A Body of Divinity: Teologi Reformed Menurut Thomas Watson

Pendahuluan
Dalam dunia teologi Reformed, banyak karya besar yang ditulis oleh para teolog yang sistematis dan pastoral. Salah satu karya yang paling dikenal dan terus dibaca hingga kini adalah “A Body of Divinity” oleh Thomas Watson. Buku ini bukan hanya sistematik dalam isi, tetapi juga mengalir dalam gaya pengajaran pastoral dan devosional.
Artikel ini akan membahas:
-
Latar belakang penulis dan karyanya.
-
Isi pokok doktrin dalam A Body of Divinity.
-
Eksposisi ayat-ayat pendukung sesuai doktrin Reformed.
-
Pandangan para teolog Reformed terhadap karya ini.
-
Aplikasi praktis dan pastoral dari doktrin yang dibahas.
1. Siapa Thomas Watson dan Apa Itu “A Body of Divinity”?
a. Thomas Watson (c. 1620–1686)
Watson adalah salah satu dari para Puritan, pengkhotbah yang sangat menghargai kekudusan hidup, otoritas Alkitab, dan Injil anugerah. Ia melayani di London, dan dikenal karena khotbah-khotbahnya yang padat, tajam, namun penuh kasih.
Joel Beeke menyebut Watson sebagai “pengkhotbah yang menyeimbangkan teologi sistematik dan hati pastoral.”
b. Apa itu “A Body of Divinity”?
“A Body of Divinity” adalah kumpulan ajaran yang mengulas Westminster Shorter Catechism, khususnya:
-
Pertanyaan 1–38: Doktrin Allah, manusia, dosa, Kristus, dan keselamatan.
-
Dilengkapi dengan ayat-ayat Alkitab dan aplikasi praktis.
Watson menulis dengan gaya tanya jawab, disertai kutipan Alkitab, penjelasan teologis, dan nasihat kehidupan rohani.
2. Struktur dan Isi Teologi “A Body of Divinity”
Watson membagi bukunya menjadi beberapa bagian besar, sesuai dengan struktur Katekismus Westminster. Mari kita bahas bagian pentingnya dalam kerangka teologi Reformed.
a. Tujuan Hidup Manusia
Pertanyaan 1 Katekismus: Apa tujuan utama manusia?
Jawaban: Memuliakan Allah dan menikmati Dia selamanya.
Watson menjelaskan bahwa semua yang kita lakukan harus berorientasi pada kemuliaan Allah, dan bahwa kebahagiaan tertinggi manusia adalah persekutuan dengan Allah.
Thomas Watson:
“Tuhan menciptakan manusia bukan untuk bekerja di dunia, tetapi untuk menyembah di surga.”
1 Korintus 10:31 – “Jika engkau makan atau minum... lakukan semuanya untuk kemuliaan Allah.”
b. Doktrin Allah: Siapa Allah itu?
Watson menjelaskan sifat-sifat Allah secara sistematis: kekekalan, kekudusan, keadilan, kemurahan, kemahatahuan, kemahakuasaan, dan lainnya.
Mazmur 90:2 – “Dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.”
Watson menekankan bahwa:
-
Allah tidak bisa dipahami sepenuhnya, tetapi bisa dikenal melalui Firman.
-
Semua sifat Allah tidak terpisah — Allah selalu adil dalam kasih-Nya dan kasih dalam keadilan-Nya.
Herman Bavinck dalam Reformed Dogmatics:
“Sifat-sifat Allah adalah diri-Nya sendiri. Mereka tidak menambahkan apa pun pada Allah, tetapi menyatakan siapa Dia.”
c. Penciptaan dan Pemeliharaan
Watson menegaskan bahwa dunia ini tidak muncul karena kebetulan. Allah mencipta segala sesuatu dari kehendak-Nya dan memelihara ciptaan dengan tangan-Nya.
Kejadian 1:1 – “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
Teologi Reformed menyatakan:
-
Allah mencipta ex nihilo (dari ketiadaan).
-
Ia memelihara (providensia) dan menentukan segalanya menurut rencana-Nya.
Calvin:
“Providensia Allah adalah mata-Nya yang tak pernah terpejam atas dunia ini.”
d. Doktrin Dosa
Watson mendalami kejatuhan manusia dan menjelaskan dosa asal, kerusakan total (total depravity), dan ketidakmampuan manusia untuk menyelamatkan diri.
Roma 3:23 – “Semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.”
