa tidak ada jumlah kekayaan atau perbuatan baik yang dapat menyelamatkan manusia dari murka Allah. Hanya darah Kristus yang cukup untuk menebus manusia dari dosa.

John Owen dalam The Death of Death in the Death of Christ juga menekankan bahwa hanya melalui kematian Kristus, yang merupakan pengorbanan yang sempurna, manusia dapat dibebaskan dari hukuman dosa.

Dengan kata lain, segala bentuk usaha manusia – baik melalui kekayaan, perbuatan baik, atau sistem agama – tidak dapat menggantikan karya penebusan Kristus yang telah dilakukan di kayu salib.

Makna Teologis 1 Petrus 1:18

Dari eksposisi di atas, kita dapat menarik beberapa makna teologis penting:

  1. Keselamatan Adalah Pekerjaan Allah, Bukan Manusia

    • Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri; hanya Allah yang dapat menebus manusia melalui Kristus.
  2. Kehidupan Tanpa Kristus adalah Sia-Sia

    • Segala usaha manusia untuk mencari makna hidup di luar Kristus akan berakhir dalam kesia-siaan.
  3. Penebusan Kristus Menghancurkan Kuasa Tradisi yang Tidak Menyelamatkan

    • Keselamatan tidak didasarkan pada warisan budaya atau agama, tetapi hanya melalui iman kepada Kristus.
  4. Keselamatan Tidak Dapat Dibeli dengan Uang atau Perbuatan Baik

    • Tidak ada kekayaan duniawi yang bisa menebus dosa manusia. Hanya darah Kristus yang cukup untuk itu.

Relevansi 1 Petrus 1:18 dalam Kehidupan Kristen

  1. Hidup dalam Kesadaran akan Harga yang Dibayar untuk Penebusan Kita

    • Karena kita telah ditebus dengan harga yang mahal, kita harus hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada Kristus.
  2. Tidak Mengandalkan Tradisi atau Perbuatan Baik untuk Keselamatan

    • Keselamatan kita bukan karena tradisi agama, tetapi karena anugerah Tuhan dalam Kristus.
  3. Menolak Materialisme dan Kepercayaan akan Keselamatan Melalui Kekayaan

    • Dunia mengajarkan bahwa kekayaan dan prestasi adalah segalanya, tetapi firman Tuhan mengajarkan bahwa hanya Kristus yang benar-benar bernilai.

Kesimpulan

1 Petrus 1:18 menegaskan bahwa keselamatan hanya terjadi melalui penebusan dalam Kristus. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, kehidupan tanpa Kristus adalah sia-sia, dan tidak ada harta duniawi yang bisa menggantikan darah Kristus yang berharga.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kesadaran bahwa kita telah ditebus dengan harga yang mahal, dan oleh karena itu, kita harus hidup dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan.

Next Post Previous Post