Yohanes 17:9-11: Doa Yesus Bagi Mereka yang Dipilih

Pendahuluan
Pasal 17 Injil Yohanes dikenal sebagai Doa Syafaat Yesus, atau sering disebut juga Doa Imam Besar Yesus. Dalam bagian ini, Yesus berbicara langsung kepada Bapa-Nya menjelang penyaliban-Nya. Ini adalah momen sakral dan penuh makna, yang mencerminkan isi hati Yesus terhadap orang-orang yang telah diberikan Allah kepada-Nya.
Khusus dalam Yohanes 17:9-11, kita melihat satu aspek penting dari doa-Nya: fokus doa Yesus untuk umat pilihan dan permohonan-Nya agar mereka dipelihara dalam kesatuan dan perlindungan Allah. Mari kita lihat ayatnya:
“Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu; dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.” (TB)
Konteks Historis dan Teologis
Yohanes 17 terjadi sebelum penangkapan Yesus, dan merupakan bagian dari pengajaran terakhir-Nya kepada para murid. Ini adalah doa yang hanya mungkin dimengerti secara penuh dalam terang doktrin pemilihan dan perjanjian keselamatan.
Teologi Reformed menekankan bahwa keselamatan adalah hasil dari inisiatif Allah yang berdaulat dalam memilih, memanggil, dan memelihara umat-Nya. Yohanes 17:9-11 dengan jelas mencerminkan konsep ini: Yesus secara eksplisit membedakan antara mereka yang "diberikan Bapa" kepada-Nya dan "dunia".
Penjelasan Frasa demi Frasa
1. "Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa..."
Menurut John Calvin, bagian ini sangat jelas menunjuk pada doktrin pemilihan. Dalam komentarnya, Calvin menulis:
“Yesus dengan jelas menunjukkan bahwa Ia hanya berdoa bagi orang-orang yang telah dipilih oleh Bapa. Dunia, yang menolak Dia, tidak termasuk dalam doa ini.”
R.C. Sproul menekankan bahwa ini adalah bukti bahwa doa syafaat Kristus adalah doa yang terbatas pada orang percaya, yaitu mereka yang telah dikasihi Allah sejak kekekalan. Ini sejalan dengan ajaran penebusan terbatas dalam teologi Reformed, yang mengatakan bahwa Kristus mati secara efektif hanya bagi umat pilihan.
Menurut D.A. Carson, frasa ini bukan menunjukkan kurangnya kasih Yesus terhadap dunia, tetapi menekankan intensitas hubungan perjanjian antara Yesus dan umat yang telah diberikan kepada-Nya.
2. "Sebab mereka adalah milik-Mu..."
Frasa ini menunjukkan bahwa mereka yang didoakan Yesus adalah milik Allah sejak semula. Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menyatakan bahwa sebelum penciptaan dunia, Allah telah menetapkan umat-Nya dan memberikan mereka kepada Kristus sebagai bagian dari perjanjian penebusan (pactum salutis).
Ini menunjukkan adanya kesatuan kepemilikan antara Bapa dan Anak, yaitu bahwa umat yang diberikan kepada Kristus adalah milik Bapa juga. Ini meneguhkan kesatuan esensi antara Allah Bapa dan Anak, dan mengafirmasi doktrin Trinitas.
3. "Dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka"
Yesus menyatakan bahwa Dia telah dimuliakan melalui kehidupan dan iman para murid. Louis Berkhof menjelaskan bahwa kemuliaan Kristus dinyatakan dalam iman umat-Nya, karena iman mereka adalah hasil dari karya-Nya dan bagian dari buah penebusan.
Dalam terang teologi Reformed, ini menunjukkan bahwa keselamatan bukan hanya mengenai keselamatan individu, tetapi mengenai kemuliaan Allah. Orang percaya hidup untuk memuliakan Kristus melalui kehidupan mereka.
4. "Aku tidak ada lagi di dalam dunia..."
Yesus sedang bersiap untuk meninggalkan dunia melalui kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Namun, para murid akan tetap tinggal di dunia. Maka, Yesus berdoa agar mereka dipelihara.
Sinclair Ferguson menggarisbawahi bahwa permintaan Yesus ini merupakan bentuk perlindungan ilahi bagi mereka yang tinggal di tengah dunia yang jahat. Ini sesuai dengan teologi Reformed bahwa orang percaya tidak akan pernah kehilangan keselamatan mereka, karena Yesus sendiri memohon agar mereka dijaga.
