Allah yang Bekerja dalam Kita: Filipi 2:13

Allah yang Bekerja dalam Kita: Filipi 2:13

Pendahuluan

Filipi 2:13 adalah ayat yang menegaskan bahwa keselamatan dan pertumbuhan iman orang percaya adalah karya Allah yang aktif di dalam mereka. Ayat ini memperlihatkan bagaimana anugerah Allah bekerja dalam kehendak dan perbuatan orang percaya, sehingga mereka dapat hidup sesuai dengan rencana-Nya.

Ayat ini berbunyi:

"Sebab, Allahlah yang bekerja di dalam kamu, baik untuk mengingini maupun untuk mengerjakan apa yang menyenangkan-Nya." (Filipi 2:13, AYT)

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna mendalam Filipi 2:13 dalam perspektif teologi Reformed, dengan mengacu pada pemikiran para pakar seperti John Calvin, John Owen, R.C. Sproul, dan Martyn Lloyd-Jones. Kita akan melihat bagaimana Allah bekerja dalam hati dan perbuatan orang percaya, bagaimana anugerah-Nya tidak bertentangan dengan tanggung jawab manusia, serta bagaimana kita dapat mengaplikasikan kebenaran ini dalam kehidupan sehari-hari.

1. Konteks Filipi 2:13 dalam Surat Filipi

Filipi 2:13 merupakan lanjutan dari Filipi 2:12, di mana Paulus menasihati jemaat Filipi untuk "mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar". Namun, dalam ayat 13, ia menegaskan bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha manusia semata, tetapi Allah sendiri yang bekerja dalam mereka.

Beberapa poin penting dalam konteks Filipi 2:13:

  1. Paulus mendorong jemaat untuk hidup dalam ketaatan yang konsisten, baik saat ia hadir maupun tidak (Filipi 2:12).
  2. Keselamatan bukan hanya anugerah yang diterima secara pasif, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan yang taat kepada Allah.
  3. Namun, usaha manusia dalam ketaatan bukanlah usaha yang dilakukan sendiri, melainkan hasil dari pekerjaan Allah dalam diri mereka.

Filipi 2:13 menegaskan ketergantungan penuh orang percaya kepada Allah dalam proses pertumbuhan rohani mereka.

2. Eksposisi Filipi 2:13

a) "Sebab, Allahlah yang bekerja di dalam kamu..."

Bagian ini menekankan bahwa Allah adalah sumber utama dari setiap perubahan rohani dalam hidup orang percaya.

Menurut John Calvin, pekerjaan Allah dalam diri orang percaya adalah bukti bahwa iman sejati bukanlah hasil dari usaha manusia, tetapi anugerah yang diberikan oleh Allah sendiri. Calvin menulis:

"Ketika manusia bekerja dalam ketaatan kepada Tuhan, itu bukanlah karena kekuatannya sendiri, tetapi karena Allah yang bekerja dalam dia."

John Owen menambahkan bahwa keselamatan bukan hanya tentang percaya kepada Kristus, tetapi juga tentang bagaimana Allah terus membentuk karakter dan kehidupan orang percaya melalui Roh Kudus.

Menurut R.C. Sproul, bagian ini menunjukkan doktrin pemeliharaan Allah, di mana Allah tidak hanya menyelamatkan orang percaya, tetapi juga terus bekerja di dalam mereka untuk memastikan mereka bertumbuh dalam kekudusan.

b) "...baik untuk mengingini..."

Bagian ini menunjukkan bahwa bahkan keinginan untuk taat kepada Allah berasal dari pekerjaan-Nya dalam hati manusia.

Menurut John Calvin, manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak dapat dengan sendirinya mengingini Allah, kecuali jika Allah sendiri membangkitkan keinginan itu dalam hatinya. Ini sesuai dengan doktrin ketidakmampuan total manusia (Total Depravity) dalam teologi Reformed.

John Owen menegaskan bahwa Roh Kuduslah yang menggerakkan hati orang percaya untuk mengingini hal-hal yang benar dan berkenan kepada Allah. Tanpa pekerjaan Roh Kudus, manusia akan tetap mencari kehendaknya sendiri yang penuh dengan dosa.

R.C. Sproul menambahkan bahwa keinginan untuk hidup kudus, berdoa, dan menaati firman Tuhan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi respons terhadap pekerjaan Allah dalam diri mereka.

c) "...maupun untuk mengerjakan..."

