Hidup dalam Kasih Allah

Pendahuluan
Dalam dunia yang penuh kebencian, individualisme, dan konflik, hidup dalam kasih menjadi seruan yang semakin relevan dan mendesak.
Namun, apa arti kasih sejati menurut Alkitab? Bagaimana seharusnya orang percaya menghidupi kasih dalam kehidupan sehari-hari?
Dalam tradisi teologi Reformed, kasih bukan sekadar perasaan sentimental, tetapi buah nyata dari karya anugerah Allah dalam hati manusia.
Artikel ini akan mengulas bagaimana teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, Sinclair Ferguson, dan Joel Beeke mengajarkan tentang hidup dalam kasih, dan bagaimana kebenaran ini membentuk seluruh hidup orang Kristen.
1. Kasih dalam Fondasi Teologi Reformed
a. Kasih Allah sebagai Sumber Segala Sesuatu
John Calvin menekankan bahwa segala sesuatu dalam keselamatan bermula dari kasih Allah yang kekal. Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menulis:
"Kasih Allah mendahului segala sesuatu, dan di dalam kasih itulah kita dipilih, diampuni, dan dihidupkan."
Kasih Allah:
-
Adalah kasih yang aktif, bukan pasif
-
Menunjukkan inisiatif, bukan sekadar respons
-
Berakar dalam kehendak-Nya yang bebas dan penuh anugerah
R.C. Sproul menambahkan bahwa kasih Allah adalah "kudus, tidak berubah, dan berlimpah, sepenuhnya berdaulat."
b. Kasih sebagai Inti Hukum Allah
Menurut Calvin, hukum Allah dirangkum dalam dua perintah agung:
-
Mengasihi Allah
-
Mengasihi sesama
Kasih bukan sekadar satu bagian dari iman Kristen, melainkan inti dari ketaatan kita kepada Allah.
2. Definisi Kasih Sejati: Lebih dari Perasaan
a. Kasih Adalah Tindakan, Bukan Sekadar Emosi
Jonathan Edwards dalam karyanya Charity and Its Fruits menyatakan:
"Kasih sejati tidak terutama terletak pada kata-kata manis, tetapi dalam tindakan nyata yang mengalir dari hati yang diperbaharui."
Kasih:
-
Bukan hanya perasaan hangat
-
Bukan hanya ucapan kosong
-
Melainkan pengorbanan aktif demi kebaikan orang lain
b. Kasih yang Berakar pada Injil
Sinclair Ferguson mengingatkan bahwa kita hanya bisa mengasihi dengan benar setelah kita menerima kasih Allah dalam Kristus.
Kasih kita adalah respon terhadap kasih Allah yang lebih dahulu mengasihi kita (1 Yohanes 4:19).
3. Hidup dalam Kasih: Panggilan Setiap Orang Percaya
a. Kasih kepada Allah
Kasih kepada Allah diwujudkan dalam:
-
Ketaatan kepada perintah-Nya (Yohanes 14:15)
-
Penyembahan sejati
-
Hidup yang berkenan kepada-Nya
Joel Beeke menulis bahwa "kasih kepada Allah dinyatakan bukan hanya dalam kata-kata pujian, tetapi dalam kehidupan yang ditandai dengan kesetiaan dan kekudusan."
b. Kasih kepada Sesama
Kasih kepada sesama mencakup:
-
Mengampuni yang bersalah (Efesus 4:32)
-
Memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan
-
Membina hubungan berdasarkan kebenaran dan kasih
R.C. Sproul berkata, "Kasih sejati tidak pernah memisahkan diri dari kebenaran. Mengasihi seseorang berarti membimbingnya ke dalam kebenaran Allah."
4. Ciri-Ciri Hidup dalam Kasih Menurut Teologi Reformed
a. Rendah Hati
Kasih tidak membanggakan diri (1 Korintus 13:4).
Jonathan Edwards menyatakan bahwa "kasih yang sejati menghancurkan keangkuhan."
