Pencobaan dan Transfigurasi Kristus

Pencobaan dan Transfigurasi Kristus

Pendahuluan

Di sepanjang Injil, kita menemukan dua peristiwa yang secara dramatis menyoroti identitas dan misi Yesus Kristus: pencobaan di padang gurun dan peristiwa transfigurasi (pemuliaan-Nya di atas gunung). Kedua peristiwa ini—yang tampaknya sangat kontras—sebenarnya terkait erat dalam narasi Injil dan dalam pemahaman teologi Reformed.

Bagi para teolog Reformed, pencobaan dan transfigurasi bukan sekadar peristiwa sejarah, melainkan momen teologis yang memancarkan terang Kristologi, soteriologi, dan eskatologi.

Artikel ini menyajikan eksposisi mendalam mengenai kedua peristiwa ini, dilihat dari perspektif Alkitab dan dikupas secara teologis melalui lensa Reformed.

I. Pencobaan Kristus: Ketaatan di Tengah Ujian

1. Narasi Alkitabiah

Pencobaan Kristus diceritakan dalam:

  • Matius 4:1–11

  • Markus 1:12–13

  • Lukas 4:1–13

Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis. Selama 40 hari, Ia tidak makan, dan kemudian Iblis mencobainya dalam tiga hal utama:

  1. Ubah batu menjadi roti

  2. Lompat dari bubungan Bait Allah

  3. Sujud menyembah Iblis demi menerima kerajaan dunia

2. Perspektif Teologi Reformed

a. Yesus sebagai Adam Kedua

Menurut Herman Bavinck, pencobaan di padang gurun adalah paralel dengan pencobaan Adam di taman Eden. Namun berbeda dengan Adam yang jatuh, Yesus menang dalam setiap pencobaan. Ia adalah Adam yang setia, dan oleh karena itu, “jalan keselamatan menjadi mungkin.”

b. John Calvin

Calvin dalam Institutes dan komentarnya menekankan bahwa Yesus harus dicobai sebagai bagian dari karya penebusannya. Dalam penderitaan-Nya, Ia menjadi Imam Besar yang bisa merasakan kelemahan manusia (bdk. Ibrani 4:15). Calvin melihat pencobaan ini bukan sebagai kelemahan, tetapi konfirmasi kesempurnaan ketaatan Kristus.

c. Sinclair Ferguson

Ferguson menekankan bahwa pencobaan ini bukan hanya soal etika moral, tetapi pertempuran kosmis antara Anak Allah dan kuasa kegelapan. Setiap godaan mencoba menggagalkan Kristus dari jalan salib dan menggantinya dengan jalan kemuliaan yang instan—tanpa penderitaan.

3. Makna Teologis

  • Inkarnasi yang sejati: Yesus bukan hanya menjadi manusia dalam tubuh, tapi juga menghadapi godaan nyata.

  • Solidaritas dengan manusia: Ia mampu mengerti dan menolong kita dalam pencobaan.

  • Prafigurasi salib: Godaan-godaan Iblis adalah usaha untuk menggagalkan Yesus dari jalan salib. Namun Yesus tetap teguh.

4. Aplikasi Bagi Gereja

  • Ketaatan di tengah pencobaan adalah jalan menuju kemenangan

  • Firman Tuhan adalah senjata utama dalam melawan godaan

  • Kemenangan Yesus menjadi dasar kekuatan rohani kita

II. Transfigurasi Kristus: Kemuliaan yang Dinantikan

1. Narasi Alkitabiah

Peristiwa transfigurasi dicatat dalam:

  • Matius 17:1–9

  • Markus 9:2–13

  • Lukas 9:28–36

Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes naik ke sebuah gunung tinggi. Di sana, wajah-Nya bersinar, pakaian-Nya menjadi putih berkilau. Ia berbicara dengan Musa dan Elia, dan suara dari surga berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah kamu harus mendengarkan!”

