Ahli Waris Janji: Kisah Para Rasul 3:25
Ayat Utama:
“Kamulah anak-anak dari nabi-nabi dan dari perjanjian yang diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: ‘Dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan diberkati.’”(Kisah Para Rasul 3:25 – AYT)
Pendahuluan: Warisan Perjanjian yang Kekal
Ayat ini adalah bagian dari khotbah Petrus di Serambi Salomo setelah penyembuhan orang lumpuh di bait Allah (Kisah 3:1–10). Dalam konteks ini, Petrus menegaskan bahwa Yesus adalah penggenapan janji Allah kepada Abraham, dan para pendengar Yahudi adalah “anak-anak perjanjian.”
Melalui ayat ini, Petrus menghubungkan:
-
Perjanjian Abraham dengan
-
Kedatangan Yesus Mesias, dan
-
Injil kepada segala bangsa.
Mari kita telaah ayat ini berdasarkan teologi Reformed, yang menekankan kesinambungan perjanjian keselamatan dalam sejarah penebusan (covenantal theology), serta peran Kristus sebagai penggenapan semua janji Allah.
1. Konteks Historis dan Redaksional
a. Kisah Para Rasul sebagai Narasi Perjanjian Baru
Kitab Kisah Para Rasul merupakan catatan transisi dari pekerjaan Kristus secara jasmani kepada pekerjaan Roh Kudus melalui gereja. Pasal 3 menunjukkan bagaimana Roh Kudus memakai para rasul untuk memberitakan Injil dengan otoritas, mengaitkan segala sesuatu pada janji-janji Perjanjian Lama.
John Calvin:
“Para rasul tidak memperkenalkan ajaran baru, tetapi menunjukkan bahwa Injil adalah penggenapan dari apa yang telah Allah janjikan sejak dahulu kala.”
2. “Kamulah Anak-anak dari Para Nabi dan Perjanjian…”
a. Identitas Israel sebagai Ahli Waris
Petrus sedang berbicara kepada orang-orang Yahudi yang menyaksikan mukjizat itu. Ia mengingatkan mereka bahwa mereka memiliki privilegi historis:
-
Mereka adalah pewaris nubuat nabi-nabi
-
Mereka adalah ahli waris janji kepada Abraham
b. Peran Israel dalam Rencana Penebusan
Menurut teologi Reformed, Israel dipilih bukan karena keunggulan moral, tetapi karena anugerah pemilihan Allah untuk menjadi saluran berkat bagi dunia (Ulangan 7:6–8).
Louis Berkhof:
“Perjanjian dengan Abraham adalah manifestasi awal dari janji keselamatan yang universal, yang pada akhirnya digenapi dalam Injil.”
3. “Melalui Keturunanmu Semua Bangsa Akan Diberkati”
a. Kutipan dari Kejadian 22:18
Janji ini adalah bagian dari perjanjian Abraham:
“Melalui keturunanmu, semua bangsa akan diberkati.” (Kejadian 22:18)
Teologi Reformed memahami bahwa kata “keturunan” menunjuk secara khusus kepada Kristus, bukan bangsa Israel secara kolektif.
Galatia 3:16:
“Kepada keturunanmu — yaitu Kristus.”
R.C. Sproul:
“Pusat dari perjanjian adalah Mesias. Abraham bukan hanya ayah dari suatu bangsa, tapi ayah iman yang menunjuk kepada Kristus sebagai keturunannya yang sejati.”
4. Penggenapan Janji: Dari Abraham kepada Kristus
a. Yesus sebagai Keturunan Abraham
Yesus adalah penggenapan dari janji Allah. Dia:
-
Keturunan secara darah (Matius 1)
-
Penggenap janji berkat rohani (Efesus 1:3)
-
Sumber keselamatan bagi semua bangsa (Wahyu 7:9)
Herman Bavinck:
“Dalam Kristus, janji kepada Abraham menemukan kepenuhannya. Berkat itu tidak bersifat materi, melainkan rohani dan kekal.”
b. Injil Bagi Segala Bangsa
Kisah Para Rasul 3:25 menunjuk pada universalitas Injil — bahwa keselamatan yang berasal dari Israel kini ditawarkan kepada segala bangsa, sesuai dengan janji Allah.
5. Teologi Perjanjian Reformed: Perjanjian Keselamatan yang Terus Berlangsung
a. Kesinambungan Perjanjian
Teologi Reformed memahami bahwa:
-
Perjanjian Allah dengan Abraham adalah bagian dari perjanjian keselamatan (covenant of grace)
-
Janji itu tidak dibatalkan oleh hukum Musa
-
Janji itu digenapi dalam Kristus dan diperluas kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi
Westminster Confession of Faith 7.5:
“Perjanjian anugerah telah ada sejak zaman Abraham, dengan penyataan yang lebih terang dalam Perjanjian Baru melalui Yesus Kristus.”
b. Gereja sebagai Umat Perjanjian Baru
Menurut teologi Reformed, gereja bukanlah rencana cadangan, tetapi kelanjutan dari umat perjanjian:
-
Orang percaya adalah “keturunan Abraham secara rohani” (Galatia 3:29)
-
Mereka juga disebut “anak-anak perjanjian” dalam Kristus
John Owen:
“Gereja masa kini berdiri dalam kesinambungan sejarah penebusan; janji-janji kepada Abraham adalah milik kita karena kita berada dalam Kristus.”
6. Aplikasi Rohani dan Misiologis
a. Kita adalah Penerus Janji
Orang percaya masa kini adalah bagian dari janji itu. Kita:
-
Diadopsi ke dalam keluarga Allah (Efesus 1:5)
-
Menerima warisan yang dijanjikan (Ibrani 9:15)
-
Hidup sebagai terang bagi bangsa-bangsa (Matius 5:14–16)
b. Mandat untuk Menyebarkan Berkat
Janji bahwa “semua bangsa akan diberkati” kini menjadi mandat bagi gereja untuk:
-
Menjangkau bangsa-bangsa dengan Injil
-
Mendirikan gereja-gereja yang misioner
-
Menjadi saksi Injil yang hidup
Jonathan Edwards:
“Pekerjaan terbesar gereja bukanlah bertahan, tetapi menyebar. Kita adalah saluran berkat, bukan penyimpan warisan.”
7. Penolakan Yahudi dan Penerimaan Bangsa-Bangsa
a. Konflik dalam Kisah Para Rasul
Banyak orang Yahudi menolak Injil, meskipun mereka adalah “anak-anak perjanjian.”
Hal ini bukan kegagalan janji, tetapi penggenapan rencana Allah agar Injil sampai ke bangsa-bangsa lain (lihat Kisah 13:46–48).
b. Panggilan untuk Bertobat dan Percaya
Konteks Kisah Para Rasul 3:25 diakhiri dengan seruan:
“Bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan.” (Kis. 3:19)
Maka, menjadi ahli waris janji bukan karena garis keturunan, tetapi karena iman kepada Kristus.
8. Kesimpulan: Pewarisan Janji, Pewartaan Berkat
Kisah Para Rasul 3:25 adalah peneguhan bahwa janji Allah kepada Abraham:
-
Ditepati melalui Kristus
-
Dilanjutkan melalui gereja
-
Dinyatakan melalui pemberitaan Injil kepada segala bangsa