Diteguhkan oleh Firman Tuhan: Mazmur 119:116

Pendahuluan
Mazmur 119 adalah mazmur terpanjang dalam Alkitab dan dikenal sebagai mazmur yang secara mendalam menyoroti keindahan, kuasa, dan otoritas Firman Tuhan. Dalam ayat Mazmur 119:116, pemazmur dengan penuh kerendahan hati meminta pertolongan Tuhan:
"Topanglah aku sesuai dengan firman-Mu supaya aku hidup, dan jangan biarkan aku dipermalukan dalam pengharapanku." (Mazmur 119:116, AYT)
Ayat ini menekankan ketergantungan penuh pada Firman Tuhan sebagai sumber kehidupan dan harapan. Dalam artikel ini, kita akan menguraikan makna Mazmur 119:116 dalam konteks teologi Reformed, mengacu pada pemikiran John Calvin, Matthew Henry, Charles Spurgeon, dan R.C. Sproul.
1. Konteks Mazmur 119:116
Mazmur 119 adalah mazmur yang secara struktural ditulis sebagai akrostik, di mana setiap bagian mengikuti urutan huruf-huruf dalam abjad Ibrani. Mazmur ini menyoroti bagaimana Firman Tuhan:
-
Menjadi pedoman dalam hidup orang percaya (Mazmur 119:105).
-
Memberikan kekuatan dalam pencobaan (Mazmur 119:50).
-
Menjadi sumber pengharapan (Mazmur 119:81).
Dalam ayat 116, pemazmur secara spesifik meminta topangan dan pertolongan Tuhan berdasarkan janji-Nya, agar ia tetap hidup dalam ketaatan dan tidak mengalami kehancuran dalam pengharapannya kepada Allah.
2. Eksposisi Teologi Reformed atas Mazmur 119:116
a. Permohonan untuk Ditopang oleh Firman Tuhan (John Calvin)
John Calvin dalam Commentary on Psalms menekankan bahwa iman sejati bertumpu pada Firman Tuhan, bukan pada kekuatan manusia.
"Iman yang sejati bukanlah usaha manusia semata, tetapi sesuatu yang ditopang oleh Firman Tuhan yang tidak dapat gagal."
Menurut Calvin, permintaan pemazmur agar Tuhan menopangnya mencerminkan kesadaran bahwa manusia lemah dan tidak dapat bertahan sendiri dalam iman tanpa pertolongan Tuhan. Ini selaras dengan ajaran Sola Scriptura, yang menyatakan bahwa Firman Tuhan adalah satu-satunya otoritas yang menopang iman kita.
b. Hidup oleh Janji Tuhan (Matthew Henry)
Matthew Henry dalam komentarnya terhadap Mazmur 119:116 menyoroti hubungan erat antara Firman Tuhan dan kehidupan orang percaya.
"Firman Tuhan adalah janji yang menghidupkan dan menopang umat-Nya di tengah tantangan."
Henry menekankan bahwa pemazmur memahami bahwa tanpa Firman Tuhan, ia akan jatuh ke dalam kelemahan dan dosa. Oleh karena itu, ia meminta Tuhan menopang hidupnya agar tetap berjalan dalam kebenaran.
c. Kebergantungan kepada Tuhan dalam Iman (Charles Spurgeon)
Charles Spurgeon dalam The Treasury of David menjelaskan bahwa pengharapan orang percaya tidak akan pernah dipermalukan jika ia bersandar sepenuhnya pada Tuhan.
"Orang yang bersandar pada Tuhan tidak akan pernah dibuat malu karena pengharapan mereka bertumpu pada Pribadi yang tidak pernah gagal."
Spurgeon mengajarkan bahwa iman yang benar selalu berakar dalam janji-janji Tuhan, bukan dalam usaha manusia. Pemazmur tidak meminta kekayaan atau kenyamanan dunia, tetapi ditopang oleh kebenaran Firman Tuhan.
d. Ketahanan Iman dan Janji Tuhan (R.C. Sproul)
R.C. Sproul menekankan bahwa pengharapan orang percaya dalam Firman Tuhan adalah pengharapan yang pasti, bukan sekadar optimisme kosong.
"Janji Tuhan adalah satu-satunya hal yang benar-benar pasti dalam hidup kita. Bersandar kepada-Nya berarti hidup dalam kepastian yang kokoh."
Menurut Sproul, kehidupan Kristen adalah perjalanan iman yang terus-menerus bergantung pada Firman Tuhan, bukan pada keadaan dunia yang tidak menentu.
3. Implikasi bagi Orang Percaya
a. Mengandalkan Firman Tuhan dalam Setiap Situasi
-
Firman Tuhan adalah sumber kehidupan (Matius 4:4).
-
Tidak ada janji Tuhan yang gagal (Yosua 21:45).
-
Dalam pencobaan, Firman Tuhan memberikan kekuatan (1 Korintus 10:13).
b. Menjaga Iman agar Tidak Goyah
-
Iman kita hanya akan tetap kuat jika ditopang oleh Firman Tuhan.
-
Jangan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi berserah pada Tuhan (Amsal 3:5-6).
c. Menghindari Rasa Malu dalam Pengharapan kepada Tuhan
-
Pengharapan dalam Tuhan tidak akan mengecewakan (Roma 5:5).
-
Dunia mungkin mengejek iman kita, tetapi Tuhan tetap setia.
Kesimpulan
Mazmur 119:116 mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan orang percaya sepenuhnya bergantung pada Firman Tuhan.
-
Kita memerlukan Firman Tuhan untuk menopang iman kita.
-
Pengharapan kita dalam Tuhan tidak akan sia-sia.
-
Firman Tuhan adalah sumber kehidupan dan kekuatan kita.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk terus berpegang pada Firman Tuhan, karena hanya di dalam Dia kita menemukan pengharapan yang tidak akan dipermalukan.
Soli Deo Gloria!