Tuhan-lah Yang Membuat Kita Bisa Murah Hati

Tuhan-lah yang Membuat Kita Bisa Murah Hati

Pembacaan Alkitab: 2 Korintus 9:6-11; Galatia 5:22; Lukas 6:36

Pendahuluan

Saudara-saudara yang terkasih di dalam Kristus, tema kita hari ini adalah “Tuhan-lah yang Membuat Kita Bisa Murah Hati.” Kita hidup dalam dunia yang semakin individualistis, penuh persaingan, dan sering kali mendorong orang untuk mengutamakan diri sendiri. Namun, Firman Tuhan mengajarkan bahwa kemurahan hati adalah ciri khas seorang Kristen sejati, karena ia mencerminkan karakter Allah sendiri. Akan tetapi, pertanyaan penting yang perlu kita renungkan adalah: apakah kemurahan hati itu berasal dari usaha kita sendiri, ataukah merupakan karya Allah di dalam diri kita? Jawaban Alkitab dan tradisi Reformed jelas: kemurahan hati adalah buah Roh (Galatia 5:22), sehingga hanya mungkin karena anugerah Allah yang bekerja dalam hati kita.

John Calvin pernah berkata bahwa semua kebaikan yang lahir dari manusia adalah hasil karya Roh Kudus, sebab natur manusia sudah rusak oleh dosa. Dengan demikian, kemurahan hati orang percaya bukanlah hasil usaha moral yang mandiri, melainkan ekspresi hidup baru dalam Kristus.

1. Dasar Alkitabiah Kemurahan Hati

a. Allah adalah sumber kemurahan hati

Lukas 6:36 berkata: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Perintah ini menunjukkan bahwa standar kemurahan hati bukan berasal dari dunia, tetapi dari Allah sendiri. Allah menunjukkan kemurahan-Nya melalui anugerah umum dan anugerah khusus. Anugerah umum tampak dalam hujan dan matahari yang diberikan kepada orang benar dan orang fasik (Matius 5:45). Anugerah khusus tampak dalam kasih karunia keselamatan di dalam Kristus.

Menurut Herman Bavinck, sifat Allah yang penuh kasih dan kemurahan adalah dasar bagi etika Kristen. Orang percaya dipanggil untuk meniru karakter Allah karena telah dipersatukan dengan Kristus.

b. Kemurahan hati sebagai buah Roh

Galatia 5:22 menyebut kemurahan (kindness) sebagai salah satu buah Roh. Artinya, kemurahan hati tidak mungkin lahir dari kehendak manusia yang berdosa, tetapi hanya mungkin karena pekerjaan Roh Kudus. Louis Berkhof menjelaskan bahwa buah Roh adalah manifestasi kehidupan baru yang diberikan Allah, bukan sekadar perbuatan moral eksternal.

c. Kemurahan hati dan prinsip tabur-tuai

Dalam 2 Korintus 9:6-11, Paulus mengajarkan bahwa siapa yang menabur dengan murah hati, akan menuai dengan murah hati. Tetapi sumber daya dan motivasi untuk memberi berasal dari Allah yang melimpahkan kasih karunia kepada kita. Ayat 8 menegaskan: “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.”

2. Perspektif Teologi Reformed tentang Kemurahan Hati

a. Total depravity dan kebutuhan akan anugerah

Teologi Reformed mengajarkan bahwa manusia yang telah jatuh ke dalam dosa tidak mampu melakukan kebaikan sejati yang berkenan kepada Allah (Roma 3:10-12). Dengan demikian, kemurahan hati sejati tidak mungkin lahir dari manusia yang masih hidup dalam dosa. Hanya melalui karya penebusan Kristus dan pembaharuan Roh Kudus, manusia dapat benar-benar murah hati.

b. Kemurahan hati sebagai buah regenerasi

Calvin menekankan bahwa regenerasi menghasilkan perubahan nyata dalam karakter orang percaya. Kemurahan hati bukan sekadar kebajikan sosial, tetapi bukti bahwa seseorang telah dilahirkan kembali. Orang yang hidup oleh Roh tidak lagi berpusat pada diri sendiri, melainkan hidup untuk melayani sesama.

c. Providence dan kemurahan hati

Herman Bavinck menegaskan bahwa karena Allah adalah pemelihara kehidupan, manusia tidak memiliki apa pun yang bukan pemberian-Nya. Kesadaran akan providensia Allah mendorong orang percaya untuk memberi dengan murah hati, karena segala yang dimiliki hanyalah titipan Tuhan.

