Peran Pemimpin Gereja: Efesus 4:11

Peran Pemimpin Gereja: Efesus 4:11

Pendahuluan

Efesus 4:11 merupakan bagian dari pengajaran Rasul Paulus tentang karunia rohani dan kepemimpinan dalam gereja. Ayat ini berbunyi:

“Dialah yang memberikan, baik rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala, maupun pengajar-pengajar.” (Efesus 4:11, AYT)

Ayat ini menjelaskan bahwa Kristus yang telah bangkit memberikan orang-orang tertentu kepada gereja untuk melayani dalam berbagai kapasitas kepemimpinan. Jabatan-jabatan ini memiliki peran penting dalam pembangunan gereja dan pertumbuhan rohani jemaat.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksposisi ayat ini berdasarkan perspektif teologi Reformed, dengan mengacu pada pemikiran teolog besar seperti John Calvin, Charles Hodge, Herman Bavinck, dan Louis Berkhof. Kita juga akan membahas relevansi ayat ini bagi gereja masa kini.

Konteks Efesus 4:11

Efesus 4 berbicara tentang kesatuan dalam tubuh Kristus dan bagaimana setiap orang percaya memiliki bagian dalam pelayanan gereja. Ayat 11 secara khusus menjelaskan lima jabatan penting yang diberikan Kristus kepada gereja, yaitu:

  1. Rasul

  2. Nabi

  3. Pemberita Injil (Penginjil)

  4. Gembala

  5. Pengajar

Paulus menekankan bahwa semua jabatan ini bukanlah hasil usaha manusia, tetapi diberikan oleh Kristus sendiri untuk memperlengkapi gereja.

Eksposisi Efesus 4:11 dalam Teologi Reformed

1. "Dialah yang memberikan" – Kristus sebagai Kepala Gereja

Frasa ini menegaskan bahwa jabatan dalam gereja bukan ditentukan oleh manusia, tetapi diberikan oleh Kristus sendiri.

John Calvin: Kristus sebagai Sumber Semua Karunia Gereja

Dalam Institutes of the Christian Religion, Calvin menjelaskan bahwa Kristus adalah satu-satunya kepala gereja, dan Dialah yang memilih serta memberikan pemimpin kepada gereja-Nya. Calvin menekankan bahwa:

  • Jabatan dalam gereja bukan sekadar gelar, tetapi adalah panggilan dan karunia dari Kristus.

  • Pelayanan gerejawi harus dijalankan sesuai dengan Firman Tuhan, bukan berdasarkan tradisi manusia.

  • Tidak semua orang dapat mengklaim jabatan gerejawi tanpa panggilan yang sah dari Tuhan.

Bagi Calvin, kesalahan besar gereja adalah ketika manusia mencoba menetapkan pemimpin gereja tanpa mempertimbangkan kehendak Tuhan yang dinyatakan dalam Firman-Nya.

Charles Hodge: Kepemimpinan Gereja Harus Berakar pada Kristus

Charles Hodge dalam Commentary on Ephesians menegaskan bahwa Kristus sendiri yang mengatur kepemimpinan gereja. Ia menekankan bahwa:

  • Gereja bukanlah institusi manusia, tetapi adalah tubuh Kristus yang harus dipimpin oleh orang-orang yang dipanggil oleh-Nya.

  • Jabatan dalam gereja bukanlah posisi kehormatan, tetapi adalah pelayanan yang harus dilakukan dengan rendah hati dan setia.

Menurut Hodge, gereja yang benar adalah gereja yang mengakui otoritas Kristus dalam menetapkan pemimpinnya dan tidak dikendalikan oleh kepentingan duniawi.

2. "Rasul dan Nabi" – Fondasi Gereja

Dua jabatan pertama yang disebut dalam Efesus 4:11 adalah rasul dan nabi.

John Calvin: Rasul dan Nabi Sebagai Fondasi Gereja

Calvin menjelaskan bahwa jabatan rasul dan nabi adalah jabatan khusus yang berfungsi dalam masa awal gereja. Ia merujuk pada Efesus 2:20, yang menyebut bahwa gereja dibangun di atas dasar para rasul dan nabi, dengan Kristus sebagai batu penjuru.

Menurut Calvin:

  • Rasul adalah mereka yang dipanggil langsung oleh Kristus untuk menyebarkan Injil dan mendirikan gereja (contohnya: Paulus, Petrus, Yohanes).

