Persekutuan Orang Benar Dan Orang Jahat (1): 1 Raja-Raja 22:1-54

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Persekutuan Orang Benar Dan Orang Jahat (1).1Raja-Raja 22:1-54 - “(1) Tiga tahun lamanya orang tinggal aman dengan tidak ada perang antara Aram dan Israel. (2) Pada tahun yang ketiga pergilah Yosafat, raja Yehuda, kepada raja Israel. (3) Berkatalah raja Israel kepada pegawai-pegawainya: ‘Tahukah kamu, bahwa Ramot-Gilead sebenarnya milik kita? Tetapi kita tinggal diam saja dan tidak merebutnya dari tangan raja negeri Aram.’ (4) Lalu katanya kepada Yosafat: ‘Maukah engkau pergi bersama-sama aku untuk memerangi Ramot-Gilead?’ Jawab Yosafat kepada raja Israel: ‘Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu.’ (5) Tetapi Yosafat berkata kepada raja Israel: ‘Baiklah tanyakan dahulu firman TUHAN.’ (6) Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: ‘Apakah aku boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?’ Jawab mereka: ‘Majulah! Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja.’ (7) Tetapi Yosafat bertanya: ‘Tidak adakah lagi di sini seorang nabi TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?’ (8) Jawab raja Israel kepada Yosafat: ‘Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla.’ Kata Yosafat: ‘Janganlah raja berkata demikian.’ (9) Kemudian raja Israel memanggil seorang pegawai istana, katanya: ‘Jemputlah Mikha bin Yimla dengan segera!’ (10) Sementara raja Israel dan Yosafat, raja Yehuda, duduk masing-masing di atas takhtanya dengan pakaian kebesaran, di suatu tempat pengirikan di depan pintu gerbang Samaria, sedang semua nabi itu bernubuat di depan mereka, (11) maka Zedekia bin Kenaana membuat tanduk-tanduk besi, lalu berkata: ‘Beginilah firman TUHAN: Dengan ini engkau akan menanduk Aram sampai engkau menghabiskan mereka.’ (12) Juga semua nabi itu bernubuat demikian, katanya: ‘Majulah ke Ramot-Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja.’ (13) Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu, berkata kepadanya: ‘Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan meramalkan yang baik.’ (14) Tetapi Mikha menjawab: ‘Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan.’ (15) Setelah ia sampai kepada raja, bertanyalah raja kepadanya: ‘Mikha, apakah kami boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau kami membatalkannya?’ Jawabnya kepadanya: ‘Majulah dan engkau akan beruntung, sebab TUHAN akan menyerahkannya ke dalam tangan raja.’ (16) Tetapi raja berkata kepadanya: ‘Sampai berapa kali aku menyuruh engkau bersumpah, supaya engkau mengatakan kepadaku tidak lain dari kebenaran demi nama TUHAN?’ (17) Lalu jawabnya: ‘Telah kulihat seluruh Israel bercerai-berai di gunung-gunung seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala, sebab itu TUHAN berfirman: Mereka ini tidak punya tuan; baiklah masing-masing pulang ke rumahnya dengan selamat.’ (18) Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat: ‘Bukankah telah kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan hanya malapetaka?’ (19) Kata Mikha: ‘Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhtaNya dan segenap tentara sorga berdiri di dekatNya, di sebelah kananNya dan di sebelah kiriNya. (20) Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu. (21) Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa? (22) Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian! (23) Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu.’ (24) Sesudah itu tampillah Zedekia bin Kenaana, ditamparnyalah pipi Mikha serta berkata: ‘Mana boleh Roh TUHAN pindah dari padaku untuk berbicara kepadamu?’ (25) Tetapi Mikha menjawab: ‘Sesungguhnya engkau akan melihatnya pada hari engkau lari dari satu kamar ke kamar yang lain untuk menyembunyikan diri.’ (26) Berkatalah raja Israel: ‘Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja, (27) dan katakan: Beginilah titah raja: Masukkan orang ini dalam penjara dan beri dia makan roti dan minum air serba sedikit sampai aku pulang dengan selamat.’ (28) Tetapi jawab Mikha: ‘Jika benar-benar engkau pulang dengan selamat, tentulah TUHAN tidak berfirman dengan perantaraanku!’ Lalu disambungnya: ‘Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian!’ (29) Sesudah itu majulah raja Israel dengan Yosafat, raja Yehuda, ke Ramot-Gilead. (30) Raja Israel berkata kepada Yosafat: ‘Aku akan menyamar dan masuk pertempuran, tetapi engkau, pakailah pakaian kebesaranmu.’ Lalu menyamarlah raja Israel, kemudian masuk ke pertempuran. (31) Adapun raja negeri Aram telah memberi perintah kepada para panglima pasukan keretanya, tiga puluh dua orang banyaknya, demikian: ‘Janganlah kamu berperang melawan sembarang orang, melainkan melawan raja Israel saja.’ (32) Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata: ‘Itu pasti raja Israel!’ Lalu majulah mereka untuk menyerang dia, tetapi Yosafat berteriak. (33) Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat, bahwa dia bukanlah raja Israel, maka undurlah mereka dari padanya. (34) Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: ‘Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka.’ (35) Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja tetap ditopang berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu, sampai ia mati pada waktu petang. Darahnya mengalir dari lukanya ke dalam palung kereta. (36) Kira-kira pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara itu: ‘Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya! (37) Raja sudah mati!’ Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di Samaria. (38) Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkanNya. (39) Selebihnya dari riwayat Ahab dan segala yang dilakukannya serta istana gading dan segala kota yang didirikannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel? (40) Demikianlah Ahab mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Maka Ahazia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. (41) Yosafat, anak Asa, menjadi raja atas Yehuda dalam tahun keempat zaman Ahab, raja Israel. (42) Yosafat berumur tiga puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Azuba, anak Silhi. (43) Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN. (44) Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Orang masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. (45) Dan Yosafat hidup dalam damai dengan raja Israel. (46) Selebihnya dari riwayat Yosafat dan kepahlawanan yang dilakukannya dan bagaimana ia berperang, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda? (47) Dan sisa pelacuran bakti yang masih tinggal dalam zaman Asa, ayahnya, dihapuskannya dari negeri itu. (48) Tidak ada raja di Edom, karena itu yang menjadi raja ialah seorang kepala daerah. (49) Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas, tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-kapal itu pecah di Ezion-Geber. (50) Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: ‘Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu.’ Tetapi Yosafat tidak mau. (51) Kemudian Yosafat mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di kota Daud, bapa leluhurnya. Maka Yoram, anaknya, menjadi raja menggantikan dia. (52) Ahazia, anak Ahab, menjadi raja atas Israel di Samaria dalam tahun ketujuh belas zaman Yosafat, raja Yehuda, dan ia memerintah atas Israel dua tahun lamanya. (53) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan hidup menurut kelakuan ayahnya dan ibunya dan Yerobeam bin Nebat, yang telah mengakibatkan orang Israel berdosa. (54) Ia beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya dan dengan demikian ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, tepat seperti yang dilakukan ayahnya.”.
Persekutuan Orang Benar Dan Orang Jahat (1)
teknologi, otomotif, bisnis
I) Persekutuan / koalisi Yosafat - Ahab & keluarga.

