LUKAS 9:43-45 (PEMBERITAAN KEMATIAN KRISTUS DAN REAKSI PARA MURID)

PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
LUKAS 9:43-45 (PEMBERITAAN KEMATIAN KRISTUS DAN REAKSI PARA MURID). Lukas 9:43-45 - “(Lukas 9:43) Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuatNya itu, Yesus berkata kepada murid-muridNya: (44) ‘Dengarlah dan camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.’ (Lukas 9:45) Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadaNya.”.
LUKAS 9:43-45 (PEMBERITAAN KEMATIAN KRISTUS DAN REAKSI PARA MURID)
otomotif, tutorial, gadget
Lukas 9: 43-44: “(43) Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuatNya itu, Yesus berkata kepada murid-muridNya: (44) ‘Dengarlah dan camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.’”.

Mengapa Yesus yang mengusir setan tetapi mereka takjub akan kebesaran Allah (Lukas 9: 43)? Jelas karena mereka bisa melihat dengan jelas bahwa tak ada kuasa apapun yang lebih rendah dari kuasa Allah yang bisa melakukan hal itu (Adam Clarke).

Mujijat pengusiran setan yang Yesus lakukan ini lagi-lagi memunculkan / menguatkan pandangan sesat dari para murid bahwa Yesus akan menjadi Raja duniawi. Karena itu Yesus menubuatkan kematianNya lagi (untuk kedua-kalinya).

I) Pemberitaan lagi tentang kematian Kristus.

Lukas 9: 44: “‘Dengarlah dan camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.’”.

1) Dalam Injil Markus ada ayat yang mendahului pemberitahuan ini.

Markus 9:30-31 - “(30) Yesus dan murid-muridNya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; (31) sebab Ia sedang mengajar murid-muridNya. Ia berkata kepada mereka: ‘Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.’”.

Jadi, hal itu hanya diajarkanNya kepada murid-muridNya. Orang-orang lain belum percaya bahwa Yesus adalah Mesias, sehingga tentu tidak mungkin diajar bahwa Mesias harus menderita dan bahkan mati. Lagi-lagi jelas bahwa Yesus tidak mengajarkan sembarang ajaran kepada sembarang orang. Ia menyesuaikan tingkat ajaranNya dengan tingkat kerohanian dan kebutuhan pendengarNya. Ini harus kita teladani.

Catatan: menyesuaikan ajaran dengan orang-orang yang diajar tidak berarti mengubah /mengkompromikan kepercayaan kita seperti yang dilakukan oleh Bambang Noorsena. Untuk menyesuaikan dengan orang-orang Islam, ia lalu membuang / mengubah kepercayaan / ajaran tentang keilahian Kristus dan tentang Allah Tritunggal. Ini salah! Dalam menyesuaikan ajaran, kita harus tetap memberikan ajaran yang benar! Kita boleh menahan / tidak memberitakan kebenaran karena suatu alasan tertentu, tetapi kita tidak pernah boleh mengajarkan sesuatu yang salah. Jadi boleh, bahkan pada umumnya harus, kita menahan ajaran tentang Allah Tritunggal kepada orang-orang yang belum percaya, tetapi kita tidak boleh menggantinya dengan ajaran lain, yang merupakan ajaran yang salah / sesat.

2) Baik Matthew Henry maupun Adam Clarke menganggap bahwa Lukas 9: 44a menunjuk pada kata-kata Yesus.

Lukas 9: 44: “‘Dengarlah dan camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.’”.

KJV: ‘Let these sayings sink down into your ears:’ [= Hendaklah kata-kata ini tenggelam / masuk ke dalam telingamu:].

Kata-kata Yesus tidak akan berguna kecuali kita memasukkannya ke dalam telinga dan hati kita. Ini merupakan sesuatu yang harus kita perhatikan pada waktu kita mendengar Firman Tuhan!

3) Pemberitaan tentang kematianNya ini diulang-ulang oleh Yesus:

a) Pertama dalam Lukas 9:22 - “Dan Yesus berkata: ‘Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.’”.

Matius 16:21 - “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-muridNya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”.

Markus 8:31 - “Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.”.

b) Kedua dalam Lukas 9:44 ini.

Lukas 9:44 - “‘Dengarlah dan camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.’”.

