Penerapan Karya Penebusan

Penerapan Karya Penebusan

Pendahuluan

Karya penebusan Kristus—melalui kematian dan kebangkitan-Nya—adalah inti Injil. Namun, karya ini bukan hanya sejarah objektif; ia menjadi efektif dan menyelamatkan ketika diterapkan secara pribadi oleh Roh Kudus kepada umat pilihan. Inilah yang dikenal dalam teologi Reformed sebagai “The Application of the Work of Redemption” (Applicatio Redemptionis).

Dalam artikel ini, kita akan mengupas:

  • Makna dan dasar Alkitab dari penerapan penebusan

  • Proses aplikasi penebusan menurut urutan keselamatan (ordo salutis)

  • Pandangan para teolog Reformed terkemuka

  • Implikasi praktis dan pastoral bagi kehidupan Kristen

I. Karya Penebusan: Apa yang Dikerjakan Kristus?

Sebelum membahas penerapannya, kita harus memahami karya objektif penebusan (redemptive work) Kristus.

1. Penebusan Sebagai Karya Objektif

Penebusan Kristus mencakup:

  • Inkarnasi (Yohanes 1:14)

  • Kehidupan tanpa dosa (Ibrani 4:15)

  • Penggantian hukuman di kayu salib (2 Korintus 5:21)

  • Kebangkitan sebagai kemenangan atas maut (1 Korintus 15)

  • Kenaikan dan pengantaraan di surga (Roma 8:34)

Namun, fakta ini tidak otomatis menyelamatkan semua orang. Harus ada karya subjektif: aplikasi penebusan kepada orang percaya.

II. Dasar Alkitabiah Aplikasi Penebusan

Penerapan penebusan adalah karya Roh Kudus untuk menjadikan karya Kristus efektif bagi individu. Beberapa ayat kunci antara lain:

  • Yohanes 3:5–6 — "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."

  • Titus 3:5 — "Ia telah menyelamatkan kita... oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."

  • 1 Korintus 1:30 — "Kristus telah menjadi hikmat bagi kita dari Allah, yaitu kebenaran dan kekudusan dan penebusan."

III. Ordo Salutis: Urutan Penerapan Penebusan

Teologi Reformed membedakan antara historia salutis (sejarah keselamatan, yang terjadi secara objektif) dan ordo salutis (urutan keselamatan yang dialami individu). Urutannya adalah:

  1. Pemilihan (Election) – Efesus 1:4

  2. Panggilan Efektif (Effectual Calling) – Roma 8:30

  3. Kelahiran Baru (Regeneration) – Yohanes 3:3

  4. Pertobatan dan Iman (Conversion) – Kisah 20:21

  5. Pembenaran (Justification) – Roma 5:1

  6. Pengangkatan Anak (Adoption) – Galatia 4:5

  7. Pengudusan (Sanctification) – 1 Tesalonika 4:3

  8. Ketekunan (Perseverance) – Filipi 1:6

  9. Pemuliaan (Glorification) – Roma 8:30

Catatan: Ini bukan urutan waktu secara ketat, tetapi logika teologis yang saling berkaitan.

IV. Pandangan Teolog Reformed tentang Penerapan Penebusan

1. John Calvin: Union with Christ

Calvin menekankan bahwa semua berkat keselamatan datang melalui persatuan dengan Kristus (unio cum Christo). Dalam Institutes 3.1.1, ia menulis:

"Selama Kristus tetap di luar kita, dan kita terpisah dari-Nya, semua yang telah diderita dan dilakukan-Nya untuk keselamatan umat manusia menjadi tidak berguna dan tidak bernilai bagi kita."

Penerapan penebusan dimulai dari penanaman kita ke dalam Kristus, yang kemudian menghasilkan kelahiran baru, iman, dan pengudusan.

2. Herman Bavinck: Karya Roh Kudus yang Menyeluruh

Dalam Reformed Dogmatics, Bavinck menyatakan:

"Roh Kudus mengambil seluruh harta kekayaan Kristus dan memberikannya secara bertahap kepada umat pilihan."

Penerapan penebusan bukan proses mekanis, melainkan karya Roh Kudus yang menyentuh seluruh aspek jiwa dan kehidupan manusia—akal, kehendak, afeksi.