1) 1Raja-Raja 22: 45: ‘Yosafat hidup dalam damai dengan raja Israel’.

Damai ini berarti lebih dari sekedar ‘tidak perang’. Untuk itu lihat point-point selanjutnya di bawah ini.

2) Persekutuan keluarga.

Dalam 1Raja-Raja 22: 2 dikatakan bahwa Yosafat mengunjungi Ahab. Mengapa Yosafat mengunjungi Ahab? 2Taw 18:1 mengatakan bahwa Yosafat adalah besan Ahab (bdk. 2Raja 8:18 / 2Taw 21:6 yang menunjukkan bahwa Yoram, anak Yosafat, kawin dengan anak Ahab).

Barnes’ Notes: “Jehoshaphat’s eldest son, Jehoram, was married to Athaliah, the daughter of Ahab:” [= Anak laki-laki tertua Yosafat, Yoram, menikah dengan Atalya, anak perempuan Ahab:] - hal 219.

Catatan:

a) Nama Atalya didapatkan dari 2Raja 8:26.

2Raja-Raja 8:25-26 - “(25) Dalam tahun kedua belas zaman Yoram, anak Ahab raja Israel, Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. (26) Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel.”.

b) Dalam Kitab Suci Indonesia baik Yosafat maupun Ahab mempunyai anak yang namanya Yoram. Tetapi dalam terjemahan bahasa Inggris, nama anak Ahab adalah Joram, sedangkan nama anak Yosafat adalah Jehoram (2Raja 8:16). Terjemahan Inggris ini lebih benar karena dalam bahasa Ibraninya kedua nama itu memang berbeda.

