Rut 3:15-18: Penebusan dan Pemeliharaan Allah

Pendahuluan
Kitab Rut merupakan salah satu kitab yang kaya akan pengajaran tentang pemeliharaan Allah dan rencana penebusan-Nya bagi umat manusia. Dalam Rut 3:15-18, kita melihat bagaimana Boas bertindak sebagai penebus bagi Rut, yang menggambarkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah untuk menyelamatkan umat-Nya.
Ayat ini berbunyi:
“Katanya lagi, ‘Bawalah selendang yang kamu pakai dan bukalah.’ Kemudian, dia membukanya, lalu Boas mengukur enam takar bulir jelai dan menuangkannya ke dalam selendangnya. Sesudah itu, dia pergi ke kota.” (Rut 3:15, AYT)
“Ketika Rut sampai kepada mertuanya, mertuanya berkata, ‘Bagaimana, Anakku?’ Kemudian, dia menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Boas kepadanya.” (Rut 3:16, AYT)
“Katanya, ‘Dia memberikan enam takar jelai ini kepadaku, sebab dia berkata kepadaku, ‘Jangan kamu pulang kepada mertuamu dengan tangan kosong.’” (Rut 3:17, AYT)
“Mertuanya berkata, ‘Tunggulah, anakku, sampai kamu tahu apa yang terjadi. Sebab, laki-laki ini tidak akan tenang sebelum dia menyelesaikan perkaranya hari ini.’” (Rut 3:18, AYT)
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi makna ayat-ayat ini dalam perspektif teologi Reformed, dengan meninjau pandangan para ahli teologi serta relevansi teologisnya bagi kehidupan orang percaya.
Eksposisi Rut 3:15-18
1. “Bawalah selendang yang kamu pakai dan bukalah” (Rut 3:15)
Pada bagian ini, Boas meminta Rut untuk membuka selendangnya, lalu memberinya enam takar jelai. Tindakan ini melambangkan kasih karunia dan pemeliharaan yang diberikan Boas kepada Rut, yang menggambarkan bagaimana Allah memberkati umat-Nya.
John Calvin, dalam komentarnya mengenai kitab Rut, menyoroti bagaimana tindakan Boas merupakan gambaran dari kasih dan kemurahan hati Allah. Calvin menyatakan bahwa berkat yang diberikan Boas kepada Rut menunjukkan bagaimana Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam keadaan kekurangan.
Matthew Henry, seorang komentator Alkitab terkenal, menekankan bahwa pemberian Boas bukan sekadar bentuk kebaikan, tetapi juga janji bahwa ia akan menebus Rut. Henry melihat ini sebagai gambaran dari anugerah Allah yang diberikan kepada umat-Nya, bukan berdasarkan usaha mereka, tetapi karena kasih dan kesetiaan Allah.
2. “Ketika Rut sampai kepada mertuanya, mertuanya berkata, ‘Bagaimana, Anakku?’” (Rut 3:16)
Naomi, mertuanya, ingin mengetahui bagaimana perkembangan hubungan antara Rut dan Boas. Hal ini menunjukkan betapa besar harapan Naomi terhadap Boas sebagai penebus.
Menurut Herman Bavinck, dalam Reformed Dogmatics, interaksi antara Naomi dan Rut mencerminkan bagaimana umat Tuhan seharusnya hidup dalam iman, menantikan penggenapan janji Allah dengan penuh pengharapan. Iman Kristen bukan hanya tentang menerima berkat, tetapi juga menantikan dengan sabar rencana Allah yang lebih besar.
R.C. Sproul menambahkan bahwa bagian ini mengajarkan kita tentang pentingnya komunitas iman. Rut tidak berjalan sendiri dalam perjalanannya; ia memiliki Naomi yang memberikan nasihat bijaksana. Dalam konteks gereja, orang percaya dipanggil untuk saling membimbing dan menguatkan satu sama lain dalam iman.
3. “Dia memberikan enam takar jelai ini kepadaku, sebab dia berkata kepadaku, ‘Jangan kamu pulang kepada mertuamu dengan tangan kosong.’” (Rut 3:17)
Boas memastikan bahwa Rut tidak pulang dengan tangan kosong. Tindakan ini menunjukkan tanggung jawabnya sebagai calon penebus dan kemurahan hatinya kepada Rut serta Naomi.
