Rut 4:11-12: Berkat Allah atas Rut dan Boas dalam Rencana Penebusan

Pendahuluan
Kitab Rut adalah salah satu kitab Perjanjian Lama yang paling indah, menampilkan kisah tentang kesetiaan, kasih setia Allah, dan rencana penebusan-Nya. Dalam Rut 4:11-12, kita melihat bagaimana Boas dan Rut menerima berkat dari para tua-tua dan penduduk Betlehem, yang menegaskan peran mereka dalam sejarah keselamatan.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri eksposisi Rut 4:11-12 dalam perspektif teologi Reformed, dengan meninjau pemikiran para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, Herman Bavinck, Charles Hodge, dan Martin Lloyd-Jones.
1. Teks Rut 4:11-12
11 Semua orang yang ada di pintu gerbang kota dan para tua-tua itu berkata, “Kami adalah saksi. Kiranya TUHAN membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu seperti Rahel dan Lea, dua-duanya telah membangun keturunan Israel. Kiranya engkau menjadi makmur di Efrata, dan namamu termasyhur di Betlehem!
12 Kiranya keluargamu menjadi seperti keluarga Peres, yang Tamar lahirkan bagi Yehuda, karena keturunan yang akan TUHAN berikan kepadamu melalui perempuan muda ini.” (Rut 4:11-12, AYT)
2. Konteks Rut 4:11-12
Konteks dari ayat ini adalah penebusan Rut oleh Boas, yang terjadi di gerbang kota Betlehem. Boas telah menyatakan niatnya untuk menikahi Rut dan menebus milik keluarga Naomi, sesuai dengan hukum goel (penebus kaum) dalam Imamat 25:25.
Di hadapan para tua-tua kota, Boas menyatakan bahwa ia akan menebus milik Elimelekh dan memperistri Rut untuk mempertahankan nama keluarga. Setelah mendengar ini, para tua-tua memberikan berkat kepada Boas dan Rut, yang menghubungkan mereka dengan kisah besar Israel.
Menurut John Calvin, bagian ini menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya peristiwa pribadi, tetapi juga bagian dari rencana Allah untuk membangun umat-Nya.
3. Eksposisi Rut 4:11-12 dalam Perspektif Teologi Reformed
a. "Kami adalah Saksi" – Peran Komunitas dalam Perjanjian Allah
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pernikahan dan penebusan dalam budaya Israel adalah tindakan yang memiliki dampak sosial dan spiritual.
Herman Bavinck menekankan bahwa Allah bekerja melalui komunitas umat-Nya untuk menggenapi janji-janji-Nya. Ini adalah prinsip penting dalam teologi perjanjian, di mana Allah tidak hanya bekerja dengan individu, tetapi dengan umat-Nya secara keseluruhan.
Yesus juga mengajarkan bahwa kesaksian komunitas sangat penting dalam rencana Allah (Matius 18:16-20).
b. "Kiranya TUHAN Membuat Perempuan yang Akan Masuk ke Rumahmu Seperti Rahel dan Lea" – Rut dalam Rencana Keselamatan Allah
Para tua-tua memberkati Rut agar menjadi seperti Rahel dan Lea, dua perempuan yang melalui mereka Allah membangun bangsa Israel (Kejadian 29-30).
R.C. Sproul menjelaskan bahwa Rut, seorang perempuan Moab, kini dianggap sebagai bagian dari umat perjanjian Allah. Ini menggambarkan bagaimana Allah dalam anugerah-Nya memasukkan orang non-Yahudi ke dalam umat pilihan-Nya, yang merupakan gambaran dari keselamatan dalam Kristus.
Dalam Perjanjian Baru, konsep ini diperluas kepada semua bangsa dalam Efesus 2:19:
"Jadi, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, tetapi kamu adalah sesama warga dengan orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah."
Rut adalah gambaran dari Gereja—orang-orang bukan Yahudi yang diterima dalam keluarga Allah melalui Kristus.
c. "Kiranya Engkau Menjadi Makmur di Efrata, dan Namamu Termasyhur di Betlehem" – Nubuat Mesianis Tersirat
Berbicara tentang kemakmuran Boas di Betlehem, kita melihat bagaimana rencana Allah berkembang.