Nanti akan ada nama lain yang juga sama yaitu nama ‘Ahazia’.

Supaya tidak bingung oleh persamaan-persamaan nama ini, perhatikan bagan di bawah ini.

Ahab Izebel Yosafat

Ahazia Yoram Atalya Yoram

Ahazia (2Raja-Raja 8:25)

Jadi, Ahab dan Izebel mempunyai 3 orang anak, yaitu Ahazia, Yoram dan Atalya. Yosafat mempunyai anak yang namanya juga Yoram, yang menikah dengan Atalya, dan mempunyai anak yang namanya Ahazia (2Raja 8:25).

Jadi, ada dua orang yang namanya Yoram, dan dua orang yang namanya Ahazia.

3) Persekutuan dalam perang.

a) Dalam 1Raja-Raja 22: 1 dikatakan bahwa selama 3 tahun tidak ada perang antara Israel dengan Aram. Ini dimulai sejak perjanjian yang dilakukan oleh Ahab dengan Benhadad (1Raja 20:34).

b) Mungkin dalam perjanjian itu dikatakan bahwa Ramot-Gilead harus dikembalikan kepada Israel (ay 3 bdk. 1Raja 20:34), tetapi sampai saat itu tidak ditepati. Karena itu Ahab mau mengambilnya dengan kekerasan.

c) Ahab mengajak Yosafat untuk bersekutu melawan Aram (1Raja-Raja 22: 4).

1Raja-Raja 22: 4a: “Lalu katanya kepada Yosafat: ‘Maukah engkau pergi bersama-sama aku untuk memerangi Ramot-Gilead?’”.

1. Ahab mengajak Yosafat bersekutu dalam perang melawan Aram, karena Yosafat memang sangat kuat pada saat itu (2Taw 17:12-19).

2Tawarikh 17:12 - “Yosafat makin lama makin kuat, menjadi luar biasa kuat. Di Yehuda ia membangun benteng-benteng dan kota-kota perbekalan.”.

2. Mengapa ia tidak mengandalkan Tuhan yang sudah menolongnya melawan Aram sebanyak 2 x dalam 1Raja 20? Mungkin karena dosa-dosanya yaitu:

a. Tidak membunuh Benhadad (1Raja 20)

b. Persoalan Nabot (1Raja 21)

menyebabkan ia tidak yakin Allah mau menolongnya. Ini sama seperti kalau kita memegangi suatu dosa, lalu kita tidak berani berdoa / meminta sesuatu pertolongan dari Tuhan, karena kita tahu Tuhan pasti tidak akan mendengar kita. Di sini kita melihat bahayanya dosa, yaitu makin lama makin menjauhkan seseorang dari Tuhan.

d) Ay 4b: Yosafat mau bersekutu dengan Ahab.

Ay 4b: “Jawab Yosafat kepada raja Israel: ‘Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu.’”.

4) Persekutuan dalam dagang (1Raja-Raja 22: 49-50).

1Raja-Raja 22: 49-50: “(49) Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas, tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-kapal itu pecah di Ezion-Geber. (50) Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: ‘Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu.’ Tetapi Yosafat tidak mau.”.

Yosafat bersekutu dengan Ahazia bin Ahab untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis (2Taw 20:35-36) untuk pergi ke Ofir mengambil emas (ay 49a).

2Taw 20:35-36 - “(35) Kemudian Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan Ahazia, raja Israel, yang fasik perbuatannya. (36) Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber.”.

KJV: ‘ships to go to Tarshish’ [= kapal-kapal untuk pergi ke Tarsis].

NIV: ‘a fleet of trading ships’ [= armada kapal dagang].

Ay 49: kapal-kapal Tarsis. Ini = KJV/RSV/NASB.

NIV: ‘a fleet of trading ships’ [= armada kapal dagang].

Clarke mengatakan ada yang menterjemahkan ‘ships of burden’ [= kapal-kapal beban] - hal 479.

II) Apa salahnya persekutuan / koalisi seperti itu?

Ahab adalah raja brengsek, demikian juga dengan Ahazia bin Ahab (ay 52-54 2Taw 20:35). Sebaliknya Yosafat adalah raja yang saleh.

Kesalehan Yosafat bisa kita lihat dalam ay 43-44,47, yang akan saya bahas di bawah ini.

1) 1Raja-Raja 22: 43: “Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang dari padanya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN.”.