3. Karakter Kristus sebagai Teladan Kemurahan Hati

a. Inkarnasi sebagai wujud kemurahan hati

Filipi 2:6-7 menunjukkan bahwa Kristus yang adalah Allah rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba. Inkarnasi adalah puncak kemurahan hati Allah yang mengasihi dunia yang berdosa.

b. Pelayanan Yesus di bumi

Sepanjang Injil, kita melihat Yesus penuh belas kasihan: menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang lapar, mengampuni orang berdosa. Semua tindakan ini bukan sekadar amal sosial, tetapi manifestasi kasih Allah yang menyelamatkan.

c. Salib sebagai ekspresi kemurahan hati tertinggi

Roma 5:8 menyatakan: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Salib adalah bukti bahwa kemurahan hati Allah tidak terbatas.

4. Aplikasi Praktis Kemurahan Hati dalam Hidup Orang Percaya

a. Murah hati dalam memberi

Kemurahan hati dapat dinyatakan dalam berbagi materi untuk mendukung pekerjaan Tuhan dan menolong sesama. Paulus memuji jemaat Makedonia yang memberi dengan sukacita sekalipun dalam kekurangan (2 Korintus 8:1-4).

b. Murah hati dalam mengampuni

Efesus 4:32 berkata: “Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Pengampunan adalah bentuk kemurahan hati yang mencerminkan Injil.

c. Murah hati dalam waktu dan perhatian

Kemurahan hati tidak hanya soal materi, tetapi juga soal waktu, tenaga, dan kepedulian kepada orang lain. Melayani sesama dengan rela adalah cerminan karakter Kristus.

d. Murah hati kepada yang lemah dan miskin

Yakobus 1:27 menegaskan ibadah yang murni adalah mengunjungi yatim piatu dan janda dalam kesusahan mereka. Gereja dipanggil untuk menunjukkan kemurahan hati kepada kelompok yang terpinggirkan.

5. Hambatan dalam Hidup Murah Hati

a. Dosa egoisme

Natur manusia cenderung egois dan mementingkan diri. Tanpa pembaharuan Roh, manusia tidak akan rela memberi.

b. Kekhawatiran akan kekurangan

Banyak orang tidak murah hati karena takut kekurangan. Namun Yesus mengingatkan bahwa Bapa di surga tahu kebutuhan kita (Matius 6:31-33).

c. Budaya materialisme

Dunia modern mengajarkan untuk menimbun dan mengejar harta. Firman Tuhan menegur agar kita tidak menjadi hamba mamon (Matius 6:24).

6. Bagaimana Tuhan Membuat Kita Bisa Murah Hati

  1. Melalui kelahiran baru – Roh Kudus memperbaharui hati yang keras menjadi hati yang penuh kasih.

  2. Melalui firman-Nya – Firman Allah mengajar, menegur, dan melatih kita untuk hidup dalam kebaikan.

  3. Melalui pengalaman anugerah – Orang yang menyadari betapa besar kemurahan Tuhan akan terdorong untuk bermurah hati.

  4. Melalui teladan Kristus – Semakin kita memandang salib, semakin kita digerakkan untuk hidup murah hati

Penutup

Saudara-saudara, kemurahan hati bukanlah hasil kekuatan kita sendiri. TUHAN-lah yang membuat kita bisa murah hati. Melalui Roh Kudus, firman-Nya, dan teladan Kristus, kita dimampukan untuk hidup berbeda dari dunia. Kiranya gereja Tuhan menjadi terang yang memancarkan kemurahan hati Allah, sehingga nama-Nya dimuliakan.

Next Post Previous Post