SAKSI YEHUWA (15)
oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.
a) Kalau ‘Roh Kudus’ adalah ‘tenaga aktif Allah’, bagaimana mungkin Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Roh Kudus lebih rendah dari pada Allah?
Untuk ini saya mengutip ulang kata-kata mereka yang berrbunyi sebagai berikut: “Roh kudus adalah tenaga aktif Allah ... Roh kudus tidak setara dengan Allah tetapi selalu dipakai oleh-Nya dan lebih rendah daripada Dia” - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 23.
Ini betul-betul merupakan kata-kata yang aneh dan menggelikan. Bisakah saya mengatakan bahwa saya lebih tinggi dari tenaga saya, atau bahwa tenaga saya lebih rendah dari saya?
b) Kalau ‘Roh Kudus’ itu hanyalah ‘kuasa / tenaga aktif Allah’, bagaimana mungkin Ia menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah?
1Korintus 2:10-11 - “(10) Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. (11) Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah”.
Bisakah kuasa / tenaga saudara menyediliki apapun, apalagi menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dalam diri saudara?
c) Kalau ‘Roh Kudus’ itu hanyalah ‘kuasa / tenaga Allah’, bagaimana Ia bisa disebut ‘kudus’ / ‘benar’ / ‘baik’?
Bahwa Roh Kudus disebut ‘kudus’ (Yohanes 14:26), ‘benar’ / ‘kebenaran’ (Yoh 14:16), dan ‘baik’ (Neh 9:20), jelas menunjukkan bahwa tidak mungkin Roh Kudus adalah ‘kuasa / tenaga Allah’. Bagaimana mungkin suatu ‘kuasa / tenaga’ bisa kudus / benar? Kita bisa mengatakan bahwa Allah itu kudus / benar, tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa ‘kuasa / tenaga Allah’ itu ‘kudus’ / ‘benar’!
Catatan: istilah ‘kuasa jahat’ yang sering digunakan, menurut saya merupakan istilah yang salah kaprah. Seharusnya kita mengatakan ‘roh jahat’, dan bukannya ‘kuasa jahat’. Sepanjang yang saya ketahui, Kitab Suci sendiri tidak pernah menggunakan istilah ‘kuasa jahat’ tetapi selalu menggunakan istilah ‘roh jahat’.
d) Kalau ‘Roh Kudus’ itu hanyalah ‘kuasa / tenaga Allah’, bagaimana kita menafsirkan ayat yang menunjukkan bahwa Ia bisa berdoa kepada Allah?
Roma 8:26-27 - “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus”?
Bagaimana mungkin ‘kuasa / tenaga Allah’ itu berdoa kepada Allah? Bisakah kuasa / tenaga saudara berbicara kepada diri saudara sendiri?
e) Dalam Matius 12:31-32 dikatakan bahwa orang yang menghujat Roh Kudus tidak bisa diampuni.
Bagaimana mungkin orang bisa menghujat ‘kuasa / tenaga Allah yang tidak berpribadi’? Orang bisa menghujat saya, karena saya adalah seorang pribadi, tetapi orang tidak bisa menghujat kekuatan / tenaga saya, karena kekuatan / tenaga saya itu bukanlah seorang pribadi.
f) Kalau ‘Roh Kudus’ adalah ‘kuasa / tenaga Allah’, bagaimana mungkin Bapa / Yesus mengutus Roh Kudus? Bukankah merupakan suatu kemustahilan untuk mengutus ‘suatu kuasa’?
1. ‘Bapa mengutus Roh Kudus’ ada dalam Yohanes 14:26 - “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.
Bagaimana mungkin seseorang mengutus kuasaNya sendiri? Dan mengapa Roh Kudus itu diutus dalam nama Yesus?
2. ‘Yesus mengutus Roh Kudus’ ada dalam Yohanes 16:7 - “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu”.
Juga, bukankah dalam pandangan Saksi Yehuwa Roh Kudus lebih tinggi dari Yesus?
Catatan: ini dikatakan oleh penatua Saksi Yehuwa yang berdebat dengan saya. Kalau demikian lalu bagaimana mungkin Yesus bisa mengutus Roh Kudus?