Ini sudah cukup jelas sehingga tidak perlu dijelaskan.

2) Ay 44: “Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan. Orang masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.”.

Catatan: ay 44 dalam Kitab Suci Inggris adalah ay 43b, sehingga mulai ayat ini sampai akhir pasal, Kitab Suci Indonesia dan Inggris berbeda satu ayat.

Problem 1Raja-Raja 22: 44.

a) 1Raja-Raja 22: 44: ‘bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkannya’.

b) 2Taw 17:6 - ‘ia menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan’.

c) 2Taw 20:33 - ‘Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan’.

Macam-macam pandangan tentang pertentangan ini:

1. Ada yang mengatakan bahwa telah terjadi kesalahan penyalinan dalam 2Taw 17:6.

Saya menolak pandangan ini dengan alasan: tentang Asa (ayah Yosafat) juga dikatakan seperti itu.

a. 1Raja 15:14 mengatakan bahwa Asa tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan.

b. 2Taw 14:3,5 mengatakan bahwa Asa menjauhkan bukit-bukit pengorbanan.

c. 2Taw 15:17 kembali mengatakan bahwa Asa tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan.

Adanya contoh yang lain tentang Asa, menyebabkan saya tidak percaya pada pandangan pertama ini, karena rasanya sukar terbayangkan penyalin Kitab Sucinya salah 2 x dalam persoalan yang sama.

2. Barnes’ Notes: “Probably the writer of Chronicles refers to the desire and intention of the monarch, while the author of Kings records the practical failure of his efforts.” [= Mungkin penulis dari Tawarikh menunjuk pada keinginan dan maksud dari sang raja, sedangkan pengarang Raja-Raja mencatat kegagalan praktis dari usahanya itu.] - hal 224.

Keberatan:

a. Saya menganggap pandangan ini tidak masuk akal, karena ayat-ayat itu tidak membicarakan maksud / rencana tetapi tindakan.

b. Kalau dikatakan bahwa penulis Tawarikh itu menunjuk kepada keinginan / maksud, lalu bagaimana ia menjelaskan pertentangan antara 2Taw 17:6 (ia menjauhkan bukit pengorbanan) dengan 2Taw 20:33 (ia tidak menjauhkan bukit pengorbanan)? Kedua ayat ini sama-sama ditulis oleh penulis kitab Tawarikh, tetapi kelihatannya bertentangan.

3. Mula-mula ia tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan itu (ini yang dibicarakan oleh ay 44), tetapi dalam masa pemerintahannya belakangan ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan itu (ini yang dibicarakan oleh 2Taw 17:6).

Bandingkan dengan kasus 2 penjahat di kayu salib, dimana Mat 27:44 / Mark 15:32b mengatakan bahwa kedua penjahat mencela Yesus, tetapi Luk 23:39-43 mengatakan bahwa penjahat yang satu menghujat Yesus tetapi yang satunya membela Yesus. Jelas bahwa mula-mula terjadi apa yang dikatakan dalam Matius 27:44 / Mark 15:32b, tetapi belakangan penjahat yang satu bertobat dan terjadilah apa yang diceritakan dalam Lukas 23:39-43.

Keberatan terhadap pandangan ini:

1Raja-Raja 22: 44: ‘bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkannya’.

2Taw 17:6 - ‘ia menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan’.

Kalau data Kitab Suci hanya ini, maka pandangan ke 3 ini mungkin benar. Tetapi adanya 2Taw 20:33 - ‘Hanya bukit-bukit pengorbanan tidak dijauhkan’, yang kembali menunjukkan bahwa Yosafat tidak menjauhkan bukit pengorbanan, tak memungkinkan pandangan ini.

‘Balik kucing’ itu juga terjadi dengan Asa, karena 1Raja 15:14 mengatakan bahwa Asa tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, lalu 2Taw 14:3,5 mengatakan bahwa Asa menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, dan 2Taw 15:17 kembali mengatakan bahwa Asa tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan.

Karena itu jelas bahwa pandangan ke 3 ini tidak mungkin benar.

4. Ada yang mengatakan bahwa ada usaha menjauhkan bukit-bukit pengorbanan tetapi hanya sukses sebagian (Pulpit Commentary).

