Kejadian 3:21 Penutup Dosa, Pengantar Kasih Karunia

Kejadian 3:21 Penutup Dosa, Pengantar Kasih Karunia

“Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakan pakaian itu kepada mereka.”
(Kejadian 3:21, TB)

Pendahuluan: Sebuah Ayat yang Sering Terlupakan

Kejadian 3:21 mungkin tampak sebagai transisi sederhana dari kisah kejatuhan manusia menuju kehidupan pasca-Eden. Namun, bagi para teolog Reformed, ayat ini menyimpan kedalaman makna teologis yang sangat penting. Ayat ini bukan hanya tentang pakaian, tetapi tentang Allah yang berinisiatif menunjukkan belas kasihan, keadilan, dan nubuat tentang penebusan.

Dalam artikel ini kita akan mengeksplorasi makna Kejadian 3:21 dari sudut pandang teologi Reformed, dengan membandingkan pandangan dari beberapa tokoh penting seperti John Calvin, Herman Bavinck, Louis Berkhof, dan juga pengajaran dari teologi kontemporer Reformed.

Bagian I: Konteks Historis dan Naratif Kejadian 3:21

Kejadian 3 merupakan pasal penting dalam narasi Alkitab karena mencatat kejatuhan manusia dalam dosa. Di ayat 7, manusia pertama menyadari bahwa mereka telanjang dan menjahit daun ara sebagai penutup. Namun, Allah mengganti daun ara itu dengan pakaian dari kulit binatang (ayat 21), yang menunjukkan ada sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar penutup fisik.

Menurut John Calvin, tindakan Allah ini merupakan “tanda kemurahan” karena Allah tidak meninggalkan manusia dalam rasa malu dan ketelanjangan, tetapi justru menyediakannya sesuatu yang lebih baik.

Bagian II: Eksposisi Kata-kata Kunci

1. “TUHAN Allah membuat...”

Frasa ini menunjukkan inisiatif Allah. Dalam teologi Reformed, penekanan terhadap kedaulatan Allah terlihat jelas. Manusia telah jatuh dalam dosa, dan tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri (Efesus 2:1-5). Maka, tindakan penyediaan pakaian ini adalah bentuk kasih karunia awal yang Allah tunjukkan bahkan setelah kejatuhan.

John Calvin menulis:
“God, by clothing them, not only covered their shame but provided a symbol of His grace.”

2. “...pakaian dari kulit binatang...”

Frasa ini adalah pusat dari makna teologis. Mengapa kulit binatang? Karena ini mengimplikasikan adanya kematian, mungkin pengorbanan pertama dalam sejarah manusia. Dalam sistem pengorbanan Israel, penutupan dosa membutuhkan pengorbanan darah (Ibrani 9:22).

Menurut Louis Berkhof, ini merupakan bentuk prototipe dari pengorbanan Kristus. Ia menyebut ini sebagai "typology dari korban pendamaian," karena penutupan dosa memerlukan harga—dan harga itu adalah darah.

Herman Bavinck menambahkan:
“Even in Genesis, sacrifice is not a human invention, but a divine initiative to foreshadow the need for atonement.”

3. “...lalu mengenakan pakaian itu kepada mereka.”

Tindakan mengenakan adalah tindakan kasih, penuh kelembutan. Allah tidak hanya menyediakan, tetapi juga mengenakan—sebuah gambaran yang kelak digenapi dalam pembenaran oleh iman (Roma 5:1). Dalam bahasa teologi, ini disebut imputation—ketika Allah “memakaikan” kebenaran Kristus kepada orang percaya.

Bagian III: Dimensi Teologi Reformed dalam Kejadian 3:21

1. Total Depravity (Kejatuhan Total) dan Ketergantungan pada Kasih Karunia

Manusia setelah jatuh ke dalam dosa tidak memiliki daya untuk menebus dirinya. Reaksi manusia dengan menjahit daun ara menunjukkan usaha pembenaran diri, namun gagal. Allah menanggapi itu dengan memberikan penutup yang sah, bukan hasil upaya manusia. Ini memperlihatkan bahwa pembenaran datang dari luar manusia (extra nos).

