MATIUS 10:16-46 (HIDUP KRISTEN TIDAK TERHINDAR DARI PENDERITAAN)

Pdt.Budi Asali, M.Div.
Bacaan: MATIUS 10:16-46.
I) Hidup Kristen tidak terhindar dari penderitaan.

1) Yesus mengutus kita seperti domba ke tengah-tengah serigala (Matius 10: 16).
MATIUS 10:16-46 (HIDUP KRISTEN TIDAK TERHINDAR DARI PENDERITAAN)
gadget, otomotif, bisnis
Kita digambarkan seperti domba yang tak punya alat pertahanan apa-apa, sedangkan orang dunia digambarkan seperti serigala. Ini jelas menunjukkan penderitaan, penganiayaan dan bahkan pembunuhan. Karena itu kalau hal seperti itu terjadi, jangan terlalu heran.

2) Kita harus memberitakan Injil (Matius 10:  23,26,27).

Andaikata kita tidak perlu memberitakan Injil, mungkin kita tidak akan menderita, atau setidaknya penderitaan akan berkurang banyak. Mengapa? Karena Pekabaran Injil merupakan serangan langsung terhadap setan sehingga ia akan menyerang habis-habisan orang yang memberitakan Injil.

Apa artinya Matius 10:23?

Matius 10:23 - “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang”.

3) Murid tidak lebih dari gurunya dan hamba tidak lebih dari tuannya (Matius 10: 24-25).

Yesus sendiri sebagai guru / tuan kita telah dihina, menderita, dianiaya dsb. Dan karena itu kitapun harus juga mengalami hal-hal itu.

Catatan: Beelzebul (Matius 10:  25) berasal dari Baal-zebub (2Raja 1:2) yang adalah dewa orang Ekron. Ini akhirnya menjadi julukan bagi setan. Jadi, pada waktu Yesus disebut demikian, jelas itu adalah penghinaan yang luar biasa.

4) Kita harus mengakui Yesus di depan manusia (Matius 10:  32-33).

Andaikata kita boleh jadi pengikut Yesus tanpa mengakui Yesus, maka kita aman! Contoh:

· Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea (Yohanes 19:38-39).

· Petrus (Matius 26:69-75).

· Pemimpin-pemimpin Yahudi (Yohanes 12:42-43).

Apakah dalam hidup saudara, saudara sering tidak mengakui Yesus di depan manusia? Misalnya:

¨ malu berdoa pada waktu makan di tengah-tengah orang kafir.

¨ kalau memimpin doa di tengah-tengah orang beragama lain, lalu takut menyebut nama Yesus / Kristus.

¨ takut mengakui diri sebagai orang kristen karena takut hubungan dengan orang lain menjadi rusak.

¨ berdiam diri pada waktu orang berbicara salah tentang Yesus / kekristenan.

Ini semua memang menjadikan saudara ‘aman’. Tetapi Yesus tak pernah menghendaki hal ini! Ia menghendaki saudara mengakui Dia di depan manusia! Ini menjebabkan kita akan dihina, diejek, dikucilkan, bahkan dianiaya / dibunuh!

5) Yesus datang bukan membawa damai, tetapi pedang (Matius 10:  34-36).

Apakah ini bertentangan dengan ayat-ayat seperti Yesaya 9:5 Yohanes 14:27 Efesus 2:14-18? Tidak!

· Yesus memang memberikan damai di hati orang yang percaya (Yohanes 14:27 Gal 5:22).

· Yesus juga mendamaikan orang yang percaya dengan Allah (Roma 5:1 2Korintus 5:19-21).

· Yesus juga mendamaikan orang percaya dengan orang percaya (Efesus 2:14-18).

Tetapi antara orang yang percaya dengan orang yang tidak percaya, bukan terjadi damai, tetapi terjadi perpecahan dan pertentangan karena Yesus! (Matius 10:34-36 Yohanes 7:40-43).

Di dalam dunia ini jauh lebih banyak orang yang tidak percaya. Selalu ada pertentangan antara mereka dan kita. Keharmonisan antara mereka dan kita baru bisa ada, kalau kita berkompromi dengan dosa! Kalau kita betul-betul hidup sesuai dengan Firman Tuhan, kita pasti menderita karena pertentangan / permusuhan ini!

