Doa Sebelum Makan Kristen

Doa Sebelum Makan Kristen

Pendahuluan

Setiap orang Kristen pasti akrab dengan doa sebelum makan. Sebuah kebiasaan yang tampak sederhana ini sebenarnya memiliki dasar teologis yang mendalam. Dalam teologi Reformed, doa sebelum makan bukan hanya sekadar tradisi atau ritual belaka, tetapi merupakan tindakan iman yang mencerminkan pemahaman kita tentang anugerah Allah, pemeliharaan-Nya, dan hubungan kita dengan-Nya sebagai anak-anak-Nya.

Banyak orang Kristen menganggap doa sebelum makan sebagai formalitas, tanpa benar-benar memahami makna di baliknya. Namun, jika kita melihatnya melalui kacamata Alkitab dan pemikiran para teolog Reformed, kita akan menemukan bahwa doa sebelum makan mencerminkan beberapa aspek penting dalam iman Kristen:

  1. Pengakuan atas anugerah dan pemeliharaan Allah

  2. Pengenalan akan ketergantungan kita kepada Tuhan

  3. Panggilan untuk bersyukur dalam segala hal

  4. Penyembahan sebagai respons atas kebaikan Allah

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri bagaimana teologi Reformed memandang doa sebelum makan, dasar-dasar Alkitabiah yang mendukungnya, serta bagaimana praktik ini dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan.

1. Doa Sebelum Makan: Sebuah Tindakan Iman

Dalam perspektif Reformed, doa sebelum makan adalah tindakan iman yang mengakui bahwa segala sesuatu yang kita terima berasal dari Allah. Tidak ada satu pun yang kita miliki yang bukan merupakan anugerah-Nya.

Rasul Paulus dalam 1 Korintus 10:31 berkata:

"Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah."

Ayat ini menunjukkan bahwa bahkan dalam tindakan sehari-hari seperti makan dan minum, kita dipanggil untuk memuliakan Allah. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan berdoa sebelum makan sebagai tanda bahwa kita menyadari makanan yang kita terima bukan hanya hasil usaha kita sendiri, tetapi terutama berasal dari pemeliharaan Allah.

Jonathan Edwards, seorang teolog Reformed terkenal, menekankan bahwa setiap aspek kehidupan manusia, sekecil apa pun, harus diarahkan kepada Allah sebagai bentuk ibadah. Makan dan minum bukan hanya kebutuhan biologis, tetapi juga sarana di mana kita dapat mengalami dan mengakui kebaikan Allah.

2. Dasar Alkitabiah untuk Doa Sebelum Makan

Doa sebelum makan bukanlah tradisi yang muncul secara kebetulan. Alkitab memberikan banyak contoh di mana orang percaya bersyukur kepada Tuhan sebelum makan:

a. Yesus Memberi Contoh dalam Doa Sebelum Makan

Yesus sendiri berdoa sebelum makan, memberikan teladan bagi kita untuk mengikuti-Nya. Dalam beberapa peristiwa penting, Yesus secara khusus mengucap syukur sebelum makan:

  1. Mujizat lima roti dan dua ikan

    • Matius 14:19:

      "Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di rumput, dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya..."

    • Yesus tidak hanya langsung membagikan makanan, tetapi pertama-tama mengucap syukur kepada Bapa.

  2. Perjamuan Terakhir

    • Lukas 22:19:

      "Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: 'Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.'"

    • Dalam momen paling sakral sebelum penyaliban-Nya, Yesus tetap memberikan teladan untuk mengucap syukur sebelum makan.

b. Paulus Mengajarkan untuk Berdoa dan Mengucap Syukur

Rasul Paulus juga menekankan pentingnya mengucap syukur dalam segala hal, termasuk dalam hal makanan:

  • 1 Timotius 4:4-5:

    "Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa."

  • Roma 14:6:

    "Siapa yang berpegang pada suatu hari tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Siapa yang makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah..."

Dari ayat-ayat ini, kita melihat bahwa makan bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga tindakan rohani di mana kita bisa mengakui dan mensyukuri kebaikan Allah.

3. Mengapa Kita Harus Berdoa Sebelum Makan?

a. Mengakui Ketergantungan Kita kepada Allah

Dalam teologi Reformed, Allah adalah satu-satunya sumber kehidupan dan pemeliharaan. Doa sebelum makan adalah pengakuan bahwa kita sepenuhnya bergantung kepada-Nya.

Mazmur 145:15-16 mengatakan:

"Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun memberi mereka makanan pada waktunya; Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup."

Kita tidak bisa hidup tanpa pemeliharaan Allah. Oleh karena itu, setiap kali kita makan, kita diingatkan bahwa kita hanya dapat menikmati makanan karena Allah telah menyediakan dan mengizinkan kita menerimanya.

b. Menghindari Sikap Ketidaksyukuran

Dalam dunia modern yang serba cepat, mudah bagi kita untuk menganggap makanan sebagai sesuatu yang biasa, bahkan hak yang kita miliki. Tetapi Alkitab memperingatkan kita untuk tidak menjadi orang yang tidak tahu berterima kasih.

Roma 1:21 berkata:

"Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya."

Doa sebelum makan membantu kita melawan kecenderungan hati yang sombong dan tidak bersyukur, serta melatih kita untuk selalu mengingat kebaikan Allah.

c. Menghormati dan Memuliakan Allah

Ketika kita berdoa sebelum makan, kita tidak hanya melakukan kebiasaan, tetapi kita sedang memuliakan Allah. Seperti yang dikatakan oleh Westminster Shorter Catechism:

"Tujuan utama manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya."

Salah satu cara paling sederhana untuk memuliakan Allah dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mengakui Dia sebagai pemberi segala sesuatu dalam doa sebelum makan.

4. Praktik Doa Sebelum Makan dalam Kehidupan Kristen

a. Doa yang Spontan dan Berhati-hati

Doa sebelum makan tidak harus panjang dan bertele-tele. Tuhan tidak menilai doa kita dari panjangnya kata-kata, tetapi dari ketulusan hati kita.

Matthew Henry, seorang teolog Reformed, menekankan bahwa doa yang penuh syukur sebelum makan adalah cara sederhana untuk menunjukkan kasih dan hormat kepada Allah.

b. Doa Bersama Keluarga

Doa sebelum makan juga bisa menjadi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul dan bersama-sama mengingat kasih Tuhan.

John Piper pernah berkata:

"Setiap momen kecil dalam kehidupan bisa menjadi kesempatan untuk membawa hati kita kembali kepada Tuhan—dan doa sebelum makan adalah salah satu cara yang paling sederhana dan kuat untuk melakukannya."

Kesimpulan: Makan sebagai Sarana Anugerah

Doa sebelum makan bukan hanya kebiasaan, tetapi tindakan iman yang mendalam. Ini adalah cara kita mengakui ketergantungan kita kepada Allah, melatih hati yang bersyukur, dan memuliakan Dia dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai orang percaya dalam tradisi Reformed, kita dipanggil untuk melihat segala sesuatu—termasuk makanan—sebagai anugerah Tuhan yang harus kita syukuri.

Setiap kali kita makan, mari kita mengingat bahwa kita hanya bisa menikmati makanan ini karena Allah yang penuh kasih telah menyediakan segala sesuatu bagi kita.

Soli Deo Gloria!

Next Post Previous Post