Pengantin dalam Pesta Perkawinan di Kana

Pendahuluan:
Pesta perkawinan di Kana, yang dicatat dalam Yohanes 2:1-11, adalah mukjizat pertama Yesus yang tercatat dalam Alkitab. Dalam peristiwa ini, Yesus mengubah air menjadi anggur, yang bukan hanya sebuah tanda kuasa ilahi-Nya, tetapi juga memiliki makna rohani yang dalam.
Banyak teolog Reformed, seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, John Piper, dan Timothy Keller, menafsirkan mukjizat ini sebagai lebih dari sekadar tindakan supranatural—ini adalah simbol transformasi rohani, penggenapan janji Allah, dan peran Kristus sebagai Mempelai Surgawi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas:
- Latar Belakang Pesta Perkawinan di Kana
- Makna Mukjizat Air Menjadi Anggur
- Peran Pengantin dalam Pesta Perkawinan di Kana
- Kristus sebagai Mempelai dalam Teologi Perjanjian
- Implikasi Teologis bagi Orang Percaya
1. Latar Belakang Pesta Perkawinan di Kana
Yohanes 2:1-11 mencatat peristiwa ini sebagai bagian dari tanda-tanda pertama yang dilakukan Yesus dalam pelayanan-Nya.
“Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana, sebuah kota di Galilea. Ibu Yesus ada di situ, dan Yesus serta murid-murid-Nya juga diundang ke perkawinan itu.” (Yohanes 2:1-2, AYT)
Beberapa hal penting tentang latar belakang ini:
- Pernikahan Yahudi pada zaman itu adalah acara besar, sering berlangsung beberapa hari.
- Tuan rumah bertanggung jawab untuk menyediakan cukup anggur, dan kehabisan anggur dalam pesta adalah aib besar bagi keluarga pengantin.
- Maria meminta Yesus untuk campur tangan, yang menunjukkan bahwa ia menyadari kuasa unik yang dimiliki Yesus.
John Calvin dalam tafsirannya tentang Yohanes 2 menekankan bahwa Yesus hadir dalam pernikahan untuk menyatakan bahwa pernikahan adalah lembaga yang kudus dan bahwa Dia peduli dengan kehidupan manusia secara nyata.
2. Makna Mukjizat Air Menjadi Anggur
Mukjizat ini bukan hanya sekadar tindakan untuk menyelamatkan pesta dari aib sosial, tetapi juga memiliki makna teologis yang lebih dalam.
“Yesus berkata kepada mereka, ‘Isilah tempayan-tempayan itu dengan air.’ Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.” (Yohanes 2:7, AYT)
a. Simbol Transformasi dalam Kristus
Yesus mengubah air biasa menjadi anggur yang terbaik. Ini adalah gambaran dari pekerjaan keselamatan-Nya, di mana Ia mengubah hidup manusia yang berdosa menjadi ciptaan baru dalam anugerah-Nya.
“Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru.” (2 Korintus 5:17, AYT)
Jonathan Edwards menekankan bahwa transformasi ini adalah gambaran dari bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan orang percaya—menggantikan yang lama dengan yang baru, dari dosa kepada anugerah, dari kehancuran kepada kemuliaan.
b. Simbol Perjanjian Baru dalam Darah Kristus
Anggur dalam Alkitab sering melambangkan perjanjian Allah dengan umat-Nya.
“Cawan ini adalah perjanjian baru dalam darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.” (Lukas 22:20, AYT)
R.C. Sproul menegaskan bahwa anggur yang Yesus berikan adalah bayangan dari darah-Nya yang akan dicurahkan untuk keselamatan umat manusia.
c. Mukjizat yang Menunjukkan Kemuliaan Kristus
Yohanes menutup perikop ini dengan pernyataan:
“Mukjizat ini adalah yang pertama dari tanda-tanda yang dilakukan Yesus di Kana di Galilea, dan dengan itu Ia menyatakan kemuliaan-Nya, sehingga murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” (Yohanes 2:11, AYT)
John Piper menjelaskan bahwa tanda ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan praktis, tetapi juga untuk mengungkapkan identitas sejati Yesus sebagai Mesias dan Anak Allah.
3. Peran Pengantin dalam Pesta Perkawinan di Kana
Dalam tradisi Yahudi, pengantin pria bertanggung jawab atas penyediaan anggur. Ketika anggur habis, ini bisa menjadi aib besar bagi pengantin dan keluarganya.