6) Kita harus mengasihi Yesus lebih dari semua (Matius 10: 37).

Andaikata kita boleh mengasihi keluarga / orang lain lebih dari Yesus, maka Matius 10:  35,36 mungkin sekali tidak akan terjadi. Tetapi Yesus menghendaki kita mengasihi / mentaati Dia lebih dari siapapun juga! Ini menyebabkan penderitaan!

Penderitaanbisa datang dari:

a) ‘gereja’ (Matius 10: 17).

b) Orang beragama lain yang anti kristen (Matius 10: 17).

c) Pemerintah yang anti kristen (Matius 10:18).

d) Keluarga (Matius 10: 21,34-36).

e) Semua orang (Matius 10:  22).

Tetapi perhatikan penderitaan itu haruslah ‘karena Aku’! Jangan menderita karena dosa atau karena ketololan (Matius 10:18,22 39 bdk. Matius 5:10-12 dan 1Petrus 4:14-16).

Yesus mencari pengikut, tetapi Ia memberitahu lebih dahulu bahwa mereka yang mau ikut Dia akan menderita! Ini penting supaya pada waktu penderitaan itu datang, para pengikutNya sudah siap. Alangkah berbedanya ajaran Yesus tentang penderitaan dengan ajaran-ajaran Kharismatik pada umumnya yang boleh dikatakan menghapuskan penderitaan dari hidup orang kristen!

II) Pesan-pesan Yesus untuk menghadapi penderitaan.

1) Kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Matius 10: 16)

Ada orang2 yang cerdik tapi tidak tulus. Apakah saudara seperti itu dalam pekerjaan / study saudara?

Ada orang yang tulus, tapi bodoh (tak memakai otak / tak bijaksana). Ini memberikan penderitaan yang tak ada gunanya!

2) Tidak boleh takut/kuatir (Matius 10:  19,26,28 31).

Perhatian Matius 10:  28! Orang yang takut Allah tidak takut pada manusia!

Tidak kuatir / tidak takut tak berarti gegabah / sembrono! (ay 16: cerdik)

Kita harus waspada walaupun kita tak takut (Matius 10:  17).

3) Bertahan sampai kesudahan (Matius 10:  22).

4) Harus terus memberitakan Injil (Matius 10:23).

· ‘lari’ tak selalu dosa! (bdk. Matius 12:14-15a Kis 9:23-26).

Kalau lari karena takut, seperti yang dilakukan murid2 Yesus waktu Yesus ditangkap, itu jelas adalah dosa.

· Kalau ditolak di suatu kota, harus pergi kekota lain. Mungkin tidak berhasil di suatu kota tetapi berhasil di kota lain. Kalau saudara memberitakan Injil, dan saudara ditolak pergilah memberitakan Injil kepada orang lain.

· ‘Anak manusia datang’. Ini pasti tak menunjuk pada kedatangan kedua! Lalu apa artinya? Ada beberapa kemungkinan:

a) Saat dimana Yesus memberi pertolongan / penghiburan.

b) Kebangkitan Yesus.

c) Pentakosta (bdk. Yohanes 14: 17-18).

d) Penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M.

5) Ingat bahwa Yesus juga menderita (Matius 10: 24-25).

6) Harus rela / mau memikul salib (Matius 10: 38).

Ini mencakup semua penderitaan demi Kristus.

7) Harus rela kehilangan nyawa (Matius 10:39).

· ‘Orang yang mempertahankan nyawa’ artinya adalah orang yang melakukan segala sesuatu demi kepentingan / kenyamanan dirinya sediri. Orang seperti ini akan kehilangan nyawa / masuk neraka! (bdk. Lukas 12:16-21 - orang kaya yang bodoh).

· ‘Orang yang rela kehilangan nyawa’ adalah orang yang tak perduli pada kenyamanan diri sendiri. Orang ini akan mendapatkan nyawanya / mendapat hidup kekal.

Tetapi perhatikan orang itu harus kehilangan nyawanya karena Kristus (ay 39), bukan karena hal-hal lain!

III) Penghiburan.

1) Matius 10:  16: Yesuslah yang mengutus kita.

Dalam bahasa Yunaninya, kata ‘Aku’ di tekankan sehingga sebetulnya bisa diterjemahkan: ‘Aku sendiri mengutus kamu....’

