Yohanes 17:6-8: Pewahyuan, Pemilihan, dan Penyerahan Diri

Pendahuluan: Doa Imam Besar Yesus Kristus
Pasal 17 Injil Yohanes sering disebut sebagai "Doa Imam Besar" Yesus. Dalam doa ini, Yesus berbicara kepada Bapa mengenai misi-Nya yang telah hampir selesai dan mengenai murid-murid-Nya. Ayat 6 sampai 8 secara khusus menyampaikan tiga tema sentral dalam teologi Reformed: pewahyuan (revelation), pemilihan (election), dan penyerahan diri (submission to the Word).
I. Eksposisi Ayat demi Ayat dalam Terang Teologi Reformed
A. Yohanes 17:6: Pewahyuan Nama Allah dan Pemilihan
“Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia...”
1. “Menyatakan Nama-Mu”
Frasa ini dalam teologi Reformed berarti mewahyukan karakter dan esensi Allah, bukan sekadar menyebut nama literal. Nama dalam konteks Alkitab menyimbolkan seluruh keberadaan, kehendak, dan kemuliaan Allah.
John Calvin dalam komentarnya menulis:
“Yesus tidak hanya menyebut nama Bapa, tetapi Ia menyingkapkan keagungan, kasih karunia, dan kebenaran-Nya melalui diri-Nya sendiri sebagai pernyataan sempurna Allah.”
2. “Yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia”
Frasa ini menyatakan doktrin pemilihan (election)—bahwa ada sekelompok orang yang diberikan oleh Bapa kepada Putra, bukan karena jasa atau keunggulan mereka, melainkan berdasarkan kasih karunia Allah yang kekal.
R.C. Sproul menegaskan:
“Yesus berbicara bukan tentang semua orang, tetapi tentang orang-orang pilihan. Mereka adalah milik Bapa, diberikan kepada Anak.”
Ini sangat sesuai dengan doktrin Reformed tentang pemilihan tanpa syarat (unconditional election) yang menyatakan bahwa keselamatan adalah hasil keputusan ilahi, bukan kehendak bebas manusia semata.
3. “Mereka itu milik-Mu… dan telah menuruti firman-Mu”
Tanggapan manusia terhadap firman—ketaatan—dilihat sebagai buah dari pemilihan, bukan syaratnya. Mereka taat karena telah lebih dulu dipilih dan diberi anugerah untuk percaya.
B. Yohanes 17:7: Pengetahuan Sejati dari Pewahyuan Kristus
“Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu.”
1. Pengetahuan yang Diberikan, Bukan Diciptakan
Dalam tradisi Reformed, pengetahuan sejati tentang Allah bukan hasil pencarian manusia, tetapi adalah hasil pewahyuan dari Allah sendiri melalui Kristus.
Herman Bavinck menulis dalam Reformed Dogmatics:
“Semua pengetahuan rohani tentang Allah berasal dari pewahyuan. Kristus adalah wahyu Allah dalam wujud manusia, dan hanya melalui-Nya kita dapat mengenal Bapa.”
2. Semua yang Diberikan Kepada Yesus Berasal dari Allah
Yesus tidak bertindak secara otonom, melainkan sebagai utusan Bapa yang sempurna. Ia menerima otoritas, umat, dan misi dari Bapa. Ini mencerminkan Trinitas yang bekerja secara harmonis dalam karya keselamatan.
B.B. Warfield menyatakan:
“Dalam doa ini, kita melihat hubungan yang sangat dalam antara Bapa dan Anak, dalam konteks penebusan. Semua berasal dari Allah dan kembali kepada-Nya.”
C. Yohanes 17:8: Firman, Iman, dan Penerimaan
“Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya…”
1. Pewahyuan Firman: Dari Bapa ke Anak, dari Anak ke Murid
Yesus menekankan bahwa segala firman yang Dia sampaikan berasal dari Bapa. Ini menunjukkan bahwa Injil adalah pewahyuan ilahi, bukan filosofi manusia.
Louis Berkhof dalam Systematic Theology menyebut ini sebagai “revelation-historical method”: bahwa seluruh sejarah keselamatan adalah rangkaian pewahyuan progresif dari Allah kepada umat-Nya.
