Kekayaan Kristus yang Tak Terselami (The Unsearchable Riches of Christ)

Pendahuluan
Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menulis:
“Kepada aku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah diberikan kasih karunia ini untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terselami” (Efesus 3:8, AYT).
Ungkapan "kekayaan Kristus yang tidak terselami" (The Unsearchable Riches of Christ) mengandung kedalaman makna teologis yang luar biasa. Para teolog Reformed seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Charles Hodge, Herman Bavinck, dan Martyn Lloyd-Jones melihat frasa ini sebagai pernyataan tentang keagungan, kemuliaan, dan berkat yang tak terukur yang diberikan Kristus kepada umat-Nya.
Artikel ini akan menggali konsep kekayaan Kristus yang tak terselami dari perspektif teologi Reformed, mencakup aspek keselamatan, pemeliharaan ilahi, dan hubungan antara Kristus dan umat-Nya.
1. Kekayaan Kristus dalam Keselamatan (Soteriologi)
A. Kasih Karunia yang Berlimpah
John Calvin dalam Institutes of the Christian Religion menekankan bahwa keselamatan kita sepenuhnya berasal dari kasih karunia Allah melalui Kristus. Kristus adalah pusat dari rencana keselamatan Allah. Paulus menggunakan kata anexichniastos dalam bahasa Yunani yang berarti "tidak dapat ditelusuri" atau "melampaui pemahaman manusia."
Charles Hodge dalam Systematic Theology menegaskan bahwa kekayaan Kristus mencakup seluruh aspek keselamatan, termasuk:
-
Pemilihan sejak kekekalan (Efesus 1:4-5)
-
Penebusan melalui darah-Nya (Efesus 1:7)
-
Pembenaran melalui iman (Roma 3:24)
-
Pengudusan oleh Roh Kudus (2 Tesalonika 2:13)
-
Kemuliaan kekal bagi umat percaya (Roma 8:30)
Kekayaan Kristus dalam keselamatan tidak dapat ditakar oleh pemikiran manusia karena berasal dari kasih karunia ilahi yang tidak bergantung pada usaha manusia, tetapi sepenuhnya pada kedaulatan Allah.
B. Kematian dan Kebangkitan Kristus
Jonathan Edwards dalam khotbahnya The Excellency of Christ menjelaskan bahwa kekayaan Kristus terletak dalam dua aspek utama:
-
Pengorbanan-Nya di kayu salib, yang menghapus dosa umat-Nya.
-
Kebangkitan-Nya, yang menjamin hidup kekal bagi mereka yang percaya.
Kristus bukan hanya memberikan pengampunan dosa, tetapi juga kehidupan baru yang dibentuk oleh Roh Kudus, menandakan bahwa kekayaan-Nya tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga transformatif dalam kehidupan umat percaya.
2. Kekayaan Kristus dalam Pemeliharaan dan Penyertaan-Nya
A. Kristus sebagai Imam Besar yang Setia
Dalam teologi Reformed, Kristus tidak hanya berperan sebagai Juru Selamat, tetapi juga sebagai Imam Besar yang terus menerus menjadi perantara bagi umat-Nya (Ibrani 7:25). Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa kekayaan Kristus juga mencakup:
-
Kepedulian-Nya terhadap gereja-Nya
-
Doa syafaat-Nya bagi umat percaya
-
Pemberian Roh Kudus sebagai penolong
Kekayaan Kristus dalam pemeliharaan-Nya berarti bahwa umat percaya tidak pernah dibiarkan sendiri dalam pergumulan hidup.
B. Penyertaan Roh Kudus
Charles Spurgeon dalam salah satu khotbahnya berkata, “We have all things in Christ, and Christ is all things to us. He is our hope, our joy, our light, our strength.” Kekayaan Kristus dinyatakan melalui Roh Kudus yang diberikan kepada umat percaya untuk menghibur, menuntun, dan menguatkan mereka dalam perjalanan iman.
Ketika seseorang mengalami penderitaan, kekayaan Kristus tidak berarti ia bebas dari masalah, tetapi ia memiliki jaminan bahwa Kristus hadir bersama mereka (Ibrani 13:5).
3. Kekayaan Kristus dalam Persatuan dengan Umat-Nya
A. Kristus sebagai Kepala Gereja
Efesus 1:22-23 menyatakan bahwa Kristus adalah Kepala Gereja dan gereja adalah tubuh-Nya. Martyn Lloyd-Jones dalam tafsirannya atas Efesus menekankan bahwa kekayaan Kristus diberikan kepada umat-Nya dalam bentuk:
-
Kesatuan dengan Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya
-
Warisan kekal bersama Kristus
-
Kehidupan yang dipenuhi oleh kasih dan kebenaran-Nya
B. Hidup dalam Ketaatan sebagai Wujud Kekayaan Kristus
John Owen dalam bukunya The Glory of Christ menekankan bahwa orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kekayaan Kristus dengan mematikan dosa dan hidup bagi kemuliaan-Nya. Hal ini terlihat dalam:
-
Pertumbuhan dalam kekudusan (sanctification)
-
Hidup dalam buah Roh (Galatia 5:22-23)
-
Menjalankan panggilan sebagai saksi Kristus di dunia
Kekayaan Kristus bukan hanya janji di masa depan tetapi juga realitas yang harus dihidupi oleh umat percaya saat ini.
4. Kekayaan Kristus yang Tak Terbatas di Masa Depan
A. Warisan dalam Kerajaan Allah
Herman Bavinck menyatakan bahwa kekayaan Kristus tidak hanya terbatas pada dunia ini, tetapi juga meliputi warisan surgawi yang disediakan bagi umat-Nya. Wahyu 21:4 menjanjikan kehidupan tanpa air mata, tanpa penderitaan, dan penuh dengan kemuliaan Allah.
Jonathan Edwards menggambarkan kekayaan Kristus sebagai sukacita kekal dalam hadirat Allah yang tidak dapat dibandingkan dengan apa pun di dunia ini.
B. Harapan Akan Kedatangan Kristus yang Kedua Kali
Teologi Reformed menegaskan bahwa puncak dari kekayaan Kristus adalah pemulihan segala sesuatu ketika Ia datang kembali (Kisah Para Rasul 3:21). Kekayaan Kristus bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk kekekalan.
Kesimpulan
Kekayaan Kristus yang tak terselami mencakup:
-
Keselamatan penuh dan sempurna yang diberikan kepada orang percaya
-
Pemeliharaan dan penyertaan Kristus dalam kehidupan sehari-hari
-
Persatuan dengan Kristus sebagai Kepala Gereja
-
Harapan akan warisan kekal dalam Kerajaan Allah
Sebagaimana dikatakan Paulus, kekayaan Kristus tidak dapat diselidiki atau diukur, tetapi dapat dialami oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya. Sebagai umat percaya, kita dipanggil untuk terus menjelajahi dan menikmati kekayaan Kristus dalam kehidupan ini dan dalam kekekalan yang akan datang.
"Tetapi segala sesuatu yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Bahkan, aku menganggap segala sesuatu sebagai kerugian dibandingkan dengan nilai yang jauh lebih tinggi, yaitu pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku..." (Filipi 3:7-8, AYT).
Berdoalah agar Roh Kudus memberi pengertian ketika kita merenungkan kekayaan Kristus yang tak terselami ini!