Efesus 5:18: Penuhlah dengan Roh Kudus

Efesus 5:18: Penuhlah dengan Roh Kudus

Pendahuluan

Hidup Kristen yang sejati tidak bisa dijalani dengan kekuatan sendiri. Dalam dunia yang penuh godaan dan pengaruh jahat, orang percaya dipanggil untuk hidup berbeda — bukan dipengaruhi oleh hal-hal duniawi, melainkan dikuasai oleh Roh Kudus. Perintah ini disampaikan dengan sangat tegas dan langsung dalam Efesus 5:18:

“Jangan mabuk oleh anggur karena hal itu tidak pantas, sebaliknya penuhlah dengan Roh.”
(Efesus 5:18, AYT)

Ayat ini tidak hanya menyampaikan larangan, tetapi juga panggilan positif. Rasul Paulus mengontraskan dua gaya hidup: mabuk oleh anggur, simbol dari pengaruh dunia yang tidak terkendali, dengan kepenuhan Roh Kudus, yang menandakan kehidupan yang dikendalikan oleh Allah sendiri.

Dalam teologi Reformed, ayat ini sangat penting untuk memahami pneumatologi praktis — bagaimana Roh Kudus bekerja secara nyata dalam kehidupan sehari-hari orang percaya. Artikel ini akan membahas eksposisi mendalam dari Efesus 5:18 dengan merujuk pada teolog-teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Sinclair Ferguson, Louis Berkhof, dan Herman Bavinck.

Teks Efesus 5:18 (AYT)

“Jangan mabuk oleh anggur karena hal itu tidak pantas, sebaliknya penuhlah dengan Roh.”

1. Konteks Umum Efesus 5

Surat Efesus adalah salah satu surat Paulus yang paling sistematis. Dalam pasal 1–3, Paulus menjelaskan dasar keselamatan dalam Kristus, dan dalam pasal 4–6, ia menguraikan bagaimana hidup baru itu seharusnya dijalani.

Efesus 5 berfokus pada hidup dalam terang dan kasih, dan ayat 18 merupakan bagian dari seruan Paulus agar jemaat hidup secara bijaksana (Ef. 5:15–17), khususnya dengan pengaruh yang benar, yaitu pengaruh Roh Kudus, bukan pengaruh dunia.

2. “Jangan mabuk oleh anggur karena hal itu tidak pantas...”

A. Mabuk: Simbol Kehidupan yang Tidak Terkendali

Kata “mabuk” (methuskesthe dalam Yunani) merujuk pada kondisi kehilangan kendali diri karena pengaruh eksternal. Dalam konteks ini, anggur melambangkan pengaruh duniawi yang merusak.

John Calvin menulis bahwa mabuk bukan hanya tindakan dosa, tetapi pengkhianatan terhadap hikmat dan kasih karunia Allah. Ketika seseorang kehilangan kendali, ia menyerahkan kendali itu kepada dosa.

B. “Karena hal itu tidak pantas...”

Terjemahan lain menyebutnya sebagai “pemborosan” (asōtia), artinya hidup tanpa arah, boros secara moral dan spiritual. Louis Berkhof menekankan bahwa hidup seperti ini adalah bukti dari kodrat lama yang belum diperbarui.

3. “...sebaliknya penuhlah dengan Roh.”

A. Kontras yang Sengaja Dibuat

R.C. Sproul menunjukkan bahwa Paulus sengaja mengontraskan dua jenis “kepenuhan”:

  • Mabuk anggur: dikendalikan oleh substansi dunia.

  • Penuh Roh: dikendalikan oleh Allah sendiri.

Kedua kondisi ini menghasilkan perilaku yang sangat berbeda. Mabuk anggur menurunkan moral, sedangkan kepenuhan Roh meninggikan karakter dan membangun komunitas iman.

B. Perintah untuk Terus Dipenuhi

Dalam bahasa Yunani, "penuhlah" (plērousthe) berbentuk imperatif present kontinu, yang artinya: “terus-menerus dipenuhi”. Ini bukan pengalaman sekali saja, tetapi gaya hidup yang berkelanjutan.

Sinclair Ferguson menyebut ini sebagai “kesadaran akan kehadiran dan kuasa Roh yang berdiam secara konsisten dalam hati orang percaya.”