5. Ada yang mengharmoniskan 2 bagian ini dengan mengatakan bahwa bukit pengorbanan itu ada 2 macam, ada yang untuk Tuhan (yang dipakai sebelum ada Bait Allah, misalnya dalam 1Raja 3:2-3, dan terus dipakai setelah Bait Allah ada - 2Taw 33:17) dan ada yang untuk berhala. Yang untuk Tuhan tidak dihancurkan (ini yang dimaksud oleh ay 44 dan 2Taw 20:33), tetapi yang untuk berhala dihancurkan (ini yang dimaksud oleh 2Taw 17:6) - Adam Clarke, Matthew Poole.

Saya condong pada pandangan ke 5 ini, dan kalau ini benar, maka ini menunjukkan kesalehan Yosafat.

3) Ay 47: Yosafat menghapuskan ‘pelacuran bakti’.

KJV/NASB: ‘the sodomites’ [= Homosex].

NIV: ‘the male shrine prostitutes’ [= pelacur-pelacur laki-laki dari kuil].

RSV: ‘the male cult prostitutes’ [= pelacur-pelacur laki-laki dari sekte / upacara agama].

Tuhan tidak senang, dan bahkan menjadi marah, melihat persekutuan orang benar dan orang jahat!

Catatan: ini tidak berarti bahwa kita sama sekali tidak boleh berteman / berhubungan dengan orang non Kristen, karena kalau demikian, siapa yang memberitakan Injil kepada mereka? Yang dilarang adalah hubungan / persahabatan yang sama sekali tidak ditujukan untuk pemberitaan Injil, tetapi demi kepentingan yang lain.

III) Akibat persekutuan / koalisi Yosafat - Ahab & keluarga.

1) Akibat persekutuan keluarga.

Perkawinan Yoram bin Yosafat, dengan Atalya bin Ahab, menyebabkan Yoram bin Yosafat ini, hidupnya menjadi jahat (2Raja 8:18 / 2Taw 21:6 - perhatikan kata ‘sebab’ dalam kedua ayat ini).

2Raja-Raja 8:16-18 - “(16) Dalam tahun kelima zaman Yoram, anak Ahab raja Israel - pada waktu itu Yosafat adalah raja Yehuda - Yoram, anak Yosafat raja Yehuda menjadi raja. (17) Ia berumur tiga puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan delapan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (18) Ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel seperti yang dilakukan keluarga Ahab, SEBAB yang menjadi isterinya adalah anak Ahab. Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.”.

Jadi, Yosafat yang saleh, anaknya menjadi jahat karena menikah dengan anak dari Ahab!

Bukan itu saja, tetapi anak hasil pernikahan ini, yang namanya adalah Ahazia, juga menjadi jahat (2Raja 8:25-27 2Taw 22:1-4).

2Raja 8:25-27 - “(25) Dalam tahun kedua belas zaman Yoram, anak Ahab raja Israel, Ahazia, anak Yoram raja Yehuda, menjadi raja. (26) Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel. (27) Ia hidup menurut kelakuan keluarga Ahab dan ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, SEBAB ia adalah seorang menantu dari keluarga itu.”.

Cucu Yosafat, yaitu Ahazia, juga menjadi jahat. Tetapi mengapa ia disebut ‘menantu dari keluarga Ahab’? Bandingkan dengan bagan tadi yang saya berikan ulang di sini.

Ahab Izebel Yosafat

Ahazia Yoram Atalya Yoram

Ahazia (2Raja 8:25)

Dari bagan ini terlihat dengan jelas bahwa Ahazia adalah cucu dari Ahab. Lalu mengapa disebut ‘menantu dari keluarga Ahab’?

Matthew Poole (tentang 2Raja 8:27): “He was the proper son of Athaliah, daughter of Ahab, and the grandson-in-law of Ahab, because his father was Ahab’s son-in-law, 2Ki 8:18.” [= Secara ketat ia adalah anak laki-laki dari Atalya, anak perempuan dari Ahab, dan cucu menantu dari Ahab, karena ayahnya adalah menantu dari Ahab, 2Raja 8:18.].

Catatan: jadi kelihatannya sebutan itu diambil lewat jalur ayahnya, bukan lewat jalur ibunya.

Text di bawah ini menunjukkan bagaimana Ahazia ini menjadi jahat.

Bdk. 2Taw 22:2-4 - “(2) Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri. (3) Iapun hidup menurut kelakuan keluarga Ahab, KARENA ibunya menasihatinya untuk melakukan yang jahat. (4) Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN sama seperti keluarga Ahab, SEBAB sesudah ayahnya mati mereka menjadi penasihat-penasihatnya yang mencelakakannya.”.

