Tanda-Tanda Kita Memiliki Roh Kudus

“Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.”
— Roma 8:16 (AYT)
Pendahuluan
Pertanyaan mengenai kepastian keselamatan sering kali muncul dalam kehidupan Kristen. Salah satu aspek terpenting dalam pergumulan ini adalah pertanyaan: "Bagaimana saya tahu bahwa saya sungguh-sungguh memiliki Roh Kudus?" Alkitab menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah meterai keselamatan dan jaminan warisan kekal. Namun, apakah kehadiran Roh Kudus bisa dikenali dengan jelas?
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri tanda-tanda otentik dari kehadiran Roh Kudus dalam hidup orang percaya dengan memusatkan pembahasan pada Roma 8:16, lalu menggali wawasan dari para teolog Reformed dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
I. Roma 8:16 – Roh Memberi Kesaksian
Ayat ini menyatakan bahwa Roh Kudus bersaksi bersama roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dalam konteks Roma 8, Paulus menguraikan hidup dalam Roh yang bertentangan dengan hidup dalam daging.
A. Makna "bersaksi bersama"
Kata kerja Yunani untuk “bersaksi bersama” adalah “συμμαρτυρέω” (symmartureō), yang berarti memberi kesaksian bersama-sama dengan. Ini menunjukkan bahwa ada dua saksi:
-
Roh Kudus sendiri
-
Roh kita yang telah diperbarui
B. John Calvin: Kesaksian Internal yang Tak Tertandingi
Calvin dalam Institutes menjelaskan bahwa kesaksian Roh Kudus adalah pekerjaan supranatural yang meyakinkan kita akan status kita sebagai anak-anak Allah, bukan melalui argumen logika melainkan dengan keyakinan rohani yang kuat.
“Kesaksian Roh Kudus lebih tinggi daripada semua penalaran manusia... Ia membentuk jaminan yang lebih kokoh daripada segala bukti.”
– John Calvin, Institutes, Book I, Chapter VII
II. Tanda-Tanda Memiliki Roh Kudus Menurut Alkitab
A. Kasih kepada Allah dan Sesama
Roh Kudus mencurahkan kasih Allah dalam hati kita (Roma 5:5). Orang yang memiliki Roh Kudus akan menunjukkan kasih kepada Allah dan orang lain secara nyata.
Jonathan Edwards menjelaskan bahwa kasih adalah tanda terbesar dari kehadiran Roh Kudus:
“Kasih yang lahir dari Roh Kudus selalu berorientasi pada kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesama.”
– Religious Affections
B. Perubahan Hidup dan Pertobatan
Galatia 5:22-23 menyebutkan buah Roh, termasuk kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dll. Kehidupan yang diperbarui dan meninggalkan dosa adalah bukti bahwa seseorang hidup oleh Roh.
Sinclair Ferguson menyatakan:
“Hidup oleh Roh tidak bisa dipisahkan dari pertobatan yang terus-menerus dan kerinduan untuk kekudusan.”
– The Holy Spirit
C. Kerinduan untuk Kekudusan dan Firman
Roh Kudus adalah Roh yang menyucikan (Roma 15:16). Ia akan menciptakan dalam diri orang percaya haus akan kebenaran, kasih akan Alkitab, dan kerinduan untuk menyenangkan Allah.
D. Keyakinan akan Anak Allah
Seperti disebutkan dalam Roma 8:16, Roh Kudus memberi jaminan batin bahwa kita adalah milik Kristus. Ini bukan emosi sesaat, tapi penghiburan yang konstan dalam iman.
III. Teologi Reformed dan Roh Kudus
A. R.C. Sproul: Roh Kudus adalah Meterai Keselamatan
Dalam bukunya The Mystery of the Holy Spirit, Sproul menyatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus tidak terbatas pada pengalaman karismatik, tetapi terutama sebagai meterai keselamatan (Efesus 1:13-14).
“Pekerjaan Roh yang terbesar adalah menjamin bahwa kita dimeteraikan dalam Kristus.”
