Kasih Yesus yang Radikal: Kasih yang Mengubahkan

Kasih Yesus yang Radikal: Kasih yang Mengubahkan

Pendahuluan: Kasih yang Melampaui Logika Dunia

Kasih Yesus adalah pusat dari keseluruhan narasi Alkitab dan inti dari Injil. Namun, kasih ini bukan sekadar kasih manusiawi, bukan hanya kelembutan atau empati. Kasih Yesus adalah kasih yang radikal—kasih yang menembus batas sosial, menghancurkan tembok permusuhan, merendahkan diri sampai ke salib, dan mengangkat orang berdosa menjadi anak Allah.

Dalam dunia yang terbiasa dengan kasih yang bersyarat, kasih Yesus tampak asing dan bahkan menantang. Kasih ini mengasihi musuh, merangkul orang yang dijauhi, dan tetap mengasihi saat dikhianati. Itulah sebabnya kasih ini disebut "radikal": ia berakar dalam karakter ilahi, dan berekspresi dalam tindakan yang mengubah hidup.

Artikel ini akan membahas kasih Yesus yang radikal menurut teologi Reformed, berdasarkan pemikiran para teolog seperti John Calvin, Jonathan Edwards, Herman Bavinck, R.C. Sproul, dan Tim Keller, serta menunjukkan bagaimana kasih ini menjadi dasar dan teladan bagi kehidupan orang percaya.

1. Apa Itu Kasih Yesus yang Radikal?

Kata “radikal” berasal dari bahasa Latin radix, yang berarti “akar.” Maka, kasih Yesus yang radikal bukan berarti ekstrem secara emosional, tetapi kasih yang kembali ke akar sejati kasih—yaitu kasih Allah yang murni, kudus, dan menyelamatkan.

Contoh Kasih Yesus yang Radikal dalam Injil:

  • Matius 5:44: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

  • Yohanes 8: Mengampuni perempuan yang berzina tanpa mengabaikan kebenaran.

  • Lukas 19: Menerima Zakheus, si pemungut cukai yang dibenci masyarakat.

  • Yohanes 13: Membasuh kaki murid, termasuk Yudas yang akan mengkhianati-Nya.

  • Yohanes 15:13: “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.”

2. Kasih Yesus dalam Teologi Reformed

a. Kasih sebagai Atribut Allah

Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics menyatakan:

“Kasih Allah bukanlah emosi sesaat, tetapi esensi kekal dari keberadaan-Nya. Kasih-Nya tidak pasif, melainkan aktif, berinisiatif, dan menyelamatkan.”

Dalam pemahaman Reformed, kasih Yesus berakar dalam kasih kekal antara Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan dinampakkan dalam inkarnasi dan penebusan.

b. Kasih yang Aktif dan Efektif

John Calvin menekankan bahwa kasih Yesus bukan hanya teladan moral, tetapi kekuatan ilahi yang mengubah hati dan kehidupan.

“Melalui kasih-Nya, Kristus tidak hanya menunjukkan belas kasihan, tetapi membawa kita masuk ke dalam kehidupan baru.”

3. Kasih Yesus dan Salib: Puncak dari Kasih yang Radikal

Roma 5:8:

“Akan tetapi, Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa.”

Salib bukan hanya simbol penderitaan, melainkan:

  • Bukti kasih Allah kepada yang tidak layak

  • Tindakan kasih yang mengorbankan diri

  • Penebusan bagi musuh Allah

Jonathan Edwards berkata:

“Salib adalah tempat kasih Allah dan keadilan-Nya bertemu. Kasih-Nya tidak pernah lebih terlihat nyata daripada saat Ia mengampuni orang berdosa melalui penderitaan Anak-Nya.”

