Iman yang Menyelamatkan Menerima Kristus

(Saving Faith Receives Christ)
Pendahuluan: Iman yang Bukan Sekadar Keyakinan
Banyak orang berpikir bahwa iman hanyalah sekadar percaya bahwa Allah itu ada. Tetapi dalam terang Alkitab dan teologi Reformed, iman yang sejati—iman yang menyelamatkan—bukan hanya persetujuan intelektual, melainkan penerimaan pribadi terhadap Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Iman yang menyelamatkan adalah alat (bukan dasar) yang menghubungkan manusia berdosa dengan anugerah keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus. Dalam pengajaran para teolog Reformed seperti John Calvin, Louis Berkhof, R.C. Sproul, dan John Murray, iman menyelamatkan selalu melibatkan relasi personal, bukan sekadar doktrin teologis.
John Calvin berkata:
“Selama Kristus tetap di luar kita, dan kita terpisah dari-Nya, semua yang Ia derita dan lakukan untuk keselamatan umat manusia menjadi tidak berguna dan tidak bernilai bagi kita.”
Artikel ini akan membahas secara sistematis dan aplikatif: apa itu iman yang menyelamatkan, mengapa iman menerima Kristus, dan bagaimana iman tersebut mempengaruhi kehidupan kita.
1. Definisi Iman yang Menyelamatkan dalam Teologi Reformed
a) Bukan Sekadar Pengetahuan
Iman menyelamatkan tidak cukup hanya tahu bahwa Kristus adalah Juruselamat (aspek notitia).
b) Bukan Sekadar Persetujuan
Iman juga bukan hanya menyetujui bahwa fakta-fakta Injil itu benar (aspek assensus).
c) Harus Ada Penerimaan Pribadi (fiducia)
Iman menyelamatkan melibatkan kepercayaan pribadi dan total kepada Kristus, sebagai satu-satunya dasar keselamatan.
Louis Berkhof, teolog Reformed sistematik, menyatakan:
“Iman yang menyelamatkan adalah tindakan jiwa manusia yang didorong oleh Roh Kudus, di mana ia menerima dan bersandar sepenuhnya kepada Kristus untuk keselamatan.”
2. Alkitab Mengajarkan Iman yang Menerima Kristus
Yohanes 1:12
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
Ayat ini jelas menyatukan menerima dan percaya sebagai satu realitas. Menerima Kristus bukanlah karya manusia, tetapi tanggapan iman sejati yang digerakkan oleh anugerah Allah.
Galatia 2:16
“...kita tahu bahwa manusia dibenarkan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh iman dalam Kristus Yesus...”
R.C. Sproul menggarisbawahi bahwa:
“Iman menyelamatkan adalah sarana yang dengannya Kristus dan segala berkat-Nya diberikan kepada kita.”
3. Iman sebagai Sarana (Bukan Dasar) Keselamatan
Dalam teologi Reformed, iman tidak menyelamatkan karena kekuatannya sendiri, tetapi karena ia menghubungkan kita dengan Kristus.
Efesus 2:8-9
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.”
John Murray dalam Redemption Accomplished and Applied menulis:
“Iman bukanlah alasan kita dibenarkan, tetapi alat yang menghubungkan kita dengan Kristus, yang menjadi kebenaran kita.”
Dengan kata lain, iman yang menyelamatkan tidak menoleh kepada dirinya sendiri, tetapi kepada Kristus.
4. Kristus: Objek Iman yang Menyelamatkan
Iman menyelamatkan bukan hanya iman "kepada sesuatu", tapi kepada Pribadi—Yesus Kristus. Kita tidak hanya percaya bahwa Ia mati dan bangkit, tetapi kita menerima Dia sebagai:
-
Tuhan (Kyrios) – penguasa hidup kita
-
Juruselamat (Soter) – penanggung dosa kita
-
Sahabat dan Gembala – penopang hidup rohani kita
Tim Keller menyatakan:
“Iman menyelamatkan berarti kamu tidak hanya mengandalkan Kristus untuk mengampuni dosamu, tetapi juga menjadikan Dia harta terbesar hidupmu.”
5. Hubungan antara Pertobatan dan Iman
Teologi Reformed mengajarkan bahwa pertobatan dan iman adalah dua sisi dari koin keselamatan:
-
Pertobatan adalah berpaling dari dosa,
-
Iman adalah berpaling kepada Kristus.
