Bersinar sebagai Terang di Dunia: Filipi 2:15

Bersinar sebagai Terang di Dunia: Filipi 2:15

Pendahuluan

Filipi 2:15 adalah ayat yang menegaskan panggilan orang percaya untuk hidup kudus dan bersinar di dunia yang gelap. Rasul Paulus menasihati jemaat Filipi untuk hidup tanpa cacat, sebagai anak-anak Allah di tengah dunia yang bengkok dan sesat.

Ayat ini berbunyi:

"supaya kamu tidak bercacat dan tidak bersalah, sebagai anak-anak Allah yang tidak tercela di tengah-tengah generasi yang bengkok dan sesat ini, sehingga kamu bersinar di antara mereka sebagai terang di dunia." (Filipi 2:15, AYT)

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna mendalam Filipi 2:15 dalam perspektif teologi Reformed, dengan mengacu pada pemikiran para pakar seperti John Calvin, John Owen, R.C. Sproul, dan Martyn Lloyd-Jones. Kita akan melihat bagaimana orang percaya dipanggil untuk hidup kudus, menjadi terang di dunia, dan menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan.

1. Konteks Filipi 2:15 dalam Surat Filipi

Filipi 2:15 merupakan bagian dari nasihat Paulus kepada jemaat Filipi untuk hidup dalam ketaatan, kerendahan hati, dan tanpa persungutan.

Beberapa poin penting dalam konteks Filipi 2:15:

  1. Paulus menasihati jemaat Filipi untuk mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Filipi 2:12).
  2. Allah sendiri yang bekerja dalam orang percaya untuk menghendaki dan melakukan kehendak-Nya (Filipi 2:13).
  3. Orang percaya harus hidup tanpa bersungut-sungut atau berbantah-bantahan (Filipi 2:14).
  4. Filipi 2:15 menegaskan bahwa orang percaya harus hidup kudus dan menjadi terang di tengah dunia yang gelap.

Filipi 2:15 menunjukkan bahwa orang Kristen tidak boleh menyerupai dunia yang berdosa, tetapi harus hidup sebagai saksi Kristus yang mencerminkan karakter Allah.

2. Eksposisi Filipi 2:15

a) "supaya kamu tidak bercacat dan tidak bersalah..."

Paulus menasihati jemaat untuk hidup tanpa cacat dan tidak bersalah, yang berarti hidup dalam kekudusan dan integritas.

Menurut John Calvin, hidup tanpa cacat bukan berarti sempurna tanpa dosa, tetapi berarti memiliki hati yang tulus dalam menaati Tuhan dan menjauhi dosa. Calvin menulis:

"Orang percaya harus berusaha hidup dalam kekudusan yang sejati, bukan hanya di hadapan manusia, tetapi terutama di hadapan Allah."

John Owen menekankan bahwa orang percaya harus hidup dalam kekudusan sebagai tanda bahwa mereka telah dipilih oleh Allah dan diubahkan oleh Roh Kudus.

Menurut R.C. Sproul, kekudusan bukanlah pilihan, tetapi panggilan bagi setiap orang percaya. Ia menegaskan bahwa orang yang telah diselamatkan oleh anugerah akan menunjukkan buah pertobatan dalam kehidupannya.

b) "...sebagai anak-anak Allah yang tidak tercela..."

Bagian ini menegaskan identitas orang percaya sebagai anak-anak Allah, yang seharusnya hidup sesuai dengan status mereka.

Menurut John Calvin, menjadi anak-anak Allah berarti memiliki karakter yang mencerminkan Bapa di surga. Orang percaya tidak boleh hidup seperti dunia, tetapi harus menunjukkan kasih, kebenaran, dan kekudusan dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Martyn Lloyd-Jones menambahkan bahwa orang percaya bukan hanya sekadar menyandang status sebagai anak-anak Allah, tetapi harus hidup selaras dengan identitas itu.

R.C. Sproul menegaskan bahwa anak-anak Allah dipanggil untuk menjadi duta besar Kerajaan Surga, yang berarti hidup dengan standar moral yang lebih tinggi daripada dunia.

c) "...di tengah-tengah generasi yang bengkok dan sesat ini..."