Saksi-Saksi Yehuwa sendiri mengatakan: “Bukankah yang mengutus lebih unggul dari yang diutus?” - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 17.
g) ‘Roh Kudus’ / ‘Roh Allah’ jelas berbeda dengan ‘kuasa / tenaga aktif Allah’, karena:
1. Adanya ayat-ayat yang membedakan ‘Roh Kudus’ / ‘Roh Allah’ dengan ‘kuasa Allah’:
· Lukas 1:35 - “Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.
Catatan: kata ‘Allah’ yang saya coret itu seharusnya tidak ada.
Ayat ini bukannya menyamakan ‘Roh Kudus’ dengan ‘kuasa Yang Mahatinggi’, tetapi justru membedakannya.
Jamieson, Fausset & Brown: “And the angel answered and said unto her, The Holy Spirit shall come upon thee ..., and the power of the Highest (the immediate energy of the Godhead, conveyed by the Holy Spirit), shall overshadow thee” [= Dan malaikat itu menjawab dan berkata kepadanya: Roh Kudus akan turun ke atasmu ..., dan kuasa dari Yang Maha tinggi (tenaga langsung dari Allah, dibawa / disampaikan oleh Roh Kudus), akan menaungi engkau].
· Kis 10:38 - “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia”.
Jamieson, Fausset & Brown: “how God anointed Him ‘With the Holy Ghost’ - that is, at His baptism; ... ‘And with power’ - the fruit of that glorious Anointing” (= bagaimana Allah mengurapiNya ‘Dengan Roh Kudus’ yaitu, pada baptisanNya; ... ‘Dan dengan kuasa’ - buah dari Pengurapan yang mulia itu).
· 1Tes 1:5a - “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh”. Ini salah terjemahan!
KJV: ‘For our gospel came not unto you in word only, but also in power, and in the Holy Ghost, and in much assurance’ (= Karena Injil kami datang kepadamu bukan hanya dalam kata-kata saja, tetapi juga dalam kuasa, dan dalam Roh Kudus, dan dalam keyakinan yang kuat).
NWT: “with power and with holy spirit” (= dengan kuasa dan dengan roh kudus).
Bahwa kedua istilah itu dibedakan seperti itu, menunjukkan bahwa kedua istilah itu tidak identik!
2. Adanya ayat-ayat yang menggunakan istilah-istilah ‘kuasa Roh’ atau ‘kekuatan Roh’. Misalnya:
· Lukas 4:14 - “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu”.
· Roma 15:19 - “oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus”.
· Roma 15:13 - “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan”.
· 1Kor 2:4 - “Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh”.
Catatan: dalam Kitab Suci Indonesia istilah ‘kuasa Roh’ itu juga muncul dalam Mat 12:28 dan Kis 11:28, tetapi kedua ayat itu salah terjemahan karena kata ‘kuasa’ sebetulnya tidak ada dalam kedua ayat tersebut.
Sebetulnya istilah-istilah ini sudah jelas membuktikan bahwa ‘Roh Kudus’ bukanlah ‘kuasa Tuhan / Allah’. Kalau ‘Roh Kudus’ adalah ‘kuasa / tenaga aktif Allah’, maka ‘kuasa Roh Kudus’ adalah ‘kuasa dari kuasa / tenaga aktif Allah’. Ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal! Bagaimana suatu kuasa bisa mempunyai kuasa / tenaga aktif?
Tetapi bagaimana dengan Efesus 1:19 - “dan betapa hebat kuasaNya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasaNya”? Bdk. Efesus 6:10 - “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya”.
KJV: ‘his mighty power’ (= kekuatanNya yang perkasa / hebat / kuat).
RSV: ‘his great might’ (= kekuatan / tenagaNya yang besar).
NIV: ‘his mighty strength’ (= kekuatanNya yang perkasa / hebat / kuat).
NASB: ‘the strength of His might’ (= kekuatan dari tenagaNya).
Penumpukan kata-kata yang sama artinya seperti ini tujuannya hanya untuk memberikan penekanan tentang kebesaran kuasa Allah.
Matthew Henry: “The apostle speaks here with a mighty fluency and copiousness of expression, and yet, at the same time, as if he wanted words to express the exceeding greatness of God’s almighty power” (= Sang rasul di sini berbicara dengan kefasihan yang hebat dan ungkapan-ungkapan yang berlebih-lebihan, tetapi pada saat yang sama, seakan-akan ia kekurangan kata-kata untuk menyatakan kebesaran yang sangat dari kuasa Allah yang maha kuasa).