  • Nabi adalah mereka yang menerima wahyu langsung dari Allah untuk memperjelas kebenaran Injil sebelum Alkitab Perjanjian Baru selesai ditulis.

  • Karena gereja telah berdiri di atas dasar rasul dan nabi, jabatan ini tidak lagi diperlukan dalam gereja modern.

Herman Bavinck: Rasul dan Nabi dalam Rencana Keselamatan Allah

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menekankan bahwa rasul dan nabi memiliki peran unik dalam sejarah gereja. Mereka adalah bagian dari wahyu progresif Allah, di mana Tuhan mengungkapkan diri-Nya secara bertahap kepada manusia.

Menurut Bavinck:

  • Setelah Alkitab selesai ditulis, tidak ada lagi wahyu baru yang diberikan kepada manusia.

  • Karena itu, jabatan rasul dan nabi tidak lagi berlanjut dalam gereja saat ini.

3. "Pemberita Injil, Gembala, dan Pengajar" – Pemimpin Gereja Masa Kini

Tiga jabatan berikutnya dalam Efesus 4:11 masih berlaku dalam gereja saat ini:

a) Pemberita Injil (Penginjil)

  • Pemberita Injil adalah mereka yang memiliki panggilan khusus untuk menyebarkan Injil kepada dunia.

  • Ini mencakup misionaris, pengkhotbah keliling, dan mereka yang dipanggil untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum percaya.

Charles Hodge menjelaskan bahwa penginjil bukan hanya sekadar pendakwah, tetapi adalah orang-orang yang membawa Injil ke tempat-tempat yang belum terjangkau.

b) Gembala (Pendeta)

  • Gembala adalah mereka yang merawat dan memimpin jemaat Tuhan.

  • Istilah ini sering kali dihubungkan dengan gembala yang menggembalakan domba-dombanya (Yohanes 10:11).

Louis Berkhof dalam Systematic Theology menekankan bahwa:

  • Pendeta bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga seorang pemimpin rohani yang bertanggung jawab atas kesejahteraan jemaatnya.

  • Pendeta harus mengajarkan doktrin yang benar, menegur yang sesat, dan mengarahkan jemaat kepada kehidupan yang kudus.

c) Pengajar

  • Pengajar adalah mereka yang diberi karunia untuk menjelaskan dan mengajarkan kebenaran Alkitab.

  • Tidak semua pengajar adalah pendeta, tetapi semua pendeta haruslah pengajar yang baik.

Menurut John Calvin, pengajaran adalah fungsi utama dari kepemimpinan gereja. Gereja yang sehat adalah gereja yang memiliki pengajaran yang benar dan doktrin yang kokoh.

Aplikasi Efesus 4:11 dalam Kehidupan Gereja

Berdasarkan eksposisi di atas, ada beberapa aplikasi penting dari Efesus 4:11 bagi gereja masa kini:

  1. Kristus adalah Kepala Gereja – Gereja tidak boleh dikendalikan oleh manusia atau kepentingan duniawi. Semua jabatan dalam gereja harus tunduk pada otoritas Kristus.

  2. Pemimpin Gereja Harus Dipanggil oleh Tuhan – Tidak semua orang bisa menjadi pendeta atau pengajar. Pemimpin gereja harus memiliki panggilan dan karunia yang jelas.

  3. Pentingnya Pengajaran yang Benar – Gereja harus memastikan bahwa doktrin yang diajarkan selaras dengan Firman Tuhan, bukan berdasarkan tradisi manusia.

  4. Setiap Orang Percaya Memiliki Peran dalam Gereja – Meskipun tidak semua orang menjadi pendeta atau pengajar, setiap orang percaya memiliki panggilan untuk melayani tubuh Kristus.

Kesimpulan

Efesus 4:11 mengajarkan bahwa Kristus memberikan pemimpin-pemimpin rohani kepada gereja untuk memperlengkapi jemaat-Nya. Dalam perspektif teologi Reformed, jabatan rasul dan nabi telah berakhir, tetapi penginjil, gembala, dan pengajar tetap memiliki peran penting dalam gereja saat ini.

Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menghormati pemimpin rohani yang Tuhan berikan, menjaga kemurnian pengajaran gereja, dan aktif dalam pelayanan untuk membangun tubuh Kristus.

Next Post Previous Post