Orang yang hidup dalam kasih:
-
Mengutamakan orang lain
-
Tidak mencari pujian untuk dirinya sendiri
-
Menyadari bahwa semua kebaikan berasal dari anugerah Allah
b. Pengorbanan
Kasih sejati rela berkorban, sebagaimana Kristus mengasihi dan menyerahkan diri-Nya (Efesus 5:2).
John Calvin menulis:
"Kita harus mencerminkan pengorbanan Kristus dalam setiap aspek hubungan kita."
c. Kesabaran dan Kelemahlembutan
Hidup dalam kasih berarti bersabar terhadap kelemahan orang lain (Kolose 3:12-13).
Sinclair Ferguson mengingatkan bahwa kesabaran adalah buah dari kasih yang berakar dalam anugerah.
5. Tantangan Hidup dalam Kasih di Zaman Modern
a. Individualisme
Budaya modern menekankan "diri sendiri" di atas segalanya.
R.C. Sproul mengingatkan bahwa Injil justru memanggil kita untuk "mati terhadap diri sendiri" demi mengasihi Allah dan sesama.
b. Kasih Palsu
Banyak yang menyamakan kasih dengan toleransi tanpa batas.
Namun, Joel Beeke menekankan bahwa "kasih tanpa kebenaran bukanlah kasih sejati."
Kasih Kristen:
-
Mengampuni, tetapi tetap membela kebenaran
-
Berbelas kasih, tetapi tidak kompromi terhadap dosa
6. Sumber Kekuatan untuk Hidup dalam Kasih
a. Roh Kudus
Kasih sejati bukan produk usaha manusia, melainkan buah Roh Kudus (Galatia 5:22).
Jonathan Edwards menulis bahwa "kasih ilahi hanya dapat diproduksi oleh Roh Allah di dalam hati manusia."
Kita perlu:
-
Bergantung pada kuasa Roh
-
Memohon agar kasih Kristus memenuhi hati kita
b. Persekutuan dengan Kristus
Hidup dalam kasih tidak mungkin tanpa berakar dalam hubungan pribadi dengan Kristus.
John Calvin berkata, "Kita hanya bisa mengalirkan kasih jika kita terus-menerus terhubung dengan sumber kasih itu sendiri, yaitu Kristus."
7. Aplikasi Praktis Hidup dalam Kasih
a. Dalam Keluarga
-
Membangun komunikasi yang penuh kasih
-
Mengampuni kesalahan anggota keluarga
-
Mengutamakan pengorbanan daripada ego
b. Dalam Gereja
-
Membangun persekutuan yang penuh pengertian
-
Mendorong sesama dalam iman
-
Melayani dengan sukacita, bukan paksaan
c. Dalam Masyarakat
-
Menjadi saksi kasih Kristus di tempat kerja, sekolah, dan lingkungan
-
Membela kebenaran dengan kelembutan dan hormat (1 Petrus 3:15)
Sinclair Ferguson menulis:
"Hidup dalam kasih adalah salah satu cara utama di mana gereja memancarkan terang Injil kepada dunia."
8. Kasih Sebagai Tanda Murid Kristus
Yesus berkata:
"Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35)
Hidup dalam kasih:
-
Menjadi tanda keaslian iman kita
-
Membuktikan transformasi hati kita oleh Injil
-
Menjadi daya tarik Injil di mata dunia
Joel Beeke menekankan bahwa "kasih Kristen adalah kesaksian hidup yang paling kuat tentang kebenaran Injil."
Kesimpulan
Hidup dalam kasih adalah panggilan setiap orang percaya, berakar dalam kasih Allah yang kekal, dimampukan oleh Roh Kudus, dan diarahkan untuk kemuliaan Kristus.
Menurut teologi Reformed:
-
Kasih bukan sekadar emosi, melainkan komitmen aktif kepada Allah dan sesama.
-
Kasih sejati berakar dalam anugerah, berbuah dalam pengorbanan, dan bertahan dalam kebenaran.
-
Kasih adalah tanda bahwa kita telah benar-benar mengenal Kristus dan hidup dalam Dia.
Mari kita berdoa agar kasih Allah menguasai hidup kita setiap hari, hingga dunia melihat dan memuliakan Allah melalui hidup kita.
Soli Deo Gloria!