Ibrani 5:6: Imamat Kristus Menurut Tata Imam Melkisedek

Ibrani 5:6: Imamat Kristus Menurut Tata Imam Melkisedek

Pendahuluan

Ayat Ibrani 5:6 merupakan salah satu pernyataan teologis terpenting dalam kitab Ibrani mengenai posisi dan peran Kristus sebagai Imam Besar. Ayat ini mengutip Mazmur 110:4, yaitu tentang penetapan Allah kepada Kristus sebagai Imam Besar "menurut tata imam Melkisedek."

Perikop ini menjadi krusial dalam teologi Reformed karena berkaitan langsung dengan doktrin Kristologi, imamat Kristus, dan penebusan manusia. Para teolog Reformed seperti John Calvin, R.C. Sproul, Louis Berkhof, William Lane, dan Herman Ridderbos telah banyak mengupas makna mendalam dari ayat ini.

Teks Ibrani 5:6 (AYT)

"Sebagaimana juga Ia mengatakan dalam bagian lain: 'Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya menurut tata imam Melkisedek.'" (Ibrani 5:6 AYT)

Latar Belakang Historis dan Konteks Teks

Penulis kitab Ibrani mengarahkan perhatian kepada pembacanya tentang keunggulan Kristus atas sistem keimaman dalam Perjanjian Lama. Ini penting karena audiens utama kitab Ibrani adalah orang-orang Yahudi Kristen yang bergumul dengan keimanan mereka, terjepit antara tradisi Yahudi dan iman baru dalam Kristus.

Dengan mengutip Mazmur 110:4, penulis menegaskan bahwa Kristus bukan hanya Imam Besar biasa seperti keturunan Harun (Lewi), tetapi memiliki keimaman yang jauh lebih unggul — menurut tata imam Melkisedek.

Eksposisi Frasa demi Frasa

"Sebagaimana juga Ia mengatakan dalam bagian lain"

John Calvin dalam Commentary on Hebrews menegaskan bahwa rujukan ini menunjukkan otoritas Firman Allah. Apa yang ditulis dalam Mazmur 110:4 bukan hanya puisi indah, tetapi nubuatan yang Allah nyatakan mengenai Kristus.

Bagi Calvin, setiap bagian dari Kitab Suci memiliki relevansi langsung dengan Kristus dan rencana keselamatan Allah.

"Engkau adalah Imam"

Ini adalah pernyataan ketetapan Allah. Dalam teologi Reformed, Allah bukan hanya mengetahui masa depan, tetapi Ia juga menetapkan apa yang terjadi dalam sejarah. Louis Berkhof dalam Systematic Theology menegaskan bahwa jabatan Kristus sebagai Imam adalah bagian dari rencana Allah yang kekal.

Ini membedakan Kristus dari imam-imam biasa. Mereka menjadi imam melalui keturunan atau pengangkatan manusia, tetapi Kristus ditetapkan langsung oleh Allah.

"Untuk selama-lamanya"

William Lane dalam komentarnya atas kitab Ibrani menjelaskan bahwa frasa ini menunjukkan sifat kekal dari keimaman Kristus. Ini sejalan dengan prinsip teologi Reformed tentang kesinambungan dan keutuhan karya penebusan Kristus.

Dalam sistem Perjanjian Lama, imam besar digantikan oleh generasi berikutnya karena kematian. Namun Kristus, karena Ia hidup kekal, tidak pernah digantikan.

Ini ditegaskan dalam Ibrani 7:24, "Tetapi karena Dia tetap hidup selama-lamanya, keimaman-Nya tidak dapat digantikan."

"Menurut tata imam Melkisedek"

Herman Ridderbos menjelaskan bahwa Melkisedek adalah sosok misterius dalam Perjanjian Lama (Kejadian 14:18-20) — Raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi.

Penulis Ibrani menggunakan figur Melkisedek untuk menegaskan bahwa keimaman Kristus:

  • Tidak berasal dari keturunan Harun

  • Tidak terbatas oleh hukum Perjanjian Lama

  • Tidak terikat pada sistem pengorbanan hewan

  • Bersifat kekal dan sempurna

R.C. Sproul dalam Essential Truths of the Christian Faith menjelaskan bahwa Melkisedek menjadi tipe (gambaran) Kristus yang akan datang — seorang imam dan raja sekaligus, yang melampaui batas-batas sistem keimaman Perjanjian Lama.

