KISAH PARA RASUL 13:13-52 (PEMBERITAAN INJIL, KHOTBAH PAULUS DAN PENDENGAR INJIL)

PDT. BUDI ASALI, M. DIV.
KISAH  PARA RASUL 13:13-52 (PEMBERITAAN INJIL, KHOTBAH PAULUS DAN PENDENGAR INJIL)
gadget, otomotif, bisnis
Kisah Para Rasul 13:13-52 - “(Kisah Para Rasul 13:13) Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. (14) Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. (15) Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: ‘Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!’ (16) Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: ‘Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! (17) Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tanganNya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. (18) Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. (19) Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka (20) selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. (21) Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. (22) Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hatiKu dan yang melakukan segala kehendakKu. (23) Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikanNya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. (24) Menjelang kedatanganNya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. (25) Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kakiNyapun aku tidak layak. (26) Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita. (27) Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. (28) Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. (29) Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkanNya di dalam kubur. (30) Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. (31) Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksiNya bagi umat ini. (32) Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, (33) telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: AnakKu Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. (34) Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud. (35) Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan. (36) Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. (37) Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian. (38) Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. (39) Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa. (40) Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi: (41) Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu.’ (42) Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. (43) Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. (44) Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah. (45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. (46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: ‘Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. (47) Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.’ (48) Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. (49) Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. (50) Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu. (51) Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. (52) Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.”.

I) Paulus dan Barnabas dalam memberitakan Injil.

1) Mereka tidak mencari kedudukan / kemuliaan untuk diri sendiri.
Sampai saat ini selalu disebutkan ‘Barnabas dan Saulus’ (Kisah Para Rasul 11:30 12:25 13:1,2,4,7). Nama Barnabas disebut dulu menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin. Tetapi mulai Kis 13:13 nama Saulus / Paulus disebut lebih dulu.

Kisah Para Rasul 13:13 - ‘Paulus dan kawan-kawannya’. Nama Barnabas bahkan tidak disebut. Bdk. Kis 13:43,46,50,51 - ‘Paulus dan Barnabas’ (Catatan: Perkecualian hanya ada dalam Kis 14:14 dan 

Kisah Para Rasul 15:25 di mana disebutkan ‘Barnabas dan Paulus’). Juga dalam ay 16 Pauluslah yang berbicara, dan ini menunjukkan bahwa sekarang dialah pemimpinnya.
Hal yang luar biasa adalah bahwa Barnabas sama sekali tidak memprotes, padahal ia lebih senior dari 

Paulus dalam kekristenan maupun dalam pelayanan. Bahkan ialah yang ‘mengorbitkan / mempopulerkan’ Paulus, baik di Yerusalem (Kisah Para Rasul 9:26-27), maupun di Antiokhia (Kisah Para Rasul 11:22-26). Barnabas mau menjadi bawahan / orang kedua, asal pekerjaan Tuhan berjalan lancar / baik (bdk. Yohanes 3:30).

Yohanes 3:30 - “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”.

Renungkan: apakah saudara adalah orang seperti Barnabas? Maukah saudara melayani sebagai ‘orang kedua’ dalam paduan suara, sekolah minggu, dsb. Khususnya kalau saudara adalah seorang hamba Tuhan, maukah saudara menjadi bawahan / orang kedua dalam gereja? Atau, apakah saudara selalu bersaingan dengan sesama hamba Tuhan dalam gereja saudara untuk bisa menjadi yang nomor satu? Bagaimana reaksi saudara kalau jemaat lebih senang khotbah dari hamba Tuhan yang lain dari khotbah saudara? Atau kalau jemaat memuji hamba Tuhan yang lain lebih dari saudara? Apakah saudara iri hati / marah seperti Saul marah kepada Daud, atau saudara bisa bersikap seperti Barnabas?

2) Mereka tidak mau berhenti dalam memberitakan Injil, apa pun yang terjadi.

a) Mereka tidak berhenti melayani / memberitakan Injil sekalipun mengalami hal yang mengecewakan.
Hal yang mengecewakan mereka, yaitu Markus (Yohanes = Markus; bdk. Kisah Para Rasul 12:12 15:37) berhenti melayani (ay 13).

