Pemuliaan Kristus (Glorification of Christ)

Pemuliaan Kristus (Glorification of Christ)

Pandangan Teologi Reformed tentang Kemuliaan Sang Juruselamat

Pendahuluan: Mengapa Pemuliaan Kristus Itu Penting?

Pemuliaan Kristus (glorification of Christ) adalah salah satu topik teologis yang sangat penting dalam doktrin Kristen, khususnya dalam tradisi Reformed. Pemuliaan Kristus tidak hanya merujuk pada momen saat Yesus naik ke surga atau duduk di sebelah kanan Allah Bapa, tetapi mencakup seluruh aspek karya penebusan-Nya dari kebangkitan hingga kekekalan.

Banyak orang Kristen hanya menekankan penderitaan dan kematian Kristus, namun lupa bahwa puncak dari karya keselamatan adalah kemuliaan Kristus—di mana Kristus dimuliakan dan umat-Nya ikut serta dalam kemuliaan tersebut.

Artikel ini akan membahas pemuliaan Kristus secara mendalam berdasarkan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, Jonathan Edwards, R.C. Sproul, hingga John Piper, serta mengaitkannya dengan dasar-dasar Alkitab dan aplikasinya bagi kehidupan orang percaya masa kini.

I. Definisi Pemuliaan Kristus

1. Apa Itu “Pemuliaan”?

Secara teologis, pemuliaan Kristus adalah peninggian dan pernyataan kemuliaan ilahi Yesus secara penuh setelah penderitaan dan kematian-Nya. Dalam bahasa Yunani, kata doxa berarti "kemuliaan", yang menyiratkan terang, keagungan, dan kekudusan Allah yang terlihat nyata.

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menjelaskan bahwa pemuliaan Kristus mencakup:

  • Kebangkitan dari kematian

  • Kenaikan ke surga

  • Duduk di sebelah kanan Allah (interseksi atau syafaat kekal)

  • Kedatangan kembali dalam kemuliaan

Ini merupakan tahap akhir dari status exaltation Kristus—berbanding terbalik dengan status humiliation-Nya (perendahan diri).

II. Pemuliaan dalam Narasi Injil: Dari Salib ke Tahta

1. Kebangkitan: Awal Pemuliaan

Roma 1:4 menyatakan bahwa Yesus “dinyatakan sebagai Anak Allah dengan kuasa oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati.” Kebangkitan bukan hanya kemenangan atas maut, tetapi juga pengakuan Allah atas pekerjaan penebusan Yesus.

John Calvin menyebut kebangkitan sebagai "meterai kekekalan" yang menunjukkan bahwa Allah menerima kurban Kristus.

2. Kenaikan ke Surga

Kisah Para Rasul 1:9-11 mencatat bahwa Kristus diangkat ke surga di hadapan para murid. Ini bukan hanya momen simbolik, tetapi pindahnya Kristus ke posisi otoritas tertinggi.

Menurut Herman Bavinck, kenaikan menunjukkan bahwa Kristus sekarang memerintah sebagai Raja atas segala ciptaan, bukan lagi sebagai Hamba yang menderita.

3. Duduk di Sebelah Kanan Allah

Efesus 1:20-22 menegaskan bahwa Kristus duduk di sebelah kanan Allah, “di atas segala pemerintah dan penguasa.”

Dalam tradisi Reformed, ini berarti:

  • Kristus berkuasa atas seluruh sejarah dan gereja

  • Kristus menjadi Pengantara kekal, memperjuangkan keselamatan umat-Nya (Ibrani 7:25)

4. Kedatangan Kembali dalam Kemuliaan

Pemuliaan Kristus akan mencapai puncaknya saat Ia datang kembali dalam kemuliaan untuk menghakimi dunia dan memulihkan segala sesuatu. Wahyu 19 menggambarkan Dia sebagai Raja yang menunggang kuda putih, penuh kemenangan.

III. Dimuliakan Sebagai Tuhan dan Manusia

Salah satu keunikan dari doktrin Reformed adalah penekanan bahwa Kristus tidak hanya dimuliakan dalam natur keilahian-Nya, tetapi juga dalam natur kemanusiaan-Nya.