Namun, di pesta ini, Yesus yang akhirnya menyediakan anggur terbaik.
a. Kristus Mengambil Peran Pengantin Sejati
Pengantin dalam pernikahan ini tidak disebutkan namanya, tetapi Yesus yang akhirnya bertindak sebagai pengantin sejati yang menyediakan anggur yang sempurna.
Wayne Grudem dalam Systematic Theology menegaskan bahwa ini adalah gambaran bahwa Yesus bukan hanya tamu dalam pernikahan, tetapi Dialah Mempelai yang sejati, yang datang untuk menyelamatkan umat-Nya.
b. Kontras dengan Pengantin yang Gagal Menyediakan Anggur
Pengantin manusia gagal memenuhi kewajibannya, tetapi Yesus mengisi kekurangan itu dengan kelimpahan kasih karunia-Nya.
Timothy Keller dalam The Meaning of Marriage menekankan bahwa pernikahan manusia selalu memiliki kekurangan, tetapi pernikahan rohani dengan Kristus adalah pernikahan yang sempurna, di mana Ia selalu mencukupi kebutuhan umat-Nya.
4. Kristus sebagai Mempelai dalam Teologi Perjanjian
Mukjizat ini memiliki konsep eskatologis, karena dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Allah digambarkan sebagai Mempelai bagi umat-Nya.
“Aku akan bertunangan dengan engkau untuk selamanya; Aku akan bertunangan dengan engkau dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan rahmat.” (Hosea 2:19, AYT)
Paulus juga menyatakan bahwa Kristus adalah Mempelai bagi gereja:
“Sebab aku telah mempertunangkan kamu dengan satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” (2 Korintus 11:2, AYT)
John Calvin menegaskan bahwa pernikahan manusia adalah gambaran dari hubungan ilahi antara Kristus dan gereja-Nya.
5. Implikasi Teologis bagi Orang Percaya
a. Yesus adalah Sumber Kehidupan dan Sukacita Sejati
Anggur sering kali melambangkan sukacita dalam Alkitab. Mukjizat ini menunjukkan bahwa sukacita sejati hanya bisa ditemukan dalam Kristus, bukan dalam dunia ini.
“Kamu telah memberitahukan kepadaku jalan kehidupan, dan di hadapan-Mu ada sukacita yang berlimpah-limpah.” (Mazmur 16:11, AYT)
John Piper menegaskan bahwa kepuasan sejati tidak ditemukan dalam pernikahan, pekerjaan, atau kesuksesan dunia, tetapi hanya dalam hubungan dengan Yesus Kristus.
b. Kehidupan Kristen adalah Transformasi oleh Anugerah
Sama seperti Yesus mengubah air menjadi anggur, Dia juga mengubah kehidupan kita yang berdosa menjadi hidup yang penuh anugerah.
“Aku akan memberikan kepadamu hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu.” (Yehezkiel 36:26, AYT)
Jonathan Edwards menegaskan bahwa keselamatan bukan hanya tentang pengampunan, tetapi juga transformasi total dalam hidup kita.
c. Kita Dipanggil untuk Menantikan Perjamuan Anak Domba
Mukjizat ini adalah bayangan dari Perjamuan Kawin Anak Domba di surga, di mana Kristus akan merayakan persekutuan kekal dengan umat-Nya.
“Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” (Wahyu 19:9, AYT)
Timothy Keller menegaskan bahwa kehidupan orang percaya di dunia ini adalah masa pertunangan, sementara kita menantikan pernikahan kekal dengan Kristus di surga.
Kesimpulan: Kristus adalah Mempelai Sejati yang Memberikan Anggur Baru
- Yesus hadir dalam pernikahan untuk menunjukkan bahwa pernikahan adalah refleksi dari kasih-Nya.
- Mukjizat di Kana bukan hanya tentang anggur, tetapi tentang keselamatan dan transformasi rohani.
- Kristus adalah Pengantin sejati yang memberikan hidup kekal kepada umat-Nya.
- Sebagai orang percaya, kita harus hidup dalam anugerah-Nya dan menantikan perjamuan kawin Anak Domba.
Sebagaimana John Calvin berkata:
“Kristus datang bukan hanya untuk mengubah air menjadi anggur, tetapi untuk mengubah hati kita yang keras menjadi hati yang penuh kasih karunia.”
Marilah kita semakin bersandar kepada Kristus, Mempelai sejati yang memberikan kehidupan kekal bagi umat-Nya!