Lima Karakteristik Orang Berdosa yang Benar-Benar Diampuni

Pendahuluan
Pengampunan dosa adalah inti dari Injil. Dalam Yesus Kristus, Allah menawarkan pengampunan penuh kepada setiap orang yang bertobat dan percaya kepada-Nya. Namun, bagaimana kita mengetahui bahwa kita benar-benar telah menerima pengampunan itu? Apakah ada perubahan nyata dalam hidup seseorang yang telah menerima kasih karunia pengampunan dari Tuhan?
Dalam Lukas 7:47, Yesus berkata:
"Sebab itu, Aku berkata kepadamu, dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
Ayat ini menunjukkan bahwa mereka yang benar-benar diampuni akan menunjukkan tanda-tanda perubahan dalam hidup mereka. Artikel ini akan mengeksplorasi lima karakteristik orang berdosa yang benar-benar diampuni, berdasarkan ajaran teologi Reformed dan pandangan para teolog seperti John Calvin, R.C. Sproul, J.I. Packer, dan John Piper.
1. Memiliki Hati yang Rendah Hati dan Bertobat
Pertobatan yang Sejati: Berbalik dari Dosa
Salah satu bukti utama bahwa seseorang telah benar-benar diampuni adalah pertobatan yang sejati. Ini bukan hanya sekadar meminta maaf kepada Tuhan, tetapi benar-benar menyesali dosa dan berbalik dari kehidupan lama.
Dalam 2 Korintus 7:10, Paulus menulis:
"Sebab dukacita yang menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan tidak mendatangkan penyesalan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian."
John Calvin menegaskan dalam Institutes of the Christian Religion:
"Pertobatan bukan sekadar perubahan eksternal, tetapi transformasi hati yang sejati, yang dihasilkan oleh pekerjaan Roh Kudus."
Contoh dalam Alkitab:
- Raja Daud (Mazmur 51) – Setelah berdosa dengan Batsyeba, Daud menunjukkan pertobatan yang dalam, meminta hati yang baru kepada Tuhan.
- Petrus (Lukas 22:61-62) – Setelah menyangkal Yesus, ia menangis dengan penuh penyesalan dan bertobat.
Kesimpulan:
✅ Orang yang diampuni menunjukkan hati yang rendah hati dan bertobat.
✅ Mereka tidak hanya merasa bersalah, tetapi sungguh-sungguh berbalik dari dosa.
2. Hidup dalam Kasih kepada Tuhan dan Sesama
Kasih Sebagai Buah dari Pengampunan
Orang yang telah menerima pengampunan sejati akan menunjukkan kasih yang mendalam kepada Tuhan dan sesama. Lukas 7:47 mengatakan bahwa orang yang diampuni banyak, akan banyak mengasihi.
Dalam 1 Yohanes 4:19, kita membaca:
"Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita."
J.I. Packer menulis dalam Knowing God:
"Orang yang benar-benar memahami anugerah pengampunan tidak bisa tidak merespons dengan kasih yang dalam kepada Tuhan dan orang lain."
Contoh dalam Alkitab:
- Perempuan berdosa di rumah Simon (Lukas 7:36-50) – Ia menunjukkan kasih kepada Yesus dengan membasuh kaki-Nya dengan air matanya karena ia menyadari betapa besar pengampunan yang ia terima.
- Zakeus (Lukas 19:1-10) – Setelah bertemu Yesus, ia berjanji untuk mengembalikan harta yang diperolehnya secara tidak benar.
Kesimpulan:
✅ Orang yang benar-benar diampuni akan menunjukkan kasih kepada Tuhan dan sesama.
✅ Pengampunan sejati menghasilkan kasih yang tulus, bukan sekadar ritual keagamaan.
3. Memiliki Kerinduan untuk Hidup Kudus
Pengampunan Bukan Lisensi untuk Berbuat Dosa
Ada kesalahpahaman bahwa jika seseorang telah diampuni, ia bebas melakukan dosa karena kasih karunia Tuhan. Namun, teologi Reformed menegaskan bahwa pengampunan sejati akan membawa perubahan hidup yang nyata.