Martin Lloyd-Jones menekankan bahwa Boas sebagai penebus adalah bayangan dari Kristus, yang juga akan datang dari Betlehem dan membawa penebusan sejati.
Nubuatan dalam Mikha 5:2 mengatakan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem, dan dalam silsilah Yesus (Matius 1:5), Rut dan Boas menjadi bagian dari garis keturunan Mesias!
Dengan demikian, doa para tua-tua ini bukan hanya tentang kemakmuran Boas, tetapi juga mengarah kepada rencana keselamatan Allah melalui Kristus.
d. "Kiranya Keluargamu Menjadi seperti Keluarga Peres" – Paralel dengan Kisah Tamar dan Yehuda
Peres adalah anak dari Tamar dan Yehuda dalam Kejadian 38. Tamar, seperti Rut, adalah perempuan non-Israel yang melalui keturunannya Allah menggenapi rencana keselamatan-Nya.
Menurut Charles Hodge, kisah Tamar menunjukkan bahwa Allah dapat membawa berkat bahkan dari situasi yang tampak gelap dan penuh kesulitan. Ini berlaku juga untuk Rut, yang mengalami kehilangan suami dan kemiskinan, tetapi akhirnya menjadi bagian dari rencana besar Allah.
Dalam Matius 1:3-5, Peres dan Rut disebut dalam silsilah Yesus, menunjukkan bahwa Allah memakai orang-orang yang dianggap kecil untuk melaksanakan rencana-Nya yang besar.
4. Aplikasi Teologis dalam Kehidupan Kristen
a. Allah Menggunakan Orang-Orang yang Tidak Terduga dalam Rencana-Nya
Rut adalah seorang janda asing dari Moab, tetapi Allah memakai dia untuk menjadi bagian dari garis keturunan Yesus Kristus.
Hal ini mengajarkan bahwa tidak ada orang yang terlalu kecil dalam pandangan Allah. Seperti Rut, kita semua memiliki tempat dalam rencana besar keselamatan Allah.
b. Pernikahan dan Keluarga dalam Rencana Allah
Rut 4:11-12 menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya soal hubungan pribadi, tetapi juga bagian dari tujuan Allah yang lebih besar.
John Calvin menekankan bahwa pernikahan harus dilihat dalam terang panggilan Allah untuk menghasilkan keturunan yang takut akan Tuhan (Mazmur 127:3-5).
Oleh karena itu, pernikahan Kristen harus dijalani dengan kesadaran bahwa itu adalah bagian dari mandat ilahi untuk membangun umat Tuhan.
c. Keselamatan adalah Anugerah bagi Semua Bangsa
Rut sebagai perempuan non-Israel diterima ke dalam umat Allah, yang menggambarkan bagaimana keselamatan dalam Kristus terbuka bagi semua bangsa.
Paulus dalam Roma 10:12 berkata:
"Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena Tuhan yang sama adalah Tuhan dari semua orang, yang melimpahkan kekayaan-Nya kepada semua orang yang berseru kepada-Nya."
Rut menjadi gambaran bagaimana Gereja, yang terdiri dari orang-orang dari segala bangsa, disatukan dalam Kristus sebagai satu tubuh.
5. Kesimpulan
Rut 4:11-12 bukan hanya sekadar doa berkat untuk Rut dan Boas, tetapi juga mencerminkan rencana besar Allah dalam keselamatan umat-Nya.
Dari eksposisi ini, kita belajar bahwa:
-
Allah bekerja melalui komunitas umat-Nya untuk menggenapi rencana-Nya.
-
Kemerdekaan dalam Kristus bukan hanya untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk melayani dan membangun sesama.
-
Rut sebagai orang asing yang diterima ke dalam umat Allah menggambarkan bagaimana Injil terbuka bagi semua bangsa.
-
Pernikahan Kristen harus dijalani dalam kesadaran bahwa itu adalah bagian dari rencana Allah untuk membangun umat-Nya.
-
Boas sebagai penebus adalah bayangan dari Kristus, Penebus sejati yang datang dari Betlehem.
Sebagai orang percaya, kita diundang untuk melihat bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan kita dan mengambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya.