Roma 8:14-16: Lima Hasil Langsung dari Pembebasan dari Dosa

 

Roma 8:14-16: Lima Hasil Langsung dari Pembebasan dari Dosa

Pendahuluan

Surat Paulus kepada jemaat di Roma merupakan salah satu karya teologis terbesar dalam Alkitab, khususnya dalam menjelaskan dasar keselamatan dan karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Dalam Roma 8:14-16, Rasul Paulus menyingkapkan lima hasil langsung yang dialami oleh orang percaya sebagai akibat dari pembebasan mereka dari kuasa dosa. Melalui perspektif teologi Reformed, kita dapat memahami ayat ini sebagai penegasan tentang identitas baru dalam Kristus, kepemilikan akan Roh Kudus, dan jaminan akan status sebagai anak-anak Allah.

Teks Alkitab (Roma 8:14-16)

"Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 'Ya Abba, ya Bapa!' Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah."

1. Kepemimpinan Roh Kudus (Roma 8:14)

Paulus membuka bagian ini dengan menyatakan bahwa mereka yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah. Dalam kerangka teologi Reformed, kepemimpinan Roh Kudus bukanlah hasil dari kehendak bebas manusia semata, melainkan hasil dari anugerah pilihan Allah yang berdaulat. John Calvin menyebut ini sebagai bukti regenerasi yang nyata — yaitu perubahan batiniah yang dihasilkan oleh Roh Kudus, bukan oleh usaha manusia (Institutes III.1.1).

Implikasi:

  • Orang percaya tidak lagi hidup menurut kedagingan, melainkan menurut kehendak Roh (Roma 8:5-6).

  • Kepemimpinan Roh Kudus adalah tanda keaslian iman.

  • Tidak semua orang yang mengaku percaya benar-benar dipimpin oleh Roh; hanya mereka yang telah dilahirkan kembali (Yohanes 3:5-8).

2. Pembebasan dari Roh Perbudakan (Roma 8:15a)

Paulus kemudian membandingkan dua kondisi rohani: roh perbudakan dan Roh adopsi. Dalam teologi Reformed, kondisi manusia sebelum diselamatkan adalah dalam perbudakan dosa (Roma 6:17). Roh perbudakan membuat manusia tunduk dalam ketakutan terhadap penghakiman Allah karena mereka belum mengalami pengampunan sejati.

Namun, orang percaya telah dibebaskan dari roh tersebut. Ini berarti:

  • Mereka tidak lagi dikendalikan oleh rasa takut yang lahir dari kesadaran akan hukuman.

  • Mereka tidak lagi menjadi budak hukum Taurat (Galatia 4:3-7).

  • Mereka mengalami kebebasan sejati dalam Kristus (Galatia 5:1).

Menurut Herman Bavinck, Roh Kudus mengangkat manusia dari status budak menjadi anak, dan ini bukan hanya status hukum, melainkan relasi intim dan eksistensial dengan Allah.

3. Adopsi sebagai Anak Allah (Roma 8:15b)

Frasa "Roh yang menjadikan kamu anak Allah" mengacu pada doktrin adopsi, suatu konsep penting dalam teologi Reformed. Adopsi adalah tindakan hukum Allah di mana Ia menyatakan orang percaya sebagai anak-Nya. Ini adalah hasil dari pembenaran (justification), tetapi membawa dampak relasional dan emosional yang mendalam.

John Murray, dalam bukunya Redemption Accomplished and Applied, menyatakan bahwa adopsi membawa masuk orang percaya ke dalam hak istimewa sebagai anggota keluarga Allah:

  • Mereka menjadi ahli waris Kerajaan (Roma 8:17).

  • Mereka memiliki akses langsung kepada Bapa (Efesus 2:18).

  • Mereka disapa dan disambut oleh Allah bukan sebagai hakim, tetapi sebagai Bapa.

Dalam adopsi, kita melihat anugerah yang sangat besar: mantan musuh Allah kini diangkat menjadi anak-Nya (Roma 5:10).

4. Kebebasan untuk Berseru "Abba, Bapa!" (Roma 8:15c)

Kata "Abba" adalah seruan penuh kasih yang digunakan oleh anak-anak Yahudi untuk menyapa ayah mereka, setara dengan kata "Papa" atau "Ayah." Dalam konteks ini, orang percaya memiliki keberanian untuk memanggil Allah dengan penuh kasih dan keintiman.

Teologi Reformed menekankan bahwa hanya melalui karya Roh Kudus seseorang dapat berseru demikian. Ini bukan hasil emosi manusia, tetapi hasil dari Roh yang berdiam dalam hati (Galatia 4:6). Martin Lloyd-Jones menjelaskan bahwa seruan ini adalah buah dari kesadaran akan relasi yang dipulihkan — bukan hanya keyakinan intelektual, tetapi pengalaman rohani yang sejati.

Implikasi:

  • Tidak ada lagi penghalang antara Allah dan manusia.

  • Doa bukan lagi tindakan formal, tetapi dialog anak dengan Bapa.

  • Ini mencerminkan kedekatan dan kepercayaan yang mutlak.

5. Kesaksian Roh Kudus (Roma 8:16)

Puncak dari bagian ini adalah kesaksian Roh Kudus kepada roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dalam pandangan Reformed, kesaksian ini bukanlah semacam suara batin yang bersifat mistik, tetapi kesadaran yang timbul dari karya Roh Kudus dalam hati orang percaya melalui Firman.

Kesaksian ini:

  • Meneguhkan iman orang percaya dalam keraguan.

  • Memberi jaminan keselamatan (1 Yohanes 5:13).

  • Menguatkan mereka dalam pengudusan.

Louis Berkhof menulis bahwa kesaksian Roh Kudus adalah bagian dari pekerjaan-Nya dalam memberikan penghiburan dan jaminan keselamatan yang objektif dan subjektif. Ini bukan semata perasaan, tetapi suatu kepastian yang bersandar pada janji Allah.

Kesimpulan: Lima Hasil Langsung dari Pembebasan dari Dosa

Berdasarkan eksposisi Roma 8:14-16 dan pandangan para teolog Reformed, kita dapat merangkum lima hasil langsung dari pembebasan dari dosa sebagai berikut:

  1. Kepemimpinan oleh Roh Kudus — hidup yang diarahkan oleh kehendak Allah.

  2. Pembebasan dari roh perbudakan — pelepasan dari rasa takut akan hukuman.

  3. Adopsi sebagai anak Allah — status hukum dan relasi baru dalam keluarga Allah.

  4. Kebebasan berseru kepada Allah sebagai Bapa — relasi yang intim dan penuh kepercayaan.

  5. Kesaksian Roh Kudus — jaminan subjektif dan objektif bahwa kita benar-benar milik Allah.

Kelima hasil ini adalah bagian tak terpisahkan dari karya keselamatan yang dikerjakan Allah secara penuh dan berdaulat. Dalam terang teologi Reformed, semuanya ini bukan hasil usaha manusia, tetapi semata-mata karya anugerah Allah di dalam Kristus dan oleh Roh Kudus.

Kiranya eksposisi ini meneguhkan iman kita dan mendorong hidup yang berpadanan dengan panggilan sebagai anak-anak Allah. Apakah kita hidup sebagai mereka yang dipimpin oleh Roh, dan berseru kepada Allah dengan penuh kasih sebagai Bapa kita?

Next Post Previous Post