Watson menulis:
“Dosa bukan hanya pelanggaran terhadap hukum, tapi pemberontakan terhadap Pribadi Allah yang kudus.”
e. Doktrin Kristus dan Penebusan
Ini adalah bagian inti dari teologi Watson. Ia menjelaskan:
-
Inkarnasi Kristus: Allah menjadi manusia tanpa kehilangan keilahian-Nya.
-
Penggantian penal: Kristus menanggung murka Allah demi kita.
-
Pembenaran oleh iman: Kebenaran Kristus diperhitungkan kepada orang percaya.
2 Korintus 5:21 – “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita...”
Watson:
“Salib adalah pusat gravitasi Injil. Di sanalah kasih dan keadilan bertemu.”
f. Doktrin Roh Kudus
Watson mengajarkan bahwa Roh Kudus:
-
Membangkitkan hati orang berdosa (regenerasi).
-
Menuntun kepada iman dan pertobatan.
-
Memeteraikan keselamatan dan menguduskan umat percaya.
Efesus 1:13-14 – Roh Kudus sebagai jaminan keselamatan.
Watson:
“Tanpa Roh Kudus, tidak ada kehidupan rohani. Roh Kudus adalah mesin penggerak jiwa orang percaya.”
g. Iman dan Pertobatan
Watson menyatakan bahwa iman sejati:
-
Melibatkan pengetahuan, persetujuan, dan kepercayaan.
-
Selalu disertai pertobatan sejati yang menghasilkan buah.
Yakobus 2:17 – “Iman tanpa perbuatan adalah mati.”
Watson membedakan antara:
-
Pertobatan legalistik (karena takut neraka)
-
Pertobatan injili (karena sedih telah melukai Allah yang mengasihi)
h. Kasih Karunia dan Kepastian Keselamatan
Watson membahas anugerah pilihan, panggilan efektif, dan kepastian keselamatan bagi orang percaya.
Roma 8:30 – “Mereka yang dipilih-Nya... dimuliakan-Nya.”
Watson menulis:
“Kepastian keselamatan adalah harta terindah yang dimiliki orang percaya di dunia ini.”
3. Relevansi “A Body of Divinity” dalam Teologi Reformed
a. Kejelasan dan Keseimbangan
Watson sangat menghargai keseimbangan:
-
Antara doktrin dan devosi.
-
Antara pikiran dan hati.
-
Antara kebenaran teologis dan aplikasi praktis.
b. Menjawab Teologi Arminian dan Katolik
Watson menentang ide bahwa keselamatan adalah kerjasama antara manusia dan Allah. Ia menegaskan:
-
Manusia mati dalam dosa.
-
Keselamatan adalah inisiatif dan pekerjaan Allah sepenuhnya.
c. Mengangkat Kekudusan Hidup
Puritan sering dituduh legalistik. Namun, Watson menegaskan bahwa:
“Kekudusan bukanlah jalan menuju keselamatan, tetapi buah dari keselamatan.”
4. Pandangan Tokoh Reformed tentang Watson dan Karyanya
-
Joel Beeke: “Watson membuat teologi dapat diakses dan hidup — sangat relevan untuk gereja masa kini.”
-
J.I. Packer: “Puritan seperti Watson mengajarkan teologi bukan untuk memenuhi kepala, tapi untuk mengubahkan hati.”
-
R.C. Sproul: “Watson menyatukan kebenaran dengan kasih, doktrin dengan emosi.”
5. Aplikasi Pastoral dari “A Body of Divinity”
a. Gembala Harus Mengajarkan Doktrin
Watson memberi teladan bahwa pengajaran doktrin harus dilakukan dengan kasih dan kejelasan, bukan dengan intimidasi.
b. Jemaat Perlu Dididik secara Sistematis
Mempelajari A Body of Divinity akan memperlengkapi orang percaya dengan kerangka berpikir teologis yang kokoh.
c. Keseimbangan Antara Kasih Karunia dan Ketaatan
Watson menunjukkan bahwa anugerah tidak meniadakan perintah, melainkan memotivasi ketaatan.
Kesimpulan
A Body of Divinity oleh Thomas Watson adalah mahakarya teologi Reformed yang menyentuh baik pikiran maupun hati. Ia menyusun ajaran Kristen secara sistematis berdasarkan Alkitab dan katekismus, lalu menerapkannya secara praktis bagi kehidupan sehari-hari.
Karya ini:
-
Memuliakan Allah sebagai pusat kehidupan.
-
Menegaskan keselamatan hanya oleh anugerah.
-
Mendorong umat percaya untuk hidup dalam kekudusan dan kasih.
-
Tetap relevan bagi gereja masa kini dalam membentuk iman yang kokoh dan kasih yang nyata.