Chalcedonian Creed (451 M) menyatakan bahwa Kristus adalah satu Pribadi dengan dua natur: Allah sejati dan manusia sejati. Maka, pemuliaan Kristus mencakup tubuh-Nya yang dibangkitkan dan dimuliakan.

R.C. Sproul menegaskan bahwa:

“Kita tidak hanya akan melihat Allah, tapi melihat kemuliaan Allah dalam tubuh manusia—Yesus Kristus yang dimuliakan.”

Hal ini memberi harapan eskatologis bagi umat Allah: sebagaimana Kristus dimuliakan, kita juga akan dimuliakan (Roma 8:17-18).

IV. Teologi Reformed dan Tujuan Pemuliaan Kristus

1. Kristus Dimuliakan untuk Kemuliaan Allah

Segala karya keselamatan Kristus—baik penderitaan maupun pemuliaan—ditujukan untuk memuliakan Allah Bapa. Yohanes 17:1, “Bapa, permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.”

Jonathan Edwards, salah satu teolog Reformed terbesar, mengatakan bahwa:

“Tujuan utama dari seluruh karya Allah adalah manifestasi dan pernyataan kemuliaan-Nya melalui Anak.”

2. Kristus Dimuliakan agar Menjadi Kepala Gereja

Pemuliaan Kristus bukan hanya tentang diri-Nya sendiri, tetapi agar Ia menjadi Kepala yang memimpin, memelihara, dan membimbing gereja-Nya.

Efesus 1:22-23: "Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan menjadi Kepala atas segala sesuatu bagi jemaat..."

Dengan Kristus yang dimuliakan sebagai Kepala, umat Allah memiliki:

  • Akses langsung kepada Allah

  • Jaminan akan perlindungan kekal

  • Harapan akan hidup kekal

V. Aplikasi Pemuliaan Kristus dalam Kehidupan Orang Percaya

1. Pemuliaan Kristus Menjamin Doa Kita Diterima

Karena Kristus duduk di sebelah kanan Bapa dan menjadi Pengantara, doa kita didasarkan pada otoritas dan perantaraan Kristus. (Ibrani 4:14-16)

2. Pemuliaan Kristus Menjadi Dasar Pengharapan

Kristus yang dimuliakan adalah jaminan bahwa kita juga akan dimuliakan bersama-Nya. Ini bukan pengharapan kosong, melainkan janji Injil (Filipi 3:21, Kolose 3:4).

John Piper mengatakan:

“The glory of Christ is the magnet of our soul’s longing. If Christ is not glorified, our future is dark.”

3. Pemuliaan Kristus Mendorong Hidup Kudus

Jika Kristus sudah dimuliakan, maka hidup kita harus mencerminkan kemuliaan itu. 2 Korintus 3:18: "Kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dari kemuliaan kepada kemuliaan."

VI. Kontras dengan Pandangan Lain

Pandangan Reformed tentang pemuliaan Kristus berbeda dari pandangan liberal atau sekuler yang hanya memandang Kristus sebagai guru moral atau tokoh spiritual.

Teologi Reformed menegaskan:

  • Kristus benar-benar bangkit secara fisik, bukan hanya “secara rohani”

  • Kristus naik secara literal dan duduk di sebelah kanan Allah, bukan sekadar simbolis

  • Kristus akan datang kembali secara nyata dalam kemuliaan

VII. Kesimpulan: Menyembah Kristus yang Dimuliakan

Pemuliaan Kristus adalah inti dari pengharapan Kristen. Tanpa kebangkitan, kenaikan, dan kedatangan kembali, Injil akan tidak lengkap. Tetapi karena Kristus telah dimuliakan, kita:

  • Memiliki jaminan keselamatan

  • Dapat hidup dengan sukacita di tengah penderitaan

  • Menanti dengan pasti kemuliaan kekal bersama Dia

Baca Juga: Perendahan Kristus (Humiliation of Christ)

Seperti dikatakan oleh Herman Bavinck:

“Kristus yang ditinggikan adalah pusat dari sejarah dunia dan pusat dari kehidupan gereja.”

Next Post Previous Post