Kisah Para Rasul 13: 13: “Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.”.
Tidak diketahui dengan pasti apa sebabnya Markus berhenti melayani, tetapi MUNGKIN itu disebabkan karena sekarang Paulus menggantikan Barnabas sebagai pemimpin.
Kol 4:10 mengatakan bahwa Markus adalah kemenakan Barnabas.

Kolose 4:10 - “Salam kepada kamu dari Aristarkhus, temanku sepenjara dan dari Markus, kemenakan Barnabas - tentang dia kamu telah menerima pesan; terimalah dia, apabila dia datang kepadamu -”.
Ini sebetulnya salah terjemahan.

NIV: ‘Mark, the cousin of Barnabas’ [= Markus, saudara sepupu Barnabas].
Ikatan keluarga / darah dengan Barnabas ini mungkin menyebabkan Markus tidak senang melihat Barnabas diganti oleh Paulus, sehingga ia lalu berhenti melayani. Kalau ini memang adalah alasannya, ini tentu bukanlah sesuatu yang patut ditiru!

Apapun alasannya untuk berhenti, itu pasti mengecewakan / menyedihkan Paulus dan Barnabas. Tetapi hal itu tidak membuat mereka berhenti melayani / memberitakan Injil.

Penerapan: Apakah saudara seperti Markus yang dengan mudah berhenti dari pelayanan, atau seperti Paulus dan Barnabas, yang sekalipun mengalami hal yang mengecewakan tetapi tetap melayani Tuhan? Setan memang pandai membuat saudara menjadi kecewa, tetapi jangan membiarkan kekecewaan itu menghentikan saudara dari pelayanan!

Bdk. 1Korintus 15:58 - “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”.

b) Mereka tidak berhenti melayani / memberitakan Injil sekalipun menghadapi tantangan, penganiayaan dan bahkan pengusiran (Kisah Para Rasul 13: 45,50).

Ay 45,50: “(45) Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. ... (50) Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.”.

Hal ini pun tidak menghentikan mereka, bahkan membuat mereka mencari ladang penginjilan lain, yang lebih luas (ay 51).

Kisah Para Rasul 13: 51: “Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.”.

3) Mereka adalah orang-orang yang berani, demi Tuhan.

a) Pada waktu ada tantangan (Kisah Para Rasul 13: 45), Paulus dan Barnabas menjawab dengan berani (ay 46-47). Perhatikan bahwa Paulus dan Barnabas menjawab dengan berani, bukan dengan marah!

Kisah Para Rasul 13: 46-47: “(46) Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: ‘Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. (47) Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.’”.

Catatan: Kisah Para Rasul 13: 46-47 tidak berarti bahwa mereka tidak mau memberitakan Injil kepada orang Yahudi lagi. Perhatikan Kis 18:5-6 19:8 28:17-29. Jadi, di setiap tempat Paulus selalu memberitakan Injil kepada orang Yahudi dulu, dan kalau ditolak baru ia memberitakan Injil kepada non Yahudi.

b) Pada waktu ada penganiayaan (ay 50), Paulus dan Barnabas mengebaskan debu sebagai peringatan (Kisah Para Rasul 13: 51 bdk. Matius 10:14-15 Lukas 9:5 Lukas 10:10-11).

Matius 10:14-15 - “(14) Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. (15) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.’”.

Tetapi Paulus tetap mengasihi orang-orang Yahudi, dan itu terlihat dari Roma 9:3 di mana ia berkata: “Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.”.

Penerapan: apakah saudara juga adalah orang yang berani demi Tuhan?

4) Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memberitakan Injil.
Ay 15-16: “(15) Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabatrumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: ‘Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!’ (16) Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: ‘Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!”.

Tawaran ini diberikan secara umum. Dan Paulus menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan Injil. Bandingkan ini dengan acara sharing dalam persekutuan-persekutuan Kristen (khususnya Protestan) dimana semua bungkam.

II) Khotbah Paulus.

1) Pendahuluan: sejarah singkat Israel - Daud (Kisah Para Rasul 13: 17-22).
Ay 17-22: “(17) Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tanganNya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. (18) Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. (19) Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka (20) selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. (21) Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. (22) Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hatiKu dan yang melakukan segala kehendakKu.”.