2. Respons: Menerima, Tahu, dan Percaya
Tiga kata kerja penting muncul: menerima, mengetahui, dan percaya. Dalam teologi Reformed, ini mewakili ordo salutis (tata urutan keselamatan):
-
Menerima firman = lahir baru (regenerasi)
-
Mengetahui kebenaran = iluminasi (enlightenment)
-
Percaya kepada Kristus = pembenaran (justification)
J.I. Packer menambahkan:
“Iman bukan hanya menyetujui fakta, tetapi adalah ketundukan batin dan kepercayaan penuh kepada Kristus sebagaimana Ia diwahyukan oleh Bapa.”
3. “Mereka percaya bahwa Engkau telah mengutus Aku”
Ini menekankan bahwa iman sejati adalah pengakuan akan keilahian dan misi Yesus sebagai utusan Bapa. Dalam konteks Reformed, ini bukan hasil kehendak manusia, tetapi pekerjaan Roh Kudus.
II. Tiga Pilar Teologi Reformed dalam Yohanes 17:6-8
1. Pemilihan Ilahi (Unconditional Election)
Yesus menyebut para murid sebagai mereka “yang Engkau berikan kepada-Ku”. Ini adalah ekspresi paling jelas bahwa keselamatan berasal dari inisiatif Bapa, bukan dari manusia. Ini sangat menegaskan doktrin pemilihan tanpa syarat.
John Owen menjelaskan:
“Yesus mendoakan hanya mereka yang diberikan kepada-Nya oleh Bapa. Ini menyingkirkan gagasan keselamatan universal tanpa syarat.”
2. Pewahyuan Khusus (Special Revelation)
Yesus menyatakan nama dan firman Bapa kepada murid-murid. Ini bukan pewahyuan umum (seperti alam), tetapi pewahyuan khusus melalui Kristus dan Firman. Reformed sangat menekankan pentingnya Alkitab sebagai pewahyuan satu-satunya yang tidak salah.
3. Respons Anugerah (Grace-enabled Response)
Respons murid-murid—menerima, tahu, dan percaya—bukan hasil usaha sendiri, melainkan pemberian dari Allah. Ini sejalan dengan doktrin anugerah yang efektif (irresistible grace) dan iman sebagai karunia (Efesus 2:8-9).
III. Aplikasi Pastoral dan Praktis dari Yohanes 17:6-8
1. Penghiburan bagi Orang Percaya
Mengetahui bahwa kita adalah milik Allah dan telah diberikan kepada Kristus adalah sumber penghiburan yang besar dalam penderitaan. Keselamatan kita tidak tergantung pada kekuatan kita, tetapi pada pemilihan dan pemeliharaan Allah.
2. Dasar Penginjilan dan Penggembalaan
Penginjilan bukan usaha untuk “menarik” orang kepada Tuhan dengan cara duniawi, melainkan menyampaikan Firman dan percaya bahwa Allah akan bekerja melalui pemberitaan itu.
Charles Spurgeon berkata:
“Pekerjaan kita hanyalah menyampaikan Injil, Roh Kuduslah yang menjamah hati orang pilihan.”
3. Penguatan Iman dalam Ketaatan
Ketaatan muncul bukan dari ketakutan, tetapi dari iman yang lahir dari kasih dan pewahyuan akan Allah. Mereka yang mengenal Allah akan menuruti firman-Nya.
Penutup: Kemuliaan Allah dalam Keselamatan Umat Pilihan
Yohanes 17:6-8 menunjukkan gambaran yang mendalam tentang bagaimana Allah memilih umat-Nya, mewahyukan diri-Nya melalui Kristus, dan memberi mereka kemampuan untuk merespons dalam iman dan ketaatan. Semua ini, dalam terang teologi Reformed, mengarah pada satu tujuan: kemuliaan Allah yang kekal.
Seperti yang dinyatakan dalam Katekismus Singkat Westminster:
“Tujuan utama manusia adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya.”
Dan melalui doa ini, kita melihat bahwa Yesus telah bekerja secara sempurna untuk membawa umat pilihan kepada tujuan itu.