Orang Kristen yang Ragu-Ragu Ditarik kepada Kristus

Pandangan Teologi Reformed tentang Pergumulan Iman dan Kepastian Keselamatan
Pendahuluan: Keraguan dalam Iman Kristen
Dalam perjalanan iman, banyak orang Kristen mengalami masa-masa keraguan. Mereka bertanya-tanya: Apakah saya benar-benar diselamatkan? Apakah saya cukup beriman? Apakah Allah masih mengasihi saya meskipun saya lemah?
Keraguan seperti ini bukanlah hal baru. Bahkan tokoh-tokoh besar dalam sejarah gereja, seperti John Bunyan, Jonathan Edwards, dan Charles Spurgeon, berbicara banyak tentang orang percaya yang bergumul dengan keraguan dan ketidakpastian.
Namun, Injil memberikan jawaban yang penuh kasih dan pengharapan bagi mereka yang merasa lemah dalam iman. Dalam tradisi Reformed, kepastian keselamatan bukanlah hasil usaha manusia, tetapi pemberian Allah yang didasarkan pada karya Kristus.
Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana seorang Kristen yang ragu-ragu dapat ditarik kepada Kristus berdasarkan ajaran Alkitab dan pandangan para teolog Reformed seperti John Calvin, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan John Piper.
I. Mengapa Orang Kristen Bisa Ragu?
Keraguan dalam iman bisa muncul dari berbagai faktor, termasuk:
-
Pandangan yang Salah tentang Keselamatan
-
Banyak orang berpikir bahwa keselamatan tergantung pada seberapa baik mereka menjalani kehidupan Kristen. Ini menimbulkan ketakutan bahwa mereka belum cukup baik untuk Allah.
-
-
Dosa dan Rasa Bersalah
-
Perasaan bersalah karena dosa masa lalu atau kegagalan saat ini bisa membuat seseorang merasa tidak layak datang kepada Kristus.
-
-
Penderitaan dan Ujian Hidup
-
Situasi sulit bisa membuat seseorang bertanya-tanya apakah Allah benar-benar peduli.
-
-
Serangan Iblis
-
Iblis adalah "pendakwa" (Wahyu 12:10) yang terus berusaha menanamkan keraguan dalam hati orang percaya.
-
-
Kurangnya Pemahaman Firman Tuhan
-
Ketika seseorang tidak memiliki dasar firman yang kuat, ia lebih mudah diserang oleh kebingungan dan ketakutan.
-
II. Apa Kata Alkitab tentang Keraguan?
Meskipun keraguan bisa menghambat iman, Alkitab menunjukkan bahwa Allah dengan kasih menarik orang-orang yang lemah kepada-Nya.
-
Kristus Tidak Menolak Orang yang Lemah
-
Matius 12:20 – “Buluh yang patah tidak akan dipatahkan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya...”
-
Yesus tidak mengabaikan orang yang lemah dan ragu, tetapi justru menarik mereka dengan kasih.
-
-
Orang Percaya yang Ragu Tidak Kehilangan Keselamatan
-
Yohanes 10:28-29 – “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.”
-
Keselamatan bukan bergantung pada perasaan kita, tetapi pada janji Kristus.
-
-
Tuhan Membantu Orang yang Bergumul dengan Iman
-
Markus 9:24 – Seorang ayah berkata kepada Yesus, “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”
-
Tuhan tidak marah kepada mereka yang bergumul, tetapi justru menolong mereka.
-
III. Pandangan Teologi Reformed tentang Kepastian Keselamatan
Dalam tradisi Reformed, kepastian keselamatan tidak datang dari usaha manusia, tetapi dari pekerjaan Allah yang berdaulat.
1. John Calvin: Keselamatan Didasarkan pada Pemilihan Allah
Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin mengajarkan bahwa keselamatan adalah karya Allah sepenuhnya. Seorang Kristen yang ragu-ragu seharusnya tidak melihat kepada dirinya sendiri, tetapi kepada Kristus.
“Jika kita melihat kepada diri kita sendiri, hanya ada kehancuran. Tetapi jika kita melihat kepada Kristus, di sana ada pengharapan.”
2. Herman Bavinck: Iman Lemah Tetap Iman yang Sejati
Bavinck menjelaskan bahwa iman yang menyelamatkan bukanlah iman yang sempurna, tetapi iman yang berpegang pada Kristus.
“Bahkan jika seseorang memiliki iman yang lemah, tetapi tetap bergantung kepada Kristus, ia tetap milik Kristus.”
3. R.C. Sproul: Kepastian Datang dari Kristus, Bukan Perasaan Kita
Sproul menegaskan bahwa kepastian keselamatan tidak datang dari perasaan kita, tetapi dari janji Allah dalam Injil.
“Orang percaya tidak ditentukan oleh seberapa kuat perasaannya, tetapi oleh seberapa setia Allah kepada janji-Nya.”
4. John Piper: Allah Menjaga Orang Percaya Sampai Akhir
John Piper mengajarkan bahwa Allah sendiri yang memelihara iman orang percaya sampai akhir.
“Jika Allah telah memulai pekerjaan baik di dalam kita, Dia juga yang akan menyelesaikannya.” (Filipi 1:6)
IV. Bagaimana Seorang Kristen yang Ragu Bisa Ditarik kepada Kristus?
Bagi mereka yang bergumul dengan keraguan, ada beberapa cara untuk dikuatkan dalam iman:
1. Lihat kepada Kristus, Bukan kepada Diri Sendiri
Keraguan sering muncul karena kita terlalu fokus pada kelemahan kita. Kita perlu mengarahkan pandangan kita kepada Kristus, seperti yang dikatakan dalam Ibrani 12:2:
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.”
2. Pegang Janji Firman Tuhan
Allah memberikan banyak janji dalam Alkitab untuk menguatkan iman kita. Roma 8:1 berkata, “Tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.”
3. Ingat bahwa Keselamatan Adalah Anugerah
Keselamatan bukan bergantung pada seberapa baik kita, tetapi pada anugerah Allah. Efesus 2:8-9 berkata bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia, bukan karena perbuatan kita.
4. Bergabung dengan Persekutuan yang Sehat
Sering kali, keraguan bertambah besar jika kita sendirian. Dalam komunitas Kristen yang sehat, kita bisa dikuatkan oleh saudara-saudara seiman.
5. Berdoa dan Berseru kepada Tuhan
Seperti dalam Markus 9:24, kita bisa berseru kepada Tuhan, “Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” Tuhan selalu siap mendengar doa orang yang ragu-ragu.
V. Kesimpulan: Kristus Tidak Pernah Menolak Orang yang Datang kepada-Nya
Bagi orang Kristen yang bergumul dengan keraguan, ada kabar baik: Kristus tidak akan menolak siapa pun yang datang kepada-Nya dengan iman, sekecil apa pun itu.
Sebagaimana dikatakan dalam Matius 11:28:
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Keraguan bisa menjadi bagian dari perjalanan iman, tetapi Allah lebih besar dari keraguan kita. Kristus adalah Gembala yang baik yang menarik, menghibur, dan menopang kita di tengah pergumulan.
Seperti yang dikatakan oleh Charles Spurgeon:
“Iman yang kecil bisa membawa jiwa ke surga, tetapi iman yang besar membawa surga ke dalam jiwa.”