Mengikut Kristus: Matius 16:24

Mengikut Kristus: Matius 16:24

“Kemudian Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ‘Jika ada yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya sendiri, memikul salibnya, dan mengikut Aku.’”
— Matius 16:24 (AYT)

Pendahuluan

Perkataan Yesus dalam Matius 16:24 adalah salah satu pernyataan paling radikal dalam seluruh Injil. Tidak ada panggilan yang lebih menuntut, tidak ada undangan yang lebih menyeluruh, daripada mengikut Kristus dengan menyangkal diri dan memikul salib. Ayat ini menantang paradigma kenyamanan, kemudahan, dan keegoisan yang sering menjadi ciri kehidupan modern — termasuk kehidupan “Kristen” yang telah terkompromi.

Teologi Reformed dengan tegas menegaskan bahwa panggilan Injil bukanlah ajakan untuk kehidupan yang ringan, tetapi jalan salib, penuh dengan kematian terhadap diri sendiri dan ketaatan total kepada Tuhan.

Struktur Eksposisi Ayat Matius 16:24

Yesus memberi tiga perintah utama dalam ayat ini:

  1. Menyangkal diri

  2. Memikul salib

  3. Mengikut Aku

Kita akan menggali masing-masing bagian ini dari sudut pandang teologi Reformed klasik dan kontemporer.

1. “Jika ada yang mau mengikuti Aku…” – Panggilan yang Bersifat Universal dan Sukarela

Yesus membuka kalimat ini dengan frasa “jika ada yang mau”. Ini adalah ajakan kepada siapa saja, tetapi bukan ajakan untuk setengah hati.

John Calvin menulis:

“Kristus menunjukkan bahwa murid-murid-Nya tidak ditarik secara paksa, melainkan mereka dipanggil untuk menyerahkan diri dengan sukarela kepada disiplin-Nya.”

Ini mengandung tanggung jawab pribadi, bukan paksaan, tetapi juga bukan sekadar pilihan ringan. Mengikut Kristus adalah keputusan yang akan mengubah seluruh arah hidup seseorang.

2. “Menyangkal Dirinya Sendiri” – Kematian terhadap Ego dan Kehendak Sendiri

Arti “menyangkal diri” dalam konteks asli:

Kata Yunani “ἀπαρνησάσθω” (aparnesasthō) adalah bentuk kata kerja yang artinya “menyangkal secara total, menolak, tidak mengakui.” Ini bukan sekadar menolak keinginan duniawi, tetapi penyangkalan total terhadap klaim diri atas hidupnya.

R.C. Sproul:

“Menyangkal diri bukan berarti merendahkan diri atau merasa rendah diri. Ini berarti menyerahkan seluruh hak kita atas hidup kita kepada Tuhan yang berdaulat.”

Dalam ajaran Reformed:

  • Total depravity (kejatuhan total) menyatakan bahwa manusia dalam naturnya tidak mau menyangkal diri.

  • Oleh karena itu, anugerah Allah adalah satu-satunya yang dapat membuat seseorang benar-benar menyangkal dirinya.

John Piper:

“Penyangkalan diri adalah menyatakan bahwa Yesus adalah lebih berharga daripada apa pun yang dapat saya kejar dalam diri saya sendiri.”

3. “Memikul Salibnya” – Panggilan kepada Pengorbanan dan Penderitaan

Yesus belum disalibkan ketika Ia mengucapkan ini. Namun, salib pada waktu itu adalah alat kematian yang paling memalukan dan menyakitkan.

Teologi salib menurut Reformed:

  • Salib adalah simbol ketaatan radikal, bukan penderitaan umum saja.

  • Memikul salib berarti menyerahkan diri untuk mati setiap hari bagi dosa dan dunia (Lukas 9:23).

Martin Lloyd-Jones:

“Memikul salib bukanlah sekadar mengalami kesulitan hidup. Itu adalah kematian sukarela terhadap dunia, dosa, dan diri sendiri — karena Kristus telah melakukannya lebih dulu.”