Jadi, baik anak, maupun cucu dari Yosafat, menjadi jahat gara-gara pernikahan campuran ini. Dan sebetulnya bukan hanya anak dan cucu Yosafat yang terseret ke dalam kejahatan, tetapi juga Yosafat sendiri.

a) Yosafat, sekalipun dalam 1Raja-Raja 22: 5,7 menginginkan nasihat Firman Tuhan, tetapi setelah mendengar nubuat dari nabi Mikha (ay 17,19-23,28), akhirnya tetap terseret oleh keinginan Ahab untuk berperang, sehingga ia ikut berperang dan dengan itu mengabaikan nubuat nabi Mikha. Mungkin pengabaian itu terjadi karena terseret oleh nubuat palsu dari para nabi palsu dari Ahab (ay 6,11-12), dan juga kata-kata Ahab yang mendiskreditkan nabi Mikha (ay 8,18). Bagaimanapun ini jelas juga dosa.

b) Pada waktu Ahab mengatakan bahwa ia membenci Mikha (ay 8a), Yosafat bersikap terlalu lunak terhadap Ahab (ay 8b).

Ay 8: “Jawab raja Israel kepada Yosafat: ‘Masih ada seorang lagi yang dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia, sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka. Orang itu ialah Mikha bin Yimla.’ Kata Yosafat: ‘Janganlah raja berkata demikian.’”.

c) Ia membiarkan Zedekia menampar Mikha (1Raja-Raja 22: 24), dan ia juga membiarkan saja Ahab memasukkan kembali nabi Mikha ke dalam penjara, dan memberinya makanan dan minuman serba sedikit (ay 26-27).

Pulpit Commentary: “But where is Jehoshaphat? He was silent when he should have spoken for the prophet of God. See the influence of bad company.” [= Tetapi dimana Yosafat? Ia diam pada waktu ia seharusnya berbicara untuk membela nabi Allah. Lihatlah pengaruh dari pergaulan yang buruk.] - hal 552.

Bdk. 1Korintus 15:33 - “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”.

Ini perlu diperhatikan oleh orang kristen yang kawin campur dengan orang kafir ataupun dengan kristen KTP. Kawin campur seperti itu bisa merusak moral / kerohanian keturunan saudara, dan bahkan moral / kerohanian diri saudara sendiri.

2Kor 6:14-16a,17-18 - “(14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? (16a) Apakah hubungan Bait Allah dengan berhala? ... (17) Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. (18) Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.’”.

Tetapi ingat bahwa pemisahan diri dari orang jahat ini tidak boleh dilakukan kalau sudah terlanjur menikah dengan orang jahat / non kristen (1Korintus 7:12-13).

2) Akibat persekutuan dalam perang.

a) Yosafat hampir mati dalam perang, dan jelas mengalami kerugian banyak tentara yang mati (1Raja-Raja 22: 29-33).

1Raja-Raja 22: 32b: ‘tetapi Yosafat berteriak’.

Ada yang mengatakan bahwa mungkin teriakan Yosafat ini, yang tujuannya minta tolong kepada tentaranya, mempunyai ciri khas yang berbeda dengan kalau teriakan itu diberikan oleh Ahab. Atau teriakan itu ditujukan kepada tentara Yehuda, yang jelas berbeda dengan tentara Israel. Ini menyebabkan tentara Aram tahu bahwa ia bukanlah Ahab.

Tetapi dalam bagian paralel dari ay 32 ini, yaitu dalam 2Taw 18:31b, dikatakan: “tetapi Yosafat berteriak dan TUHAN menolongnya. Allah membujuk mereka pergi dari padanya.”.

NIV: ‘but Jehoshaphat cried out, and the LORD helped him. God drew them away from him,’ [= tetapi Yosafat berteriak, dan TUHAN menolongnya. Allah menarik mereka menjauhinya,].

Ini menunjukkan bahwa teriakan Yosafat itu adalah teriakan yang ditujukan kepada Allah, dan teriakan ini menyebabkan Allah menolongnya dengan membuat para penyerangnya sadar bahwa ia bukanlah Ahab, lalu mereka mundur dari padanya sesuai dengan perintah raja Aram dalam ay 31.

Pulpit Commentary: “Jehoshaphat barely escaped, through the mercy of God, with his life; and he suffered the loss of many of his people (see Rev. 18:4.)” [= Yosafat hampir tidak lolos dengan nyawanya melalui belas kasihan Allah; dan ia mengalami kehilangan banyak rakyatnya / tentaranya (lihat Wah 18:4).] - hal 548.

