Yohanes 16:27–28: Kasih Bapa dan Misi Kristus

Yohanes 16:27–28: Kasih Bapa dan Misi Kristus

Pendahuluan

Dalam pasal-pasal akhir Injil Yohanes, Yesus menyampaikan pengajaran dan penghiburan yang mendalam kepada murid-murid-Nya menjelang penyaliban. Yohanes 16:27–28 merupakan bagian penting dari “Amanat Perpisahan”, di mana Yesus menjelaskan misi-Nya dari Bapa dan kasih ilahi yang menjadi dasar hubungan antara Allah dan umat-Nya.

“Sebab, Bapa sendiri mengasihi kamu karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Bapa. Aku berasal dari Bapa dan telah datang ke dunia; sekarang, Aku akan meninggalkan dunia dan kembali kepada Bapa.”
(Yohanes 16:27–28, AYT)

Ayat-ayat ini menyampaikan pengakuan dari Kristus tentang asal ilahi-Nya, hubungan kasih antara Bapa, Anak, dan orang percaya, serta penggenapan misi penebusan. Dalam teologi Reformed, ayat ini merupakan titik terang dari doktrin Kristologi, Trinitas, dan pembenaran oleh iman.

Artikel ini akan menggali secara mendalam eksposisi Yohanes 16:27–28 dengan referensi kepada para teolog Reformed terkemuka seperti John Calvin, Louis Berkhof, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan Sinclair Ferguson.

Teks Yohanes 16:27–28 (AYT)

(27) Sebab, Bapa sendiri mengasihi kamu karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Bapa.
(28) Aku berasal dari Bapa dan telah datang ke dunia; sekarang, Aku akan meninggalkan dunia dan kembali kepada Bapa.

1. Konteks Yohanes 16: Amanat Perpisahan dan Penghiburan

Yesus sedang menenangkan murid-murid-Nya yang akan segera menghadapi kehilangan dan kebingungan besar. Ia mengungkapkan realitas rohani: bahwa meskipun Ia akan pergi, Bapa tetap mengasihi mereka, dan mereka tidak akan ditinggalkan sendirian.

Konteks ini memperkuat inti Injil: bahwa melalui Kristus, orang percaya memiliki akses langsung kepada kasih dan hadirat Bapa.

2. “Sebab, Bapa sendiri mengasihi kamu...” (Yohanes 16:27)

A. Kasih Bapa yang Pribadi

Yesus menekankan bahwa kasih Allah bukanlah kasih yang jauh atau dingin. Sebaliknya, Bapa sendiri mengasihi umat-Nya. Dalam bahasa Yunani, digunakan kata phileō, yang menandakan kasih penuh keintiman dan relasi.

John Calvin menafsirkan bahwa Yesus ingin menunjukkan bahwa Bapa bukan hanya mengasihi karena Yesus memohon, tetapi bahwa kasih Bapa adalah inisiatif dan aktif bagi mereka yang percaya kepada Anak.

“Kristus tidak menjadi perantara agar Allah mulai mengasihi kita, tetapi agar kita mengetahui bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kita di dalam Kristus.” – Calvin

B. Dasar Kasih: Kasih kepada Kristus dan Iman

Kasih Allah dinyatakan secara khusus kepada mereka yang mengasihi Yesus dan percaya bahwa Ia datang dari Bapa. Ini bukan berarti kasih Allah bergantung pada usaha manusia, tetapi iman dan kasih adalah bukti dari kasih karunia yang sudah bekerja dalam hati.

Louis Berkhof menjelaskan bahwa kasih khusus Allah kepada umat pilihan-Nya bersifat efektif dan menyelamatkan, berbeda dari kasih umum kepada seluruh dunia.

3. “...karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Bapa.”

A. Implikasi Kristologis: Keilahian Yesus

Pernyataan ini menegaskan bahwa percaya kepada Yesus sebagai utusan dari Bapa adalah syarat utama dalam relasi dengan Allah. Dalam teologi Reformed, ini adalah pengakuan akan Kristus sebagai Allah sejati dan manusia sejati.

R.C. Sproul menekankan bahwa pengakuan ini bukan sekadar intelektual, tetapi iman yang menyelamatkan — percaya bahwa Yesus bukan hanya guru, tetapi Mesias dan Anak Allah.

4. “Aku berasal dari Bapa dan telah datang ke dunia...” (Yohanes 16:28a)

A. Misi Inkarnasi Kristus

Frasa ini merangkum inkarnasi Kristus — kedatangan-Nya ke dunia sebagai manusia. Dalam teologi Reformed, inkarnasi adalah puncak dari penyataan Allah dalam sejarah keselamatan.