Calvin menambahkan:

“Setiap orang harus membawa salibnya sendiri. Ini mengajarkan bahwa tidak ada murid yang dibebaskan dari penderitaan dalam mengikuti Kristus.”

4. “Mengikut Aku” – Hidup dalam Keteladanan dan Persekutuan dengan Kristus

Bagian akhir dari ayat ini adalah perintah inti: “ikutlah Aku.”

Mengikut Kristus berarti:

  • Menjalani hidup sebagaimana Kristus hidup (1 Yoh 2:6)

  • Mengasihi seperti Dia, menderita seperti Dia, taat seperti Dia

Menurut John Frame:

“Mengikut Yesus adalah tindakan pengakuan terhadap otoritas-Nya atas seluruh aspek hidup. Itu bukan tentang perasaan religius, tetapi tentang penundukan total kepada kehendak-Nya.”

Dalam Reformed spirituality:

Mengikut Kristus adalah perjalanan disiplin dan kasih karunia. Itu berarti:

  • Hidup oleh iman (sola fide)

  • Dalam ketergantungan pada anugerah (sola gratia)

  • Untuk kemuliaan Allah (soli Deo gloria)

Kontras dengan Injil Modern: Kenyamanan vs Salib

Di banyak gereja kontemporer, panggilan Injil dikemas secara ringan: “Datanglah kepada Yesus agar hidupmu diberkati.” Tapi Matius 16:24 menantang hal ini. Yesus tidak menjanjikan kemudahan, tetapi salib.

Sproul menyatakan:

“Injil yang sejati tidak pernah menjanjikan hidup tanpa penderitaan. Justru penderitaan adalah bukti kita bersatu dengan Kristus.”

Teologi Salib dan Doktrin Pemuridan

Matius 16:24 bukan hanya tentang menjadi murid, tapi tentang apa artinya diselamatkan.

  • Pemuridan bukan tahap kedua setelah keselamatan — ini adalah bagian dari panggilan Injil itu sendiri.

  • Dalam teologi Reformed, justifikasi dan sanctifikasi tidak pernah dipisahkan. Seseorang yang dibenarkan pasti mengalami proses pemuridan dan penyangkalan diri.

Aplikasi Praktis: Bagaimana Menghidupi Matius 16:24 Hari Ini?

1. Evaluasi Diri: Apakah Saya Sudah Menyangkal Diri?

Apakah saya masih memegang kendali atas hidup saya sendiri? Atau sudah menyerahkannya kepada Kristus sepenuhnya?

2. Apa Salib Saya Hari Ini?

Salibmu bisa berupa penderitaan karena iman, ketidakadilan yang kau tanggung, atau keputusan untuk taat meski tidak nyaman.

3. Ikuti Kristus Dalam Semua Aspek Hidup

Bukan hanya di gereja atau pelayanan. Tapi juga dalam pekerjaan, keluarga, uang, waktu, dan keputusan harian.

Pandangan Historis Reformed: Pemuridan adalah Jalan Salib

Para reformator tidak hanya mengajarkan tentang keselamatan oleh iman, tetapi juga menekankan kehidupan kudus dan salib.

  • Martin Luther menyatakan bahwa “kehidupan Kristen sejati adalah hidup dalam pertobatan terus-menerus.”

  • Calvin dalam Institutes menulis bahwa hidup Kristen adalah “hidup dalam penderitaan dan penyangkalan diri sepanjang hidup.”

Kesimpulan

Matius 16:24 adalah panggilan agung dan berat — namun penuh anugerah. Kristus memanggil kita untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia bukan karena Dia sadis, tetapi karena hanya di jalan saliblah terdapat kehidupan sejati.

Dalam terang teologi Reformed:

  • Ini bukan beban yang harus ditanggung dengan kekuatan sendiri.

  • Ini adalah buah dari anugerah Allah, karya Roh Kudus dalam hidup orang percaya.

“Mengikut Kristus berarti mati terhadap diri, tetapi juga berarti hidup dalam Kristus.” – John Piper

Next Post Previous Post