4. Doktrin Kepenuhan Roh dalam Teologi Reformed

A. Roh Kudus sebagai Pengendali, Bukan Sekadar Kuasa

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menegaskan bahwa kepenuhan Roh bukan sekadar pengalaman emosional, melainkan penguasaan penuh oleh pribadi Roh Kudus atas seluruh kehidupan seseorang.

Kepenuhan Roh berdampak pada:

  • Pikiran (Efesus 4:23)

  • Perkataan (Efesus 5:19)

  • Perilaku (Efesus 5:21–6:9)

B. Kepenuhan Roh Berbuah dalam Etika Kristen

Teologi Reformed mengajarkan bahwa buah dari kepenuhan Roh bukan manifestasi eksternal seperti bahasa roh semata, melainkan karakter Kristus (bdk. Galatia 5:22–23). Inilah bukti otentik dari kehidupan yang dipenuhi oleh Roh.

Louis Berkhof menekankan bahwa pekerjaan Roh Kudus meliputi:

  • Penerangan (illumination): memberi pengertian akan Firman.

  • Pengudusan (sanctification): menguduskan hidup.

  • Pemberdayaan (empowerment): memampukan pelayanan dan kesaksian.

C. Hubungan antara Kepenuhan Roh dan Firman

Dalam Kolose 3:16, Paulus menggunakan frasa serupa: “Biarlah Firman Kristus diam dengan limpah di antara kamu.” Ini menunjukkan bahwa kepenuhan Roh berjalan seiring dengan kepenuhan Firman.

Sproul menyatakan bahwa seseorang tidak mungkin dipenuhi Roh jika tidak dipenuhi Firman. Kehidupan rohani yang sehat akan selalu berakar pada penyerapan Firman secara mendalam.

5. Efek Praktis Kepenuhan Roh

A. Menyanyikan Mazmur dan Pujian (Efesus 5:19)

Kepenuhan Roh menghasilkan ibadah yang tulus. Orang yang dipenuhi Roh memiliki sukacita rohani dan mempersembahkan pujian yang berasal dari hati.

B. Ucapan Syukur (Efesus 5:20)

Orang yang dipenuhi Roh akan bersyukur dalam segala keadaan. Ini adalah tanda ketundukan kepada kehendak Allah, bukan keluhan terhadap kehidupan.

C. Kerendahan Hati dan Tunduk Satu Sama Lain (Efesus 5:21)

Kepenuhan Roh tercermin dalam relasi — dalam rumah tangga, gereja, dan masyarakat. Tidak ada arogansi dalam hidup yang dipenuhi Roh, hanya pelayanan dalam kasih.

6. Aplikasi Praktis dari Efesus 5:18

1. Hindari Segala Pengaruh yang Mengendalikan Selain Roh Kudus

Baik itu alkohol, pornografi, materialisme, atau ambisi pribadi — semua ini bisa mengendalikan kita dan menggantikan pengaruh Roh. Buanglah semua bentuk “kemabukan rohani”.

2. Jadikan Kepenuhan Roh Sebagai Prioritas

Bukan pengalaman sesaat, tetapi kondisi yang terus-menerus dikejar dalam doa, firman, dan ketaatan. Jangan puas dengan kehidupan Kristen yang biasa-biasa saja.

3. Ukur Kepenuhan Roh dari Buah, Bukan Sensasi

Apakah hidup kita memancarkan kasih, sukacita, damai sejahtera, penguasaan diri? Inilah tanda sejati kepenuhan Roh.

4. Bangun Pola Hidup yang Membuka Diri bagi Roh

  • Baca dan renungkan Firman setiap hari

  • Berdoa dengan ketulusan dan konsistensi

  • Bersekutu dalam gereja lokal yang sehat

  • Bersaksi dan melayani dengan rendah hati

Kesimpulan

Efesus 5:18 memberikan panggilan yang sangat jelas dan praktis:

  • Tolak segala bentuk pengaruh duniawi yang membawa kehancuran

  • Hidup di bawah kendali Roh Kudus yang memimpin kepada kebenaran

  • Jadikan kepenuhan Roh sebagai gaya hidup, bukan hanya pengalaman sesaat

  • Tunjukkan buah kepenuhan Roh melalui ibadah, relasi, dan etika hidup

Dalam terang teologi Reformed, kepenuhan Roh adalah aspek penting dari kehidupan Kristen yang matang. Ini bukan pilihan opsional, melainkan keharusan bagi siapa pun yang ingin hidup dalam kekudusan dan kuasa Injil.

Next Post Previous Post