Renungan Pagi: Bersyukur Atas Hari Ini (1 Tesalonika 5:18)

Pendahuluan
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, sering kali kita menjalani hari-hari kita dengan keluhan, kekhawatiran, dan ketidakpuasan. Kita cenderung fokus pada hal-hal yang kurang, masalah yang belum terselesaikan, atau rencana yang belum terwujud. Namun, di tengah segala situasi yang kita hadapi, Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam sikap bersyukur.
Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:18 berkata:
"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Ayat ini memberikan perintah yang jelas kepada kita sebagai orang percaya, yaitu untuk selalu bersyukur dalam segala hal. Bersyukur bukan hanya ketika keadaan baik, tetapi juga di saat sulit. Ini adalah bagian dari kehendak Allah bagi kita dalam Kristus Yesus.
Dalam teologi Reformed, kita percaya bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu. Setiap peristiwa dalam hidup kita terjadi bukan karena kebetulan, tetapi karena rencana Tuhan yang sempurna. Oleh karena itu, bersyukur bukan sekadar ekspresi perasaan, tetapi adalah sikap iman yang percaya bahwa Tuhan selalu bekerja untuk kebaikan kita (Roma 8:28).
Hari ini, kita akan merenungkan tiga kebenaran utama dari 1 Tesalonika 5:18:
-
Mengapa Kita Harus Bersyukur?
-
Bagaimana Kita Bisa Bersyukur di Tengah Kesulitan?
-
Bagaimana Cara Hidup dalam Sikap Hati yang Bersyukur?
1. Mengapa Kita Harus Bersyukur?
a) Karena Bersyukur Adalah Kehendak Tuhan
Ayat ini tidak mengatakan "Mengucap syukurlah jika keadaan baik", tetapi "Mengucap syukurlah dalam segala hal". Ini berarti bersyukur bukan hanya anjuran, tetapi perintah dari Tuhan.
Efesus 5:20 berkata:
"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita."
Sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk taat kepada kehendak-Nya. Jika Tuhan telah memerintahkan kita untuk bersyukur, maka kita harus menerimanya dengan iman dan ketundukan.
b) Karena Tuhan Berdaulat atas Segala Sesuatu
Sebagai orang percaya, kita harus yakin bahwa Tuhan memegang masa depan kita di tangan-Nya.
Roma 8:28 berkata:
"Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."
Jika kita percaya bahwa Tuhan berdaulat atas hidup kita, maka kita bisa bersyukur dalam segala keadaan, karena kita tahu bahwa semuanya ada dalam kendali-Nya.
c) Karena Bersyukur Menunjukkan Iman Kita kepada Tuhan
Ketika kita bersyukur dalam segala keadaan, kita menunjukkan bahwa kita percaya kepada Tuhan lebih dari keadaan kita.
Habakuk 3:17-18 berkata:
"Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."
Habakuk memilih untuk bersyukur dan bersukacita di dalam Tuhan, bukan karena keadaan sekitarnya baik, tetapi karena dia percaya kepada Tuhan yang memegang kendali atas hidupnya.
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya benar-benar percaya bahwa Tuhan berdaulat atas hidup saya?
-
Bagaimana saya bisa lebih mengandalkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana Kita Bisa Bersyukur di Tengah Kesulitan?
a) Dengan Melihat Kesulitan sebagai Bagian dari Rencana Tuhan
Sering kali, Tuhan mengizinkan kita mengalami kesulitan agar kita bertumbuh dalam iman dan karakter.
Yakobus 1:2-3 berkata:
"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan."
Penderitaan bukan tanpa tujuan. Tuhan menggunakannya untuk membentuk iman kita dan membuat kita semakin bergantung kepada-Nya.
b) Dengan Mengingat bahwa Yesus Sendiri Menderita bagi Kita
Yesus bukan hanya memerintahkan kita untuk bersyukur dalam penderitaan, tetapi Dia sendiri telah mengalami penderitaan yang jauh lebih besar demi kita.
Ibrani 12:2 berkata:
"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia."
Ketika kita mengalami penderitaan, kita bisa bersyukur karena kita tahu bahwa Yesus telah melalui penderitaan yang lebih besar demi kita.
c) Dengan Mempercayakan Semua Kekhawatiran Kita kepada Tuhan
Filipi 4:6-7 berkata:
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Ketika kita menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan dalam doa, kita akan mengalami damai sejahtera yang melampaui segala akal.
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya sudah melihat kesulitan sebagai bagian dari rencana Tuhan?
-
Bagaimana saya bisa lebih mempercayakan kekhawatiran saya kepada Tuhan?
3. Bagaimana Cara Hidup dalam Sikap Hati yang Bersyukur?
a) Dengan Mengingat Kebaikan Tuhan Setiap Hari
Mazmur 103:2 berkata:
"Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!"
Salah satu cara untuk memiliki hati yang selalu bersyukur adalah dengan mengingat semua kebaikan Tuhan dalam hidup kita.
b) Dengan Mengucapkan Syukur dalam Doa Setiap Hari
Kolose 4:2 berkata:
"Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur."
Ketika kita membiasakan diri untuk selalu bersyukur dalam doa kita, maka hati kita akan semakin dipenuhi dengan sukacita Tuhan.
c) Dengan Hidup Sesuai dengan Kehendak Tuhan
Hidup dalam ketaatan kepada Tuhan akan membuat kita semakin bersyukur dalam segala hal.
Mazmur 37:4 berkata:
"Bergembiralah karena TUHAN, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu."
Ketika kita hidup dekat dengan Tuhan, hati kita akan dipenuhi dengan ucapan syukur yang sejati.
Pertanyaan untuk direnungkan:
-
Apakah saya sudah hidup dalam sikap hati yang bersyukur?
-
Bagaimana saya bisa lebih membiasakan diri untuk mengucap syukur setiap hari?
Kesimpulan
Saudara-saudari dalam Kristus, 1 Tesalonika 5:18 mengajarkan bahwa kita harus tetap bersyukur dalam segala hal, karena itu adalah kehendak Tuhan bagi kita.
-
Kita harus bersyukur karena Tuhan berdaulat atas hidup kita.
-
Kita bisa bersyukur dalam kesulitan karena Tuhan punya rencana yang baik bagi kita.
-
Kita harus membiasakan diri untuk mengucap syukur dalam doa dan hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.
Pagi ini, marilah kita belajar hidup dengan hati yang bersyukur dalam segala hal, karena Tuhan selalu setia dan baik kepada kita. Soli Deo Gloria!