Yohanes 17:1: Kemuliaan Salib dan Doa Yesus

Yohanes 17:1: Kemuliaan Salib dan Doa Yesus

Pendahuluan

Injil Yohanes pasal 17 sering disebut sebagai Doa Imam Besar Kristus. Dalam ayat pertama, kita melihat Yesus berbicara kepada Bapa-Nya di saat-saat terakhir sebelum penderitaan-Nya. Yohanes 17:1 menjadi pembuka momen penting ini.
Bagaimana teologi Reformed memandang ayat ini? Apa makna "kemuliaan" yang Yesus doakan? Mengapa momen ini begitu penting dalam rencana penebusan?

Dalam artikel ini, kita akan menelusuri eksposisi mendalam Yohanes 17:1 berdasarkan pandangan para pakar Reformed: John Calvin, R.C. Sproul, dan Herman Bavinck.

I. Pembacaan Ayat: Yohanes 17:1 (AYT)

"Setelah Yesus menyampaikan semua itu, Dia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata, 'Bapa, saatnya sudah tiba. Muliakanlah Anak-Mu supaya Anak-Mu juga memuliakan Engkau.'"

Frasa utama yang menjadi fokus eksposisi:

  • "Saatnya sudah tiba"

  • "Muliakanlah Anak-Mu"

  • "Supaya Anak-Mu memuliakan Engkau"

II. Konteks Historis dan Teologis

A. Konteks Injil Yohanes

Injil Yohanes menekankan kemuliaan Kristus yang dinyatakan melalui salib (Yoh. 12:23-24). Doa ini diucapkan sesaat sebelum Yesus menyerahkan diri untuk ditangkap.

Menurut D.A. Carson (walau tidak spesifik Reformed, diterima dalam tradisi Reformed), Yohanes 17 mengandung tiga bagian:

  • Ayat 1–5: Yesus berdoa untuk diri-Nya

  • Ayat 6–19: Yesus berdoa untuk para murid

  • Ayat 20–26: Yesus berdoa untuk semua orang percaya

Yohanes 17:1 membuka seluruh struktur ini, dengan fokus pada penggenapan rencana keselamatan.

III. Eksposisi Frasa Demi Frasa

A. "Saatnya Sudah Tiba"

1. Pandangan John Calvin

Dalam komentarnya, Calvin menulis:

"Kristus menyatakan bahwa waktunya telah genap, waktu di mana keselamatan dunia akan digenapi melalui kematian-Nya."

Calvin menekankan bahwa "saat" ini bukanlah kecelakaan tragis, melainkan penggenapan kehendak Bapa yang telah dirancang sejak kekekalan.

2. Aplikasi Teologi Reformed

Teologi Reformed memandang seluruh sejarah sebagai dispensasi kedaulatan Allah. "Saat" bukanlah waktu manusia menentukan, melainkan Allah yang menentukan dalam kedaulatan-Nya.

Sebagaimana Efesus 1:10 menegaskan: "mempersatukan segala sesuatu dalam Kristus pada kepenuhan waktu."

B. "Muliakanlah Anak-Mu"

1. Pandangan R.C. Sproul

Dalam bukunya "The Glory of Christ", R.C. Sproul menyatakan:

"Permintaan Yesus untuk dimuliakan bukanlah demi kemegahan pribadi, tetapi demi penyingkapan karakter Allah melalui tindakan kasih-Nya di salib."

Artinya, kemuliaan Yesus berpuncak di salib, bukan dalam menghindari penderitaan.

2. Hubungan dengan Salib

Di mata dunia, salib adalah penghinaan. Tetapi bagi Allah, salib adalah takhta kemuliaan.
Sebagaimana dikatakan dalam 1 Korintus 1:18: "Salib adalah kekuatan Allah bagi mereka yang diselamatkan."

C. "Supaya Anak-Mu Memuliakan Engkau"

1. Pandangan Herman Bavinck

Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menyatakan:

"Ketaatan Kristus sampai mati adalah bentuk tertinggi dari pemuliaan Bapa."

Dengan menerima salib, Kristus menunjukkan:

  • Keadilan Allah

  • Kasih Allah

  • Kesetiaan Allah terhadap janji-Nya

Ini semua memuliakan Bapa secara sempurna.

IV. Dimensi Kristologis

Teologi Reformed melihat dalam doa ini:

  • Kemanusiaan sejati Kristus (karena Ia berdoa)

  • Keilahian sejati Kristus (karena Ia meminta kemuliaan)

Sehingga Yohanes 17:1 menjadi salah satu dasar pengajaran Kristologi dua natur:

  • Satu Pribadi, dua natur: ilahi dan manusiawi.

V. Implikasi Praktis untuk Orang Percaya

Apa arti semua ini bagi kita?

A. Panggilan untuk Memuliakan Allah dalam Penderitaan

Kristus memuliakan Bapa melalui salib. Kita juga dipanggil untuk memuliakan Allah bukan hanya dalam kemenangan, tetapi juga dalam penderitaan.

Sebagaimana Roma 8:17 berkata:

"Jika kita menderita bersama dengan-Nya, kita juga akan dipermuliakan bersama dengan-Nya."

B. Menyadari Kedaulatan Waktu Allah

Dalam hidup kita, "saat" yang Allah tetapkan tidak pernah salah.
Kita dipanggil untuk percaya bahwa semua "saat" dalam hidup kita ada di tangan Allah (Pengkhotbah 3:1).

VI. Kesimpulan: Yohanes 17:1 Sebagai Puncak Doa Penebusan

Yohanes 17:1 membuka penglihatan kepada rencana Allah yang kekal:
Bahwa kemuliaan Anak dan kemuliaan Bapa berpuncak dalam salib Kristus.

Pakar-pakar Reformed menegaskan:

  • Calvin: Saat ini adalah penggenapan ilahi.

  • Sproul: Kemuliaan ada dalam salib.

  • Bavinck: Kristus memuliakan Allah melalui ketaatan penuh.

Dengan demikian, hidup kita juga diarahkan untuk satu tujuan: Memuliakan Allah dalam segala hal.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Yohanes 17:1

Q: Mengapa Yesus memohon kemuliaan?
A: Untuk menunjukkan penyataan kasih dan keadilan Allah secara sempurna melalui salib.

Q: Apa makna 'saat' dalam Yohanes 17:1?
A: Waktu yang Allah tetapkan untuk penggenapan keselamatan.

Q: Bagaimana orang percaya meneladani doa ini?
A: Dengan hidup untuk memuliakan Allah di setiap musim hidup, termasuk dalam penderitaan.

Call to Action

Apakah Anda mau semakin mengenal kemuliaan Kristus?
Mari membaca Yohanes 17 sepenuhnya, dan berdoalah memohon Roh Kudus memberi pengertian lebih dalam tentang kasih dan kemuliaan Allah yang nyata di dalam Yesus.

"Soli Deo Gloria."
(Segala kemuliaan hanya bagi Allah.)

Next Post Previous Post