5. "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu"
Permintaan ini menunjukkan kebergantungan Yesus pada pemeliharaan Bapa. Ia tidak hanya menyerahkan murid-murid-Nya kepada Bapa, tetapi memohon agar mereka dijaga dalam “nama-Mu”—yang berarti dalam otoritas, kekudusan, dan perlindungan ilahi.
Menurut Michael Horton, ini adalah penggenapan dari janji perjanjian Allah, bahwa Dia akan menjadi Allah bagi umat-Nya dan akan menyertai mereka.
Kata "kudus" juga penting. John Owen menunjukkan bahwa kekudusan Allah adalah alasan utama mengapa umat-Nya harus dijaga—agar mereka hidup dalam kekudusan, sebagaimana Allah itu kudus.
6. "Supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita"
Kesatuan yang dimaksud bukanlah kesatuan organisasi, tetapi kesatuan spiritual, yang menjadi cerminan kesatuan Trinitas.
Jonathan Edwards menyebut ini sebagai puncak dari kasih karunia, bahwa umat manusia yang berdosa dapat memiliki persekutuan sejati yang serupa dengan kesatuan ilahi antara Bapa dan Anak. Ini juga menjadi dasar bagi kesatuan Gereja, bukan berdasarkan budaya atau tradisi, melainkan pada dasar iman dalam Kristus dan kasih karunia Allah.
Implikasi Teologis dari Yohanes 17:9-11
1. Pemilihan yang Berdaulat
Ayat ini secara eksplisit menyingkap doktrin predestinasi. Yesus tidak berdoa untuk dunia secara umum, melainkan untuk mereka yang telah “diberikan” kepada-Nya. Ini berarti bahwa keselamatan adalah anugerah Allah sejak kekekalan, bukan hasil usaha manusia.
2. Syafaat Kristus yang Efektif
Doa Yesus bukanlah sekadar permintaan, melainkan permohonan yang dijamin terkabul. Karena Yesus adalah Anak Allah, doa-Nya pasti didengar. Maka, pemeliharaan Allah atas umat-Nya adalah pasti.
3. Kesatuan dalam Kebenaran
Kesatuan yang diminta Yesus bukanlah kesatuan palsu berdasarkan kompromi, melainkan kesatuan dalam kebenaran dan kasih. Ini harus menjadi model bagi Gereja masa kini: mengejar kesatuan yang berdasarkan pada Injil dan kebenaran Allah.
4. Jaminan Pemeliharaan
Teologi Reformed menekankan bahwa orang percaya tidak akan kehilangan keselamatan karena Yesus sendiri memohon kepada Bapa agar mereka dipelihara. Ini adalah dasar dari doktrin ketekunan orang kudus (perseverance of the saints).
Relevansi untuk Gereja Masa Kini
Banyak gereja hari ini terpecah belah karena perbedaan doktrin, politik, atau budaya. Yohanes 17:9-11 mengajak kita untuk kembali kepada dasar kesatuan yang sejati, yaitu kesatuan dalam Kristus.
Selain itu, ayat ini memberikan penghiburan besar bagi orang percaya yang merasa lemah: Yesus mendoakan kita. Bahkan sekarang, menurut Ibrani 7:25, Ia “hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.”
Kesimpulan: Kristus Berdoa, Maka Kita Aman
Yohanes 17:9-11 adalah bagian mendalam dari hati Yesus. Ia tidak berdoa secara umum untuk dunia, tetapi secara khusus untuk umat-Nya. Ini menunjukkan kasih-Nya yang intim dan berdaulat.
Dalam terang teologi Reformed, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa:
-
Keselamatan adalah hasil pemilihan Allah.
-
Yesus memelihara kita melalui doa syafaat-Nya.
-
Kesatuan dalam Gereja adalah hasil karya Allah dalam kebenaran.
-
Orang percaya dijamin dalam perlindungan ilahi sampai akhir.
Sebagaimana dikatakan oleh John Calvin:
"Yesus Kristus tidak berdoa agar dunia diselamatkan oleh kekuatan mereka sendiri, tetapi agar mereka yang dipilih oleh Bapa dijaga dengan kuasa yang sama yang telah memilih mereka."