5 Mitos tentang Akhir Zaman

5 Mitos tentang Akhir Zaman

Pendahuluan

Akhir zaman adalah salah satu topik yang paling menarik sekaligus kontroversial dalam kekristenan. Banyak orang memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana peristiwa akhir zaman akan terjadi. Sayangnya, ada banyak mitos dan kesalahpahaman yang berkembang, terutama di kalangan orang Kristen yang dipengaruhi oleh budaya populer atau penafsiran yang kurang sesuai dengan ajaran Alkitab.

Dalam teologi Reformed, doktrin tentang akhir zaman (eskatologi) berakar pada pemahaman yang berpusat pada Kristus dan Alkitab sebagai satu-satunya otoritas. Tokoh-tokoh seperti John Calvin, Herman Bavinck, Anthony Hoekema, dan R.C. Sproul memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita seharusnya memahami akhir zaman.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima mitos umum tentang akhir zaman dan bagaimana perspektif teologi Reformed menjawabnya.

Mitos 1: Akhir Zaman adalah tentang Kode Rahasia dan Konspirasi

Banyak orang Kristen berpikir bahwa Alkitab penuh dengan kode rahasia yang harus dipecahkan untuk mengetahui kapan akhir zaman terjadi. Buku seperti The Da Vinci Code atau teori-teori tentang kode tersembunyi dalam Kitab Wahyu sering kali membuat orang percaya bahwa hanya segelintir orang yang dapat memahami akhir zaman jika mereka cukup cerdas atau memiliki informasi tersembunyi.

Pandangan Teologi Reformed

John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa Alkitab adalah wahyu yang jelas dari Allah, bukan teka-teki yang harus dipecahkan oleh manusia. Tuhan telah memberikan cukup informasi bagi kita untuk memahami rencana keselamatan-Nya, tetapi tidak untuk mengetahui secara pasti kapan atau bagaimana semua detail akhir zaman akan terjadi.

Yesus sendiri mengatakan:

“Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.” (Matius 24:36, AYT)

Oleh karena itu, fokus kita bukan pada mencari kode rahasia dalam Alkitab, tetapi hidup dalam ketaatan dan kesiapan setiap hari.

Mitos 2: Pengangkatan Rahasia Akan Memisahkan Orang Kristen dari Dunia Sebelum Masa Kesusahan Besar

Salah satu pandangan yang paling populer tentang akhir zaman dalam budaya populer adalah gagasan tentang "pengangkatan rahasia" (secret rapture), di mana orang Kristen akan secara tiba-tiba menghilang dari dunia sebelum masa kesusahan besar (great tribulation). Pandangan ini banyak dipopulerkan oleh buku dan film seperti Left Behind.

Pandangan Teologi Reformed

Anthony Hoekema dalam The Bible and the Future menolak gagasan pengangkatan rahasia. Menurutnya, ajaran ini tidak didasarkan pada eksposisi Alkitab yang benar, tetapi berasal dari sistem dispensasionalisme yang baru berkembang pada abad ke-19 melalui John Nelson Darby.

Alkitab memang mengajarkan bahwa orang percaya akan diangkat untuk bertemu Tuhan, tetapi ini terjadi bersamaan dengan kedatangan Kristus yang kedua kali, bukan dalam sebuah kejadian terpisah sebelum masa kesusahan besar.

1 Tesalonika 4:16-17 mengatakan:

“Sebab Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan seruan, dengan suara penghulu malaikat dan dengan bunyi sangkakala Allah, lalu mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu, kita yang masih hidup, yang tertinggal, akan diangkat bersama mereka dalam awan-awan untuk bertemu dengan Tuhan di udara. Dengan demikian, kita akan selalu bersama-sama dengan Tuhan.” (1 Tesalonika 4:16-17, AYT)

Kata diangkat bersama dalam konteks ini menggambarkan peristiwa kebangkitan yang besar, bukan sebuah pengangkatan rahasia yang tersembunyi dari dunia.

Mitos 3: Kedatangan Kristus Bisa Diprediksi Melalui Tanda-Tanda Tertentu

Banyak orang Kristen percaya bahwa mereka bisa memperkirakan kapan Yesus akan kembali dengan mengamati tanda-tanda seperti perang, bencana alam, atau perubahan politik global. Beberapa bahkan mencoba menghitung tanggal pasti kedatangan Kristus berdasarkan kalender Yahudi atau berbagai teori lainnya.

