Sisa Umat dan Anugerah yang Murni: Roma 11:5-6

Sisa Umat dan Anugerah yang Murni: Roma 11:5-6

Pendahuluan

Surat Paulus kepada jemaat di Roma adalah salah satu karya teologis paling dalam di Perjanjian Baru, dan pasal 11 menjadi klimaks dari diskusi panjang mengenai relasi antara Israel dan anugerah Allah. Dalam Roma 11:5-6, Paulus menekankan dua hal penting: keberadaan sisa umat yang dipilih, dan keselamatan berdasarkan anugerah, bukan perbuatan.

Roma 11:5-6 (AYT)
5 Demikian juga saat ini, ada suatu sisa, yang dipilih berdasarkan anugerah.
6 Akan tetapi, jika berdasarkan anugerah, tidak lagi berdasarkan perbuatan, sebab jika tidak demikian, anugerah bukan lagi menjadi anugerah.

Ayat ini adalah ringkasan dari doktrin penting dalam teologi Reformed: predestinasi, pemilihan, dan keselamatan oleh anugerah semata (sola gratia).

1. Konteks Historis dan Teologis

Surat Roma pasal 9–11 menjawab pertanyaan besar: Apakah Allah gagal menepati janji-Nya kepada Israel? Banyak orang Yahudi tidak menerima Injil, dan ini tampak seperti kegagalan rencana ilahi.

Namun, Paulus menjawab bahwa Allah tidak menolak umat-Nya secara keseluruhan, tetapi menyisakan suatu sisa (remnant) — orang-orang Israel yang tetap setia dan percaya, dipilih oleh anugerah.

John Stott menyebut Roma 11 sebagai "pembelaan Allah terhadap kesetiaan-Nya", dan Roma 11:5-6 sebagai "jantung dari Injil kasih karunia."

2. Eksposisi Ayat demi Ayat

Roma 11:5: “Demikian juga saat ini, ada suatu sisa, yang dipilih berdasarkan anugerah.”

a. Istilah “sisa” (leimma) — Remnant

Konsep “sisa” berasal dari Perjanjian Lama, khususnya dari zaman nabi Elia (bdk. Roma 11:2-4). Meskipun bangsa Israel secara umum memberontak, Allah selalu menyisakan sebagian kecil yang setia.

John Calvin berkomentar: “Sisa menunjukkan bahwa Allah tidak pernah tanpa umat-Nya, walaupun dunia tampak gelap.”

Teologi Reformed memahami “sisa” ini bukan sebagai kelompok yang berhasil setia dengan usaha sendiri, melainkan hasil dari pemilihan ilahi yang bebas dan penuh anugerah.

b. “Dipilih berdasarkan anugerah” (kata charin eklogÄ“s)

Kata “dipilih” di sini memakai akar kata Yunani eklogÄ“, yang berarti pemilihan. Paulus dengan tegas menyatakan bahwa sisa ini ada bukan karena kualitas moral mereka, tetapi karena pemilihan berdasarkan anugerah Allah.

Louis Berkhof menyebut pemilihan sebagai “tindakan bebas dari kehendak Allah yang memilih sebagian dari manusia untuk keselamatan, bukan karena prakarsa mereka, tapi berdasarkan rencana kekal-Nya.”

Roma 11:6: “Jika berdasarkan anugerah, tidak lagi berdasarkan perbuatan…”

a. Anugerah dan Perbuatan Saling Bertentangan

Paulus menegaskan bahwa anugerah dan perbuatan tidak bisa dicampur. Jika keselamatan adalah karena perbuatan, maka itu bukan anugerah. Dan jika karena anugerah, maka perbuatan tidak bisa menjadi dasar.

R.C. Sproul menyatakan: “Campuran anugerah dan perbuatan menghancurkan anugerah. Ini seperti mencampur air murni dengan racun—hasilnya bukan air lagi.”

b. Anugerah yang Murni (charis)

Anugerah dalam Alkitab adalah pemberian yang tidak layak diterima dan tidak dapat diperoleh dengan usaha. Ini bertentangan langsung dengan sistem keagamaan Yahudi waktu itu yang mengandalkan perbuatan hukum Taurat.

Martyn Lloyd-Jones mengatakan, “Keselamatan yang mencampur anugerah dengan perbuatan adalah Injil palsu yang ditolak oleh Paulus.”