2. Perspektif Teologi Reformed

a. Kristus sebagai Penggenapan Taurat dan Para Nabi

Musa melambangkan hukum Taurat, dan Elia mewakili para nabi. Kehadiran mereka menegaskan bahwa Yesus adalah penggenapan seluruh Perjanjian Lama, seperti yang ditegaskan dalam Lukas 24:27.

b. John Stott: Kemuliaan yang Tersembunyi

Menurut Stott, transfigurasi adalah “wawasan pratinjau” dari kemuliaan Kristus yang akan datang. Ia mengungkapkan bahwa di balik kerendahan-Nya, Yesus adalah Tuhan dalam kemuliaan.

c. R.C. Sproul: Konfirmasi Mesianis

Sproul mengatakan bahwa transfigurasi adalah penguatan rohani bagi murid-murid Yesus menjelang penderitaan-Nya. Ini adalah peneguhan surgawi yang memperkuat otoritas Kristus sebagai Anak Allah.

3. Makna Teologis

  • Peneguhan Identitas Kristus sebagai Anak Allah

  • Kristus adalah penggenap hukum dan nubuatan

  • Pratinjau kemuliaan eskatologis (masa depan)

Menurut Bavinck, transfigurasi memberi kita pengharapan bahwa gereja juga akan ikut dalam kemuliaan Kristus di akhir zaman.

4. Kontras dengan Pencobaan

PencobaanTransfigurasi
Di padang gurunDi atas gunung
Ditandai oleh kelaparan dan penderitaanDitandai oleh kemuliaan surgawi
Iblis hadirMusa dan Elia hadir
DirendahkanDimuliakan
Ujian imanPeneguhan iman
Ini menggambarkan pola Injil Reformed: dari kerendahan menuju kemuliaan, dari salib menuju mahkota.

III. Kristus dalam Kedua Momen Ini: Jalan Salib dan Kemuliaan

Teologi Reformed menekankan bahwa kedua peristiwa ini adalah bagian integral dari misi penebusan Kristus:

  • Dalam pencobaan, Ia menunjukkan ketaatan.

  • Dalam transfigurasi, Ia menunjukkan kemuliaan.

  • Dalam keduanya, Allah memperlihatkan siapa Kristus sebenarnya.

IV. Hubungan dengan Gereja dan Doktrin Keselamatan

1. Kristus sebagai Wakil dan Pengganti

  • Pencobaan: Ia mewakili kita sebagai manusia sejati

  • Transfigurasi: Ia menampilkan hasil akhir keselamatan

Kita disatukan dengan Kristus dalam penderitaan dan dimuliakan bersama Dia (Roma 8:17).

2. Keselamatan sebagai Perjalanan Salib ke Kemuliaan

Menurut teologi Reformed, keselamatan bukanlah jalan mulus, tetapi seperti jalan Kristus:
"Via Crucis – Via Gloria" (jalan salib adalah jalan kemuliaan)

3. Roh Kudus dan Kuasa untuk Mengikuti Kristus

Roh yang membawa Yesus ke padang gurun, dan juga yang memuliakan-Nya, adalah Roh yang sama yang tinggal dalam orang percaya (Roma 8:11). Kita tidak berjalan sendiri.

V. Aplikasi Praktis

1. Dalam Masa Pencobaan: Berpegang pada Firman

Kita belajar dari Yesus bahwa melawan pencobaan memerlukan keteguhan dan ketaatan pada Firman Tuhan. Pencobaan bukan tanda bahwa Allah jauh, tetapi proses pemurnian iman.

2. Dalam Pelayanan: Jangan Lari dari Salib

Murid yang sejati tidak mencari jalan pintas. Seperti Yesus yang menolak kerajaan dunia yang instan, kita pun dipanggil untuk mengikut salib lebih dulu sebelum mahkota.

3. Dalam Pengharapan: Nantikan Kemuliaan

Transfigurasi memberi kita pengharapan eskatologis. Ketika dunia menindas, kita tetap setia karena tahu kemuliaan kekal menanti.

VI. Kesimpulan

Pencobaan dan transfigurasi Kristus bukanlah dua cerita yang terpisah, melainkan bagian integral dari Injil. Dalam pencobaan, Kristus menang sebagai Adam Kedua. Dalam transfigurasi, Ia menyatakan kemuliaan Anak Allah.

Teologi Reformed mengajarkan bahwa kita disatukan dengan Kristus bukan hanya dalam kemenangan, tetapi juga dalam penderitaan dan ujian. Jalan Yesus adalah jalan salib, tetapi juga jalan kemuliaan.

Sebagai umat-Nya, kita dipanggil untuk tetap setia dalam pencobaan dan tetap berharap akan pemuliaan. Kiranya kisah ini menguatkan gereja dalam iman, pelayanan, dan pengharapan.

Next Post Previous Post