Matius 17:22-23 - “(22) Pada waktu Yesus dan murid-muridNya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: ‘Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia (23) dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.’ Maka hati murid-muridNya itupun sedih sekali.”.

Markus 9:31b - “Ia berkata kepada mereka: ‘Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.’”.

c) Ketiga dalam Lukas 18:31-33 - “(31) Yesus memanggil kedua belas muridNya, lalu berkata kepada mereka: ‘Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. (32) Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, (33) dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit.’”.

Matius 20:18-19 - “(18) ‘Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. (19) Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.’”.

Markus 10:32b-34 - “(32b) Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas muridNya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diriNya, (33) kataNya: ‘Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, (34) dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.’”.

d) Keempat dalam Matius 26:2 - “‘Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.’”.

Ini hanya ada dalam Injil Matius.

The Biblical Illustrator (tentang Lukas 9:44): “Repeated predictions: - As the time of our Saviour’s death was approaching, He thought proper to repeat the prophecy of it again and again. For this various reasons may be assigned. 1. It was necessary to show that the death of Christ was an appointed as well as an important event in the plan of Divine providence. 2. It tended to prove that it was voluntary on the part of Jesus, and not the debt of nature, as it is on the part of those who are merely human. 3. It was necessary for the fulfilment of ancient prophecy, and consequently to prove that Jesus was the predicted Messiah. 4. It was requisite to show that He was a prophet in the highest sense of the word, and that not a part, but the whole future dispensation was thoroughly known to Him. 5. The frequent repetition of the prophecy of His death tended also to prepare the minds of the disciples for what might otherwise have overwhelmed them.” [= Ramalan-ramalan yang diulang-ulang: - Karena saat dari kematian Juruselamat kita sedang mendekat, Ia menganggap patut untuk mengulang-ulang nubuat tentangnya. Untuk hal ini bermacam-macam alasan bisa diberikan. 1. Adalah perlu untuk menunjukkan bahwa kematian Kristus adalah suatu peristiwa yang ditetapkan dan penting dalam rencana dari Providensia Ilahi. 2. Itu cenderung untuk membuktikan bahwa itu bersifat sukarela di pihak Yesus, dan bukan suatu kewajiban / keharusan dari alam, sebagaimana hal itu di pihak dari mereka yang semata-mata adalah manusia. 3. Itu perlu untuk penggenapan dari nubuat kuno, dan karenanya membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang diramalkan. 4. Adalah mutlak perlu untuk menunjukkan bahwa Ia adalah seorang nabi dalam arti tertinggi dari kata itu, dan bahwa bukan sebagian, tetapi seluruh dispensasi / jaman yang akan datang diketahui sepenuhnya oleh Dia. 5. Pengulangan yang sering dari nubuat tentang kematianNya juga cenderung untuk menyiapkan pikiran dari murid-murid untuk apa yang kalau tidak, bisa telah mengalahkan mereka.].

4) Lukas 9: 44: “‘Dengarlah dan camkanlah segala perkataanKu ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.’”.

Kata ‘diserahkan’ ini berasal dari kata Yunani: PARADIDOSTHAI (berasal dari kata Yunani PARADIDOMI). Ada 2 penafsiran tentang bagian ini:

a) Kata Yunani ini digunakan dalam Lukas 22:4,6,22,48 untuk menunjuk pada pengkhianatan Yudas Iskariot.

Lukas 9: 44 (NIV): ‘The Son of Man is going to be betrayed into the hands of men’ [= Anak Manusia akan dikhianati ke dalam tangan manusia].

Lukas 9: 44 (NKJV): ‘The Son of Man is about to be betrayed into the hands of men’ [= Anak Manusia akan dikhianati ke dalam tangan manusia].

Orang-orang yang menerima penafsiran ini menganggap bahwa pemberitaan kedua (dalam Lukas 9:44) ini lebih lengkap dari pada pemberitaan pertama (dalam Lukas 9:22), karena dalam pemberitaan kedua ini, disebutkan tentang pengkhianatan Yudas Iskariot.

b) Kata Yunani ini bisa sekedar berarti: ‘handed over’ / ‘delivered’ [= diserahkan].

RSV/NASB: ‘is going to be delivered’ [= akan diserahkan].