2. Covenantal Act (Tindakan Perjanjian)

Beberapa teolog Reformed melihat Kejadian 3:21 sebagai awal dari perjanjian anugerah (covenant of grace). Meskipun Perjanjian Anugerah secara eksplisit dimulai dari Kejadian 12 (Abraham), benihnya sudah ada sejak Kejadian 3:15 dan diperkuat oleh Kejadian 3:21, di mana Allah bertindak aktif untuk menyelamatkan umat-Nya.

Menurut O. Palmer Robertson, “Perjanjian anugerah dimulai dengan Allah datang kepada umat-Nya yang berdosa dengan janji dan tindakan yang penuh belas kasih.”

3. Penebusan yang Disimbolkan (Redemptive Symbolism)

Kulit binatang adalah bayangan dari korban Kristus. Dalam teologi Reformed, ini disebut typology, yaitu simbol atau bayangan dalam PL yang digenapi dalam PB. Pengorbanan hewan bukan hanya sebagai penutup dosa sementara, tapi menunjuk ke Sang Anak Domba Allah (Yohanes 1:29).

Bagian IV: Pandangan Teolog Reformed Terkemuka

1. John Calvin

Calvin menekankan bahwa tindakan Allah memberikan pakaian bukan hanya sebagai penutup malu, tetapi sebagai lambang dari kebenaran Kristus yang akan dikenakan oleh umat-Nya. Dalam Institutes, Calvin menyatakan bahwa manusia tidak bisa “berpakaian” sendiri dengan kebenaran, tetapi membutuhkan pemberian dari Allah.

2. Louis Berkhof

Berkhof melihat tindakan Allah ini sebagai awal dari sistem pengorbanan yang akhirnya digenapi dalam karya Kristus. Pakaian kulit menjadi prefigurasi dari penebusan, menunjukkan bahwa keselamatan tidak pernah dari usaha manusia.

3. Herman Bavinck

Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menekankan bahwa bahkan sebelum hukuman dijatuhkan sepenuhnya, anugerah sudah menyinari kisah kejatuhan. Pakaian dari kulit binatang menjadi simbol keseimbangan antara keadilan dan belas kasih Allah.

4. R.C. Sproul

Dalam salah satu tafsiran kotbahnya, Sproul menyebut Kejadian 3:21 sebagai “the first visible act of grace.” Ini bukan hanya tindakan moral atau simbolik, tapi bagian dari narasi penebusan yang utuh.

Bagian V: Aplikasi Teologis dan Pastoral

1. Keselamatan adalah Inisiatif Allah

Kita tidak dapat "menjahit daun ara" untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Semua usaha moral dan religius tidak cukup. Hanya Allah yang dapat menyediakan penutup yang sah—yaitu darah Anak Domba.

2. Allah Peduli Bahkan dalam Hukuman

Setelah mengusir Adam dan Hawa, Allah masih mengenakan pakaian kepada mereka. Dalam konteks pastoral, ini mengajarkan bahwa Allah tidak meninggalkan umat-Nya bahkan dalam konsekuensi dosa.

3. Panggilan kepada Penginjilan

Kejadian 3:21 adalah panggilan untuk memberitakan bahwa penebusan adalah karya Allah dari awal, dan manusia hanya bisa menerima dengan iman.

Bagian VI: Penutup — Kejadian 3:21 dan Injil yang Tersembunyi

Kejadian 3:21 adalah salah satu permata tersembunyi dalam Perjanjian Lama. Bagi para pembaca awam, ini mungkin hanyalah ayat tentang pakaian. Namun bagi yang menggali lebih dalam, ayat ini adalah kabar baik pertama tentang kasih karunia yang menutupi dosa.

Pakaian dari kulit binatang itu menunjuk pada Yesus Kristus. Seperti Allah yang memakaikan kulit binatang kepada manusia yang telanjang dan berdosa, Allah kini memakaikan kebenaran Kristus kepada mereka yang percaya.

“Sebab kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.”
(Galatia 3:27)

Next Post Previous Post