3. Louis Berkhof: Doktrin yang Teratur dan Sistematis

Berkhof, dalam Systematic Theology, membagi penerapan penebusan menjadi dua aspek utama:

  • Objektif: Kristus menyelesaikan penebusan (atonement)

  • Subjektif: Roh Kudus menerapkan hasil penebusan kepada individu

Penerapan ini adalah bagian dari perjanjian anugerah (covenant of grace), dan terjadi hanya kepada mereka yang dipilih Allah secara kekal.

4. R.C. Sproul: Pembenaran sebagai Puncak Transformasi

Sproul berfokus pada pembenaran oleh iman sebagai aspek sentral penerapan penebusan. Ia menulis:

"Pembenaran adalah saat ketika seorang berdosa dinyatakan benar, bukan karena kebenarannya, tetapi karena kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepadanya."

Namun, ia juga menekankan bahwa iman yang menyelamatkan selalu diikuti oleh pengudusan. Iman bukan sekadar percaya secara intelektual, tetapi menyerahkan seluruh hidup kepada Kristus.

V. Implikasi Praktis bagi Gereja dan Kehidupan Kristen

1. Keselamatan adalah Karya Allah Sepenuhnya

Pemahaman ini melindungi kita dari kesombongan rohani. Tidak seorang pun diselamatkan karena kehendaknya sendiri. Seperti yang dinyatakan dalam Yohanes 1:13:

"...yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, atau dari keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."

2. Panggilan untuk Bertobat dan Beriman

Meski keselamatan adalah anugerah, manusia tetap dipanggil untuk merespons dengan pertobatan dan iman. Injil harus diberitakan agar Roh Kudus bekerja melalui firman untuk memanggil umat-Nya.

3. Jaminan Keselamatan dan Ketekunan

Karena karya penebusan diterapkan oleh Roh Kudus yang berdaulat, orang percaya dapat memiliki jaminan keselamatan (Roma 8:16) dan kekuatan untuk bertahan dalam iman hingga akhir.

4. Dorongan untuk Kekudusan

Aplikasi penebusan melahirkan pengudusan yang progresif. Mereka yang benar-benar telah mengalami pembenaran akan bertumbuh dalam kekudusan. Seperti tertulis dalam 1 Tesalonika 4:7:

"Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang cemar, melainkan supaya kita kudus."

VI. Relevansi di Zaman Postmodern

1. Melawan Relativisme dan Teologi Humanistik

Dalam budaya yang memuliakan kehendak bebas manusia, doktrin penerapan penebusan menegaskan kedaulatan Allah dalam keselamatan. Ini bertentangan dengan pandangan populer yang menjadikan iman sebagai keputusan manusia semata.

2. Fondasi Bagi Penginjilan yang Alkitabiah

Penginjilan dalam kerangka Reformed menekankan:

  • Keseriusan dosa

  • Ketidakmampuan manusia menyelamatkan diri

  • Kebergantungan pada Roh Kudus untuk bekerja melalui pemberitaan firman

3. Memberi Penghiburan Bagi Orang Percaya

Orang Kristen yang bergumul dengan keraguan iman dapat bersandar pada fakta bahwa keselamatan mereka dijamin oleh karya Allah Tritunggal, bukan kekuatan pribadi mereka.

VII. Penerapan dalam Penggembalaan dan Disiplin Jemaat

  1. Bimbingan terhadap pertobatan yang sejati

    • Tidak cukup percaya Yesus sebagai “Juru Selamat pribadi” tanpa perubahan hati dan kehidupan.

  2. Membentuk kehidupan spiritual yang berakar pada firman

    • Roh Kudus memakai firman untuk menanamkan penebusan itu ke dalam hati umat percaya.

  3. Memberikan kepastian dalam menghadapi kematian

    • Mereka yang telah mengalami aplikasi penebusan dapat berkata seperti Paulus: "Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." (Filipi 1:21)

Kesimpulan

The Application of the Work of Redemption adalah salah satu doktrin paling indah dan penting dalam teologi Reformed. Ia menjelaskan bagaimana karya agung Kristus di salib diaplikasikan secara pribadi dan menyelamatkan kepada umat pilihan oleh karya Roh Kudus.

Melalui eksposisi ini, kita belajar bahwa:

  • Penebusan Kristus tidak bersifat umum, melainkan efektif dan terarah.

  • Keselamatan bukan hanya keputusan pribadi, tetapi hasil karya Allah Tritunggal.

  • Penerapan penebusan mencakup seluruh hidup—mulai dari kelahiran baru hingga pemuliaan.

Next Post Previous Post