3. Doktrin Reformed dalam Roma 11:5-6

a. Pemilihan Tanpa Syarat (Unconditional Election)

Teologi Reformed menekankan bahwa pemilihan adalah tanpa syarat, artinya Allah tidak memilih berdasarkan pengetahuan akan iman masa depan atau perbuatan baik manusia, melainkan berdasarkan kehendak-Nya sendiri.

Westminster Confession of Faith (III.5): “Dari umat manusia, Allah telah menetapkan mereka untuk hidup kekal secara bebas, dan hanya berdasarkan kehendak-Nya yang penuh anugerah.”

b. Sola Gratia (Hanya oleh Anugerah)

Roma 11:6 secara eksplisit menyatakan bahwa keselamatan bukan oleh perbuatan. Ini adalah inti dari Reformasi Protestan — bahwa manusia diselamatkan oleh kasih karunia Allah saja, bukan karena usaha atau jasa.

c. Perseverance of the Saints

Sisa yang dipilih oleh anugerah akan bertahan sampai akhir karena Allah yang memilih juga memelihara. Mereka adalah bukti nyata bahwa rencana keselamatan Allah tidak gagal.

Michael Horton menekankan bahwa “sisa bukan hanya hasil pemeliharaan, tapi juga janji akan kelangsungan kerajaan Allah di tengah kemurtadan.”

4. Pandangan Teolog Reformed tentang Roma 11:5-6

John Calvin

Calvin menekankan pemilihan ilahi yang bebas dan tidak bergantung pada manusia. Ia melihat remnant sebagai cara Allah menjaga janji-Nya, bahkan ketika bangsa besar menolak-Nya.

Charles Hodge

Hodge menafsirkan ayat ini sebagai “penegasan absolut bahwa anugerah dan perbuatan adalah dua jalan yang tidak bisa dikompromikan.”

Herman Bavinck

Bavinck menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan “antitesis absolut antara Injil dan hukum dalam hal pembenaran.”

5. Aplikasi Praktis Bagi Orang Percaya

a. Hidup dalam Kerendahan Hati

Karena keselamatan adalah karena anugerah, tidak ada tempat untuk kesombongan rohani. Orang percaya dipanggil untuk hidup dalam kesadaran bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.

b. Penghiburan dalam Masa Kemunduran Rohani

Ketika gereja tampak lemah atau moral masyarakat menurun, orang percaya bisa dikuatkan: Allah selalu memiliki sisa umat-Nya, dan Ia setia menjaga mereka.

c. Kesetiaan dalam Penginjilan

Meskipun hanya sisa yang akan percaya, tugas kita adalah memberitakan Injil, sebab melalui Injil itulah Allah memanggil umat pilihan-Nya.

6. Relevansi di Zaman Sekarang

a. Di Tengah Pluralisme dan Sekularisasi

Banyak orang menolak Injil dan hidup dalam ketidakpercayaan, tetapi Allah tetap memelihara umat-Nya yang setia. Sisa yang setia tetap ada, dan kehadiran mereka adalah saksi dari anugerah Allah.

b. Penekanan Injil di Gereja

Ayat ini menjadi peringatan bahwa gereja harus terus berpegang pada Injil murni — bukan ajaran moralistik, motivasional, atau humanistik yang menggantikan anugerah Allah dengan usaha manusia.

7. Perbandingan dengan Ayat Lain

Ayat TerkaitPenjelasan
Efesus 2:8-9“Diselamatkan oleh anugerah... bukan hasil usahamu”
Titus 3:5“Bukan karena perbuatan benar... tetapi oleh belas kasih”
2 Timotius 1:9“Dia menyelamatkan kita... bukan berdasarkan pekerjaan kita”

8. Kristus dan Anugerah

Semua anugerah yang dimaksud dalam Roma 11:5-6 terwujud dan digenapi dalam pribadi Yesus Kristus:

  • Ia adalah pemberian terbesar dari Allah

  • Ia adalah dasar pemilihan dan penebusan

  • Melalui-Nya, kita memperoleh hidup baru, bukan karena usaha, tetapi karena kasih karunia

Kesimpulan

Roma 11:5-6 adalah ayat singkat namun sangat padat makna. Eksposisinya membawa kita kepada pemahaman yang lebih dalam tentang:

  1. Pemilihan ilahi yang berdasarkan anugerah

  2. Kontras tajam antara anugerah dan perbuatan

  3. Kesetiaan Allah terhadap umat-Nya meskipun dunia menolak-Nya

  4. Kepastian keselamatan bagi yang dipanggil oleh anugerah

Next Post Previous Post