Kristus sebagai Kurban Pendamaian: 1 Yohanes 2:2

Kristus sebagai Kurban Pendamaian: 1 Yohanes 2:2

Pendahuluan

Surat 1 Yohanes 2:2 merupakan salah satu ayat penting dalam pemahaman tentang karya penebusan Yesus Kristus. Ayat ini berbunyi:

"Dialah kurban pendamaian bagi dosa-dosa kita. Dan, bukan untuk dosa-dosa kita saja, melainkan juga untuk dosa-dosa seluruh dunia." (1 Yohanes 2:2, AYT)

Ayat ini menegaskan peran Kristus sebagai kurban pendamaian (hilasmos dalam bahasa Yunani) yang membawa pengampunan bagi umat manusia. Namun, bagian terakhir dari ayat ini sering menjadi perdebatan di antara teolog Reformed, terutama terkait dengan doktrin penebusan terbatas (limited atonement) versus penebusan universal (universal atonement).

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi 1 Yohanes 2:2 dalam terang pemikiran teolog Reformed terkemuka, seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan R.C. Sproul.

1. Konteks 1 Yohanes 2:2

Surat 1 Yohanes ditulis untuk memberikan penghiburan dan kepastian keselamatan bagi orang percaya di tengah tantangan ajaran sesat. Pada ayat sebelumnya (1 Yohanes 2:1), Yohanes menekankan bahwa Kristus adalah Pembela bagi orang percaya. Dalam ayat 2, Yohanes memperluas pengajaran ini dengan menegaskan bahwa Kristus adalah kurban pendamaian bagi dosa-dosa mereka, bahkan untuk dosa seluruh dunia.

Untuk memahami ayat ini dengan benar, penting untuk melihat bagaimana konsep kurban pendamaian ini dipahami dalam teologi Reformed, terutama dalam kaitannya dengan cakupan penebusan Kristus.

2. Kristus sebagai Kurban Pendamaian (Hilasmos)

1. Pengertian Kata "Kurban Pendamaian"

Kata Yunani hilasmos yang diterjemahkan sebagai kurban pendamaian dalam 1 Yohanes 2:2 merujuk pada tindakan Yesus yang menanggung murka Allah dan mendamaikan manusia dengan-Nya.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa pendamaian ini mengandung dua aspek utama:

  1. Penghapusan dosa – Kristus menanggung hukuman dosa kita di kayu salib, sehingga kita dibebaskan dari hukuman kekal.
  2. Pemulihan hubungan dengan Allah – Melalui Kristus, kita tidak hanya diampuni, tetapi juga dipulihkan dalam hubungan yang benar dengan Allah.

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa pengorbanan Kristus adalah penggenapan dari sistem korban dalam Perjanjian Lama, di mana darah korban menyucikan dosa umat Allah. Namun, Kristus, sebagai Anak Domba Allah, memberikan pendamaian yang sempurna dan final.

"Kristus adalah Imam Besar kita yang sejati, yang telah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban untuk menghapus dosa-dosa kita, sehingga kita dapat berdiri dengan bebas di hadapan Allah." – John Calvin

3. Apakah Kristus Mati untuk Seluruh Dunia?

Bagian kedua dari 1 Yohanes 2:2 mengatakan bahwa Kristus adalah kurban pendamaian "bukan hanya untuk dosa-dosa kita saja, melainkan juga untuk dosa-dosa seluruh dunia." Pernyataan ini sering menimbulkan perdebatan mengenai cakupan penebusan Kristus.

1. Perspektif Teologi Reformed tentang "Seluruh Dunia"

Teologi Reformed, khususnya dalam doktrin Penebusan Terbatas (Limited Atonement), menegaskan bahwa Kristus mati secara efektif hanya untuk orang-orang pilihan-Nya, bukan untuk setiap individu di dunia.

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menjelaskan bahwa frasa "seluruh dunia" tidak berarti bahwa setiap individu tanpa kecuali akan diselamatkan, tetapi bahwa penebusan Kristus berlaku bagi orang percaya dari segala bangsa dan suku, bukan hanya bagi bangsa Israel.

