Markus 15:1-25: Pengadilan dan Penyaliban Yesus

Markus 15:1-25: Pengadilan dan Penyaliban Yesus

Pendahuluan:

Markus 15:1-25 menggambarkan peristiwa pengadilan Yesus di hadapan Pilatus hingga saat Ia disalibkan. Bagian ini merupakan inti dari penderitaan Kristus, yang diderita demi keselamatan umat manusia.

Teks Markus 15:1-25 (AYT) - Ringkasan

  1. Yesus dibawa ke hadapan Pilatus dan diadili (Markus 15:1-5).
  2. Pilatus menawarkan pembebasan Yesus atau Barabas (Markus 15:6-15).
  3. Yesus dicambuk dan dihina oleh prajurit Romawi (Markus 15:16-20).
  4. Yesus memikul salib dan disalibkan di Golgota (Markus 15:21-25).

Peristiwa ini menggenapi nubuat Perjanjian Lama tentang penderitaan Mesias dan menegaskan rencana keselamatan Allah melalui pengorbanan Kristus.

Dalam artikel ini, kita akan membahas konteks Markus 15:1-25, eksposisi berdasarkan teologi Reformed, makna teologisnya, serta aplikasinya dalam kehidupan Kristen.

Konteks Markus 15:1-25

1. Konteks Sejarah dan Budaya

Pada zaman itu, Roma menguasai Yudea, dan Pilatus adalah gubernur Romawi yang bertanggung jawab atas pengadilan kriminal.

John MacArthur dalam The MacArthur Bible Commentary menjelaskan bahwa imam-imam kepala tidak memiliki kewenangan untuk mengeksekusi seseorang, sehingga mereka menyerahkan Yesus kepada Pilatus.

Beberapa faktor yang memengaruhi keputusan Pilatus:

  • Tekanan dari para pemimpin Yahudi yang ingin menyingkirkan Yesus.
  • Kebiasaan membebaskan satu tahanan saat Paskah.
  • Kerusuhan yang dapat terjadi jika Pilatus menolak tuntutan orang banyak.

2. Nubuat tentang Penderitaan Mesias

Penderitaan Yesus telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, seperti:

  • Yesaya 53:7“Ia dianiaya, tetapi Ia membiarkan diri-Nya ditindas dan tidak membuka mulut-Nya.”
  • Mazmur 22:16“Mereka menusuk tangan dan kakiku.”

R.C. Sproul dalam The Holiness of God menekankan bahwa penderitaan Kristus bukanlah kebetulan, tetapi bagian dari rencana keselamatan Allah.

Eksposisi Markus 15:1-25

1. Yesus dihadapkan kepada Pilatus (Markus 15:1-5)

Yesus dibawa ke hadapan Pilatus, dan dituduh sebagai Raja orang Yahudi.

  • Pilatus bertanya kepada Yesus, “Apakah Engkau Raja orang Yahudi?” (Markus 15:2)
  • Yesus menjawab, “Engkau telah mengatakannya.”

Yesus tidak membela diri, sesuai dengan nubuat Yesaya 53:7.

John Calvin dalam Commentary on Mark menjelaskan bahwa Yesus memilih diam karena Ia tahu bahwa pengorbanan-Nya adalah bagian dari rencana Allah.

Matius 26:53 berkata:“Apakah kamu tidak tahu bahwa Aku dapat meminta kepada Bapa-Ku dan Ia akan mengirimkan lebih dari dua belas pasukan malaikat?”

2. Pilatus Membebaskan Barabas (Markus 15:6-15)

Pilatus menawarkan pembebasan Yesus atau Barabas, seorang pemberontak dan pembunuh.

  • Imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk memilih Barabas.
  • Pilatus akhirnya menyerahkan Yesus untuk disalibkan.

Timothy Keller dalam Jesus the King menjelaskan bahwa Barabas melambangkan kita semua—orang berdosa yang layak dihukum, tetapi Yesus mengambil tempat kita di kayu salib.

Roma 5:8 berkata:“Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.”

3. Yesus Dicambuk dan Dihina (Markus 15:16-20)

Yesus dipukuli, dicambuk, dan diolok-olok sebagai Raja orang Yahudi.

  • Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya (simbol kerajaan).
  • Mereka menaruh mahkota duri di kepala-Nya.
  • Mereka memukuli dan meludahi-Nya.

Jonathan Edwards dalam Religious Affections menjelaskan bahwa penderitaan fisik Yesus hanyalah sebagian kecil dari penderitaan rohani yang Ia tanggung demi menebus dosa manusia.

Yesaya 50:6 berkata:“Aku tidak menyembunyikan wajah-Ku ketika diludahi dan dihina.”

4. Yesus Memikul Salib dan Disalibkan (Markus 15:21-25)

  • Simon dari Kirene dipaksa untuk memikul salib Yesus.
  • Yesus dibawa ke Golgota dan disalibkan pada jam ketiga.

Martin Lloyd-Jones dalam The Cross menjelaskan bahwa salib adalah simbol dari pengorbanan terbesar yang pernah dilakukan dalam sejarah manusia.

1 Petrus 2:24 berkata:“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib.”

Makna Teologis Markus 15:1-25

1. Yesus Adalah Anak Domba Allah yang Disembelih untuk Dosa Dunia

Penderitaan dan kematian Yesus menggenapi sistem korban dalam Perjanjian Lama.

John Piper dalam Desiring God menegaskan bahwa Yesus adalah korban sempurna yang menghapus dosa dunia.

Ibrani 9:22 berkata:“Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.”

2. Yesus Mengambil Tempat Kita di Kayu Salib

Seperti Barabas yang dibebaskan, kita juga dibebaskan dari hukuman dosa karena Yesus menggantikan kita di kayu salib.

B.B. Warfield dalam The Plan of Salvation menjelaskan bahwa doktrin substitusi adalah inti dari Injil—Kristus mati menggantikan kita.

Yesaya 53:5 berkata:“Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kejahatan kita.”

3. Pilatus dan Orang Banyak Melambangkan Penolakan Dunia terhadap Kristus

Pilatus menyerahkan Yesus bukan karena Ia bersalah, tetapi karena takut akan tekanan orang banyak.

Timothy Keller dalam Counterfeit Gods menjelaskan bahwa dunia lebih memilih kenyamanan dan kekuasaan daripada kebenaran Kristus.

Yohanes 1:11 berkata:“Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.”

Kesimpulan

Markus 15:1-25 mengajarkan bahwa Yesus adalah korban sempurna yang mati menggantikan kita, dan kita harus hidup dalam kekudusan, mempertahankan iman, serta bersaksi tentang keselamatan dalam Kristus.

Mari kita menghargai pengorbanan Kristus dengan hidup bagi kemuliaan-Nya

Next Post Previous Post