Doa untuk Menggunakan Hidup dengan Baik

Pendahuluan
Hidup adalah anugerah dari Tuhan, dan bagaimana kita menggunakannya mencerminkan pemahaman kita tentang tujuan ilahi-Nya. Sepanjang sejarah, para teolog Reformed menekankan pentingnya menjalani hidup dengan tujuan demi kemuliaan Allah. Artikel ini mengeksplorasi perspektif teologi Reformed tentang penggunaan hidup yang baik, dengan merujuk pada pemikiran para tokoh seperti John Calvin, Jonathan Edwards, dan Charles Haddon Spurgeon. Ajaran mereka memberikan landasan yang kuat untuk membentuk doa yang mencerminkan kehidupan yang dipersembahkan kepada Tuhan.
1. Kedaulatan Allah dalam Tujuan Hidup
John Calvin: Hidup di Hadapan Allah (Coram Deo)
John Calvin, salah satu tokoh utama Reformasi, menekankan konsep Coram Deo, yang berarti "di hadapan wajah Allah." Ia mengajarkan bahwa setiap aspek kehidupan harus dijalani dengan kesadaran penuh akan kehadiran Allah. Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menulis:
"Kita bukan milik kita sendiri; oleh karena itu, janganlah akal maupun kehendak kita mengendalikan rencana dan perbuatan kita. Kita adalah milik Allah; karena itu, marilah kita hidup bagi-Nya dan mati bagi-Nya." (Institutes, 3.7.1)
Hidup yang digunakan dengan baik adalah hidup yang sepenuhnya dipersembahkan untuk kemuliaan Allah. Ini berarti mencari hikmat dalam doa, mengejar kekudusan, dan menggunakan talenta kita untuk kerajaan-Nya.
Jonathan Edwards: Kemuliaan Allah sebagai Tujuan Utama
Jonathan Edwards, seorang teolog berpengaruh dalam Great Awakening, percaya bahwa tujuan utama hidup adalah memuliakan Allah dan menikmati-Nya selamanya. Dalam Resolutions—serangkaian komitmen pribadinya—ia menulis:
"Bertekad untuk tidak menyia-nyiakan satu momen pun, tetapi menggunakannya dengan cara yang paling bermanfaat yang saya bisa."
Edwards memandang hidup sebagai sebuah amanah, di mana waktu dan sumber daya harus digunakan dengan bijak bagi tujuan Allah. Perspektif ini sejalan dengan nasihat Rasul Paulus dalam Efesus 5:15-16:
"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Gunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."
Dengan demikian, doa untuk menggunakan hidup dengan baik harus mencakup permohonan hikmat agar kita dapat mengenali dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk memuliakan Allah.
2. Peran Doa dalam Hidup yang Digunakan dengan Baik
Martin Luther: Hidup dalam Doa dan Iman
Martin Luther, meskipun lebih dikenal dalam tradisi Lutheran, sangat memengaruhi pemikiran Reformed, terutama mengenai pentingnya doa. Ia pernah berkata:
"Menjadi seorang Kristen tanpa doa adalah mustahil, seperti halnya tetap hidup tanpa bernapas."
Hidup yang digunakan dengan baik adalah hidup yang dipenuhi dengan doa. Melalui doa, kita mencari bimbingan, kekuatan, dan ketekunan. Hidup dalam doa menunjukkan ketergantungan kita pada Allah dan membantu menyelaraskan keinginan kita dengan kehendak-Nya.
Charles Spurgeon: Kuasa Doa Sehari-hari
Charles Haddon Spurgeon, yang dikenal sebagai "Pangeran Para Pengkhotbah," sering menekankan bahwa doa adalah dasar dari kehidupan yang saleh. Ia berkata:
"Doa membengkokkan kemahakuasaan surga kepada keinginanmu. Doa menggerakkan tangan yang menggerakkan dunia."
Hidup yang digunakan dengan baik adalah hidup yang terus-menerus mencari kehendak Allah melalui doa. Aplikasi praktis dari ajaran ini adalah menjadikan doa sebagai prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari, memastikan bahwa setiap keputusan kita diserahkan kepada Tuhan.
3. Hidup yang Digunakan dengan Baik Ditandai dengan Pelayanan
John Calvin: Pekerjaan sebagai Ibadah
Calvin mengajarkan bahwa setiap pekerjaan yang sah, jika dilakukan untuk kemuliaan Allah, adalah suatu bentuk ibadah. Ia menolak pemisahan antara yang sakral dan sekuler, dan menekankan bahwa semua pekerjaan bisa menjadi kudus jika dilakukan untuk Tuhan (Kolose 3:23).