Jadi, ini tidak mesti menunjuk pada pengkhianatan Yudas Iskariot, tetapi menunjuk pada:

1. Tindakan musuh-musuh Yesus sehingga Yesus dibunuh.

2. Tindakan Bapa dalam menyerahkan Yesus ke tangan manusia.

II) Reaksi para murid terhadap kata-kata Yesus ini.

Lukas 9: 45: “Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadaNya.”.

1) Para murid tidak mengerti kata-kata Yesus ini.

Lukas 9:45 - “Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadaNya.”.

Markus 9:32 - “Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepadaNya.”.

Ada beberapa hal yang bisa kita lihat dari ayat-ayat tersebut:

a) Mereka tidak mengerti.

Tidak mengerti dalam hal apa? Mereka tidak mengerti bagaimana Yesus bisa adalah Mesias, tetapi harus mati. Mengapa mereka bisa tidak mengerti hal yang dinyatakan secara begitu jelas oleh Yesus?

1. Apa yang mereka lihat kelihatannya bertentangan dengan dengan apa yang Yesus nubuatkan.

Bible Knowledge Commentary (tentang Lukas 9:45): “‘But they did not understand as it was hidden from them.’ Apparently the disciples were still confused as to how Jesus, with His glorious power, could experience a humiliating death. Nor could they put together the crowd’s reaction to His miracles and His prediction that the nation would turn against Him and kill Him.” [= ‘Tetapi mereka tidak mengerti karena itu disembunyikan / tersembunyi dari mereka’. Jelas bahwa murid-murid masih tetap bingung berkenaan dengan bagaimana Yesus, dengan kuasaNya yang mulia, bisa mengalami suatu kematian yang memalukan. Juga mereka tidak bisa mencocokkan reaksi dari orang banyak terhadap mujijat-mujijatNya dan ramalanNya bahwa bangsa itu akan berbalik terhadap Dia dan membunuh Dia.].

Mereka berjalan dengan penglihatan, bukan dengan iman. Yang benar adalah sebaliknya.

Bdk. 2Korintus 5:7 - “- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat -”.

KJV: ‘For we walk by faith, not by sight:’ [= Karena kami berjalan dengan iman, bukan dengan penglihatan].

2. Ajaran (salah / sesat) yang telah mereka terima menghalangi mereka untuk menerima kebenaran! Ini alasan dari sudut pandang manusia!

Calvin (tentang Matius 17:22): “The disciples had previously received several intimations on this subject, and yet they are as much alarmed as if nothing relating to it had ever reached their ears. So great is the influence of preconceived opinion, that it brings darkness over the mind in the midst of the clearest light.” [= Sebelumnya murid-murid telah menerima beberapa berita tentang pokok ini, tetapi mereka dipukul oleh ketakutan seakan-akan tak ada apapun berhubungan dengan hal itu yang pernah mencapai telinga mereka. Begitu besar pengaruh dari pandangan yang terbentuk sebelumnya, sehingga itu membawa kegelapan atas pikiran di tengah-tengah terang yang paling jelas.].

Calvin (tentang Matius 17:22): “The apostles had imagined that the state of Christ’s kingdom would be prosperous and delightful, and that, as soon as he made himself known, he would be universally received with the highest approbation. They never thought it possible that the priests, and scribes, and other rulers of the Church, would oppose him. Under the influence of this prejudice, they admit nothing that is said on the other side; for Mark says that they ‘understood not’ what our Lord meant. Whence came it that a discourse so clear and distinct was not understood, but because their minds were covered by the thick veil of a foolish imagination?” [= Rasul-rasul telah mengkhayalkan bahwa keadaan dari kerajaan Kristus akan makmur dan menyenangkan, dan bahwa, begitu Ia menyatakan diriNya sendiri, Ia akan diterima secara universal dengan penerimaan baik yang tertinggi. Mereka tidak pernah memikirkan kemungkinan bahwa imam-imam, dan ahli-ahli Taurat, dan penguasa-penguasa Gereja yang lain, akan menentang Dia. Di bawah pengaruh dari prasangka ini, mereka tidak mengijinkan masuk apapun yang dikatakan di sisi yang lain; karena Markus mengatakan bahwa mereka ‘tidak mengerti’ apa yang Tuhan kita maksudkan. Dari mana datangnya bahwa suatu pembicaraan yang begitu jelas dan terang / nyata tidak dimengerti, kecuali karena pikiran mereka ditutupi oleh selubung yang tebal dari suatu khayalan yang bodoh?].