Charles Hodge: “The original here offers a remarkable accumulation of words. - ‘According to the energy of the might of his power.’ ]Isxuj, kratoj, e]nergia; Robur, Potentia, Efficacia. The first is inherent strength; the second power; the third the exercise or efficiency of that strength. ... Whatever be the precise distinction in the signification of the words, their accumulation expresses the highest form of power” (= Bahasa aslinya di sini memberikan penumpukan kata-kata yang luar biasa. - ‘Menurut tenaga dari kekuatan dari kuasaNya’. ]Isxuj, kratoj, e]nergia; Robur, Potentia, Efficacia. Yang pertama adalah kekuatan bawaan; yang kedua kuasa; yang ketiga penggunaan atau kemujaraban / keefisienan dari kekuatan itu. ... Apapun perbedaan yang persis dalam arti dari kata-kata itu, penumpukan mereka menyatakan bentuk tertinggi dari kuasa).
Word Biblical Commentary: “the writer also desires believers to know the greatness of God’s power and attempts to exhaust the resources of the Greek language by piling up four synonyms for power in order to convey an impression of something of the divine might. .... Some commentators have suggested that if there is any distinction of nuance, then dunamij denotes ability to accomplish something, e]nergeia inherent strength or power, kratoj the power to overcome what stands in the way, and i]sxuj the exercise of power ... However, the point in the writer’s heaping up of these expressions is not their distinctiveness but their similarity” [= sang penulis juga menginginkan orang-orang percaya untuk mengenal kebesaran dari kuasa Allah dan berusaha untuk menghabiskan sumber-sumber dari bahasa Yunani dengan menumpuk 4 kata yang sinonim untuk ‘kuasa’ untuk bisa menyampaikan suatu kesan dari sesuatu dari kekuatan ilahi. ... Sebagian penafsir telah mengusulkan bahwa jika di sana ada perbedaan yang sangat sedikit, maka dunamij (DUNAMIS) menunjukkan kemampuan untuk mencapai sesuatu, e]nergeia (ENERGEIA) menunjukkan kekuatan atau kuasa yang menjadi sifat / pembawaannya, kratoj (KRATOS) menunjukkan kuasa untuk mengalahkan apa yang menghalangi, dan i]sxuj (ISKHUS) menunjukkan penggunaan kuasa ... Tetapi, tujuan / penekanan dalam penumpukan ungkapan-ungkapan ini oleh sang penulis, bukanlah dalam perbedaan mereka tetapi dalam persamaan mereka].
John Stott: “Paul is convinced that God’s power is sufficient, and he accumulates words to convince us” (= Paulus yakin bahwa kuasa Allah adalah cukup, dan ia menumpuk kata-kata untuk meyakinkan kita) - hal 57.
Pulpit Commentary: “the apostle does not content himself with merely piling up a succession of phrases expressive of the wonderful effects of this power. He places it side by side with the power manifested in the resurrection and glorification of the Redeemer” (= sang rasul tidak puas hanya dengan semata-mata menumpuk suatu rentetan ungkapan-ungkapan yang menyatakan akibat-akibat yang luar biasa dari kuasa ini. Ia menempatkannya sebelah menyebelah dengan kuasa yang dinyatakan dalam kebangkitan dan kemuliaan dari sang Penebus) - hal 27-28.
Ini tentu berbeda dengan ajaran Saksi Yehuwa yang mengatakan bahwa Roh Kudus, yang adalah tenaga aktif Allah itu, bisa memberikan kuasa.
3. Dalam 1Kor 12:10 dikatakan bahwa ‘Roh memberikan kuasa’.
1Korintus 12:10 - “Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu”.
Ini jelas juga menunjukkan bahwa Roh Kudus bukanlah ‘kuasa / tenaga aktif Allah’, karena kalau demikian, bagaimana ‘suatu kuasa / tenaga aktif’ bisa memberikan ‘kuasa’?
Anehnya, Saksi Yehuwa percaya bahwa Roh Kudus, yang adalah kuasa / tenaga Allah itu, ternyata bisa memberi kuasa. Ini terlihat dalam buku ‘Haruskah anda percaya kepada Tritunggal?’ hal 21, karena di sana dikatakan:
· “Roh Allah dapat juga memberikan ‘kekuatan yang melimpah-limpah (‘melebihi yang normal’, NW)’ kepada mereka yang melayani Dia. (2 Korintus 4:7) Ini memungkinkan mereka untuk bertekun dalam ujian iman atau melakukan hal-hal yang sewajarnya tidak dapat mereka lakukan”.
