Galatia 3:5 – Kebenaran Injil dalam Pemberian Roh Kudus

Galatia 3:5 – Kebenaran Injil dalam Pemberian Roh Kudus

Teks Ayat (AYT):
“Jadi, apakah Ia mengaruniakan Roh kepadamu dan mengerjakan mukjizat di antara kamu karena kamu menjalankan Hukum Taurat, atau karena kamu mendengar dengan iman?”Galatia 3:5

1. Pendahuluan: Pertanyaan yang Mengguncang Fondasi Iman

Galatia 3:5 adalah bagian dari argumen logis dan tajam yang disampaikan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Galatia. Melalui pertanyaan retoris ini, Paulus menegaskan kontras radikal antara Hukum Taurat dan Injil, antara usaha manusia dan iman, antara perbuatan dan kasih karunia. Ini bukan hanya soal doktrin, tapi menyangkut dasar keselamatan dan kehidupan Kristen itu sendiri.

Dalam teologi Reformed, Galatia 3 menjadi salah satu teks kunci dalam memahami pembenaran oleh iman saja (sola fide) dan pemberian Roh Kudus bukan melalui usaha manusia, tetapi melalui mendengar dan percaya.

2. Latar Belakang Surat Galatia

Surat ini ditulis kepada jemaat di Galatia yang sedang diguncang oleh ajaran sesat dari kaum Yudais (orang Yahudi Kristen) yang menuntut orang percaya non-Yahudi untuk menaati Hukum Taurat agar diterima sebagai orang benar di hadapan Allah. Paulus menulis dengan nada emosional, membela keaslian Injil dan menekankan bahwa Roh Kudus dan keselamatan tidak diperoleh lewat Hukum, tetapi melalui iman kepada Kristus.

3. Eksposisi Kata Per Kata

a. “Ia mengaruniakan Roh kepadamu…”

Dalam bahasa Yunani, bentuk kata kerja ini menunjukkan tindakan berkelanjutan. Allah bukan hanya sekali memberikan Roh Kudus, tetapi terus menerus mencurahkan-Nya kepada orang percaya.

b. “…dan mengerjakan mukjizat di antara kamu…”

Pekerjaan Allah di tengah jemaat, termasuk mukjizat, adalah manifestasi kuasa Roh Kudus, bukan hasil usaha manusia. Ini menegaskan bahwa bahkan pengalaman rohani pun bukan karena hukum, melainkan karena kasih karunia.

c. “Karena kamu menjalankan Hukum Taurat…”

Paulus menggugurkan klaim bahwa ketaatan kepada hukum bisa menjadi dasar penerimaan dari Allah. Ini adalah kritik langsung terhadap legalisme.

d. “…atau karena kamu mendengar dengan iman?”

Inilah inti dari pernyataan Paulus: “mendengar dengan iman” — bukan “melakukan hukum” — adalah saluran melalui mana anugerah Allah dan Roh Kudus dicurahkan.

4. Pandangan Para Teolog Reformed

a. John Calvin: “Roh Kudus Diterima Melalui Injil, Bukan Hukum”

Dalam Commentaries on Galatians, Calvin menegaskan bahwa Roh diberikan bukan sebagai upah ketaatan, melainkan sebagai pemberian Allah berdasarkan Injil.

“Paulus menantang mereka untuk melihat kepada pengalaman mereka sendiri: apakah mereka menerima Roh karena mereka menaati hukum, atau karena mereka percaya? Jawabannya jelas.”

Calvin menggarisbawahi bahwa semua karunia rohani — termasuk keselamatan dan pengudusan — berasal dari anugerah, bukan usaha manusia.

b. R.C. Sproul: “Injil yang Sejati Tidak Pernah Bergantung pada Perbuatan Manusia”

Sproul, dalam Faith Alone dan berbagai pengajarannya, menjelaskan bahwa Galatia adalah buku Reformasi. Ia berkata:

“Galatia 3 menunjukkan bahwa bahkan mukjizat dan karya Roh Kudus terjadi karena iman. Tidak ada ruang bagi manusia untuk membanggakan ketaatannya.”