Catatan: Wahyu 18 membicarakan kejatuhan Babel, kota yang jahat. Dan Wah 18:4 berbunyi: “Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: ‘Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”.

Kata ‘nya’ menunjuk kepada Babel.

Jadi ayat ini menunjukkan bahwa persekutuan dengan kota yang jahat menyebabkan orang-orang itu mengambil bagian dalam dosa-dosa kota yang jahat itu, dan karena itu juga mengambil bagian dalam malapetaka-malapetaka dari kota itu, yang merupakan hukuman Tuhan atas kota itu. Supaya itu tidak terjadi, umat Allah disuruh meninggalkan kota itu!!!

b) Setelah peperangan berakhir, Yosafat ditegur Tuhan melalui nabi Yehu bin Hanani. Teguran ini tidak diceritakan dalam kitab Raja-Raja, tetapi ada dalam kitab Tawarikh.

Dalam 2Taw 18 diceritakan perang yang ada dalam 1Raja 22 ini, dan lalu dalam 2Taw 19:2, persis setelah Yosafat pulang ke Yerusalem dari peperangan ini, dikatakan “Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: ‘Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau.”.

Apakah Ahab memang membenci Tuhan? Jelas bahwa kehidupan Ahab yang penuh dosa dan penyembahan berhala yang ia lakukan bisa dianggap sebagai bukti dari hal ini. Tetapi hal ini juga terlihat dari 1Raja-Raja 22: 8 dimana ia sendiri berkata bahwa ia membenci nabi Mikha.

Pulpit Commentary: “‘I hate him.’ Whom did Ahab hate? Micaiah, the faithful prophet of the Lord. Does not this look like a declaration of hatred against the Lord?” [= ‘Aku membencinya’. Siapa yang dibenci oleh Ahab? Mikha, nabi yang setia dari Tuhan. Apakah ini tidak kelihatan sebagai suatu pernyataan tentang kebencian terhadap Tuhan?] - hal 547.

Pulpit Commentary: “The distance between Ahab and God was reflected in that which separated him from the speaker of God’s word.” [= Jarak antara Ahab dan Allah digambarkan oleh apa yang memisahkannya dari pembicara / pemberita Firman Allah.] - hal 557.

Catatan: Semua ini tidak menyebabkan Yosafat kapok, karena ternyata nanti dalam 2Raja 3:6-7 ia kembali bersekutu dengan Yoram (anak Ahab / adik Ahazia), untuk melawan Moab.

Rupanya Yosafat adalah orang yang terlalu menekankan keluarga, dan terlalu sungkan terhadap keluarga!

Bdk. Mat 10:37 - “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu.”.

3) Akibat persekutuan dalam dagang (ay 49-50).

Ay 49-50: “(49) Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas, tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-kapal itu pecah di Ezion-Geber. (50) Pada waktu itu Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: ‘Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu.’ Tetapi Yosafat tidak mau.”.


1Raja-Raja 22: 49-50 didahului oleh ayat yang aneh, yaitu ay 48, yang akan saya bahas sedikit saja. Ay 48: “Tidak ada raja di Edom, karena itu yang menjadi raja ialah seorang kepala daerah.”.

Adam Clarke: “This note is introduced by the writer to account for Jehoshaphat's building ships at Ezion-geber, which was in the territory of the Edomites, and which showed them to be at that time under the Jewish yoke.” [= Catatan ini dimasukkan oleh penulis pada cerita untuk pembangunan kapal-kapal Yosafat di Ezion-Geber, yang ada dalam daerah dari orang-orang Edom, dan yang menunjukkan bahwa pada saat itu mereka berada di bawah kuk orang-orang Yahudi.].

Ada 2 penafsiran tentang 1Raja-Raja 22: 49-50:

a) Versi Adam Clarke.

1Raja-Raja 22: 50 akhir: ‘Tetapi Yosafat tidak mau.’.

Ini dianggap sebagai pertentangan dengan 2Taw 20:35-36 yang menunjukkan bahwa Yosafat mau bersekutu dengan Ahazia bin Ahab.

2Taw 20:35-36 - “(35) Kemudian Yosafat, raja Yehuda, bersekutu dengan Ahazia, raja Israel, yang fasik perbuatannya. (36) Ia bersekutu dengan Ahazia untuk membuat kapal-kapal yang dapat berlayar ke Tarsis. Kapal-kapal itu dibuat mereka di Ezion-Geber.”.