Keduanya adalah karunia Allah yang diberikan kepada orang yang dilahirkan baru oleh Roh Kudus (Yoh. 3:5-8).
B.B. Warfield menulis:
“Seseorang tidak bisa sungguh-sungguh menerima Kristus tanpa menolak dosa. Penerimaan Kristus menyiratkan pertobatan sejati.”
6. Ciri-Ciri Iman yang Menyelamatkan
Iman yang sejati akan menghasilkan buah:
a) Kepercayaan yang Mantap
Iman sejati bersandar kepada Kristus dalam segala hal, bukan hanya untuk keselamatan kekal, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari (2 Tim. 1:12).
b) Ketaatan Aktif
Iman sejati akan membawa kepada kehidupan yang taat (Yakobus 2:17). Bukan karena perbuatan menyelamatkan, tetapi iman sejati tidak akan tinggal diam.
c) Ketekunan
Iman menyelamatkan bertahan sampai akhir. (Ibrani 3:14)
Jonathan Edwards menulis:
“Salah satu tanda dari iman sejati adalah bahwa ia terus berpegang pada Kristus dalam suka maupun duka.”
7. Kontra: Iman Semu yang Tidak Menyelamatkan
Yesus sendiri memperingatkan bahwa tidak semua orang yang berkata "Tuhan, Tuhan" akan diselamatkan (Mat. 7:21-23). Ada iman palsu yang:
-
Sekadar emosional,
-
Sekadar intelektual,
-
Tidak menghasilkan perubahan hidup.
Iman sejati bukan sekadar menerima berkat Kristus, tetapi menerima pribadi Kristus sebagai Tuhan atas seluruh hidup.
8. Iman Menyelamatkan dan Union with Christ (Penyatuan dengan Kristus)
Penerimaan Kristus melalui iman menyelamatkan membuat orang percaya menjadi satu dengan Kristus. Ini adalah salah satu doktrin paling penting dalam teologi Reformed: union with Christ.
Efesus 1:3:
“Dalam Kristus, kita diberkati dengan segala berkat rohani.”
Calvin berkata:
“Semua yang Kristus miliki menjadi milik kita melalui penyatuan dengan-Nya. Inilah inti dari keselamatan.”
Tanpa iman yang menerima Kristus, tidak ada penyatuan ini, dan karena itu tidak ada pembenaran, pengudusan, maupun pengharapan akan kemuliaan.
9. Bagaimana Seseorang Memiliki Iman yang Menyelamatkan?
a) Melalui Kelahiran Baru
Iman menyelamatkan tidak bisa diproduksi oleh kehendak manusia, tetapi diberikan oleh Allah melalui kelahiran baru (Yoh. 3:3, Ef. 2:8).
b) Melalui Firman Kristus
Roma 10:17 – “Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
Oleh karena itu, pemberitaan Injil adalah sarana utama Roh Kudus untuk membangkitkan iman yang menyelamatkan dalam hati orang berdosa.
10. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Menyerahkan Diri Sepenuhnya kepada Kristus
Iman bukan hanya awal kehidupan Kristen, tetapi gaya hidup percaya dan bergantung setiap hari.
2. Mencari Kristus, Bukan Hanya Berkat-Nya
Orang yang benar-benar memiliki iman menyelamatkan akan mencari Kristus sendiri lebih dari sekadar keuntungan rohani.
3. Bertumbuh dalam Keyakinan
Iman yang menyelamatkan perlu dikuatkan setiap hari melalui:
-
Firman Tuhan,
-
Doa,
-
Sakramen,
-
Persekutuan tubuh Kristus.
Kesimpulan: Iman yang Menyelamatkan Menerima Kristus Sepenuhnya
Iman yang sejati adalah penerimaan pribadi dan penuh kasih kepada Yesus Kristus, bukan hanya sebagai tokoh sejarah atau guru moral, tapi sebagai Tuhan dan Juruselamat. Ia bukan hanya objek kepercayaan kita, tetapi juga harta terbesar jiwa kita.
Dalam terang teologi Reformed, iman menyelamatkan bukanlah hasil dari usaha manusia, melainkan anugerah Allah yang menuntun kepada relasi kekal dengan Kristus. Dan relasi itu dimulai ketika kita berkata dalam iman: "Aku menerima Engkau, ya Tuhan."