5 Mitos tentang Alkitab

5 Mitos tentang Alkitab

Pendahuluan:

(Membongkar Kesalahpahaman tentang Alkitab dan Kebenarannya Berdasarkan Teologi Reformed)

Alkitab adalah firman Allah yang hidup, kitab suci yang telah membimbing orang percaya selama ribuan tahun. Namun, banyak kesalahpahaman yang beredar tentang Alkitab—baik di kalangan orang Kristen maupun di luar gereja.

Dalam teologi Reformed, Alkitab dipahami sebagai wahyu Allah yang sempurna, berotoritas, dan tanpa kesalahan, yang berfungsi sebagai dasar bagi iman dan kehidupan Kristen. Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, John Piper, dan Wayne Grudem telah menegaskan bahwa kesalahpahaman tentang Alkitab dapat menghambat pemahaman yang benar tentang Tuhan dan rencana keselamatan-Nya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 5 mitos umum tentang Alkitab, membongkar kesalahpahaman tersebut dengan perspektif teologi Reformed, serta mengungkap kebenaran Alkitab sebagaimana yang diajarkan dalam firman Tuhan.

Mitos 1: Alkitab Hanya Ditulis oleh Manusia, Jadi Tidak Bisa Dipercaya

Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa Alkitab hanyalah karya manusia, dan oleh karena itu tidak dapat dianggap sebagai firman Tuhan yang berotoritas.

Kebenaran Alkitab Menurut Teologi Reformed

Teologi Reformed menegaskan bahwa meskipun manusia menulis Alkitab, mereka diilhami oleh Roh Kudus sehingga apa yang mereka tulis benar-benar firman Allah.

“Seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16, AYT)

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menegaskan bahwa Alkitab adalah wahyu Allah yang dinyatakan melalui manusia, tetapi dikendalikan sepenuhnya oleh Roh Kudus. Oleh karena itu, Alkitab adalah tanpa kesalahan dan berotoritas penuh.

R.C. Sproul juga menambahkan bahwa jika kita menolak keilahian Alkitab, maka kita tidak akan memiliki dasar yang kuat untuk memahami siapa Allah dan rencana-Nya bagi manusia.

Mitos 2: Alkitab Sudah Ketinggalan Zaman dan Tidak Relevan Lagi

Di zaman modern ini, banyak orang beranggapan bahwa Alkitab hanya relevan bagi budaya kuno dan tidak lagi cocok untuk dunia saat ini.

Kebenaran Alkitab Menurut Teologi Reformed

Teologi Reformed menegaskan bahwa firman Tuhan kekal dan tetap relevan di setiap zaman.

“Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.” (Yesaya 40:8, AYT)

John Piper dalam Desiring God menjelaskan bahwa Alkitab bukan hanya sekadar buku sejarah, tetapi juga firman Tuhan yang hidup dan bekerja dalam hati manusia di setiap generasi.

Timothy Keller menambahkan bahwa meskipun budaya berubah, prinsip-prinsip Alkitab tetap sama dan memiliki jawaban bagi tantangan moral, sosial, dan spiritual di dunia modern.

Mitos 3: Alkitab Bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan

Banyak orang berpikir bahwa Alkitab tidak bisa dipercaya karena bertentangan dengan sains. Mereka menganggap bahwa iman Kristen dan ilmu pengetahuan tidak bisa berjalan bersama.

Kebenaran Alkitab Menurut Teologi Reformed

Teologi Reformed menegaskan bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, dan karena itu tidak mungkin ada pertentangan antara firman-Nya dan fakta ilmiah yang benar.

“Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” (Mazmur 19:2, AYT)

R.C. Sproul menegaskan bahwa sains yang sejati tidak bertentangan dengan Alkitab, tetapi justru mendukungnya. Banyak ilmuwan Kristen seperti Johannes Kepler, Isaac Newton, dan Francis Bacon adalah orang-orang percaya yang melihat sains sebagai cara untuk memahami karya tangan Tuhan.

Wayne Grudem dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa banyak argumen yang menyatakan bahwa Alkitab bertentangan dengan sains didasarkan pada asumsi naturalisme, bukan pada bukti ilmiah yang sebenarnya.

Mitos 4: Alkitab Penuh dengan Kesalahan dan Kontradiksi

Sebagian orang menolak Alkitab dengan alasan bahwa terdapat banyak kesalahan dan kontradiksi dalam isinya.

Kebenaran Alkitab Menurut Teologi Reformed

Teologi Reformed menegaskan bahwa Alkitab adalah firman Tuhan yang tanpa kesalahan (inerrant) dalam teks aslinya.

“Firman TUHAN itu murni, bagaikan perak yang dimurnikan dalam perapian di tanah, dimurnikan tujuh kali.” (Mazmur 12:7, AYT)

John Calvin menjelaskan bahwa setiap dugaan kontradiksi dalam Alkitab dapat dijelaskan melalui pemahaman konteks sejarah, budaya, dan linguistik yang tepat.

Timothy Keller menekankan bahwa banyak "kontradiksi" dalam Alkitab sebenarnya adalah kesalahpahaman yang muncul karena membaca teks di luar konteksnya.

Mitos 5: Alkitab Hanya untuk Orang Kristen, Bukan untuk Semua Orang

Banyak orang beranggapan bahwa Alkitab hanya ditujukan untuk orang Kristen dan tidak memiliki relevansi bagi mereka yang tidak percaya.

Kebenaran Alkitab Menurut Teologi Reformed

Teologi Reformed menegaskan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang diberikan bagi semua umat manusia, karena di dalamnya terdapat kebenaran universal tentang Tuhan dan keselamatan.

“Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16:15, AYT)

Jonathan Edwards menegaskan bahwa Alkitab bukan hanya buku bagi orang percaya, tetapi juga bagi mereka yang mencari kebenaran tentang Allah dan hidup yang kekal.

John Piper menambahkan bahwa firman Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah hati manusia, membawa mereka dari kegelapan kepada terang Kristus.

Kesimpulan: Mengapa Kita Harus Memegang Kebenaran Alkitab?

Setelah membongkar mitos-mitos yang sering muncul tentang Alkitab, kita semakin melihat bahwa firman Tuhan adalah kebenaran yang tidak berubah, tetap relevan, dan berotoritas dalam kehidupan kita.

Apa yang bisa kita lakukan sebagai orang percaya?

  1. Percaya dan Hidup dalam Firman Tuhan

    “Janganlah kamu menjadi hanya pendengar firman, tetapi jadilah pelaku firman.” (Yakobus 1:22, AYT)

  2. Membela Kebenaran Alkitab dengan Hikmat

    “Hendaklah kamu selalu siap untuk memberi jawaban kepada setiap orang yang meminta pertanggungjawaban tentang pengharapan yang ada padamu.” (1 Petrus 3:15, AYT)

  3. Menyebarkan Kebenaran Injil kepada Dunia

    “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Matius 24:35, AYT)

Sebagaimana John Calvin berkata:

“Tanpa firman Tuhan, kita tidak memiliki cahaya yang menuntun kita dalam kehidupan ini.”

Marilah kita semakin berpegang teguh pada kebenaran Alkitab dan hidup dalam firman Tuhan setiap hari!

Next Post Previous Post