Karena itu Clarke lalu menafsirkan sebagai berikut:

“But instead of vaw-lahmed-aleph aleph-beth-heh VELO ABAH, ‘he would not,’ perhaps we should read vaw-lahmed-vaw aleph-beth-heh VELO ABAH, ‘he consented to him;’ two words pronounced exactly in the same way, and differing but in one letter, viz., an aleph for a vau. This reading, however, is not supported by any MS. or version;” [= Tetapi sebagai ganti dari vaw-lahmed-aleph aleph-beth-heh VELO ABAH, ‘ia tidak mau’, mungkin kita seharusnya membaca vaw-lahmed-vaw aleph-beth-heh VELO ABAH, ‘ia menyetujuinya’; dua kata yang bunyi bacaannya persis sama, dan berbeda hanya satu huruf, yaitu, sebuah aleph untuk sebuah vaw. Tetapi, bacaan ini tidak didukung oleh manuscript atau versi manapun;] - hal 479.

Clarke menambahkan bahwa ada orang yang mengusulkan bahwa 1Raja-Raja 22: 49-50 diterjemahkan dengan urut-urutan yang berbeda seperti yang berikut ini:

“Yosafat membuat kapal-kapal Tarsis untuk pergi ke Ofir mengambil emas. Pada waktu itu, Ahazia, anak Ahab, berkata kepada Yosafat: ‘Baiklah anak buahku pergi bersama-sama anak buahmu dengan kapal-kapal itu’. Dan Yosafat menyetujuinya. Tetapi kapal-kapal itu tidak jadi pergi ke sana, sebab kapal-kapal itu pecah di Ezion-Geber.”.

Saya berpendapat bahwa baik pengubahan huruf, yang tidak didukung oleh manuscript manapun (perlu juga diketahui bahwa huruf ‘aleph’ dan ‘vaw’ dalam abjad Ibrani, sangat berbeda bentuknya), maupun perubahan urut-urutan, harus ditolak!

b) Versi penafsir-penafsir yang lain.

Urut-urutan cerita lengkapnya adalah sebagai berikut:

1. 2Taw 20:35-36 menceritakan aliansi dagang pertama antara Yosafat dengan Ahazia bin Ahab, tetapi ini tidak diceritakan dalam 1Raja-Raja 22: 49. Ay 49 hanya menceritakan kapal-kapal itu dalam perjalanan.

2. Eliezer bernubuat tentang pecahnya kapal-kapal itu. Nubuatnya berbunyi: ‘Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu.’ (2Taw 20:37a).

3. Nubuat itu tergenapi, dan kapal-kapal itu pecah di Ezion Geber (ay 49b 2Taw 20:37b).

2Taw 20:37 - “Tetapi Eliezer bin Dodawa dari Maresa bernubuat terhadap Yosafat, katanya: ‘Karena engkau bersekutu dengan Ahazia, maka TUHAN akan merobohkan pekerjaanmu.’ Lalu kapal-kapal itu pecah, dan tak dapat berlayar ke Tarsis.”.


4. Setelah kapal-kapal itu pecah, maka Ahazia mengusahakan aliansi dagang yang kedua dalam persoalan yang sama. Tetapi Yosafat, yang sudah kapok karena hajaran Tuhan itu, lalu menolak usul Ahazia itu.

Ini diceritakan dalam 1Raja-Raja 22: 50 tetapi tidak diceritakan dalam 2Taw 20.

Ini versi yang saya setujui.

Pulpit Commentary: “Yet Jehoshaphat formed a trade alliance with Ahaziah. ... But for this God rebuked him, and ‘the ships were broken’ ... Let no money consideration, no gold of Ophir, induce godly young men to enter into trade partnerships with the ungodly.” [= Tetapi Yosafat membentuk aliansi dagang dengan Ahazia. ... Tetapi untuk ini Allah menegur dia, dan ‘kapal-kapal itu pecah’ ... Janganlah pertimbangan uang, atau emas dari Ofir, membujuk orang-orang muda yang saleh untuk memasuki suatu persekutuan dagang dengan orang jahat.] - hal 556.

Kesimpulan / penutup.

Biarlah khotbah ini membuat saudara berhati-hati dalam persekutuan / persahabatan dan lebih-lebih pacaran / pernikahan yang saudara lakukan!
-AMIN-
Next Post Previous Post