Bagaimana Menjadi Murid Yesus?

Bagaimana Menjadi Murid Yesus?

Pendahuluan

Menjadi murid Yesus bukan hanya sekadar mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tetapi juga hidup dalam ketaatan, kasih, dan pengorbanan sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam teologi Reformed, pemuridan dipandang sebagai bagian dari rencana Allah yang berdaulat, di mana orang percaya dipanggil oleh anugerah-Nya dan dibentuk menjadi serupa dengan Kristus.

Para teolog seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan Dietrich Bonhoeffer telah banyak menulis tentang esensi pemuridan, yang melibatkan panggilan ilahi, pertumbuhan dalam kekudusan, serta kehidupan dalam komunitas gereja. Artikel ini akan membahas bagaimana seseorang dapat menjadi murid Yesus menurut perspektif Reformed, dengan dasar dari Alkitab dan pemikiran para pakar teologi.

1. Panggilan Menjadi Murid Yesus

A. Murid Dipanggil oleh Yesus

Dalam Injil, kita melihat bahwa Yesus sendiri yang memanggil murid-murid-Nya:

  • Matius 4:19 → "Mari, ikutlah Aku, dan Aku akan menjadikan kamu penjala manusia."

  • Yohanes 15:16 → "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu."

Dalam teologi Reformed, panggilan ini dipahami sebagai panggilan efektif, di mana Yesus secara berdaulat memilih murid-murid-Nya sesuai dengan kehendak Allah. John Calvin menekankan bahwa murid-murid tidak dipilih karena keunggulan pribadi mereka, tetapi karena anugerah Allah yang tak bersyarat (Institutes, III.21.1).

B. Anugerah yang Memampukan Murid

Teologi Reformed menolak gagasan bahwa manusia dapat mengikuti Yesus dengan kekuatan sendiri. Herman Bavinck menulis:

"Manusia secara alami tidak mampu mengikut Kristus kecuali jika Roh Kudus mengubah hati mereka." (Reformed Dogmatics, Vol. 3)

Paulus menegaskan dalam Efesus 2:8-9 bahwa keselamatan adalah pemberian Allah, bukan hasil usaha manusia. Begitu juga dalam pemuridan, hanya anugerah Allah yang memungkinkan seseorang untuk mengikut Yesus dengan setia.

2. Menyangkal Diri dan Memikul Salib

A. Murid Harus Siap Berkorban

Yesus dengan jelas mengajarkan bahwa menjadi murid-Nya berarti menyangkal diri dan memikul salib:

  • Lukas 9:23 → "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku."

  • Matius 10:38 → "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku."

Menurut Dietrich Bonhoeffer dalam bukunya The Cost of Discipleship, pemuridan sejati berarti menyerahkan seluruh hidup kepada Kristus. Ia berkata:

"Ketika Kristus memanggil seseorang, Ia memanggilnya untuk datang dan mati."

Ini berarti bahwa menjadi murid Yesus tidak bisa dilakukan dengan setengah hati. Louis Berkhof menegaskan bahwa pemuridan adalah tanda dari pembaruan hidup oleh Roh Kudus (Systematic Theology).

B. Menjadi Serupa dengan Kristus

Panggilan untuk memikul salib berarti kita dipanggil untuk menjadi serupa dengan Kristus dalam penderitaan dan pengudusan:

  • Roma 8:29 → "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."

  • Galatia 2:20 → "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."

John Calvin dalam Institutes (III.3.8) menegaskan bahwa hidup seorang murid adalah hidup dalam pertobatan terus-menerus, di mana kita terus bertumbuh dalam kekudusan dan menolak dosa.

3. Hidup dalam Firman dan Doa

A. Murid Harus Berakar dalam Firman

Yesus berkata bahwa murid-Nya adalah mereka yang hidup dalam firman-Nya:

  • Yohanes 8:31 → "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku."

  • Mazmur 119:105 → "Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."

Para teolog Reformed menekankan bahwa studi Alkitab adalah inti dari kehidupan seorang murid. Herman Bavinck menulis:

"Kehidupan seorang Kristen bergantung pada kebenaran Firman Allah yang diterangi oleh Roh Kudus."

Karena itu, seorang murid Yesus harus rajin membaca, merenungkan, dan menerapkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Doa sebagai Kehidupan Murid

Selain Firman, doa adalah napas kehidupan murid Kristus. Yesus sendiri memberi teladan dalam kehidupan doa-Nya:

  • Markus 1:35 → "Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."

  • 1 Tesalonika 5:17 → "Berdoalah tanpa henti."

John Calvin menekankan bahwa doa adalah alat utama untuk menerima anugerah Allah dan mendekat kepada-Nya (Institutes, III.20.2).

4. Hidup dalam Persekutuan Gereja

A. Murid Tidak Hidup Sendiri

Seorang murid tidak bisa hidup sendiri, tetapi harus berakar dalam tubuh Kristus, yaitu gereja:

  • Ibrani 10:25 → "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti yang biasa dilakukan beberapa orang."

  • Efesus 4:12-13 → "Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus."

Herman Bavinck menekankan bahwa pemuridan sejati hanya bisa terjadi dalam komunitas iman:

"Gereja adalah sarana yang Allah pakai untuk membentuk umat-Nya menjadi murid yang sejati."

B. Hidup dalam Kasih dan Pelayanan

Seorang murid Yesus dipanggil untuk melayani dan mengasihi sesama:

  • Yohanes 13:35 → "Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

  • Galatia 5:13 → "Layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."

John Calvin menekankan bahwa kasih dan pelayanan adalah buah dari pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya.

Kesimpulan: Menjadi Murid yang Setia

Menjadi murid Yesus bukan hanya soal percaya kepada-Nya, tetapi juga hidup dalam ketaatan, pengorbanan, dan kesetiaan kepada-Nya. Teologi Reformed menekankan bahwa pemuridan adalah karya Allah yang dimulai oleh panggilan-Nya, dikuatkan oleh anugerah-Nya, dan dimampukan oleh Roh Kudus.

Seorang murid Yesus harus:
Menjawab panggilan Kristus dengan iman
Menyangkal diri dan hidup dalam kekudusan
Berakar dalam Firman dan doa
Hidup dalam komunitas gereja
Melayani dan mengasihi sesama

Sebagaimana Yesus berkata dalam Matius 16:24:

"Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku."

Mari kita menjadi murid Yesus yang setia, bertumbuh dalam anugerah-Nya, dan hidup untuk kemuliaan-Nya!

Next Post Previous Post