SISA SEBANYAK DUA BELAS BAKUL (LUKAS 9:17)

Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.
Cerita tentang Yesus memberi makan 5000 orang lebih dengan memakai 5 roti dan 2 ikan sangatlah terkenal. Itu tentu saja sebuah majizat yang luar biasa. Ribuan orang itu makan sampai kenyang dan lalu dikatakan ada sisanya. 
SISA SEBANYAK DUA BELAS BAKUL (LUKAS 9:17)
gadget, bisnis, otomotif
Matius 14:20 - Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.

Lukas 9:17 - Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.

Mengapa bisa ada sisa?

William Barclay – Mengapa sisa-sisa? Di dalam pesta-pesta orang Yahudi selalu ada kebiasaan untuk meninggalkan sisa makan para pelayan. Sisa makanan seperti itu disebut Peah. Dan atas dasar kebiasaan itu tentulah orang banyak tadi telah menyisihkan sebagian dari roti yang dimakannya untuk para pelayan yang melayani mereka waktu itu. (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Yohanes 1-7, hal. 346).

Lalu apa yang dilakukan terhadap roti dan ikan sisa itu? Ternyata mereka mengumpulkannya dan ada sisa 12 bakul.

Markus 6:43 - Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.

Ini sama dengan penuturan Lukas 9:17; Mat 14:20.

Matius 14:20 - Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.

Lukas 9:17 - Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.

Tetapi Yohanes memberikan informasi yang lebih jelas bahwa pengumpulan sisa-sisa itu adalah atas inisiatif Yesus.

Yohanes 6:12 - Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-muridNya: ‘Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.’

Dan perhatikan bahwa tujuan Yesus menyuruh mengumpulkan semua sisa itu adalah supaya tidak ada yang terbuang.

Lalu dikumpulkan untuk apa? Perhatikan bahwa sisa yang dikumpulkan adalah 12 bakul. Dan murid Yesus ada 12 orang yang sangat mungkin sepanjang acara itu belum makan karena sibuk melayani. Jadi 12 bakul itu adalah untuk 12 muridnya, 1 orang 1 bakul penuh. Tentu ini luar biasa dan indah karena Tuhan juga tahu memperhatikan kebutuhan mereka yang sungguh-sungguh melayani. Tetapi poin yang ingin saya soroti di sini adalah bahwa Tuhan menyuruh mengumpulkan sisa-sisa itu. Ia tentu saja bisa membuat mujizat roti lagi khusus untuk 12 murid-Nya tetapi Ia tidak melakukan itu karena nanti roti-roti yang sisa itu akan terbuang dengan percuma alias mubazir.

Di sini Yesus memberikan teladan bagi kita tentang bagaimana menghemat dan tidak menghambur-hamburkan berkat yang ada karena ada orang lain yang membutuhkan berkat-berkat itu.

Matthew Henry – "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih." Perhatikanlah, kita harus selalu berhati-hati sehingga tidak memboroskan apa pun dari ciptaan Allah yang baik. Karena semua berkat yang diberikan baik besar maupun kecil, diberikan dengan suatu syarat ini, yaitu bahwa tidak boleh ada pemborosan. Kalau boros, Allah akan membuat kita kekurangan akan hal-hal yang kita boroskan itu. Orang-orang Yahudi sangat berhati-hati agar jangan sampai membuang-buang roti. Mereka tidak akan membiarkan roti jatuh ke tanah untuk diinjak-injak. Qui panem contemnit in gravem incidit paupertatem - Orang yang menghina roti akan jatuh miskin dan papah. Inilah peribahasa mereka. Meskipun Kristus mampu mengadakan makanan jika Ia berkenan, namun Ia lebih menghendaki agar mereka mengumpulkan potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang. (Injil Yohanes 1-11, hal.356).

Albert Barnes - ‘12 bakul penuh’. ... Adalah mungkin bahwa setiap rasul mempunyai satu bakul, dan semuanya penuh. Yohanes (Yohanes 6:12) mengatakan bahwa Yesus mengarahkan mereka untuk mengumpulkan potongan-potongan ini, supaya tidak ada yang terbuang - suatu teladan dari penghematan. Allah menciptakan semua makanan, dan karena itu makanan mempunyai sifat kudus; itu semua dibutuhkan oleh orang-orang lain, dan karena itu tidak ada yang boleh terbuang. (From e-Sword Bible Software).

Benar sekali! Ini adalah pelajaran bagi kita untuk tidak menyia-nyiakan atau menghambur-hamburkan semua berkat Tuhan yang ada pada kita. Ini termasuk makanan kita! Dan karenanya jangan membuang-buang makanan terutama anak-anak. Dan saudara yang dewasa pun harus mengajarkan hal ini pada anak-anak untuk menghargai semua makanan yang mereka makan.

Andar Ismail juga membuat doa tentang ini dalam bukunya “Selamat Berteduh” hal. 43-54.

Tiap Butir Nasi

Bapa kami dalam Kristus, betapa mudah kami menundukkan kepala

dan begitu terbiasa untuk berdoa, mengucapkan syukur bagi hidangan di meja.

Tidak disadari bahwa yang kami lakukan sebetulnya adalah membuat pengakuan bahwa semua makanan adalah hasil ciptaan dan milik Tuhan.

Ajarlah kami menghargai makanan dengan cara tidak menyia-nyiakan. Biarlah tidak sebutir nasi pun tersisa, terbuang dan tersia-sia.

Biarlah tidak ada sebatang tauge atau kacang, sehelai kangkung atau bawang, sepotong pepaya atau pisang, yang tersisa dan terbuang.

Tuhanlah yang empunya bumi termasuk tiap butir nasi yang patut kami hargai dan syukuri. Amin.
Tetapi ini termasuk juga hal-hal lain selain makanan. Misalnya uang! Jangan bersikap boros dan menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang bukan merupakan kebutuhan kita. Belilah barang-barang yang merupakan kebutuhan saudara dan jangan membeli yang tidak saudara butuh kan. Kalau ada kelebihan makanan atau uang, ingatlah bahwa orang lain begitu membutuhkan hal itu. Salurkanlah pada mereka daripada itu dihambur-hamburkan dengan sia-sia. Kiranya kita dapat belajar dari sikap Yesus ini.SISA SEBANYAK DUA BELAS BAKUL (LUKAS 9:17).  AMIN
Next Post Previous Post