Pengakuan Iman Reformed dan Sumber Tambahan: Fondasi Teologi yang Kokoh

Pengakuan Iman Reformed dan Sumber Tambahan: Fondasi Teologi yang Kokoh

Pendahuluan

Teologi Reformed memiliki dasar yang kuat dalam pengakuan iman (Reformed Creeds) dan berbagai sumber tambahan yang memperkaya pemahaman tentang doktrin Kristen. Pengakuan iman ini berfungsi sebagai ringkasan sistematis dari ajaran Alkitab, membantu gereja dalam mempertahankan iman yang benar dan menghindari kesesatan.

Beberapa pengakuan iman utama dalam tradisi Reformed meliputi Pengakuan Iman Westminster (Westminster Confession of Faith), Katekismus Heidelberg, Kanon Dort, dan Pengakuan Belgia. Selain itu, berbagai sumber tambahan seperti tulisan John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan J.I. Packer juga memberikan wawasan mendalam mengenai doktrin Reformed.

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang pengakuan iman Reformed serta sumber-sumber tambahan yang memperkaya pemahaman kita tentang teologi Kristen.

1. Pengakuan Iman dalam Tradisi Reformed

A. Mengapa Pengakuan Iman Penting?

Pengakuan iman dalam tradisi Reformed memiliki beberapa fungsi utama:

  1. Menjaga Kemurnian Doktrin – Membantu gereja mempertahankan ajaran yang benar dan menolak ajaran sesat.
  2. Sebagai Panduan bagi Jemaat – Memberikan ringkasan yang jelas tentang ajaran Kristen bagi orang percaya.
  3. Memelihara Kesatuan Gereja – Menjadi dasar kesatuan dalam iman di antara gereja-gereja Reformed di seluruh dunia.
  4. Menjelaskan Ajaran Alkitab secara Sistematis – Membantu umat memahami doktrin secara lebih mendalam.

B. Pengakuan Iman Westminster (1646)

Pengakuan Iman Westminster adalah salah satu dokumen terpenting dalam tradisi Reformed. Disusun oleh Assemble Westminster di Inggris pada abad ke-17, dokumen ini menjadi dasar bagi banyak gereja Reformed dan Presbiterian di dunia.

Isi Utama Pengakuan Iman Westminster:

  1. Otoritas Alkitab – Kitab Suci adalah satu-satunya otoritas tertinggi bagi iman dan praktik (Sola Scriptura).
  2. Kedaulatan Allah – Allah menentukan segala sesuatu sesuai dengan rencana kekal-Nya.
  3. Keselamatan oleh Anugerah – Keselamatan diperoleh hanya melalui anugerah Allah, bukan usaha manusia (Sola Gratia).
  4. Pembenaran oleh Iman – Manusia dibenarkan hanya oleh iman dalam Kristus (Sola Fide).
  5. Pemerintahan Gereja – Menetapkan struktur gereja yang berdasarkan pada para penatua (presbiterianisme).

Dokumen ini juga disertai dengan Katekismus Besar Westminster dan Katekismus Singkat Westminster, yang memberikan penjelasan ringkas mengenai doktrin utama Kekristenan.

C. Katekismus Heidelberg (1563)

Katekismus Heidelberg adalah dokumen pengakuan iman yang disusun oleh Zacharias Ursinus dan Caspar Olevianus di Jerman. Katekismus ini terkenal dengan pendekatannya yang hangat dan pastoral, menjadikannya salah satu pengakuan iman yang paling banyak digunakan dalam gereja-gereja Reformed.

Tiga Bagian Utama Katekismus Heidelberg:

  1. Bagian I: Kehancuran Manusia karena Dosa – Menjelaskan tentang kondisi manusia yang telah jatuh dalam dosa dan membutuhkan keselamatan (Roma 3:23).
  2. Bagian II: Keselamatan dalam Kristus – Keselamatan hanya ditemukan dalam Yesus Kristus yang menanggung hukuman dosa manusia (Efesus 2:8-9).
  3. Bagian III: Hidup Bersyukur dalam Iman – Kehidupan Kristen sebagai respons terhadap keselamatan (Roma 12:1-2).

