1 Timotius 2:6: Penebusan Kristus untuk Banyak Orang

Ayat pokok:
“… yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” (1 Timotius 2:6)
Ayat ini adalah salah satu bagian penting dalam surat Paulus kepada Timotius yang membicarakan doktrin penebusan Kristus. Dalam teologi Reformed, pembahasan ayat ini sering terkait erat dengan tema penebusan terbatas (limited atonement), kehendak Allah, dan efektivitas karya salib. Artikel ini akan membahas eksposisi 1 Timotius 2:6 dengan mengacu pada pandangan para pakar teologi Reformed terkenal seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, hingga R.C. Sproul.
1. Konteks Surat Paulus kepada Timotius
Surat 1 Timotius ditulis oleh Rasul Paulus kepada anak rohaninya, Timotius, untuk mengajarkan bagaimana gereja harus diatur, termasuk dalam hal ibadah dan kepemimpinan. Dalam pasal 2, Paulus menekankan pentingnya doa syafaat bagi semua orang (1 Timotius 2:1-2), karena Allah menginginkan semua orang diselamatkan dan datang kepada pengetahuan akan kebenaran (2:4). Ayat 6 melanjutkan alur ini dengan menunjukkan dasar dari anjuran itu, yaitu karya penebusan Kristus.
2. Makna Frasa “Telah Menyerahkan Diri-Nya”
Menurut Herman Bavinck, frasa “telah menyerahkan diri-Nya” menunjukkan inisiatif aktif Kristus dalam penebusan. Penyerahan diri Kristus bukan hanya sebagai korban pasif, tetapi Dia secara sukarela datang ke dunia untuk menjadi pengganti bagi orang berdosa. Dalam bukunya Reformed Dogmatics, Bavinck menegaskan bahwa penyerahan ini merupakan ketaatan aktif dan pasif Kristus, yang keduanya penting dalam penebusan umat pilihan.
John Calvin juga menyatakan dalam Commentary on Timothy bahwa Kristus menyerahkan diri-Nya bukan karena paksaan, tetapi karena kasih-Nya yang besar kepada manusia. Ini sesuai dengan Yohanes 10:18, di mana Yesus berkata, “Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri.”
3. Arti Kata “Tebusan” (ἀντίλυτρον)
Dalam bahasa Yunani, kata antilytron yang diterjemahkan sebagai “tebusan” hanya muncul satu kali di Perjanjian Baru, yaitu di ayat ini. Menurut Louis Berkhof dalam Systematic Theology, istilah ini berarti “harga pengganti” atau “harga ganti rugi” yang dibayarkan untuk membebaskan seseorang dari perbudakan.
Dalam pandangan teologi Reformed, penebusan Kristus bukan sekadar kemungkinan keselamatan, melainkan pembayaran efektif untuk membebaskan orang-orang yang telah dipilih Allah dari perbudakan dosa, maut, dan murka Allah. Ini bukan sekadar membuka jalan, tetapi benar-benar menyelesaikan keselamatan bagi mereka yang ditebus.
4. Siapa yang Dimaksud dengan “Semua Manusia”?
Bagian ini adalah salah satu yang paling sering diperdebatkan. Apakah ayat ini mengajarkan penebusan universal?
John Calvin menjawab pertanyaan ini dalam komentarnya. Menurut Calvin, ketika Paulus mengatakan “semua manusia,” maksudnya bukan setiap individu tanpa kecuali, tetapi semua tanpa membedakan bangsa, status, atau golongan. Artinya, penebusan Kristus tidak hanya untuk orang Yahudi, tetapi juga untuk orang bukan Yahudi. Ini sejalan dengan ayat sebelumnya (1 Timotius 2:1-4) yang menekankan doa untuk semua orang, termasuk raja dan penguasa.
R.C. Sproul menegaskan bahwa teologi Reformed memahami “semua manusia” sebagai semua jenis manusia, bukan setiap orang satu per satu. Jika penebusan Kristus dimaksudkan untuk setiap individu, maka semua orang pasti akan diselamatkan (universalism), yang jelas tidak diajarkan dalam Alkitab. Jadi, makna “bagi semua manusia” harus dilihat dalam kerangka penebusan efektif untuk umat pilihan.