Barnes’ Notes (tentang Lukas 9: 45): In this way it was hid from them - not by God, but by their previous false belief. And from this we may learn that the plainest truths of the Bible are unintelligible to many because they have embraced some belief or opinion before which is erroneous, and which they are unwilling to abandon. The proper way of reading the Bible is to lay aside all previous opinions and submit entirely to God.” [= Dengan cara ini itu disembunyikan / tersembunyi dari mereka - BUKAN OLEH ALLAH, tetapi oleh kepercayaan salah mereka sebelumnya. Dan dari sini kita bisa belajar bahwa kebenaran-kebenaran yang paling jelas dari Alkitab tidak bisa dimengerti bagi banyak orang karena mereka telah memeluk / mempercayai beberapa kepercayaan atau pandangan sebelumnya, yang adalah salah, dan yang tidak mau mereka tinggalkan. Cara yang benar dalam membaca Alkitab adalah mengesampingkan semua pandangan-pandangan sebelumnya dan tunduk sepenuhnya kepada Allah.].

Catatan: saya tak setuju dengan kata-kata ‘bukan oleh Allah’ yang dikatakan oleh Barnes ini. Bagaimanapun orang mau menolak suatu kebenaran, kalau Allah memang mau membukakannya bagi orang itu, ia akan mengerti. Kalau Allah membiarkan orang itu secara tegar tengkuk memegang pengertiannya yang salah, itu berarti Allah memang tidak mau orang itu mengerti (lihat point 3. di bawah ini).

Kalau ada orang sesat, yang dalam berdebat terus berkeras dengan pandangannya yang sesat, sekalipun argumentasi-argumentasinya telah dihancurkan, itu akan membuatnya tidak mengerti kebenaran, dan bahkan akan menyebabkannya makin sesat!!!

3. Mereka tidak mengerti, karena artinya tersembunyi bagi mereka.

Lukas 9:45 - “Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadaNya.”.

Ini alasan dari sudut Tuhan, dan sebetulnya ini alasan yang sebenarnya. Kalau Tuhan menyembunyikan kebenaran, maka manusia tidak akan mengerti hal itu.

Matius 13:10-15 - (10) Maka datanglah murid-muridNya dan bertanya kepadaNya: Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan? (11) Jawab Yesus: Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. (12) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (13) Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. (14) Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. (15) Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.”.

Dan sebaliknya, Alkitab mengajarkan bahwa seseorang bisa mengerti kebenaran hanya kalau Tuhan menyatakan hal itu kepadanya.

Lukas 10:21-22 - “(21) Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. (22) Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.’”.

Matius 16:16-17 - “(16) Maka jawab Simon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!’ (17) Kata Yesus kepadanya: ‘Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan BapaKu yang di sorga.”.

Lukas 24:45 - “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.”.

2Korintus 3:14 - “Tetapi pikiran mereka telah menjadi tumpul, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.”.

Mazmur 119:18,26-27,34 - “(18) Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari TauratMu. ... (26) Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku - ajarkanlah ketetapan-ketetapanMu kepadaku. (27) Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titahMu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatanMu yang ajaib. ... (34) Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang TauratMu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.”.

Jelas bahwa pengertian kita terhadap kebenaran / Firman Tuhan sangat tergantung kepada Tuhan. Karena itu, sebelum saudara membaca / mendengar / belajar Firman Tuhan, baik dari Kitab Suci, buku rohani, cassette, khotbah Pemahaman Alkitab, dsb, saudara harus dengan sungguh-sungguh berdoa supaya Tuhan memberi pengertian / terang sehingga saudara bisa mengerti. Bagaimanapun seringnya saudara menaikkan doa itu, janganlah saudara berdoa hanya sebagai rutinitas belaka!

b) Mereka tidak mengerti, tetapi mereka takut untuk bertanya.

Lukas 9:45 - “Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepadaNya.”.

Markus 9:32 - “Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepadaNya.”.

Catatan: baik kata-kata ‘tidak berani’ dalam Lukas 9:45 maupun kata ‘segan’ dalam Markus 9:32 menggunakan kata Yunani yang sama dan seharusnya artinya adalah ‘takut’.

Ini merupakan sesuatu yang salah dan bodoh! Tetapi, berapa banyak dari saudara yang juga takut bertanya tentang hal-hal yang tidak saudara mengerti?

c) Dalam Mat 17:23b ditambahkan bahwa para murid menjadi sedih sekali mendengar hal itu.