Louis Berkhof, dalam Systematic Theology, menyatakan bahwa berkat yang diberikan kepada Rut adalah cerminan dari bagaimana Allah mencukupi kebutuhan umat-Nya. Dalam teologi Reformed, Allah dikenal sebagai Tuhan yang berdaulat yang memelihara dan memenuhi kebutuhan umat pilihan-Nya.
Jonathan Edwards, seorang teolog Reformed, menekankan bahwa tindakan Boas ini adalah contoh nyata dari konsep kasih karunia. Seperti Boas yang memberikan berkat kepada Rut tanpa ia meminta lebih, demikian juga Allah memberikan anugerah-Nya kepada orang percaya bukan karena usaha mereka, tetapi semata-mata karena kasih-Nya.
4. “Tunggulah, anakku, sampai kamu tahu apa yang terjadi. Sebab, laki-laki ini tidak akan tenang sebelum dia menyelesaikan perkaranya hari ini.” (Rut 3:18)
Naomi meyakinkan Rut bahwa Boas akan segera bertindak untuk menebusnya. Bagian ini menunjukkan kesungguhan dan kesetiaan Boas dalam menepati janjinya.
Sinclair Ferguson, dalam bukunya The Whole Christ, menyoroti bagaimana tindakan Boas sebagai gambaran dari Kristus, Sang Penebus sejati. Seperti Boas yang tidak akan tenang sebelum menyelesaikan perkara Rut, demikian juga Kristus tidak berhenti sebelum menyelesaikan karya keselamatan di kayu salib.
Cornelius Van Til, seorang apologet Reformed, melihat ini sebagai bagian dari rencana Allah yang lebih besar dalam sejarah keselamatan. Rut, sebagai nenek moyang Daud, menjadi bagian dari garis keturunan Mesias. Ini menunjukkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah dengan setia untuk menggenapi rencana-Nya bagi umat manusia.
Makna Teologis Rut 3:15-18
Dari eksposisi di atas, kita dapat menarik beberapa makna teologis dari Rut 3:15-18 dalam perspektif teologi Reformed:
-
Boas sebagai Bayangan Kristus, Sang Penebus
- Boas adalah gambaran dari Kristus, yang bertindak sebagai penebus bagi Rut. Ini mencerminkan bagaimana Kristus datang ke dunia untuk menebus umat-Nya dari dosa dan memberikan mereka kehidupan yang baru.
-
Kasih Karunia dan Pemeliharaan Allah
- Berkat yang diberikan Boas kepada Rut menggambarkan bagaimana Allah memelihara umat-Nya. Dalam teologi Reformed, ini dikenal sebagai common grace (anugerah umum) dan special grace (anugerah khusus) yang diberikan kepada orang percaya.
-
Iman yang Menanti dengan Sabar
- Naomi mengajarkan Rut untuk menanti dengan sabar tindakan Boas. Ini mengajarkan kita bahwa orang percaya harus memiliki iman yang teguh dan sabar dalam menantikan pemenuhan janji Allah.
-
Pentingnya Komunitas Iman
- Rut tidak menjalani perjalanan imannya sendirian. Ia memiliki Naomi yang membimbingnya, dan Boas yang menebusnya. Ini menunjukkan bagaimana gereja berperan dalam kehidupan orang percaya, di mana mereka saling membangun dan menguatkan dalam iman.
-
Rencana Allah yang Berdaulat
- Rut, seorang wanita Moab, masuk ke dalam garis keturunan Mesias. Ini menunjukkan bagaimana Allah bekerja dalam sejarah untuk menggenapi rencana keselamatan-Nya bagi dunia. Dalam teologi Reformed, ini mencerminkan doktrin Providence (Pemeliharaan Ilahi) yang menegaskan bahwa tidak ada yang terjadi di luar kendali Allah.
Kesimpulan
Rut 3:15-18 adalah bagian penting dalam kisah penebusan yang terjadi dalam kitab Rut. Dalam perspektif teologi Reformed, ayat ini mengajarkan kita tentang bagaimana Allah memelihara umat-Nya, bagaimana Kristus adalah Sang Penebus sejati, serta bagaimana orang percaya harus hidup dalam iman dan pengharapan.
Seperti Boas yang tidak akan berhenti sebelum menyelesaikan perkaranya, demikian juga Kristus telah menyelesaikan karya keselamatan di kayu salib. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menantikan dengan sabar rencana Tuhan yang indah dalam kehidupan kita, sambil terus hidup dalam iman dan pengharapan kepada-Nya.