7 MAKNA INTEGRITAS BAGI KITA
Pdt.Samuel T.Gunawan, M.Th.
Korupsi bukanlah masalah ekonomi dan kurangnya pendidikan akademis, melainkan masalah moral dan etika, yaitu keserakahan yang tidak terkendali. Ketidakadilan bukanlah masalah hukum yang belum ditetapkan dengan benar, melainkan masalah kompromi dengan uang dan kekuasaan.
otomotif, bisnis |
Kemiskinan bukanlah masalah tidak adanya sumber daya alam, melainkan karena masalah ketidakadilan, ketiadaan pemerataan, dan keserakahan. Kebencian dan pertikaian antar kelompok bukanlah masalah sosial budaya, melainkan kurangnya kasih dan rendahnya spiritual masyarakat. Tepat seperti yang dikatakan seorang pemimpin Kharismatik di Indonesia, “bila dicermati, masalah-masalah yang terjadi disekitar kita biasanya berakar pada hal-hal moral, etika dan spiritual”. Kelihatannya, kita perlu memahami kembali makna sebuah integritas.
Kata integritas berasal dari kata Latin “integer” yang mencakup aspek lahiriah, moral, etika, dan karakter yang mulia. Kata bahasa Inggris “integrity” yang berarti menyeluruh, lengkap atau segalanya. Kamus oxford menghubungkan arti integritas dengan kepribadian seseorang yaitu jujur dan utuh. Kamus Besar Bahasa Indonesia Phoenix mengartikan integritas sebagai “keutuhan, keterpaduan, kesatuan; ketulusan hati, kejujuran”. Ada juga yang mengartikan integritas sebagai keunggulan moral dan menyamakan integritas sebagai “jati diri”.
Integritas juga diartikan sebagai bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik, atau dengan kata lain integritas diartikan sebagai “satunya kata dengan perbuatan”. Kennet Boa seorang pakar teologi dan kepemimpinan menyatakan bahwa integritas berarti “benar, lengkap dan utuh”. Ringkasnya, saat berbicara tentang integritas, tidak pernah lepas dari kepribadian dan karakter seseorang, yaitu sifat-sifat seperti: dapat dipercaya, komitmen, tanggung jawab, kejujuran, kebenaran, kesetiaan dan lain sebagainya.
Konon, di Tiongkok Kuno orang menginginkan rasa damai dari kelompok Barbar Utara, itu sebabnya mereka membangun tembok besar. Tembok itu begitu tinggi sehingga mereka sangat yakin tidak seorang pun yang bisa memanjatnya dan sangat tebal sehingga tidak mungkin hancur walau pun didobrak. Sejak tembok itu dibangun dalam seratus tahun pertama, setidaknya Tiongkok telah diserang tiga kali oleh musuh-musuhnya, namun tidak ada satu pun yang berhasil masuk karena temboknya yang tinggi, tebal dan kuat.
Suatu ketika, musuh menyuap penjaga pintu gerbang perbatasan itu. Apa yang terjadi kemudian? Musuh berhasil masuk. Orang Tiongkok berhasil membangun tembok batu yang kuat dan dapat diandalkan, tetapi gagal membangun integritas pada generasi berikutnya. Seandainya, penjaga pintu gerbang tembok itu memiliki integritas yang tinggi, ia tidak akan menerima uang suap itu yang tidak hanya menghancurkan dirinya tetapi juga orang lain. Dan, kisah tersebut membawa kita pada pertanyaan, “apakah makna integritas bagi kita?”
1. Pertama, integritas berarti komitmen dan loyalitas. Apakah komitmen itu? komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri ataupun orang lain yang tercermin dalam tindakan-tindakan seseorang. Seseorang yang berkomitmen adalah mereka yang dapat menepati sebuah janji dan mempertahankan janji itu sampai akhir, walaupun harus berkorban. Banyak orang gagal dalam komitmen. Faktor pemicu mulai dari keyakinan yang goyah, gaya hidup yang tidak benar, pengaruh lingkungan, hingga ketidakmampuan mengatasi berbagai persoalan kehidupan. Gagal dalam komitmen menunjukkan lemahnya integritas diri
2. Kedua, integritas berarti tanggung jawab. Tanggung jawab adalah tanda dari kedewasaan pribadi. Orang yang berani mengambil tanggung jawab adalah mereka yang bersedia mengambil risiko, memperbaiki keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik. Sementara itu, orang yang melarikan diri dari tanggung jawab merasa seperti sedang melepaskan diri dari sebuah beban (padahal tidak demikian). Semakin kita lari dari tanggung jawab, semakin kita kehilangan tujuan dan makna hidup. Kita akan semakin merosot, merasa tidak berarti dan akhirnya menjadi pecundang (penghasut).