Katekismus Heidelberg menggunakan format tanya-jawab, sehingga sangat berguna dalam pengajaran gereja dan pendidikan anak-anak.

D. Kanon Dort (1618-1619)

Kanon Dort disusun dalam Sinode Dort di Belanda untuk menanggapi ajaran Arminianisme yang menolak beberapa poin utama dalam teologi Reformed. Dokumen ini merumuskan lima poin Calvinisme, yang dikenal dengan singkatan TULIP:

  1. Total Depravity (Kerusakan Total) – Manusia sepenuhnya berdosa dan tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
  2. Unconditional Election (Pemilihan Tanpa Syarat) – Allah memilih umat-Nya berdasarkan kasih dan kehendak-Nya, bukan karena perbuatan mereka.
  3. Limited Atonement (Penebusan Terbatas) – Kristus mati hanya untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya.
  4. Irresistible Grace (Anugerah yang Tidak Dapat Ditolak) – Mereka yang dipilih Allah pasti akan menerima keselamatan.
  5. Perseverance of the Saints (Ketekunan Orang Kudus) – Orang percaya sejati tidak akan kehilangan keselamatan mereka.

Kanon Dort sangat penting dalam menegaskan kedaulatan Allah dalam keselamatan dan membedakan teologi Reformed dari Arminianisme.

E. Pengakuan Belgia (1561)

Pengakuan Belgia adalah dokumen pengakuan iman yang ditulis oleh Guido de Brès di tengah penganiayaan terhadap orang-orang Reformed di Belanda.

Dokumen ini menegaskan beberapa doktrin utama:

  • Otoritas Alkitab sebagai dasar iman Kristen.
  • Kedaulatan Allah dalam keselamatan dan pemilihan umat-Nya.
  • Gereja sebagai tubuh Kristus yang harus tunduk pada firman Allah.

Pengakuan Belgia tetap menjadi dokumen penting dalam gereja-gereja Reformed di seluruh dunia, terutama dalam tradisi Gereja Reformed Belanda (Dutch Reformed Church).

2. Sumber Tambahan dalam Teologi Reformed

Selain pengakuan iman resmi, banyak teolog Reformed telah menulis buku dan dokumen yang memperkaya pemahaman tentang iman Kristen.

A. John Calvin – Institutes of the Christian Religion

Buku ini adalah salah satu karya teologi sistematis paling berpengaruh dalam sejarah Kekristenan. Dalam Institutes, Calvin membahas:

  • Otoritas Alkitab sebagai dasar iman.
  • Kedaulatan Allah dalam keselamatan.
  • Peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.

B. Herman Bavinck – Reformed Dogmatics

Bavinck memberikan kajian mendalam tentang berbagai doktrin Kristen, termasuk:

  • Doktrin Allah dan atribut-Nya.
  • Natur manusia dan dosa.
  • Kristologi dan karya penebusan Kristus.

C. Louis Berkhof – Systematic Theology

Buku ini menjadi salah satu sumber utama bagi banyak seminari dan gereja Reformed. Berkhof menyusun berbagai doktrin dalam format yang mudah dipahami dan sangat sistematis.

D. J.I. Packer – Knowing God

Meskipun lebih bersifat praktis, buku ini menjelaskan bagaimana memahami Allah secara mendalam berdasarkan teologi Reformed.

Kesimpulan

Pengakuan iman Reformed seperti Westminster, Heidelberg, Kanon Dort, dan Pengakuan Belgia memberikan dasar yang kokoh bagi iman Kristen. Selain itu, karya-karya para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan J.I. Packer menjadi sumber tambahan yang memperdalam pemahaman kita tentang teologi Reformed.

Dengan memahami pengakuan iman ini, kita dapat menjaga kemurnian doktrin, bertumbuh dalam iman, dan menjalani hidup yang berpusat pada Allah.

Sebagai orang percaya, marilah kita memegang teguh firman Tuhan dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya!

Next Post Previous Post