Pandangan Teologi Reformed

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa meskipun Alkitab memang berbicara tentang tanda-tanda akhir zaman (Matius 24), hal ini bukan untuk mendorong kita agar mencari tanggal tertentu, melainkan untuk mengingatkan kita agar tetap berjaga-jaga dan setia.

Yesus sendiri berkata:

“Waspadalah, berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu kapan waktunya tiba.” (Markus 13:33, AYT)

Dalam teologi Reformed, eskatologi berpusat pada Kristus, bukan spekulasi tentang tanggal atau kejadian tertentu. Yang terpenting adalah hidup dengan iman dan bertanggung jawab dalam menantikan kedatangan-Nya.

Mitos 4: Pemerintahan Antikristus akan Berbentuk Satu Pemerintahan Dunia

Banyak orang percaya bahwa akan ada satu pemerintahan dunia yang dikendalikan oleh Antikristus sebelum kedatangan Kristus. Hal ini sering kali dikaitkan dengan teori konspirasi tentang organisasi rahasia atau sistem ekonomi global.

Pandangan Teologi Reformed

R.C. Sproul dalam The Last Days According to Jesus menjelaskan bahwa istilah "Antikristus" dalam Alkitab tidak selalu menunjuk pada satu individu atau satu pemerintahan dunia. Yohanes mengatakan bahwa "banyak antikristus" telah muncul (1 Yohanes 2:18), yang berarti bahwa semangat antikristus bisa hadir dalam berbagai bentuk sepanjang sejarah, bukan hanya dalam satu pemerintahan global tertentu.

Dalam Wahyu, "binatang" sering kali melambangkan sistem pemerintahan yang menentang Kristus, bukan hanya satu entitas tunggal yang mengendalikan dunia. Oleh karena itu, fokus kita bukan pada mencari siapa Antikristus itu, tetapi tetap setia kepada Kristus dalam setiap zaman.

Mitos 5: Akhir Zaman Adalah Peristiwa yang Menakutkan bagi Orang Kristen

Banyak orang Kristen merasa takut ketika mendengar tentang akhir zaman karena dipenuhi dengan gambaran peperangan, bencana, dan penderitaan.

Pandangan Teologi Reformed

Martyn Lloyd-Jones dalam Great Doctrines of the Bible menekankan bahwa bagi orang percaya, akhir zaman bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, tetapi justru sesuatu yang harus dinantikan dengan sukacita.

Filipi 3:20-21 mengatakan:

“Karena kewargaan kita adalah di dalam surga dan dari sana juga kita menantikan Juru Selamat, Tuhan Yesus Kristus, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, sesuai dengan kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” (Filipi 3:20-21, AYT)

Bagi orang percaya, kedatangan Kristus adalah penggenapan janji keselamatan dan pemulihan dunia yang telah jatuh ke dalam dosa. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk hidup dalam pengharapan, bukan ketakutan.

Kesimpulan

Dalam teologi Reformed, pemahaman tentang akhir zaman tidak didasarkan pada spekulasi atau ketakutan, tetapi pada kedaulatan Kristus dan janji-Nya yang pasti. Berikut adalah lima mitos yang telah kita bahas:

  1. Mitos: Akhir zaman adalah tentang kode rahasia dan konspirasi.
    Kebenaran: Alkitab adalah wahyu yang jelas dari Tuhan, bukan teka-teki.

  2. Mitos: Pengangkatan rahasia akan terjadi sebelum masa kesusahan besar.
    Kebenaran: Pengangkatan terjadi bersamaan dengan kedatangan Kristus yang kedua kali.

  3. Mitos: Kedatangan Kristus bisa diprediksi melalui tanda-tanda tertentu.
    Kebenaran: Tidak ada yang tahu hari atau saatnya, hanya Bapa di surga.

  4. Mitos: Pemerintahan Antikristus akan berbentuk satu pemerintahan dunia.
    Kebenaran: Antikristus bukan hanya satu individu, tetapi sistem yang melawan Kristus.

  5. Mitos: Akhir zaman adalah sesuatu yang menakutkan bagi orang Kristen.
    Kebenaran: Akhir zaman adalah pengharapan bagi umat percaya.

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk hidup dalam kesiapan, iman, dan pengharapan yang teguh kepada Kristus, bukan dalam ketakutan atau spekulasi yang sia-sia.

Next Post Previous Post