Bagian ini menegaskan bahwa Allah bukan hanya memberi keinginan untuk taat, tetapi juga memberi kekuatan untuk melakukannya.

Menurut John Calvin, ini menunjukkan bahwa karya keselamatan Allah tidak hanya sebatas memberikan iman, tetapi juga memberi kemampuan kepada orang percaya untuk hidup sesuai dengan iman tersebut.

John Owen menekankan bahwa ketaatan orang percaya bukanlah hasil dari motivasi diri sendiri, tetapi dari anugerah Allah yang memberikan kekuatan dan kemampuan untuk hidup benar.

Martyn Lloyd-Jones menambahkan bahwa orang percaya tidak hanya dipanggil untuk berkeinginan melakukan kehendak Allah, tetapi juga untuk benar-benar melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

d) "...apa yang menyenangkan-Nya."

Bagian ini menegaskan bahwa tujuan utama dari pekerjaan Allah dalam diri orang percaya adalah untuk menggenapi kehendak-Nya.

Menurut John Calvin, Allah tidak hanya ingin manusia percaya kepada-Nya, tetapi juga ingin mereka hidup dalam ketaatan yang sejati, yang memuliakan-Nya.

R.C. Sproul menegaskan bahwa kehidupan orang percaya harus ditujukan untuk menyenangkan Allah, bukan untuk memuaskan keinginan duniawi.

Martyn Lloyd-Jones menambahkan bahwa ketaatan yang sejati bukanlah ketaatan yang dipaksakan, tetapi yang lahir dari hati yang telah diperbarui oleh Roh Kudus.

3. Teologi Reformed tentang Pekerjaan Allah dalam Orang Percaya

a) Keselamatan adalah Karya Allah dari Awal hingga Akhir

Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi sepenuhnya pekerjaan Allah.

Menurut John Calvin, keselamatan memiliki tiga aspek utama:

  1. Pemilihan oleh Allah sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4-5).
  2. Pembenaran melalui iman kepada Kristus (Roma 3:24).
  3. Pengudusan oleh Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya (Roma 8:29-30).

b) Pekerjaan Roh Kudus dalam Pengudusan

Menurut John Owen, setelah seseorang diselamatkan, Roh Kudus bekerja dalam dirinya untuk menghasilkan buah ketaatan.

R.C. Sproul menekankan bahwa pertumbuhan iman bukan sekadar usaha manusia, tetapi hasil dari pekerjaan Roh Kudus yang membentuk hati orang percaya untuk semakin menyerupai Kristus.

c) Keselamatan Tidak Bertentangan dengan Tanggung Jawab Manusia

Meskipun keselamatan adalah karya Allah, orang percaya tetap memiliki tanggung jawab untuk hidup dalam ketaatan.

Menurut John Calvin, kedaulatan Allah tidak meniadakan tanggung jawab manusia, tetapi justru memberi kekuatan bagi manusia untuk hidup benar.

Martyn Lloyd-Jones menegaskan bahwa iman yang sejati selalu menghasilkan perbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

4. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

a) Percaya bahwa Allah yang Mengubah Hidup Kita

Sebagai orang percaya, kita harus bersandar pada pekerjaan Allah dalam hidup kita, bukan pada usaha kita sendiri.

Menurut John Calvin, kita harus bersandar pada kasih karunia Allah setiap hari, karena tanpa Dia, kita tidak dapat bertumbuh dalam iman.

b) Menghidupi Keselamatan dalam Ketaatan

Meskipun Allah yang bekerja dalam kita, kita tetap harus hidup dalam ketaatan kepada firman-Nya.

R.C. Sproul menekankan bahwa ketaatan adalah bukti dari pekerjaan Allah dalam hidup kita.

c) Mengutamakan Kehendak Allah di Atas Kehendak Pribadi

Menurut Martyn Lloyd-Jones, hidup orang percaya bukan tentang melakukan apa yang kita inginkan, tetapi tentang menyenangkan Tuhan.

Kesimpulan

Filipi 2:13 menegaskan bahwa Allah adalah sumber dari setiap perubahan rohani dalam hidup orang percaya.

Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan bahwa:

  1. Keselamatan dan pengudusan adalah pekerjaan Allah dari awal hingga akhir.
  2. Orang percaya harus bersandar pada anugerah Allah dalam pertumbuhan rohani mereka.
  3. Ketaatan sejati adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus dalam hati manusia.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam ketergantungan penuh kepada Allah, menghidupi iman kita dalam ketaatan, dan melakukan apa yang menyenangkan-Nya.

Next Post Previous Post