Dalam Roma 6:1-2, Paulus berkata:
"Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita tetap tinggal dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?"
John Piper menjelaskan:
"Mereka yang benar-benar telah menerima pengampunan dari Tuhan tidak akan merasa nyaman dalam dosa, tetapi justru akan merindukan kekudusan."
Contoh dalam Alkitab:
- Perempuan yang tertangkap berzina (Yohanes 8:11) – Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi."
- Rasul Paulus – Setelah bertobat, ia meninggalkan hidup lamanya dan mengabdikan dirinya kepada Injil.
Kesimpulan:
✅ Orang yang benar-benar diampuni tidak akan terus hidup dalam dosa.
✅ Mereka akan memiliki kerinduan untuk hidup kudus dan berkenan kepada Tuhan.
4. Memiliki Kerendahan Hati dan Kesadaran akan Kasih Karunia
Kesadaran bahwa Kita Diselamatkan oleh Anugerah, Bukan Usaha Sendiri
Orang yang telah mengalami pengampunan sejati tidak akan menyombongkan diri. Mereka menyadari bahwa mereka diampuni bukan karena kebaikan mereka, tetapi karena kasih karunia Tuhan.
Dalam Efesus 2:8-9, Paulus menulis:
"Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
R.C. Sproul berkata:
"Kesombongan adalah tanda bahwa seseorang belum benar-benar memahami anugerah. Pengampunan sejati selalu menghasilkan kerendahan hati."
Contoh dalam Alkitab:
- Rasul Paulus (1 Korintus 15:9-10) – Ia menyebut dirinya sebagai yang paling hina dari para rasul dan mengakui bahwa semuanya adalah karena kasih karunia Tuhan.
Kesimpulan:
✅ Orang yang benar-benar diampuni tidak menyombongkan diri.
✅ Mereka sadar bahwa keselamatan adalah pemberian Allah, bukan usaha manusia.
5. Memiliki Hati yang Mengampuni Orang Lain
Mengampuni Karena Kita Telah Diampuni
Orang yang telah menerima pengampunan sejati akan memiliki hati yang rela mengampuni orang lain. Yesus mengajarkan dalam Matius 6:14-15:
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
John Calvin berkata:
"Seseorang yang tidak mampu mengampuni orang lain menunjukkan bahwa ia sendiri belum memahami kasih karunia pengampunan Tuhan."
Contoh dalam Alkitab:
- Stefanus (Kisah Para Rasul 7:60) – Saat dilempari batu, ia berdoa, "Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka."
- Yesus di kayu salib (Lukas 23:34) – "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Kesimpulan:
✅ Orang yang benar-benar diampuni akan mengampuni orang lain.
✅ Mereka memahami bahwa mengampuni adalah respons terhadap kasih karunia Tuhan.
Kesimpulan
Bagaimana kita tahu bahwa kita benar-benar telah menerima pengampunan Tuhan? Teologi Reformed mengajarkan bahwa pengampunan sejati menghasilkan perubahan nyata dalam hidup seseorang.
✅ Hati yang rendah hati dan bertobat – Tidak hanya merasa bersalah, tetapi sungguh berbalik dari dosa.
✅ Kasih kepada Tuhan dan sesama – Mengasihi karena telah menerima kasih Tuhan.
✅ Kerinduan untuk hidup kudus – Tidak nyaman dalam dosa, tetapi ingin hidup bagi Tuhan.
✅ Kerendahan hati dan kesadaran akan kasih karunia – Tidak menyombongkan diri, tetapi bersyukur atas anugerah Tuhan.
✅ Hati yang mengampuni orang lain – Karena kita telah diampuni, kita juga mengampuni.
Sebagaimana Lukas 7:47 berkata:
"Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih."
Apakah kita telah mengalami pengampunan sejati yang mengubahkan hidup kita?