Ia menunjukkan Israel sebagai:
a) Bangsa pilihan (Kisah Para Rasul 13: 17).
b) Bangsa yang berdosa (ay 18,21).

2) Tentang Yesus (Kisah Para Rasul 13: 23-39).
Ini inti khotbahnya! Memang pada waktu kita memberitakan Firman Tuhan kepada orang yang belum percaya, Yesus haruslah menjadi inti pemberitaan kita!
Paulus menyatakan beberapa hal tentang Yesus:

a) Yesus muncul sebagai penggenapan janji Allah (Kisah Para Rasul 13: 23).
Ay 23: “Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikanNya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.”.

b) Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus (Kisah Para Rasul 13: 24-25).
Ay 24-25: “(24) Menjelang kedatanganNya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. (25) Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kakiNyapun aku tidak layak.”.

c) Kematian dan penguburan Yesus (Kisah Para Rasul 13: 26-29).
Ay 26-29: “(26) Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita. (27) Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. (28) Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. (29) Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkanNyadi dalam kubur.”.

1. Penolakan terhadap Yesus dan kematian Yesus ada dalam Perjanjian Lama (ay 27,29 bdk. Yes 53 Mazmur 22:7-9,13-19 Mazmur 118:22 Daniel 9:26a).
2. Yesus tidak bersalah (ay 28a).
Ini penting karena ini menunjukkan bahwa Ia mengalami penderitaan dan kematian itu untuk menebus dosa umat manusia.
3. Dengan menolak / membunuh Yesus, mereka menggenapi Rencana Allah / Firman Tuhan (ay 27b,29a bdk. Kisah Para Rasul 3:23 Kisah Para Rasul  4:27-28).

Problem: Ay 29b: ‘mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkanNya di dalam kubur.’. Kontext menunjukkan bahwa kata ‘mereka’ menunjuk kepada tokoh-tokoh Yahudi yang memusuhi Yesus. Ini tidak cocok dengan Yohanes 19:38-42 yang mengatakan Yusuf dan Nikodemuslah yang menurunkan mayat Yesus dan lalu menguburkannya.

Penjelasan:
a. Tujuan Paulus bukanlah menceritakan kematian / penguburan Yesus secara mendetail, tetapi hanya menunjukkan bahwa kematian Yesus sesuai dengan Kitab Suci.
b. Yusuf dan Nikodemus juga adalah pemimpin Yahudi, sehingga mereka semua dijadikan 1 grup bersama dengan orang yang menolak / membunuh Yesus.

d) Kebangkitan Yesus (Kisah Para Rasul 13: 30-37).

1. Kisah Para Rasul 13: 30: ‘Tetapi, Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.’.
Kata ‘tetapi’ ini mengkontraskan apa yang ada di depannya dengan apa yang ada di belakangnya. Yesus memang mati dan dikuburkan, TETAPI Ia lalu dibangkitkan oleh Allah.

2. Ay 31-33: “(31) Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksiNya bagi umat ini. (32) Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, (33) telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: AnakKu Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.”.


a. Banyak saksi yang melihat Yesus setelah bangkit dari antara orang mati. Para saksi itu lalu memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 13: 31).

b. Paulus dan Barnabas juga memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 13: 32-33).
Catatan: kata ‘membangkitkan’ dalam ay 33 tidak sama dengan ‘menghidupkan kembali’. Kata ‘membangkitkan’ di sini artinya ‘memunculkan dalam sejarah’, sama seperti dalam ayat-ayat seperti Kis 3:22,26 Kis 7:37 Ro 9:17 dsb.

Kis 3:22,26 - “(22) Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. ... (26) Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan HambaNya dan mengutusNya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu.’”.
Kisah Para Rasul 7:37 - “Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu.”.

Roma 9:17 - “Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: ‘Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasaKu di dalam engkau, dan supaya namaKu dimasyhurkan di seluruh bumi.’”.
Alasannya:
(1) Mazmur 2:7 yang dikutip dalam Kisah Para Rasul 13: 33 itu tidak mungkin berhubungan dengan kebangkitan Yesus dari antara orang mati, tetapi berhubungan dengan penggenapan jabatan Mesias oleh Yesus.
(2) Tidak ada kata-kata ‘dari antara orang mati’ dalam ay 33. Bandingkan dengan ay 30,34 yang menggunakan kata-kata ‘dari antara orang mati’.