Baca Juga: Saksi-Saksi Yehuwa Dan Yohanes 1:1
· “Roh Allah juga memberi kuasa kepada murid-murid Yesus untuk melakukan hal-hal yang bersifat mujijat”.
· “Jadi roh kudus memberi Yesus dan hamba-hamba Allah yang lain kuasa untuk melakukan apa yang biasanya tidak dapat dilakukan oleh manusia”.
Saya berpendapat bahwa ini adalah sesuatu yang tidak logis. Kalau Roh Kudus itu adalah seorang Pribadi / Allah sendiri (seperti yang dipercaya oleh orang kristen), maka jelas bahwa Ia bisa memberi kuasa. Tetapi kalau Roh Kudus itu adalah ‘kuasa / tenaga Allah’, seperti yang dipercaya oleh Saksi Yehuwa, maka Ia tidak mungkin bisa memberi kuasa / kekuatan!
Mungkin untuk menjawab serangan-serangan ini, maka Saksi-Saksi Yehuwa mengeluarkan ajaran yang sangat aneh, yang membedakan ‘force’ (= tenaga) dengan ‘power’ (= kuasa).
Tentang istilah ‘spirit’ (= roh) Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan:
“Distinguished from ‘power.’ Ru’ach and pneu’ma, therefore, when used with reference to God’s holy spirit, refer to God’s invisible active force by which he accomplishes his divine purpose and will. It is ‘holy’ because it is from Him, not of an earthly source, and is free from all corruption as ‘the spirit of holiness.’ (Ro 1:4) It is not Jehovah’s ‘power,’ for this English word more correctly translates other terms in the original languages (Heb., ko’ach; Gr., dy’na·mis). Ru’ach and pneu’ma are used in close association or even in parallel with these terms signifying ‘power,’ which shows that there is an inherent connection between them and yet a definite distinction. (Mic 3:8; Zec 4:6; Lu 1:17, 35; Ac 10:38) ‘Power’ is basically the ability or capacity to act or do things and it can be latent, dormant, or inactively resident in someone or something. ‘Force,’ on the other hand, more specifically describes energy projected and exerted on persons or things, and may be defined as ‘an influence that produces or tends to produce motion, or change of motion.’ ‘Power’ might be likened to the energy stored in a battery, while ‘force’ could be compared to the electric current flowing from such battery. ‘Force,’ then, more accurately represents the sense of the Hebrew and Greek terms as relating to God’s spirit, and this is borne out by a consideration of the Scriptures” [= Dibedakan dari kuasa (power). Karena itu, RUAKH dan PNEUMA, pada waktu digunakan berkenaan dengan roh kudus Allah, menunjuk kepada tenaga (force) aktif yang tak terlihat dari Allah dengan mana Ia mencapai tujuan / rencana dan kehendak ilahiNya. Tenaga itu ‘kudus’ karena tenaga itu dari Dia, bukan dari suatu sumber duniawi, dan bebas dari semua kejahatan sebagai ‘roh kekudusan’ (Ro 1:4). Itu bukanlah ‘kuasa’ (power) Yehuwa, karena kata bahasa Inggris ini secara lebih tepat menterjemahkan istilah-istilah yang lain dalam bahasa aslinya (Ibr., KOAKH; Yn., DUNAMIS). RUAKH dan PNEUMA digunakan dalam hubungan yang erat atau bahkan secara paralel dengan istilah-istilah yang berarti ‘kuasa’ (power) ini, yang menunjukkan bahwa di sana ada suatu hubungan bawaan di antara mereka tetapi ada perbedaan tertentu. (Mikha 3:8; Zakh 4:6; Luk 1:17,35; Kis 10:38). ‘Kuasa’ (power) secara dasari adalah kemampuan atau kapasitas untuk bertindak atau melakukan hal-hal dan itu bisa terpendam / tersembunyi, tidur, atau tinggal secara tidak aktif dalam seseorang atau sesuatu. Di lain pihak, ‘tenaga’ (force) secara lebih spesifik menggambarkan tenaga (energy) yang dikeluarkan dan digunakan pada pribadi-pribadi atau benda-benda, dan bisa didefinisikan sebagai ‘suatu pengaruh yang menghasilkan atau cenderung untuk menghasilkan gerakan, atau perubahan gerakan’. ‘Kuasa’ (power) bisa disamakan dengan tenaga (energy) yang disimpan dalam suatu baterei, sementara ‘tenaga’ (force) bisa dibandingkan dengan arus listrik yang keluar dari baterei seperti itu. Jadi, ‘tenaga’ (force) secara lebih akurat mewakili arti dari istilah-istilah Ibrani dan Yunani yang berhubungan dengan roh Allah, dan ini dibuktikan / disokong oleh suatu pertimbangan dari Kitab Suci] - ‘CD - Watchtower’, Insight, topik ‘spirit’.