– R.C. Sproul
B. John Owen: Roh Kudus Menumbuhkan Pengudusan
John Owen, teolog Puritan Reformed, menulis secara ekstensif tentang pengudusan oleh Roh Kudus. Ia melihat bahwa tanda utama dari memiliki Roh Kudus adalah perjuangan aktif melawan dosa.
“Roh Kudus adalah pejuang kita dalam peperangan rohani. Di mana ada Roh, di situ ada peperangan dan kemenangan atas dosa.”
– The Mortification of Sin
IV. Tanda-Tanda Palsu vs Tanda-Tanda Sejati
A. Tanda-Tanda Palsu
Beberapa orang bisa menunjukkan tanda lahiriah seperti karunia bahasa roh, pelayanan aktif, atau pengalaman religius, tetapi tanpa kelahiran baru yang sejati.
Yesus memperingatkan dalam Matius 7:22-23 bahwa banyak yang melakukan mujizat, tetapi tidak dikenal-Nya.
B. Tanda Sejati: Kasih, Kekudusan, dan Ketekunan
Teologi Reformed selalu mengaitkan keselamatan dengan iman yang membuahkan perbuatan. Roh Kudus menuntun kita untuk berbuah dan bertahan dalam iman.
V. Kesaksian Roh dalam Kehidupan Sehari-hari
A. Dalam Penderitaan
Roma 8 juga membicarakan penderitaan. Justru dalam penderitaan, kesaksian Roh menjadi nyata karena kita disanggupkan untuk tetap percaya, berharap, dan bersukacita.
“Roh Kudus memberikan damai yang melampaui pengertian dalam saat tersulit.”
– John Piper
B. Dalam Doa
Roma 8:26-27 menyebut bahwa Roh membantu kita dalam kelemahan dan berdoa bagi kita. Kehadiran Roh ditandai dengan keintiman dalam doa, bahkan saat kita tidak tahu harus berdoa apa.
C. Dalam Kerinduan akan Kedatangan Kristus
Orang yang memiliki Roh akan merindukan kerajaan Allah (Filipi 3:20; Wahyu 22:17). Roh menanamkan kerinduan akan kekekalan, bukan hanya kesuksesan dunia.
VI. Ujian Diri dalam Terang Roh Kudus
2 Korintus 13:5 berkata: “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak dalam iman.” Memiliki Roh Kudus adalah dasar kepastian keselamatan. Maka dari itu, penting untuk menguji diri secara rohani:
-
Apakah saya mencintai Yesus lebih dari segalanya?
-
Apakah saya membenci dosa dan bertobat setiap hari?
-
Apakah saya berbuah dalam kasih, kesabaran, dan penguasaan diri?
-
Apakah saya memiliki damai dan sukacita meski dalam penderitaan?
VII. Menanggapi Tanda-Tanda Ini
A. Jika Anda Melihat Tanda Ini
Jika dalam hidupmu terlihat tanda-tanda yang disebutkan, bersyukurlah dan terus bertumbuh. Roh Kudus bukan hanya untuk permulaan, tetapi untuk seluruh perjalanan iman kita (Filipi 1:6).
B. Jika Anda Tidak Melihat Tanda Ini
Jika Anda merasa tidak melihat tanda Roh Kudus, jangan putus asa. Itu bisa jadi undangan untuk mencari Allah lebih dalam dan membuka hati kepada Kristus. Mintalah kepada Bapa:
“Bapa di surga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
– Lukas 11:13
Kesimpulan: Roh Kudus Adalah Pribadi yang Bekerja, Bukan Sekadar Pengalaman
Teologi Reformed menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus bukan terutama diukur dari pengalaman emosional, tetapi dari kehadiran kasih, kebenaran, kekudusan, dan jaminan anak Allah dalam hidup.
Roma 8:16 memberi kita dasar yang kokoh untuk mengenali kehadiran Roh Kudus. Roh itu bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Allah—dan kesaksian itu bukan hanya diucapkan, tapi dibuktikan dalam hidup yang diperbarui.