Tetapi perlu diketahui bahwa hal ini diperdebatkan. Jadi memang ada pandangan yang anggap ini memang bicara tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
Adam Clarke: “It has been disputed whether this text should be understood of the incarnation or of the resurrection of our Lord.” [= Telah diperdebatkan apakah text ini harus dimengerti tentang inkarnasi atau tentang kebangkitan dari Tuhan kita.].

3. Kisah Para Rasul 13: 34-37: “(34) Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud. (35) Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang KudusMu melihat kebinasaan. (36) Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. (37) Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.”.

Kebangkitan Yesus dari antara orang mati ini sesuai dengan Firman Tuhan dalam Mazmur 16:10 yang dikutip dalam Kisah Para Rasul 13: 35.
a. Ay 35: ‘kebinasaan’. Ini salah terjemahan.
KJV/RSV: ‘corruption’ [= pembusukan].
NIV/NASB: ‘decay’ [= pembusukan].

Memang Yesus bukannya tidak melihat / mengalami kebinasaan / kematian, tetapi tidak mengalami pembusukan, karena setelah mati Ia bangkit pada hari ke 3. Bahkan sejak kematian sampai pada hari ke 3 itu rupanya Allah menjaga tubuh Yesus dari kebusukan.
b. Kisah Para Rasul 13:  36-37: “(36) Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. (37) 

Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.”.
(1) Kata ‘kebinasaan’ pada ay 36 sebetulnya juga adalah ‘pembusukan’.
(2) Jadi di sini Paulus menunjukkan bahwa Maz 16:10 jelas tidak cocok untuk Daud, karena ia mati dan mengalami pembusukan. Tetapi Mazmur 16:10 ini cocok untuk Yesus!
(3) Kata-kata ‘pada zamannya’ seharusnya adalah ‘in his own generation’ [= dalam generasinya sendiri].

Wycliffe Bible Commentary: “David’s career was limited to his own generation, for he died and saw corruption; the career of Jesus cannot be limited to any one time but belongs to all ages.” [= Karir Daud dibatasi pada generasinya sendiri, karena ia mati dan mengalami pembusukan; karir dari Yesus tidak bisa dibatasi pada jaman manapun tetapi merupakan milik dari semua jaman.].

e) Pengampunan dosa dalam Kristus (Kisah Para Rasul 13: 38-39).
Kisah Para Rasul 13: 38-39: “(38) Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa. (39) Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.”.

1. Pengampunan dosa tidak bisa didapatkan dari Hukum Musa.
a. Moral law [= hukum moral]: hanya bisa menunjukkan dosa dan menghakimi / mengutuk (bdk. Roma 3:20).
b. Ceremonial law [= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan]: hanya bayangan / TYPE (bdk. Ibrani 10:1-4).

Bdk. Ibr 10:1-4 - “(1) Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. (2) Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. (3) Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. (4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.”.

Dengan ini Paulus menghancurkan doktrin Salvation by Works [= keselamatan karena perbuatan baik].

2. Pengampunan dosa dalam Kristus.
a. Dari segala dosa. Lit: ‘from all things’ [= dari segala hal].
b. Syarat: percaya kepada Yesus!
Dengan ini Paulus menekankan doktrin Salvation by Faith alone [= Keselamatan karena iman saja].
Kekristenan yang benar tidak pernah mengajarkan bahwa saudara bisa diampuni karena perbuatan baik saudara. Saudara bisa diampuni hanya karena jasa penebusan Yesus Kristus, dan itu saudara terima kalau saudara percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara!

3) Peringatan bagi orang yang tidak mau percaya (ay 40-41).
Kisah Para Rasul 13: 40-41: “(40) Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi: (41) Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu.’”.
Kisah Para Rasul 13: 41 dikutip dari Hab 1:5 versi LXX / Septuaginta.