Mikha 3:8 - “Tetapi aku ini penuh dengan kekuatan (Ibr: KOAKH), dengan Roh TUHAN, dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan kepada Israel dosanya”.
Zakh 4:6 - “Maka berbicaralah ia, katanya: ‘Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan (Ibr: KOAKH), melainkan dengan rohKu, firman TUHAN semesta alam”.
Luk 1:17,35 - “(17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa (Yn: DUNAMIS) Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya.’ ... (35) Jawab malaikat itu kepadanya: ‘Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa (Yn: DUNAMIS) Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah”.
Kis 10:38 - “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa (Yn: DUNAMIS), Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia”.
Tanggapan saya:
a. Sudah jelas Kitab Suci membedakan kata ‘roh’ / ‘spirit’ dengan ‘kuasa’ / ‘power’, karena kata ‘roh’ / ‘spirit’ memang tidak berarti ‘kuasa’ / ‘power’, dan juga tidak berarti ‘force’ / ‘energy’ / ‘tenaga’.
b. Dari mana Saksi-Saksi Yehuwa menyimpulkan bahwa:
· ‘kuasa’ (power) adalah “kemampuan atau kapasitas untuk bertindak atau melakukan hal-hal dan itu bisa terpendam / tersembunyi, tidur, atau tinggal secara tidak aktif dalam seseorang atau sesuatu”?
· ‘tenaga’ (force) adalah “tenaga (energy) yang dikeluarkan dan digunakan pada pribadi-pribadi atau benda-benda, dan bisa didefinisikan sebagai ‘suatu pengaruh yang menghasilkan atau cenderung untuk menghasilkan gerakan, atau perubahan gerakan’”?
Juga dari mana mereka mendapatkan illustrasi yang mengatakan bahwa “‘Kuasa’ (power) bisa disamakan dengan tenaga (energy) yang disimpan dalam suatu baterei, sementara ‘tenaga’ (force) bisa dibandingkan dengan arus listrik yang keluar dari baterei seperti itu”?
BACA JUGA: YESUS KRISTUS NAIK KE SURGA
Ayat-ayat yang mereka gunakan di atas hanya menunjukkan adanya pembedaan antara ‘Roh Kudus’ dengan ‘kuasa’ / ‘kekuatan’, tetapi sama sekali tidak mengajarkan apa yang mereka katakan ini. Dan lucunya, pada bagian akhir dari kutipan itu mereka berkata ‘dan ini dibuktikan / disokong oleh suatu pertimbangan dari Kitab Suci’.
c. Merupakan sesuatu yang menggelikan untuk membedakan antara ‘kuasa yang tersembunyi / tidur / non aktif’ dalam diri seseorang dengan ‘tenaga yang dikeluarkan untuk melakukan sesuatu’. Semua orang mempunyai kekuatan, yang kadang-kadang dibiarkan tidak aktif, tetapi kadang-kadang digunakan. Dan itu adalah kekuatan / tenaga yang sama, bukan kekuatan / tenaga yang berbeda.
Illustrasi yang mereka gunakan juga sama menggelikannya, karena tenaga yang tersimpan dalam suatu baterei, mereka bedakan dengan arus listrik yang keluar dari baterei. Entah ini pelajaran fisika dari planet mana, tetapi saya yakin ini sama sekali salah, karena tenaga yang keluar dari baterei jelas adalah tenaga yang sama dengan tenaga yang tersimpan dalam baterei itu.
d. Illustrasi mereka terbalik!
Saya kutip ulang bagian terakhir dari kata-kata mereka di atas.
Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: “‘Kuasa’ (power) bisa disamakan dengan tenaga (energy) yang disimpan dalam suatu baterei, sementara ‘tenaga’ (force) bisa dibandingkan dengan arus listrik yang keluar dari baterei seperti itu. Jadi, ‘tenaga’ (force) secara lebih akurat mewakili arti dari istilah-istilah Ibrani dan Yunani yang berhubungan dengan roh Allah, dan ini dibuktikan / disokong oleh suatu pertimbangan dari Kitab Suci”.
-
Kalau dalam illustrasi ini Roh Kudus diibaratkan dengan tenaga yang keluar dari baterei, sedangkan tenaga yang ada dalam baterei di anggap sebagai ‘power’ (= kuasa), maka ini menunjukkan bahwa power / kuasa itu menghasilkan Roh Kudus, bukan bahwa Roh Kudus mengeluarkan / memberikan power / kuasa. Jadi mereka terbalik!
e. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa kata ‘power’ / ‘kuasa’ (Ibr: KOAKH; Yn: DUNAMIS) menunjuk kepada ‘kemampuan atau kapasitas untuk bertindak atau melakukan hal-hal dan itu bisa terpendam / tersembunyi, tidur, atau tinggal secara tidak aktif dalam seseorang atau sesuatu’.
Tetapi ini sama sekali ngawur, karena dalam banyak ayat Kitab Suci, istilah ‘kuasa’ itu tidak menunjuk kepada ‘kekuatan yang tidur / tersembunyi’, tetapi ‘kekuatan yang bekerja / dioperasikan’. Misalnya:
· Ayub 26:12 - “Ia telah meneduhkan laut dengan kuasaNya (Ibr: KOAKH) dan meremukkan Rahab dengan kebijaksanaanNya”.
· Markus 5:30 - “Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga (Yn: DUNAMIS) yang keluar dari diriNya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: ‘Siapa yang menjamah jubahKu?’”.
Ayat ini sangat menyolok. Waktu perempuan yang sakit pendarahan itu menjamah jubah Yesus, ada tenaga yang keluar dari diri Yesus, yang lalu menyembuhkan perempuan itu. Jelas bahwa ini bukan ‘power’ (= kuasa) yang tidur, tidak aktif, dan sebagainya. Tetapi dalam bahasa Yunani digunakan kata DUNAMIS.
· Lukas 5:17 - “Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkanNya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa (Yn: DUNAMIS) Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit”.
· 1Korintus 6:14 - “Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasaNya (Yn: DUNAMEOS ® DUNAMIS)”.
· 2Korintus 10:4 - “karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa (Yunani: DUNATA ® DUNAMIS) Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng”.
· 2Korintus 13:4 - “Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa (Yn: DUNAMEOS ® DUNAMIS) Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah”.
· Efesus 3:7 - “Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasaNya (Yn: DUNAMEOS ® DUNAMIS)”.
f. Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan bahwa Roh Kudus adalah ‘tenaga aktif dari Allah’, bukan ‘kuasa Allah’. Dalam bahasa Inggris mereka mau menggunakan istilah ‘force’ / ‘energy’, tetapi tidak mau menggunakan istilah ‘power’.
Tetapi dalam argumentasi-argumentasi mereka yang sudah kita pelajari di depan, terlihat bahwa mereka beberapa kali menggunakan ayat-ayat yang menggunakan kata ‘kuasa’ / ‘power’ untuk menunjuk kepada Roh Kudus. Misalnya:
· Mereka menggunakan Hak 14:6 (TEV): “Suddenly the power of the LORD made Samson strong” (= Tiba-tiba kuasa TUHAN membuat Simson kuat).
Dan mereka berkata:
“Apakah suatu pribadi ilahi benar-benar memasuki atau berkuasa atas Simson, menggunakan tubuhnya untuk melakukan apa yang ia lakukan? Tidak, ini benar-benar ‘kuasa TUHAN (yang) membuat Simson kuat’ - Today’s English Version (TEV)” - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 21.
· Mereka juga menggunakan Lukas 5:17 - “Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit”.
NIV: “And the power of the Lord was present for him to heal the sick” (= Dan kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk menyembuhkan orang sakit).
NASB: “And the power of the Lord was present for Him to perform healing” (= Dan kuasa Tuhan hadir / ada bagi Dia untuk melakukan penyembuhan).
Dan mereka berkata:
“Tenaga aktif dari Allah ini memungkinkan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati” - ‘Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal?’, hal 21.
Bukankah ini menunjukkan bahwa ajaran / argumentasi mereka saling bertentangan satu dengan lainnya?.SAKSI YEHUWA (15)