Tema Teologi Reformed dalam Ibrani 5:6

1. Kristus sebagai Imam dan Raja (Theocratic Mediator)

Dalam teologi Reformed, Kristus dikenal memiliki tiga jabatan utama: Nabi, Imam, dan Raja (munus triplex). Jabatan imamat menurut Melkisedek menegaskan dua fungsi sekaligus — sebagai imam yang mempersembahkan korban dan sebagai raja yang memerintah dengan kebenaran.

Calvin menekankan bahwa hanya Kristus yang bisa menyatukan jabatan ini secara sempurna. Melkisedek hanya bayangan dari realitas sejati dalam diri Kristus.

2. Keimaman Kekal Kristus: Garansi Keselamatan Kekal

Louis Berkhof menegaskan bahwa fakta bahwa Kristus menjadi Imam Besar untuk selama-lamanya memberikan kepastian bagi orang percaya bahwa keselamatan mereka tidak akan pernah hilang.

Ini berkaitan dengan doktrin Perseverance of the Saints dalam teologi Reformed — bahwa umat pilihan Allah akan dipelihara dalam iman sampai akhir karena Kristus terus menjadi pengantara bagi mereka.

3. Kedaulatan Allah dalam Penetapan Keimaman Kristus

Penunjukan Kristus sebagai Imam bukan berdasarkan manusia atau sistem agama, tetapi berasal langsung dari Allah.

Teologi Reformed sangat menekankan aspek ini sebagai bukti bahwa keselamatan adalah karya Allah sepenuhnya (sola gratia) — bukan hasil usaha manusia.

4. Penebusan yang Sempurna dan Final

R.C. Sproul menegaskan bahwa pelayanan Kristus sebagai Imam bukanlah mempersembahkan korban yang berulang kali seperti dalam Perjanjian Lama, tetapi korban yang satu kali untuk selama-lamanya — yaitu diri-Nya sendiri.

Ini ditegaskan dalam Ibrani 10:10, "Kita telah dikuduskan oleh persembahan tubuh Yesus Kristus satu kali untuk selama-lamanya."

Aplikasi Praktis Ibrani 5:6 bagi Kehidupan Kristen

1. Kepastian Pengampunan Dosa

Karena Kristus adalah Imam Besar kita menurut tata imam Melkisedek, kita memiliki jaminan bahwa dosa-dosa kita telah dihapus secara sempurna.

Tidak ada korban lain yang diperlukan. Ini membebaskan kita dari perasaan bersalah yang berlarut-larut dan memberi dasar untuk hidup dalam kasih karunia.

2. Kehidupan Doa yang Penuh Keberanian

Sebagai Imam Besar, Kristus terus berdoa dan menjadi pengantara bagi kita di hadapan Allah (Roma 8:34). Ini mendorong kita untuk datang kepada Allah dengan penuh keyakinan, sebagaimana ditegaskan dalam Ibrani 4:16.

3. Panggilan untuk Hidup Kudus

Karena kita telah ditebus oleh korban Kristus, kita dipanggil untuk mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah (Roma 12:1).

4. Keyakinan dalam Menghadapi Kematian dan Kekekalan

Keimaman Kristus yang kekal memberikan keyakinan bahwa bahkan di saat kematian, kita berada dalam perlindungan dan naungan pengantaraan Kristus.

Kesimpulan

Ibrani 5:6 adalah pernyataan teologis yang sangat kaya dan mendalam. Dalam terang teologi Reformed, ayat ini menegaskan:

  1. Bahwa Kristus adalah Imam Besar yang ditetapkan langsung oleh Allah.

  2. Keimaman Kristus bersifat kekal — tidak pernah digantikan.

  3. Penebusan Kristus sempurna dan final — tidak memerlukan tambahan korban apapun.

  4. Orang percaya memiliki jaminan keselamatan, pengampunan dosa, dan kehidupan kekal dalam Kristus.

Next Post Previous Post