Catatan: dalam sepanjang khotbah Paulus banyak sekali menggunakan Kitab Suci:
a. Kisah Para Rasul 13: 17-22 adalah cerita dari Kitab Suci.
b. Kisah Para Rasul 13: 33 dari Mazmur 2:7.
c. Ay 34b dari Yesaya 55:3 (gabungan LXX / Septuaginta dan Ibrani).
d. Ay 47 (ini sudah di luar khotbah) dari Yesaya 49:6.
Bandingkan cara berkhotbah yang banyak menggunakan Kitab Suci ini dengan kebanyakan pengkhotbah jaman sekarang yang hanya membacakan text Kitab Suci sebelum khotbah, tetapi lalu dalam khotbahnya tidak pernah membahasnya.

III) Pendengar Injil.

1) Ada yang menolak.
Kisah Para Rasul 13: 45: “Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.”.
Ay 45 menunjukkan bahwa mereka iri hati melihat banyak orang datang mendengar Paulus dan Barnabas. Sikap iri hati ini kontras sekali dengan sikap Barnabas dalam ay 13 di atas.

Iri hati ini menyebabkan mereka menghujat / membantah (ay 45), bahkan menyebabkan mereka menghasut. Siapa yang dihasut? Perempuan-perempuan terkemuka dan pembesar-pembesar (ay 50), mungkin karena kedua golongan ini yang paling gampang dihasut. Akhirnya Paulus dan Barnabas dianiaya dan diusir.

Kisah Para Rasul 13: 50: “Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.”.

2) Ada yang menerima.

a) Kisah Para Rasul 13: 42: orang-orang itu meminta Paulus dan Barnabas berbicara tentang pokok yang sama! Mereka ingin lebih banyak orang mendengar Injil tersebut (bdk. ay 44).
Ay 42,44: “(42) Ketika Paulus dan Barnabas keluar, mereka diminta untuk berbicara tentang pokok itu pula pada hari Sabat berikutnya. ... (44) Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.”.

Orang yang sungguh-sungguh sudah percaya kepada Yesus dan diselamatkan, pasti ingin orang lain juga mendengar tentang Yesus dan diselamatkan.
Renungkan: apakah saudara ingin membawa orang lain kepada Yesus supaya mereka diselamatkan?

b) Kisah Para Rasul 13: 43: “Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.”.
Mereka mengikuti Paulus dan Barnabas supaya bisa mendengar Firman Tuhan lebih banyak. Memang orang yang sungguh-sungguh percaya pasti akan rindu dan mencari Firman Tuhan. Kalau saudara adalah orang kristen yang tidak rindu / mencari Firman Tuhan, paling-paling saudara adalah orang kristen KTP.

c) Ay 48: orang yang ditentukan selamat (Predestinasi) menjadi percaya.
Kisah Para Rasul 13: 48: “Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.”.


Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam ay 48 ini:
1. Allah jelas menentukan siapa yang bakal mendapat hidup kekal dan siapa yang tidak. Masihkah saudara menolak doktrin Predestinasi? Kalau saudara menganggap doktrin ini tidak masuk akal, renungkan: saudara mau percaya kepada Firman Tuhan dalam ay 48 ini, atau kepada akal / perasaan saudara? Kalau Kis 13:48 ini masih kurang, renungkan Ef 1:4,5,11 Roma 9:10-13.

Efesus 1:4,5,11 - “(4) Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. (5) Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, ... (11) Aku katakan ‘di dalam Kristus,’ karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya -”.

Roma 9:10-13 - “(10) Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita. (11) Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilanNya - (12) dikatakan kepada Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,’ (13) seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’”.
2. Semua yang ditentukan untuk hidup kekal, menjadi percaya! Pemilihan Allah itu tidak bisa gagal!

d) Kisah Para Rasul 13: 52: ada sukacita bagi mereka yang percaya. Bahkan sekalipun Paulus dan Barnabas diusir, mereka (murid-murid itu) tetap bisa bersukacita.
Ay 52: “Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.”.

Penutup.

Orang yang mendengar Injil bisa percaya atau menolak. Bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan saudara?
Kalau saudara sudah percaya, sudahkah saudara memberitakan Injil seperti Paulus dan Barnabas?

-AMIN-
Next Post Previous Post