Herman Bavinck menyatakan bahwa inkarnasi adalah tindakan kasih Allah yang tertinggi, di mana Anak Allah yang kekal masuk ke dalam waktu, tubuh, dan penderitaan manusia untuk menyelamatkan umat-Nya.

Inkarnasi menegaskan:

  • Kristus pre-eksis sebelum kelahiran-Nya (Yohanes 1:1)

  • Ia diutus oleh Bapa sebagai bagian dari rencana keselamatan (Yohanes 3:16)

  • Ia datang dengan tujuan menebus dosa dunia

5. “...sekarang, Aku akan meninggalkan dunia dan kembali kepada Bapa.” (Yohanes 16:28b)

A. Penggenapan Misi Kristus

Yesus sedang berbicara tentang kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Ini menunjukkan bahwa misi-Nya di dunia akan segera selesai, dan Ia akan kembali ke tempat asal-Nya — ke hadirat Bapa dalam kemuliaan.

Sinclair Ferguson menyatakan bahwa ayat ini adalah “jembatan antara salib dan tahta” — menandai transisi dari penderitaan menuju kemuliaan.

B. Jaminan bagi Orang Percaya

Kembalinya Kristus ke Bapa juga menjadi dasar pengharapan bagi orang percaya:

  • Kita memiliki perantara di surga (Ibrani 7:25)

  • Kita akan menerima Roh Kudus (Yohanes 14:16–17)

  • Kita juga akan bersama dengan-Nya di tempat yang Ia sediakan (Yohanes 14:2–3)

6. Dimensi Teologi Reformed dari Yohanes 16:27–28

A. Kasih Bapa adalah Anugerah, Bukan Balasan

Meskipun ayat 27 menyebutkan kasih sebagai respons terhadap iman dan kasih kepada Yesus, teologi Reformed menekankan bahwa semua ini adalah hasil dari kasih karunia Allah terlebih dahulu.

Efesus 2:8–9 menjadi dasar bahwa iman pun adalah pemberian Allah. Maka, kasih Allah mendahului iman kita.

B. Kristologi yang Tinggi: Yesus adalah Allah dan Perantara

Teologi Reformed menegaskan bahwa Kristus adalah kedua pribadi dalam satu natur — Allah sejati dan manusia sejati. Yohanes 16:28 mendukung pandangan ini:

  • Ia berasal dari Bapa → menunjukkan keilahian

  • Ia datang ke dunia → menunjukkan kemanusiaan

  • Ia kembali kepada Bapa → menunjukkan misi yang selesai dan kemenangan

C. Trinitas dalam Misi Penebusan

Ayat ini secara implisit mencerminkan pekerjaan Trinitas:

  • Bapa mengasihi dan mengutus

  • Anak datang, menjalankan misi, dan kembali

  • (Dan dalam konteks keseluruhan pasal, Roh Kudus akan datang)

Bavinck menyatakan bahwa Injil adalah “pekerjaan Allah Tritunggal” — Bapa merancang, Anak melaksanakan, dan Roh menerapkan keselamatan.

7. Aplikasi Praktis dari Yohanes 16:27–28

1. Bersyukurlah atas Kasih Bapa yang Kekal

Allah tidak jauh atau dingin. Ia mengasihi dengan kasih yang nyata dan kekal. Ini menjadi sumber kekuatan dan penghiburan dalam hidup.

2. Percayalah kepada Kristus sebagai Satu-satunya Jalan

Tidak ada akses kepada Bapa tanpa melalui Kristus. Iman kepada-Nya adalah jalan keselamatan. Percayalah, bukan hanya dalam pengertian, tetapi dengan segenap hati.

3. Hiduplah sebagai Orang yang Ditebus

Kristus datang ke dunia untuk menebus kita. Kini kita dipanggil untuk hidup dalam ketaatan dan misi — menjadi perpanjangan kasih Allah di dunia.

4. Nantikan Janji Kristus yang Akan Datang

Karena Ia kembali kepada Bapa, kita tahu bahwa Ia akan datang kembali. Ini adalah dasar pengharapan kita. Bersiaplah dengan hidup kudus dan menyembah.

Kesimpulan

Yohanes 16:27–28 merangkum inti Injil dalam dua ayat penuh kekuatan:

  • Allah Bapa mengasihi umat-Nya

  • Kristus datang dari Bapa ke dunia untuk menebus

  • Kristus kembali kepada Bapa setelah menyelesaikan karya penebusan

  • Melalui kasih dan iman kepada Kristus, kita memiliki akses langsung kepada Allah

Dalam terang teologi Reformed, ini adalah dasar dari penghiburan Kristen sejati, pengharapan eskatologis, dan relasi yang intim dengan Allah Tritunggal.

Next Post Previous Post