Paulus menggambarkan dunia sebagai generasi yang bengkok dan sesat, yang berarti penuh dengan dosa, ketidakadilan, dan pemberontakan terhadap Allah.

Menurut John Owen, dunia selalu menentang Allah dan firman-Nya, sehingga orang percaya harus waspada agar tidak terseret dalam sistem dunia yang penuh dosa.

R.C. Sproul menekankan bahwa dunia berusaha menarik orang percaya menjauh dari Allah, sehingga mereka harus tetap berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan.

Menurut Martyn Lloyd-Jones, istilah "generasi yang bengkok dan sesat" mengacu pada mereka yang menolak kebenaran dan hidup dalam kebodohan rohani.

d) "...sehingga kamu bersinar di antara mereka sebagai terang di dunia."

Bagian ini menegaskan bahwa orang percaya harus menjadi terang di dunia yang gelap.

Menurut John Calvin, orang Kristen harus menjadi contoh hidup dari kasih dan kebenaran Allah, sehingga dunia dapat melihat perbedaan nyata dalam hidup mereka.

John Owen menekankan bahwa orang percaya tidak boleh berkompromi dengan dosa, tetapi harus hidup dalam kekudusan yang menjadi kesaksian bagi dunia.

Menurut R.C. Sproul, menjadi terang berarti hidup dengan standar moral yang tinggi dan menunjukkan kasih Kristus dalam tindakan nyata.

3. Teologi Reformed tentang Hidup Kudus dan Kesaksian Kristen

a) Kekudusan adalah Panggilan bagi Semua Orang Percaya

Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa kekudusan adalah bukti nyata dari keselamatan yang sejati.

Menurut John Calvin, keselamatan bukan hanya tentang percaya kepada Kristus, tetapi juga tentang hidup dalam ketaatan kepada firman Tuhan.

John Owen menegaskan bahwa orang yang benar-benar telah dilahirkan kembali akan memiliki hati yang rindu untuk hidup dalam kekudusan.

b) Orang Percaya Dipanggil untuk Berbeda dari Dunia

Menurut R.C. Sproul, orang percaya tidak boleh hidup seperti dunia, tetapi harus menunjukkan karakter Kristus dalam kehidupan mereka.

Martyn Lloyd-Jones menekankan bahwa kekristenan yang sejati selalu terlihat dalam perbuatan, bukan hanya dalam perkataan.

c) Kesaksian Orang Percaya sebagai Terang di Dunia

Menurut John Calvin, orang percaya harus menjadi terang yang menunjukkan kasih dan kebenaran Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka.

John Owen menegaskan bahwa kesaksian Kristen bukan hanya tentang berbicara tentang Injil, tetapi juga tentang hidup dalam cara yang mencerminkan karakter Allah.

4. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

a) Hidup dalam Kekudusan dan Integritas

Sebagai orang percaya, kita harus berusaha hidup dalam kekudusan dan menjauhi segala bentuk kompromi dengan dosa.

Menurut John Calvin, kekudusan sejati adalah bukti dari iman yang hidup.

b) Tidak Menyerupai Dunia, tetapi Menjadi Terang bagi Dunia

Menurut R.C. Sproul, orang percaya harus menolak budaya dunia yang menentang Allah dan tetap teguh dalam iman.

c) Menjadi Kesaksian Kristus dalam Kehidupan Sehari-hari

Menurut Martyn Lloyd-Jones, kesaksian Kristen harus terlihat dalam perkataan, tindakan, dan sikap hidup kita sehari-hari.

Kesimpulan

Filipi 2:15 menegaskan bahwa orang percaya harus hidup tanpa cacat, sebagai anak-anak Allah di tengah dunia yang bengkok dan sesat, dan bersinar sebagai terang di dunia.

Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan bahwa:

  1. Orang percaya harus hidup dalam kekudusan dan tidak bercacat di hadapan Allah.
  2. Dunia ini penuh dengan dosa, tetapi orang percaya harus tetap berpegang teguh pada kebenaran.
  3. Sebagai anak-anak Allah, kita dipanggil untuk menjadi terang yang membawa harapan dan kesaksian tentang Kristus.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, tidak menyerupai dunia, dan menjadi saksi yang membawa terang Kristus di mana pun kita berada.

Next Post Previous Post