2) Matius 10:  19-20: Roh Kudus akan menyertai dan dan memberi kata-kata pada waktu kita diadili.

Awas, ini tak berlaku untuk pengkhotbah yang mau berkhotbah!!

3) Matius 10: 22: yang bertahan akan selamat. Keslamatan ini jelas merupakan suatu penghiburan!

Matius 10: 22 ini tak bertentangan dengan doktrin Perseverance of the saints!

Matius 10:  22 ini meninjau dari sudut manusia dan menekankan tanggung jawab manusia.

Tetapi dari sudut Allah, orang yang sudah selamat, pasti Ia jaga sehingga tak akan terhilang (Yoh 10:27-30 1Kor 1:8-9).

4) Matius 10:  28: Manusia hanya bisa membunuh tubuh, tak bisa mengapa-apakan jiwa.

Inipun Yesus berbicara dari sudut pandang manusia!

Ditinjau dari sudut pandang Allah, orang-orang itu tidak bisa membunuh tubuh kita kalau itu tidak dikehendaki / diijinkan Allah! (Matius 10: 29-31 bdk. Yohanes 19:10-11).

Matius 10:  29-31:

· Matius 10: 29a: 2 ekor seduit. Lukas 12:6 - 5 ekor dua duit. Jadi dua duit bukan dapat 4 ekor, tetapi 5 ekor (ditambahi satu / welas). Ini menunjukan betapa tak berharganya burung pipit itu!

‘Streams in the Desert’, vol 3, December 11: “‘Have you ever noted the Master’s mathematics in these two sparrow texts - Matthew 10:29 and Luke 12:6? The sparrow was sold as an article of food in the Palestine markets. So cheap was the little bird that two of them were sold for the paltry pittance of a farthing. ‘Are not two sparrows sold for a farthing?’ ‘Are not five sparrows sold for two farthings?’ Naturally four of them would be sold for two farthings. But so insignificant were they in the sight of the vendor that, when a buyer came along with two farthings, the seller threw in an extra one, giving five for two, instead of four. Yet of this extra sparrow - almost worthless in the sight of the vendor, the Lord utters this wonderful word, ‘Not one of them is forgotten before God.’ ‘We have been missing a wondrous truth. The God of the universe is also the God of the tiny sparrow” (= ).

· Matius 10: 29: ‘jatuh kebumi diluar kehendak Bapamu’.

Kata ‘kehendak’ seharusnya tak ada! Karena itu ada dua penafsiran:

a) ‘Jatuh ke bumi’ diartikan hinggap di bumi. Jadi arti seluruhnya: burung yang tak berharga itupun setiap hinggap di bumi disertai Tuhan! (bdk. Lukas 12:6).

b) Jatuh = mati. Jadi, artinya: burung pipit yang tidak berharga itupun tidak bisa mati, kalau Allah tidak menghendakinya.

Arti ini sesuai kontex karena Matius 10: 28 bisa soal ‘dibunuh / mati’.

· Matius 10: 29-31 Kalau burung pipit dijaga Tuhan, rambut juga dijaga Tuhan, apalagi kita sebagai manusia. Kita tidak bisa mati dan tidak ada yang bisa membunuh kita, kecuali Tuhan menghendaki / mengijinkan.

5) Matius 10:  40-42: Ada orang-orang yang akan menyambut mereka. Ini satu penghiburan!

· Awas terhadap orang-orang yang menerima kita (karena sungkan, sopan santun, dsb) tetapi menolak Yesus / Injil. Jelas ayat-ayat ini tidak memaksudkan seperti itu.

· Motivasi yang benar dalam menerima orang kristen ialah: ‘karena ia adalah muridKu’ (Matius 10: 42).

· ‘secangkir air sejuk’. Pemberian / kebaikan yang kecilpun dihargai Tuhan.

· Upah (Matius 10: 41-42). Sama dengan upah nabi / orang benar. Mungkin artinya: menerima hidup kekal.

Catatan: Pdt. Budi Asali, M.Div:  meraih gelar Master of Divinity (M.Div) dari Reformed Theological Seminary (RTS), Jackson, Mississippi, United States of America
-AMIN-
Next Post Previous Post