3. Ketiga, integritas berarti dapat dipercaya, jujur dan setia. Kehidupan kita akan menjadi dipercaya, apabila perkataan kita sejalan dengan perbuatan kita; tentunya dalam hal ini yang kita pandang baik atau positif. Sebuah peribahasa mengatakan “Kemarau setahun akan dihancurkan oleh hujan sehari”, yang artinya segala kebaikan kita akan runtuh dengan satu kali saja kita berbuat jahat.
4. Keempat, integritas berarti konsisten. Konsisten berarti tetap pada pendirian. Orang yang konsisten adalah orang yang tegas pada keputusan dan pendiriannya tidak goyah. Konsisten bukan berarti sikap yang keras atau kaku. Orang yang konsisten dalam keputusan dan tindakan adalah orang yang memilih sikap untuk melakukan apa yang benar dengan tidak bimbang, karena keputusan yang diambil berdasarkan fakta yang akurat, tujuan yang jelas, dan pertimbangan yang bijak. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah konsistensi dimulai dari penguasaan diri dan sikap disiplin.
5.Kelima, berintegritas berarti menguasai dan mendisiplin diri. Banyak orang keliru menggambarkan sikap disiplin sehingga menyamakan disiplin dengan bekerja keras tanpa istirahat. Padahal sikap disiplin berarti melakukan yang seharusnya dilakukan, bukan sekedar hal yang ingin dilakukan. Disiplin mencerminkan sikap pengendalian diri, suatu sikap hidup yang teratur dan seimbang.
6.Keenam, berintegritas berarti bertindak adil berdasarkan kebenaran. Kebenaran dikaitkan dengan hukum. Orang yang tidak berada dalam kebenaran tidak pernah bisa menegakkan keadilan, karena ia berada di luar wilayah itu. Selama seseorang bertindak berdasarkan kebenaran maka dapat dipastikan bahwa ia akan bertindak dengan adil.
Seorang yang berintegritas akan berfokus pada kebenaran yang atasnya ia menegakkan keadilan. Itu berarti ia tidak membiarkan apa pun mengalihkan perhatiannya dari kebenaran. Orang yang menegakkan keadilan berdasarkan kebenaran meskipun ada banyak yang ingin menjatuhkannya, ia akan tetap berdiri kokoh karena Tuhan Sang Kebenaran itu ada dipihak orang benar dan akan membuat mereka untuk tetap tegak berdiri.
7.Ketujuh, berintegritas berarti berkualitas. Kualitas hidup seseorang itu sangat penting. Kualitas menentukan kuantitas. Bila kita berkualitas maka hidup kita tidak akan diremehkan. Kitab Suci menuliskan dengan gamblang tentang kehidupan para pemimpin di masa lalu, ada yang gagal ada yang berhasil. Integritas hidup berkualitas adalah kehidupan yang membiarkan orang luar menilai diri kita. Pada saat menyenangkan ataupun pada saat tidak menyenangkan.
Akhirnya, perlu diingatkan, bahwa di zaman post modern ini orang lebih mengejar penampilan tanpa kualitas, kesenangan tanpa kesucian, keuntungan tanpa kebenaran, pengetahuan tanpa moralitas. Ini merupakan tanda-tanda hilangnya integritas. Akibatnya, kita melihat korupsi, keserakahan, ketidakadilan, kompromi dengan uang dan kekuasaan, kemiskinan, dan kebencian merajalela di berbagai tempat.
Karena itu, sekitar tahun 65 M silam, seorang pemimpin terkemuka yang bernama Paulus menasihati Timotius, seorang pemimpin muda agar “Jadilah teladan dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (lihat, 1 Timotius 4:12b). Menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan inilah yang sekarang ini kita sebut sebagai “integritas”, karena pada dasarnya integritas adalah “satunya kata dengan perbuatan”.7 MAKNA INTEGRITAS BAGI KITA. https://teologiareformed.blogspot.com/