Kebejatan Total Manusia

Pendahuluan
Doktrin Kebejatan Total (Total Depravity) adalah salah satu doktrin utama dalam teologi Reformed yang menegaskan bahwa akibat kejatuhan Adam, seluruh aspek keberadaan manusia telah dirusak oleh dosa. Ini berarti bahwa manusia secara alami tidak mampu mencari Allah atau melakukan kebaikan sejati tanpa anugerah-Nya.
Beberapa teolog Reformed besar seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, Cornelius Van Til, R.C. Sproul, dan John Piper menekankan bahwa dosa bukan sekadar masalah moralitas eksternal, tetapi merupakan kondisi hati yang menyeluruh.
Dalam artikel ini, kita akan membahas arti Kebejatan Total, dasar Alkitabiah, pandangan para teolog Reformed, serta implikasinya bagi kehidupan Kristen.
1. Apa Itu Kebejatan Total?
Pandangan Teologi Reformed
Dalam teologi Reformed, Kebejatan Total tidak berarti bahwa manusia selalu berbuat seburuk mungkin, tetapi bahwa dosa telah mencemari seluruh aspek keberadaan manusia—pikiran, emosi, kehendak, dan tindakan.
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menyatakan:
"Hati manusia adalah pabrik berhala; setiap hari ia menghasilkan penyembahan palsu."
Dengan kata lain, manusia secara alami lebih memilih dosa daripada Allah dan tidak memiliki kapasitas untuk berbalik kepada-Nya tanpa anugerah ilahi.
Dasar Alkitabiah
-
Roma 3:10-12: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah."
-
Yeremia 17:9: "Hati adalah licik lebih dari segala sesuatu, dan sangat jahat; siapa yang dapat mengetahuinya?"
Implikasi bagi Kehidupan Kristen
Karena manusia sepenuhnya tercemar oleh dosa, kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri. Kita membutuhkan anugerah Allah yang murni untuk bisa diselamatkan dan diubah.
2. Bagaimana Dosa Mempengaruhi Seluruh Keberadaan Manusia?
a. Dosa Mempengaruhi Akal Budi
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa manusia berdosa tidak bisa memahami kebenaran Allah dengan benar karena pikirannya telah menjadi gelap.
Dasar Alkitabiah
-
Roma 1:21: "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya, pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap."
Implikasi
Tanpa penerangan dari Roh Kudus, manusia akan selalu menyimpulkan hal yang salah tentang Allah dan realitas.
b. Dosa Mempengaruhi Kehendak
Louis Berkhof menegaskan bahwa kehendak manusia tidak netral, tetapi cenderung kepada dosa. Manusia tidak bisa memilih Allah dengan kehendaknya sendiri, karena ia adalah budak dosa.
Dasar Alkitabiah
-
Roma 8:7: "Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya."
Implikasi
Hanya anugerah Allah yang dapat membebaskan kehendak manusia agar bisa memilih untuk percaya kepada Kristus.
c. Dosa Mempengaruhi Perasaan dan Hati
John Piper menekankan bahwa manusia secara alami tidak mencintai Allah. Hati manusia condong kepada penyembahan berhala, lebih mencintai dunia daripada Allah.
Dasar Alkitabiah
-
Yohanes 3:19: "Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat."
Implikasi
Tanpa pembaruan dari Roh Kudus, manusia akan terus lebih memilih dunia dan dosa daripada Allah.
3. Apakah Kebejatan Total Berarti Manusia Tidak Bisa Berbuat Baik?
Pandangan Teologi Reformed
Teologi Reformed membedakan antara kebaikan lahiriah (civic virtue) dan kebaikan sejati yang berkenan di hadapan Allah. Cornelius Van Til menegaskan bahwa sekalipun manusia dapat melakukan perbuatan baik secara moral, semua perbuatannya tetap tercemar oleh dosa karena tidak dilakukan demi kemuliaan Allah.
Dasar Alkitabiah
-
Yesaya 64:6: "Segala kesalehan kami seperti kain kotor."
-
Roma 14:23: "Segala sesuatu yang tidak berasal dari iman adalah dosa."
Implikasi
Manusia mungkin bisa berbuat baik secara moral, tetapi tanpa iman kepada Kristus, tidak ada yang benar-benar berkenan di hadapan Allah.
4. Bagaimana Manusia Bisa Diselamatkan Jika Ia Benar-Benar Berdosa?
Pandangan Teologi Reformed
Karena manusia sepenuhnya mati dalam dosa, keselamatan sepenuhnya adalah karya Allah, bukan usaha manusia. R.C. Sproul menegaskan bahwa iman itu sendiri adalah anugerah Allah.
Dasar Alkitabiah
-
Efesus 2:1, 8-9: "Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu... Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."
Implikasi
Keselamatan bukan karena usaha manusia, tetapi karena Allah yang membangkitkan kita dari kematian rohani melalui Kristus.
5. Apa Implikasi Doktrin Ini bagi Kehidupan Kristen?
a. Menghancurkan Kesombongan Rohani
Karena keselamatan sepenuhnya adalah anugerah, tidak ada tempat bagi kesombongan rohani. Kita tidak lebih baik dari orang lain—kita hanya diselamatkan oleh kasih karunia Allah.
-
1 Korintus 1:29-31: "Agar jangan ada seorang pun yang memegahkan diri di hadapan Allah... Barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
b. Mengajarkan Ketergantungan pada Anugerah Allah
Karena kita tidak bisa datang kepada Allah dengan kekuatan sendiri, kita harus terus bersandar kepada Roh Kudus dan Firman-Nya setiap hari.
-
Filipi 2:13: "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."
c. Menguatkan Pemahaman tentang Injil
Doktrin Kebejatan Total menunjukkan betapa dalamnya kejatuhan manusia dan betapa besar kasih dan anugerah Allah dalam Kristus.
-
Roma 5:8: "Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Kesimpulan
Doktrin Kebejatan Total mengajarkan bahwa dosa telah merusak seluruh aspek keberadaan manusia, membuatnya tidak mampu mencari Allah atau menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, dalam kasih-Nya, Allah mengutus Kristus untuk menebus umat-Nya.
Sebagai orang percaya, kita harus rendah hati, bergantung sepenuhnya pada anugerah Allah, dan hidup dalam syukur atas keselamatan yang diberikan-Nya secara cuma-cuma.
"Soli Deo Gloria!"