5. Hubungan dengan Doktrin Penebusan Terbatas
Salah satu doktrin penting dalam Calvinisme adalah penebusan terbatas (limited atonement), yaitu bahwa Kristus mati hanya untuk umat pilihan, bukan untuk semua orang tanpa kecuali. 1 Timotius 2:6 sering dijadikan argumen melawan doktrin ini, tetapi para teolog Reformed memberikan penjelasan yang mendalam.
Louis Berkhof menjelaskan bahwa penebusan Kristus memang cukup untuk semua, tetapi efektif hanya bagi yang dipilih Allah. Herman Bavinck menambahkan bahwa tidak ada kontradiksi antara anjuran Paulus untuk berdoa bagi semua orang dengan doktrin penebusan terbatas, karena penebusan Kristus adalah dasar bagi pewartaan Injil kepada segala bangsa.
Dengan kata lain, walaupun penebusan Kristus efektif hanya bagi umat pilihan, kita tetap diperintahkan untuk mendoakan dan memberitakan Injil kepada semua orang, karena kita tidak tahu siapa yang termasuk dalam umat pilihan itu.
6. “Kesaksian pada Waktu yang Ditentukan”
Frasa ini menunjukkan bahwa karya Kristus dinyatakan dan diberitakan pada waktu yang telah ditentukan Allah. Menurut Herman Ridderbos, ini berbicara tentang sejarah keselamatan di mana rencana kekal Allah digenapi secara progresif, puncaknya di dalam Kristus.
John Calvin menekankan bahwa keselamatan bukan hasil kebetulan, tetapi sudah dirancang dalam kekekalan dan dinyatakan pada saat yang tepat. Dalam bahasa sederhana, penebusan Kristus bukan rencana darurat, tetapi bagian dari rencana kekal Allah sejak semula.
7. Aplikasi Praktis untuk Gereja Masa Kini
Eksposisi ayat ini mengajarkan beberapa prinsip penting bagi gereja masa kini:
-
Pentingnya doa bagi semua orang. Kita dipanggil untuk mendoakan keselamatan semua golongan tanpa membeda-bedakan.
-
Keberanian memberitakan Injil. Karena penebusan Kristus mencakup segala bangsa, gereja harus aktif dalam misi dan penginjilan lintas budaya.
-
Kepercayaan pada kedaulatan Allah. Kita tidak perlu frustrasi jika tidak semua orang merespons Injil, karena Allah yang bekerja dalam hati umat pilihan-Nya.
-
Penghargaan terhadap karya Kristus. Penebusan Kristus adalah pengorbanan besar yang efektif, bukan sekadar potensi kosong.
8. Pandangan Akhir Para Pakar Reformed
-
John Calvin: Penekanan pada cakupan universal (segala bangsa) tanpa mendukung universalism.
-
Herman Bavinck: Penebusan efektif, mencakup ketaatan aktif dan pasif Kristus.
-
Louis Berkhof: Penebusan yang cukup untuk semua, efektif hanya bagi yang dipilih.
-
R.C. Sproul: Pembelaan kuat atas penebusan terbatas, mengaitkan ayat ini dengan doktrin kedaulatan Allah.
Semua pakar ini setuju bahwa 1 Timotius 2:6 tidak bertentangan dengan doktrin Reformed, tetapi justru memperkuat pemahaman tentang efektivitas karya salib.
Kesimpulan
Eksposisi 1 Timotius 2:6 menurut teologi Reformed membawa kita untuk memahami bahwa karya penebusan Kristus:
✅ Adalah penyerahan diri yang aktif dan penuh kasih.
✅ Membayar tebusan nyata, bukan sekadar potensi keselamatan.
✅ Efektif hanya bagi umat pilihan Allah.
✅ Dinyatakan dalam sejarah pada waktu yang telah ditentukan-Nya.
Bagi gereja masa kini, ayat ini mendorong kita untuk tidak membatasi doa, tidak membatasi misi, tetapi sekaligus percaya penuh pada kedaulatan Allah dalam keselamatan.