Mat 17:23b - “Maka hati murid-muridNya itupun sedih sekali.”.

Mengapa?

1. Karena mereka tidak mengerti kata-kata Yesus itu.

Kalau mereka mengerti bahwa tanpa kematian Yesus mereka tidak mungkin diampuni / diselamatkan, maka sikap mereka akan lain. Jelas bahwa pengertian Firman Tuhan yang lengkap dan benar merupakan sesuatu yang penting dan akan sangat mempengaruhi sukacita dalam hati kita.

2. Karena mereka tidak memperhatikan kata ‘dibangkitkan’ dalam kata-kata Yesus itu. Lukas tidak mencatat kata-kata tentang kebangkitan ini, tetapi Matius mencatatnya.

Matius 17:22-23 - “(22) Pada waktu Yesus dan murid-muridNya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: ‘Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia (23) dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.’ Maka hati murid-muridNya itupun sedih sekali.”.
LUKAS 9:43-45 (PEMBERITAAN KEMATIAN KRISTUS DAN REAKSI PARA MURID)
otomotif, tutorial, gadget
Mereka mungkin hanya mendengar bahwa Yesus harus menderita dan mati. Ini sangat tidak menyenangkan mereka, sehingga mereka tidak mendengar lebih jauh. Andaikata mereka mendengar bahwa setelah mati, Ia akan bangkit / dibangkitkan, mungkin mereka tidak akan sedih. Jelas bahwa mendengar dan membaca Firman Tuhan dengan teliti / secara lengkap (sampai selesai) merupakan sesuatu yang sangat penting!

3. Karena mereka cinta kepada Yesus!

‘Tolol tetapi cinta Tuhan’ jauh lebih baik dari pada ‘pandai tetapi tidak cinta Tuhan’, atau ‘pandai, tetapi sudah kehilangan cinta semula kepada Tuhan’.

Renungkan: saudara termasuk golongan yang mana? Apakah saudara mencintai Tuhan?

2) Jadi, rasanya pemberitaan / ajaran itu tidak bisa diterima oleh murid-murid sehingga rasanya Yesus mengajar dengan sia-sia.

Tetapi apakah memang sia-sia? Mari kita lihat apa yang terjadi setelah kebangkitan Yesus dalam Lukas 24:6-8 - “(6) Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakanNya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, (7) yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.’ (8) Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.”.

Jadi, dari sini kita bisa melihat bahwa setelah Yesus bangkit, malaikat mengingatkan murid-murid tentang kata-kata Yesus itu, dan mereka ingat akan kata-kata Yesus tersebut. Andaikata Yesus tidak mengulang-ulang ajaran tersebut, mungkin sekali mereka tidak akan bisa mengingatnya! Tetapi karena Yesus mengulang-ulang ajaran tersebut, mereka ingat dan pastilah itu sangat menguatkan iman mereka pada saat itu. Jadi, apa yang Yesus lakukan, yang kelihatannya sia-sia pada saat itu, ternyata akhirnya ada hasilnya.

Penerapan:

a) Kalau saudara adalah seorang Guru Sekolah Minggu / pengkhotbah / pemberita firman / Injil, bertekunlah dalam memberitakan Injil / memberitakan Firman Tuhan, dan janganlah bosan mengulang sesuatu yang sudah pernah saudara beritakan (catatan: tetapi tentu bukan maksudnya mengulang-ulang karena saudara malas mempersiapkan pelajaran yang baru!), sekalipun rasanya tidak ada hasilnya.

b) Kalau saudara adalah seorang jemaat, maka dalam mendengarkan firman Tuhan, jangan bosan dengan pemberitaan yang diulang-ulang! Kalau saudara sudah mengerti, dan sudah ingat, maka cobalah mendengar sedemikian rupa sehingga saudara bisa memberitakan hal itu kepada orang lain.

Kesimpulan / penutup.

Pada waktu mendengar firman, tunduklah pada otoritas dari firman Tuhan itu. Dan pada waktu memberitakan firman, bertekunlah, karena penolakan orang bisa hanya merupakan ‘kegagalan’ yang semu.

Ikuti saya di google news untuk membaca artikel lainnya :


-AMIN-
Next Post Previous Post