Hidup yang digunakan dengan baik, oleh karena itu, tidak terbatas pada pelayanan di gereja, tetapi mencakup pelayanan di keluarga, pekerjaan, dan masyarakat. Dalam doa kita, kita harus meminta kesetiaan dalam panggilan hidup kita.
William Wilberforce: Hidup untuk Keadilan dan Kasih
Tradisi Reformed memiliki komitmen kuat terhadap keterlibatan sosial. William Wilberforce, yang dipengaruhi oleh teologi Reformed, mengabdikan hidupnya untuk mengakhiri perdagangan budak. Contohnya menunjukkan bahwa hidup yang digunakan dengan baik melibatkan perjuangan untuk keadilan dan kasih (Mikha 6:8).
Hidup yang digunakan dengan baik membutuhkan doa agar kita memiliki kebijaksanaan dan keberanian untuk melayani dalam hal-hal yang memperjuangkan kebenaran Allah.
4. Mengatasi Hambatan dalam Menggunakan Hidup dengan Baik
John Owen: Mematikan Dosa
John Owen, seorang teolog Puritan, menulis banyak tentang pengudusan. Ia pernah berkata:
"Bunuhlah dosa, atau dosa akan membunuhmu."
Dosa menghambat tujuan hidup dan menghalangi pelayanan yang efektif. Doa untuk hidup yang digunakan dengan baik harus mencakup permohonan untuk kekudusan dan pembebasan dari dosa.
J.I. Packer: Mengenal Allah sebagai Kunci Kehidupan yang Berbuah
J.I. Packer, seorang teolog Reformed modern, menekankan bahwa mengenal Allah adalah kunci kehidupan yang berubah. Ia menulis:
"Begitu kamu menyadari bahwa tujuan utama kamu di dunia ini adalah untuk mengenal Allah, sebagian besar masalah hidup akan terselesaikan dengan sendirinya." (Knowing God)
Hidup yang digunakan dengan baik membutuhkan pengenalan yang mendalam akan Allah melalui Alkitab dan doa. Ini berarti berdoa untuk pertumbuhan rohani dan hikmat.
5. Contoh Doa untuk Menggunakan Hidup dengan Baik
Berdasarkan wawasan dari para teolog di atas, berikut adalah doa yang mencerminkan pemahaman Reformed tentang bagaimana menggunakan hidup dengan baik:
Doa untuk Menggunakan Hidup dengan Baik
Bapa Surgawi,
Aku datang ke hadirat-Mu, menyadari bahwa hidupku bukan milikku sendiri, tetapi milik-Mu. Ajarlah aku untuk hidup Coram Deo, dengan kesadaran penuh akan kehadiran-Mu dalam setiap momen. Biarlah setiap pikiran, perkataan, dan perbuatanku memuliakan nama-Mu.
Berikanlah kepadaku hikmat seperti yang dimiliki Jonathan Edwards, agar aku dapat menebus waktu dan menggunakannya untuk tujuan yang kekal. Tolonglah aku untuk melihat setiap kesempatan untuk melayani Engkau dan sesama dengan ketekunan dan sukacita.
Tuhan, teguhkanlah aku dalam doa, seperti yang diajarkan oleh Martin Luther dan Charles Spurgeon, karena doa adalah nafas hidup rohaniku. Biarlah hari-hariku dipenuhi dengan pencarian wajah-Mu dalam segala hal.
Dalam pekerjaanku, tolonglah aku melihat panggilan hidupku sebagai bentuk ibadah, sebagaimana diajarkan oleh John Calvin. Apa pun yang kulakukan, biarlah aku melakukannya dengan segenap hati untuk kerajaan-Mu.
Berikan aku hati yang mencintai keadilan dan belas kasihan, seperti yang ditunjukkan oleh William Wilberforce, agar aku dapat berdiri bagi kebenaran dan membawa terang di tengah kegelapan.
Kuatkan aku untuk mematikan dosa setiap hari, seperti yang dinasihatkan oleh John Owen, agar tidak ada hal yang menghalangi jalanku bersama-Mu. Bimbinglah aku dalam pengenalan akan Engkau, seperti yang diajarkan oleh J.I. Packer, agar aku bertumbuh dalam kekudusan dan sukacita.
Tuhan, aku menyerahkan hari-hariku kepada-Mu. Jangan biarkan aku menyia-nyiakan satu momen pun, tetapi gunakanlah hidupku sepenuhnya untuk kemuliaan-Mu.
Dalam nama Yesus, Amin.
Semoga kita senantiasa berdoa agar Tuhan menolong kita menjalani hidup yang berbuah dan penuh makna bagi kemuliaan-Nya. "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, supaya kami beroleh hati yang bijaksana." – Mazmur 90:12