Sproul menyebut “mendengar dengan iman” sebagai jalan masuk kasih karunia ke dalam hidup manusia.

c. Sinclair Ferguson: “Iman sebagai Kanal, Bukan Kontribusi”

Ferguson dalam bukunya The Holy Spirit menulis bahwa iman bukan kontribusi manusia terhadap keselamatan, tetapi saluran kosong yang menerima anugerah Allah.

“Roh Kudus diberikan ketika seseorang menyerah dalam percaya, bukan ketika ia membuktikan kelayakannya melalui hukum.”

5. Tema Utama: Pemberian Roh sebagai Bukti Kasih Karunia

a. Roh Kudus adalah Anugerah, Bukan Upah

Pemberian Roh Kudus bukan sebagai “hadiah prestasi rohani,” melainkan sebagai bukti kasih karunia Allah bagi mereka yang percaya. Ini membongkar asumsi legalisme.

b. Mendengar dengan Iman: Esensi Injil

Dalam teologi Reformed, istilah ini sangat penting. “Mendengar dengan iman” berarti:

  • Mendengarkan berita Injil

  • Mempercayainya dengan hati

  • Menerima kebenaran Kristus sebagai milik kita

Iman bukan hanya percaya bahwa Allah ada, tapi mempercayakan hidup kepada-Nya.

6. Teologi Pembenaran oleh Iman

a. Pembenaran oleh Iman Saja (Sola Fide)

Galatia 3:5 mempertegas bahwa pembenaran tidak bisa datang dari Hukum Taurat. Hanya melalui iman kepada Kristus kita dibenarkan (lihat juga Galatia 2:16).

b. Hukum Taurat Tidak Memberi Roh, Hanya Mengungkapkan Dosa

Fungsi Taurat menurut Reformed Theology:

  • Menunjukkan dosa

  • Mendorong ke Kristus

  • Menjadi pedoman setelah keselamatan

Namun, bukan alat memperoleh Roh Kudus.

7. Aspek Eskatologis: Roh Kudus sebagai Jaminan

Dalam Efesus 1:13–14, Roh Kudus disebut sebagai meterai dan jaminan warisan kekal. Paulus di Galatia menegaskan bahwa kepemilikan atas Roh Kudus merupakan tanda bahwa seseorang adalah milik Kristus, dan itu datang melalui iman, bukan hukum.

8. Aplikasi Praktis dalam Hidup Kristen

a. Menghindari Legalistik Modern

Banyak orang Kristen masih berpikir bahwa mereka harus “lebih baik” dahulu untuk menerima Roh atau kasih Allah. Paulus membongkar hal ini: Allah memberi Roh kepada mereka yang percaya, bukan mereka yang sempurna.

b. Ibadah dan Kehidupan Doa

Kita berdoa bukan untuk mendapatkan Roh, tetapi karena kita sudah menerimanya dalam iman. Dalam ibadah dan pelayanan, kita bergantung bukan pada usaha kita, tapi pada kuasa Roh yang telah dikaruniakan.

c. Injil Sebagai Sentralitas

“Pendengaran yang disertai iman” tidak terjadi sekali lalu selesai, tapi terus menerus — karena Injil harus terus diberitakan dan terus dipercaya. Itulah mengapa Reformasi menekankan semper reformanda — terus diperbarui oleh Injil.

9. Konsekuensi terhadap Pelayanan Gereja

a. Fokus kepada Firman dan Injil

Gereja harus memastikan bahwa Roh Kudus bekerja melalui pemberitaan Firman, bukan lewat manipulasi emosi atau peraturan manusia.

b. Mewaspadai Ajaran Hukum Tambahan

Seperti jemaat Galatia, gereja masa kini bisa tergoda menambahkan “aturan-aturan tambahan” untuk diterima Allah. Paulus mengatakan: hal itu membatalkan Injil (Gal. 1:6-9).

Kesimpulan: Roh Kudus, Iman, dan Kasih Karunia

Galatia 3:5 adalah panggilan untuk kembali kepada dasar Injil sejati: bahwa semua berkat rohani — termasuk Roh Kudus — diberikan bukan karena perbuatan, tetapi karena iman. Ini adalah pusat dari teologi Reformed, dan inti dari pengharapan Kristen:

Kita tidak layak, tetapi Allah bermurah hati. Kita tidak mampu, tetapi Allah berkuasa. Kita tidak bisa mencapainya, tetapi Ia memberikan Roh-Nya karena kita percaya.

Next Post Previous Post