"Karya Kristus tidak terbatas pada satu bangsa atau kelompok tertentu, tetapi mencakup semua yang percaya kepada-Nya dari seluruh dunia." – Herman Bavinck

R.C. Sproul dalam Chosen by God juga menjelaskan bahwa dalam konteks Yohanes, istilah "dunia" (kosmos) sering kali tidak merujuk kepada semua orang secara individu, tetapi kepada kelompok orang yang lebih luas, termasuk non-Yahudi.

"Ketika Yohanes mengatakan bahwa Kristus adalah kurban pendamaian bagi seluruh dunia, dia tidak mengatakan bahwa setiap orang tanpa kecuali akan menerima penebusan ini, tetapi bahwa anugerah Kristus tidak terbatas pada satu kelompok tertentu." – R.C. Sproul

Dengan demikian, mayoritas teolog Reformed memahami bagian ini sebagai pernyataan tentang cakupan universal dalam hal bangsa dan suku, bukan dalam hal individu.

4. Implikasi Teologis dari 1 Yohanes 2:2

1. Keselamatan Berasal dari Anugerah, Bukan Usaha Manusia

Dalam teologi Reformed, keselamatan adalah hasil dari anugerah Allah semata. Yohanes menekankan bahwa Kristus telah menjadi kurban pendamaian, yang berarti bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.

John Calvin menegaskan bahwa anugerah keselamatan ini hanya diberikan kepada mereka yang dipilih oleh Allah:

"Allah memilih orang-orang yang akan diselamatkan, bukan berdasarkan perbuatan mereka, tetapi berdasarkan kehendak-Nya yang berdaulat." – John Calvin

2. Karya Kristus Bersifat Final dan Efektif

Louis Berkhof menekankan bahwa pengorbanan Kristus adalah tindakan yang sempurna dan final, yang benar-benar menebus dosa umat pilihan-Nya.

"Jika Kristus benar-benar menanggung murka Allah untuk setiap individu, maka tidak ada seorang pun yang akan binasa. Namun, karena Alkitab jelas menyatakan bahwa ada orang yang binasa, maka pengorbanan Kristus harus dipahami sebagai bersifat khusus dan efektif bagi orang percaya." – Louis Berkhof

3. Injil Harus Diberitakan ke Seluruh Dunia

Meskipun penebusan Kristus bersifat efektif hanya bagi umat pilihan, Yohanes tetap menekankan bahwa Injil harus disebarkan ke seluruh dunia. Yohanes 3:16 menyatakan bahwa kasih Allah dinyatakan kepada dunia, dan amanat agung Yesus dalam Matius 28:19-20 memerintahkan para murid untuk memberitakan Injil ke segala bangsa.

Herman Bavinck menjelaskan bahwa kita tidak tahu siapa yang dipilih Allah, sehingga kita harus memberitakan Injil kepada semua orang:

"Panggilan untuk memberitakan Injil adalah universal, karena kita tidak memiliki pengetahuan tentang siapa yang dipilih dan siapa yang tidak. Tugas kita adalah menyampaikan Injil kepada semua orang." – Herman Bavinck

Kesimpulan: Makna Teologis 1 Yohanes 2:2 dalam Teologi Reformed

1 Yohanes 2:2 mengajarkan bahwa Kristus adalah kurban pendamaian yang sempurna bagi dosa-dosa umat-Nya. Teologi Reformed memahami bahwa:

  1. Kristus adalah kurban pendamaian yang sempurna – Ia telah menanggung murka Allah bagi orang percaya.
  2. Penebusan Kristus efektif bagi umat pilihan – Ia mati untuk menebus secara khusus mereka yang dipilih Allah untuk keselamatan.
  3. Injil harus diberitakan ke seluruh dunia – Meskipun hanya orang pilihan yang akan diselamatkan, kabar baik harus disampaikan kepada semua orang.

Dengan memahami 1 Yohanes 2:2 dalam terang teologi Reformed, kita semakin dikuatkan dalam keyakinan bahwa keselamatan kita sepenuhnya bergantung pada anugerah Allah dalam Yesus Kristus, Sang Kurban Pendamaian.

Next Post Previous Post