4. Karakteristik Kasih Yesus yang Radikal

KarakteristikPenjelasan
Tanpa syaratKasih diberikan kepada orang berdosa, bukan karena layak (Ef. 2:4-5)
Berani melampaui norma sosialYesus merangkul orang yang terpinggirkan (Lukas 7:36–50)
Mengampuni musuh“Ya Bapa, ampunilah mereka…” (Lukas 23:34)
Mengorbankan diri“Dia memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.” (Yoh. 10:11)
Mengubahkan hatiKasih Kristus membangkitkan iman dan pertobatan sejati

5. Kasih Yesus yang Radikal dan Kasih Dunia

Dalam budaya populer, kasih sering diartikan sebagai:

  • Perasaan sentimental

  • Penerimaan tanpa konfrontasi kebenaran

  • Kepuasan pribadi

Namun, kasih Yesus berbeda secara radikal:

  • Ia mengasihi tanpa kompromi terhadap kebenaran

  • Ia mengampuni dan juga memanggil kepada pertobatan

  • Ia mengasihi dengan tujuan menebus dan menguduskan

R.C. Sproul menekankan bahwa:

“Kasih Yesus bukan kasih manusia yang diperbesar. Itu adalah kasih ilahi yang aktif dan kudus, yang menuntut tanggapan iman.”

6. Dampak Kasih Yesus dalam Kehidupan Orang Percaya

Kasih Yesus bukan hanya untuk dikenang, tapi:

  • Dialami: Melalui iman dan pertobatan

  • Dihidupi: Dalam kasih kepada sesama

  • Dibagikan: Melalui kesaksian dan pelayanan

2 Korintus 5:14:

“Sebab kasih Kristus yang menguasai kami…”

Tim Keller menyatakan:

“Ketika kita benar-benar percaya bahwa Yesus mengasihi kita saat kita masih berdosa, kita akan berhenti berusaha membuktikan diri dan mulai mengasihi orang lain tanpa syarat.”

7. Mengasihi Seperti Yesus: Panggilan bagi Umat-Nya

Yesus berkata:

“Perintah baru Aku berikan kepadamu: Kasihilah satu sama lain. Sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi.” (Yoh. 13:34)

Kasih radikal dalam praktik:

  • Mengampuni mereka yang menyakiti kita

  • Melayani tanpa pamrih

  • Merangkul yang tersingkir

  • Membagikan Injil dengan kasih dan kebenaran

  • Mengasihi mereka yang tidak bisa membalas

8. Tantangan Menghidupi Kasih Yesus

Mengasihi secara radikal berarti:

  • Menghadapi penolakan dan kebencian (Yoh. 15:18)

  • Melawan ego dan keinginan membalas

  • Mengasihi dengan motivasi yang murni

John Calvin menekankan pentingnya kasih sebagai buah Roh:

“Di mana Roh Kristus berdiam, di sana akan tumbuh kasih yang tidak mencari keuntungan sendiri.”

9. Kasih Yesus dan Gereja Masa Kini

Bagaimana gereja mengekspresikan kasih Yesus yang radikal?

  • Dengan menyambut semua orang, bukan hanya yang “serupa”

  • Dengan menjaga kekudusan, bukan mengorbankan kebenaran demi popularitas

  • Dengan melayani yang lemah dan miskin

  • Dengan menjadi terang di tengah masyarakat yang terpecah

Herman Bavinck menulis:

“Gereja adalah perwujudan komunitas yang hidup dalam kasih Kristus: penuh kebenaran, namun juga penuh belas kasihan.”

10. Kasih yang Tak Terpisahkan dan Kekal

Roma 8:38–39:

“Sebab aku yakin, bahwa... tidak ada suatu makhluk pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Kasih Yesus:

  • Tidak bergantung pada suasana hati kita

  • Tidak berubah oleh situasi dunia

  • Tidak akan pernah berhenti

Kesimpulan: Kasih yang Menyelamatkan dan Mengubahkan

Kasih Yesus yang radikal bukan hanya inspirasi. Ia adalah kekuatan penyelamat, dasar pertobatan, dan teladan hidup. Dalam kasih ini:

  • Kita diampuni

  • Kita ditebus

  • Kita dipanggil untuk menjadi saksi-Nya

Ayo renungkan:

Apakah aku hidup dalam kasih Yesus? Apakah kasih itu mengubah cara aku mengasihi orang lain? Apakah aku membagikan kasih itu dengan dunia yang terluka?

Rangkuman Poin Utama:

TopikPenjelasan
Sumber kasihKarakter Allah Tritunggal
Wujud kasihInkarnasi, salib, pengampunan
Ciri khas kasih YesusRadikal, aktif, mengampuni, menguduskan
Tanggapan kitaHidup dalam kasih dan menyebarkannya
Dampak kasihTransformasi pribadi dan sosial
Kasih dan gerejaKomunitas kasih yang kudus
Next Post Previous Post